Anda di halaman 1dari 1

FLU BABI

1.Penyebab
Disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu babi
yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus C atau subtipe genus
Influenzavirus A subtipe H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3.
Di Amerika Serikat, hanya subtipe H1N1 lazim ditemukan di populasi babi sebelum tahun 1998.
Namun sejak akhir Agustus 1998, subtipe H3N2 telah diisolasi juga dari babi.
2.Gambar

3.Gejala-Gejala/ Tanda
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip
dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala,
panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntahmuntah.Gejala virus termasuk demam, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran
yang berakhir pada kematian.
4.Penularan
Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus
tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.
Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang
bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia.
5.Pencegahan
Ada tujuh langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan dalam
mewaspadai dan mencegah penyebaran Virus H5N1 atau Flu Babi (Swine Flu).
1.Sudah terpasangnya thermal scanner (alat pendeteksi suhu tubuh) di terminal kedatangan
bandara
internasional.
2.Mengaktifkan kembali sekitar 80 sentinel untuk surveillance ILI dan Pneumonia baik dalam bentuk
klinik atau virologi.
3.Menyiapkan obat-obatan yang berhubungan dengan penanggulangan Flu Babi yang pada dasarnya
adalah Oseltamivir yang sama untuk H5N1 (virus Flu Burung).
4.Menyiapkan 100 rumah sakit rujukan yang sudah ada dengan kemampuan menangani kasus Flu Babi.
5.Menyiapkan kemampuan laboratorium untuk pemeriksaan H1N1 (virus Flu Babi) di berbagai
Laboratorium Flu Burung yang sudah ada.
6.Menyebarluaskan informasi ke masyarkat luas dan menyiagakan kesehatan melalui desa siaga.
7. Mempraktekkan simulasi penanggulangan Pandemi Influenza.

Cara melindungi diri saat ini adalah melakukan pencegahan yang biasa dilakukan. Tutup
mulut saat batuk dan bersin dengan tisu yang kemudian segera dibuang, atau bersin pada bagian
siku dibandingkan menggunakan tangan. Kemudian, cuci tangan dengan teratur. Jika tidak ada
sabun dan air, maka cairan pencuci tangan bisa digunakan sebagai alternatif.
6.Pengobatan
Ada 4 macam obat yang dapat digunakan untuk mengobati virus infuensa tipe A (termasuk
didalamnya virus flu babi dan flu burung) yaitu amatandine dan rimantadine keduanya termasuk golongan
adamantane serta zanamivir dan oseltamivir keduanya termasuk golongan neuramidase. Virus flu babi
telah resisten tehadap amantadine dan rimantadine dan masih sensitif tehadap zanamivir dan oseltamivir
sehingga kedua obat yang disebut terakhir direkomendasikan.
Zanamivir dikenal dengan merek dagang Relenza , dipakai untuk pengobatan influensa tipe A dan
B pada penderita usia 7 tahun ke atas dan sebagai profilaksis influensa tipe A dan B pada penderita usia 5
tahun ke atas.

Oseltamivir dikenal dengan merek dagang Tamiflu , dipakai untuk pencegahan dan
pengobatan influensa tipe A dan B pada penderita usia 1 tahun ke atas.

Anda mungkin juga menyukai