Mekanika fluida adalah bagian dari mekanika terpakai (Applied Mechanics) yang merupakan
salah satu sabang ilmu pengetahuan dasar bagi teknik sipil. Mekanika fluida dapat didefinisikan
sebagai ilmu pengetahuann yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang berlaku serta
perilaku fluida (cairan dan gas).
Tujuan
Tujuan membuat makalah ini adalah mahasiswa diharapkan mampu menguasai materi
mekanika fluida antara lain
mengetahui definisi fluida
Mengetahui sifat-sifat fluida
Batasan masalah
1. Berat
2. Berat jenis
3. Rapat relatif
4. Kapilaritas
5. Adhesi
6. Kemampuan zat cair
7. Tegangan permukaan
8. Fluida
9. Manometer
10. Hidrostatika
PEMBAHASAN
DEFINISI DAN SIFAT-SIFAT FLUIDA
Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan berubah secara kontinyu apabila
mengalami geseran atau mempunyai reaksi terhadap tegangan geser sekecil apapun. Dalam
keadaan diam atau dalam keadaan keseimbangan, fluida tidak mampu menahan gaya geser
yang bekerja padanya, dan oleh sebab itu fluida mudah berubah bentuk tanpa pemisahan
massa
Fluida dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Gas : tidak mempunyai permukaan bebas, dan massanya selalu berkembang mengisi
seluruh volume ruangan
2. Cairan : mempunyai permukaan bebas dan masanya kan mengisi ruangan sesuai
dengan volumenya serta tidak termanfaatkan
BERAT
Dalam fisika, berat dari suatu benda adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi berkaitan
dengan massa benda tersebut. Massa benda adalah tetap di mana-mana, namun berat sebuah
benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut.
Berat dihitung dengan mengalikan massa sebuah benda dengan percepatan gravitasi di mana
benda tersebut berada. Berat sebuah benda di bumi akan berbeda dengan beratnya di bulan.
Sebuah benda bermassa 10 kilogram, akan tetap mempunyai massa 10 kilogram di bumi
maupun di bulan, namun di bumi benda tersebut akan mempunyai berat 98 Newton, sedangkan
di bulan, benda tersebut akan mempunyai berat 16,3 Newton saja.
Rumus untuk berat:
apabila
percepatan gravitasi,
Massa (berasal dari bahasa Yunani ) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang
digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan seharihari, massa biasanya disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah
modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa denganmedan gravitasi.
Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di Bumi dapat mengasosiasi berat
benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk benda-benda yang berada
di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di Bulan, maka berat benda tersebut akan lebih
kecil dan lebih mudah diangkat namun massanya tetaplah sama.
Tubuh manusia dilengkapi dengan indera-indera perasa yang membuat kita dapat merasakan
berbagai fenomena-fenomena yang diasosiasikan dengan massa. Seseorang dapat mengamati
suatu objek untuk menentukan ukurannya, mengangkatnya untuk merasakan beratnya, dan
mendorongnya untuk merasakan gaya gesek inersia benda tersebut. Penginderaan ini
merupakan bagian dari pemahaman kita mengenai massa, namun tiada satupun yang secara
penuh dapat mewakili konsep abstrak massa. Konsep abstrak bukanlah berasal dari
penginderaan, melainkan berasal dari gabungan berbagai pengalaman manusia.
Newton
Konsep modern massa diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) dalam penjelasan
gravitasi dan inersia yang dikembangkannya. Sebelumnya, berbagai fenomena gravitasi dan
inersia dipandang sebagai dua hal yang berbeda dan tidak berhubungan. Namun, Isaac Newton
menggabungkan fenomena-fenomena ini dan berargumen bahwa kesemuaan fenomena ini
disebabkan oleh adanya keberadaan massa.
Pada situasi normal, berat suatu objek adalah sebanding dengan massanya. Namun perbedaan
antara massa dengan berat diperlukan untuk pengukuran berpresisi tinggi.
Oleh karena hubungan relativistik antara massa dengan energi, adalah mungkin untuk
menggunakan satuan energi untuk mewakili massa. Sebagai contoh, eV normalnya digunakan
sebagai satuan massa (kira-kira 1,7831036 kg) dalam fisika partikel.
Selain itu, massa juga berhubungan dengan momentum p dan kecepatan v dengan rumus:
Massa inersia merupakan ukuran resistansi suatu objek untuk mengubah keadaan
geraknya ketika suatu gayaditerapkan. Ia ditentukan dengan menerapkan gaya ke sebuah
objek dan mengukur percepatan yang dihasilkan oleh gaya tersebut. Objek dengan massa
inersia yang rendah akan berakselerasi lebih cepat daripada objek dengan massa inersia
yang besar. Dapat dikatakan, benda dengan massa yang lebih besar memiliki inersia yang
lebih besar.
Jumlah materi pada beberapa jenis sampel dapat ditentukan secara persis
melalui elektrodeposisi ataupun proses-proses lainnya. Massa persis suatu sampel
ditentukan dengan menghitung jumlah dan jenis atom-atom yang terdapat di dalamnya.
Selain itu, dihitung pula eneri yang terlibat dalam pengikatan atom-atom tersebut
(bertanggung jawab terhadap defisit massa ataupun massa yang hilang).
Energi juga bermassa menurut prinsip kesetaraan massa-energi. Kesetaraan ini dapat
terlihat pada proses fusi nuklir dan lensa gravitasi. Pada fusi nuklir, sejumlah massa diubah
menjadi energi. Pada fenomena pelensaan gravitasi pula, foton yang merupakan energi
memperlihatkan perilaku yang mirip dengan massa gravitasional pasif.
Ton
Kuintal
Kilogram
Pon
Ons
Dekagra
m
Gram
Desigra
m
Sentigra
m
Miligram
Kuintal
Kilogram
Pon
Ons
Dekagram
Gram
Desigram
Sentigram
Miligram
10
1000
221
3536
10000
100000
1000000
10000000
100000000
100
2.21
353.6
1000
10000
100000
1000000
10000000
2.21
35.36
100
1000
10000
100000
1000000
16
45.31
453.1
4531
45310
453100
2.832
28.32
283.2
2832
28320
10
100
1000
10000
10
100
1000
10
100
10
Berat jenis
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa
jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm atau 1000 kg/m. Berat jenis tidak mempunyai
satuan atau dimensi.
Berat jenis mempunyai rumus n m.g/v atau w/v dengan satuan n/m^3 dengan m = massa, g =
gravitasi, v = volume dan w = weight (berat).