Anda di halaman 1dari 4

Problem Solving and Decision Making

Problem Solving
Apa sih masalah itu ?
Dalam kehidupan, kita hampir tidak bisa lepas dari masalah untuk diselesaikan. Kita
memiliki masalah ketika terdapat kesenjangan antara kondisi kita saat ini dan apa yang
ingin kita capai-dan kita tidak mengetahui bagaimana mengatasi kesenjangan itu.
Masalah memiliki tiga karakteristik : 1. the original state 2. the goal state 3. the rules.
The original state menggambarkan kondisi awal kita saat menghadapi permasalahan. The
goal state tercapai ketika kita berhasil menyelesaikan masalah. The rules menggambarkan
batasan-batasan atau aturan-aturan yang harus diikuti dalam proses dari original state ke
goal state. Hal yang penting namun sering dilupakan dalam proses penyelesaian masalah
adalah menemukan permasalahan itu sendiri. Masalah tidak akan dapat diselesaikan bila
masalahnya itu sendiri belum ditemukan.
Apa aja sih yang perlu kita tahu untuk proses penyelesaian masalah ?
1. memahami permasalahan
2. pendekatan-pendekatan permasalahan
3. factor-faktor yang berpengaruh dalam proses penyelesaian masalah
4. kreatifitas
Memahami Permasalahan
Untuk memahami sesuatu berarti kita membuat representasi internal. Untuk
memahami perlu ada : koherensi, korespondensi dan hubungan dengan pengetahuan yang
telah ada. Suatu representasi yang koheren adalah suatu pola yang saling berhubungan,
sehingga seluruh bagiannya menjadi masuk akal. Dalam memahami juga kita
memerlukan adanya korespondensi yang dekat antara representasi internal dengan
material yang ingin dipahami. Selain itu, materi yang ingin dipahami harus sesuai dengan
latar belakang dari orang yang ingin memahami.
Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah ada dua :

1. memutuskan informasi mana yang relevant dan informasi mana yang tidak
relevant. Hal ini dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada hal yang
memang penting dan mengabaikan hal yang tidak berhubungan dengan masalah.
2. memutuskan bagaimana merepresentasikan masalah. Hal ini bisa dilakukan
dengan metode symbol, daftar, matriks, diagram pohon, grafik dan visual image.
Pendekatan-pendekatan dalam proses penyelesaian masalah
Terdapat dua pendekatan umum, yaitu : algoritma dan heuristic. Algoritma adalah
suatu metode penyelesaian masalah yang pasti memberikan hasil, cepat atau lambat.
Salah satu metode dalam algoritma adalah dengan cara random, dimana kita bisa
mencoba semua jawaban yang mungkin dengan menggunakan sistem tertentu.
Pendekatan algoritma seringkali tidak efisien dan tidak memuaskan.
Berbeda dengan algoritma, pendekatan heuristic lebih selektif, pendekatan ini hanya
melihat pada solusi-solusi yang paling memungkinkan untuk dapay menyelesaikan
masalah. Pendekatan heuristic belum tentu menghasilkan solusi. Terdapat dua metode
heuristic yang paling sering digunakan, yaitu :
1. the means ends heuristic
2. the analogy
The means ends heuristic
ketika kita menggunakan metode ini, kita akan membagi permasalahan menjadi
beberapa subpermasalahan, atau permasalahan yang lebih kecil. Kemudian kita akan
menyelesaikan setiap masalah dengan mendeteksi perbedaan antara original state dengan
goal state dan kemudian mengurangi perbedaan antara dua hal itu.
The analogy
Pada analogi, kita menggunakan solusi yang telah kita pakai dalam permasalahan
sebelumnya untuk memecahkan permasalahan yang baru. Ketika kita mencoba untuk
menyelesaikan masalah dengan mangacu pada masalah yang telah kita kenal sebelumnya,
berarti kita menggunakan analogi. Analogi yang sukses melibatkan proses yang berbedabeda :

retrieval, atau menempatkan sumber masalah secara tepat

mapping, membangun hubungan antara bagian-bagian sumber masalah dengan


masalah yang baru.

Adaptation, atau menentukan bagaimana menggunkan prosedur yang sama untuk


target permasalahan yang perlu diselesaikan.

Learning, atau memahami skema abstrak dari keseluruhan permasalahan, baik


sumber permasalahan atau permasalahan yang baru.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penyelesaian masalah


Person :
Expertise, hal yang membedakan seorang ahli dengan yang tidak ahli
dalam menyelesaikan masalah adalah sebagai berikut :

Memory
Expert memiliki memori yang lebih baik berkaitan dengan informasi yang
berhubungan dengan permasalahan.

Knowledge base

Representation
Seorang ahli dapat membangun representasi fisik mengenai ide-ide yang bersifat
abstrak.

Appreciating structural similarity

Elaborating an initial states


Ahli lebih cermat dalam memikirkan initial states dari suatu permasalahan

Speed and efficiency


Ahli lebih cepat dalam menyelesaikan masalah dibandingkan dengan yang tidak
ahli. Ahli juga memiliki perencanaan yang lebih koheren dan efisien. Ahli bisa
menyelesaikan masalah lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak ahli karena
mereka menggunakan proses secara parallel.

Metacognitive skills

Mental set

Problem :

Functional fixedness, berarti fungsi atau kegunaan yang kita tujukan pada
suau objek cenderung untuk tetap atau stabil. Untuk mengatasi functional
fixedness kita perlu lebih fleksibel, menyadari bahwa suatu benda yang
diciptakan untuk satu tujuan tertentu dapat pula memiliki fungsi-fungsi
yang lain.
Well defined and ill defined problems, ketika suatu permasalahan
memiliki initial state, goals state dan rules yang jelas maka masalah
tersebut dikatakan well defined problems.
Insight and non insight problems, ketika kita mengalami insight, solusi
atas suatu masalah tiba-tiba muncul dalam pikiran kita dan kita menyadari
bahwa solusi itu tepat.

Anda mungkin juga menyukai