Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Anemia aplastik bukan penyakit tunggal, tetapi suatu kelompok penyakit yang
berhubungan dengan kegagalan sumsum tulang untuk menghasilkan ketiga tipe sel
darah yaitu : sel darah merah, sel darah putih dan platelet 1. Pengurangan jumlah sel
darah merah menyebabkan rendahnya kadar Hb dalam darah tepi, sel darah putih
yang berkurang jumlahnya menyebabkan pasien mudah terkena infeksi, pengurangan
pembentukan platelet menyebabkan darah sukar membeku 2.
Anemia aplastik adalah sindrom kegagalan sumsum tulang yang ditandai
dengan pansitopenia dan hipoplasia sumsum tulang 3. Aplasia yang hanya mengenai
sistem eritropoetik disebut eritroblastopenia (anemia hipoplastik); yang hanya
mengenai sistem granulopoetik saja disebut agranulositosis (penyakit Schultz)
sedangkan yang hanya mengenai sistem trombopoetik disebut amegakariositik
trombositopenik purpura (ATP), anemia aplastik mengenai ketiga sistem ini 4.
Anemia aplastik jarang ditemukan. Insidensi bervariasi di seluruh dunia,
berkisar antara 2 sampai 6 juta kasus persejuta penduduk pertahun. Penelitian The
International Aplastic Anemia and Agranulocytosis Study di awal tahun 1980-an
menemukan frekuensi di Eropa dan Israel 2 kasus persejuta penduduk. Perjalanan
penyakit pada pria juga lebih berat daripada wanita. Perbedaan umur dan jenis
kelamin mungkin disebabkan oleh risiko pekerjaan, sedangkan perbedaan geografis
mungkin disebabkan oleh pengaruh lingkungan 5.
Pemeriksaan penunjang pada anemia aplastik berupa pemeriksaan darah rutin,
pemeriksaan darah tepi (blood smear) dan pemeriksaan BMA (Bone Marrow
Aspiration) 6.

Terapi anemia aplastik dapat dibagi menjadi terapi primer dan terapi suportif.
Terapi primer secara umum terdiri dari transplantasi sumsum tulang dan terapi
imunosupresif. Terapi suportif berupa transfusi sesuai dengan sel hemopoetik yang
dibutuhkan 7.

Anda mungkin juga menyukai