Anda di halaman 1dari 3

BBC dan CNN Menantang Zaman

Judul buku : Inside BBC and CNN : Perbandingan Budaya Organisasi Media
Penulis
: Lucy Kng-Shankleman
Penerjemah : Kresno Saroso
Penerbit
: KBR 68 H
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Desember 2003
Tebal buku : viii + 368 halaman
Ada banyak cara mengamati dan mendekati dunia pertelevisian kita. Mulai dari mengamati
mutu program, variasi konten, sampai dengan melihat kepemelikan media. Yang jarang kita
kita lakukan mungkin adalah membandingkannya dengan kondisi luar negeri. Buku anggitan
Lucy Kung Shankleman ini secara tidak langsung menawarkan yang perbandingan tersebut.
Dua kanal televisi terbesar dibahas di sini, Cable News Network (CNN) dan British
Broacasting Company (BBC).
CNN dilansir pada 1 Juni 1980. CNN adalah terobosan dalam dunia penyiaran di Amerika,
juga di dunia. CNN lah yang menjadi mula dari kanal berita televisi (news channel) yang
mengudara 24 jam penuh. Ia lahir di tengah tiga raksasa media Amerika Serikat : ABC, NBC,
dan CBS. Sebagai sebuah bisnis, CNN menunjukkan sebuah keberanian mengambil resiko
ekonomi. Ia berusaha menerabas dominasi ketiga media besar tersebut. Adalah Ted Turner,
pendiri CNN yang memberikan nafas pada pergulatan CNN di permulaan. Turner lah yang
menanamkan mental kompetitif pada CNN. Mereka adalah para pemain luar sekaligus
underdog dalam dunia penyiaran Amerika Serikat. Karenanya, mereka mesti terus berinovasi
dan kreatif.
Sementara itu, BBC adalah stasiun televisi paling tua di Britania Raya. BBC lahir pada 1922
sebagai sebuah stasiun radio nasional. Pada 1936 BBC baru merambah ke industri televisi.
BBC mulanya hanya dibiayai oleh iuran publik pada mulanya. Iuran televisi yang harus
dibayarkan oleh publik Inggris saat ini sebanyak 8 euro per bulan. Inilah yang menjadi
sumber pemasukan terbesar BBC (total 3,706 juta euro pada 2014). Karena semakin
melambungnya biaya produksi, BBC pun akhirnya bergerak pula dalam ranah komersial
untuk menyokong lini utamanya. BBC mengembangkan lini lain seperti BBC World dan
penerbitan dengna produk yang paling menguntungkan berupa paket buku wajib para
wisatawan, Lonely Planet.
Orientasi sentral BBC adalah pelayanan publik. John Reith, Direktur Jenderal pertama BBC
sangat menekankan arti penting tujuan pelayanan ini. Bagi Reith, yang memang mesti dikejar
oleh BBC adalah mutu siaran. Caranya dengan menyiarkan sebagus mungkin program, yang
berusaha mencakup sebanyak mungkin kelompok yang ada di Britania Raya. Namanya lah
yang kemudian terabadikan sebagai prinsip Reithian dalam BBC.
Meskipun di permulaan buku ini si penulis mengingatkan tujuan buku ini bukanlah untuk
membuat perbandingan, namun perbandingan antar keduanya menjadi tidak terhindarkan.
Apalagi, dengan sifat kontras kedua media ini. Perbandingan tersebut setidaknya kentara
dalam dua hal : budaya dan cara menghadapi tantangan dunia penyiaran kontemporer.
Dua Budaya

Budaya menjadi konsep yang penting dalam diskursus organisasi sejak tahun 1980an. Konsep
ini dianggap mampu menjelaskan berbagai misteri dalam dunia organisasi. Namun, konsep
ini cenderung elusif, seringkali dipakai tetapi dengan definisi yang terlalu longgar. Meskipun
begitu, ia tetap dianggap sebagai faktor vital penentu jalannya organisasi.
Lucy Kung menggunakan konsep budaya organisasi dari Edgar H. Schein. Menurut Schein,
budaya organisasi seperti halnya karakter pada diri seorang manusia. Namun, Schein
membuat budaya menjadi lebih operasional dan teramati. Baginya budaya organisasi terdiri
dari artefak, nilai-nilai eksplisit dan asumsi dasar. Artefak adalah bagian budaya yang paling
kelihatan secara material. Gaya berpakaian, cara berbicara, dan lingkungan fisik lain yang
teramati adalah artefak. Visi misi organisasi yang tercantum jelas dalam kata-kata adalah
nilai-nilai eksplisit budaya. Asumsi dasar inilah yang menjadi inti dari budaya. Lucy menggali
asumsi-asumsi dasar yang dimiliki oleh BBC dan CNN.
BBC memegang asumsi dasar bahwa media ini adalah media penyiaran publik yang didanai
oleh publik, jadi mereka mesti mementingkan siaran yang berguna bagi publik. Pertimbangan
komersial harus dikalahkan bagaimanapun juga. BBC terutama bukanlah bisnis, tetapi
sebuah lembaga penyiaran publik, karena itulah mutu jurnalisme lah yang menjadi panglima.
BBC mendedikasikan diri pada keunggulan; pada inovasi dan keaslian. Mencapai kualitas
tertinggi pada segala hal yang kami lakukan; sebuah komitmen pada departemen program
yang merekrut dan melatih kemampuan orang . (hal. 214) Orientasi publik inilah yang
kemudian menyulitkan posisi BBC. Tekanan pada kualitas seringkali berbenturan dengan visi
manajerial.
BBC sendiri sangat percaya diri dengan kualitas program siarannya. Hal inilah yang seringkali
membuat orang menganggap BBC terlalu kolot dan membosankan. Mereka seolah merasa
tahu segala yang dibutuhkan oleh pemirsanya serta berperan untuk mendiikan selera publik.
John Reith, Direktur Jenderal Pertama BBC (1889-1971) memang sangat menekankan
tanggungjawab dunia penyiaran untuk mendidik dan mencerahkan selera masyarakat.
Hanya sedikit pendengar yang mengetahui apa yang mereka inginkan, dan lebih sedikit lagi
yang mengetahui apa yang mereka butuhkan, ungkapnya.
Inilah alasan BBC sering diolok-olok dengan julukan The Auntie, si tante yang sok tahu.
Sementara itu, CNN mengientifikasi dirinya sejak awal sebagai media penyiaran komersial.
Bukanlah CNN yang menentukan apa yang perlu ditonton oleh pemirsa, namun sebaliknya.
Pemirsa lah yang memegang kendali. Pemrograman yang digagas media ini akhirnya
ditujukan untuk menarik sebanyak mungkin penonton. Para pemimpi yang berharap bahwa
penyiaran akan menjadi kekuatan untuk pemerkayaan pendidikan dan budaya, mengabaikan
kenyataan bahwa penyiaran merupakan suatu usaha dan sebagai usaha harus bekerja kerasa
memaksimalkan keuntungannya supaya dapat terus hidup. Jadi pemrograman harus menarik
sebanyak mungkin pemirsa supaya para pemasang iklan tertarik untuk membeli waktu
tayang. (hal.135) Jadi tujuan utamanya adalah menarik sebanyak mungkin pemirsa, dan
memenuhi slot iklan.
Namun tentu saja, soal kualitas pun menjadi pertimbangan bagi CNN. Media ini memaknai
kualitas sebagai kecepatan dan keakuratan dalam penyediaan informasi. CNN lah yang
menjadi pelopor breaking news, berita yang tayang tepat saat kejadian berlangsung. Selain
itu, kualitas dimaknai hampir sama dengan jumlah pemirsa yang menonton. Meminjam
kalimat Turner, kalau program kami ditonton oleh sedikit pemirsa, tentu ada yang salah

dengan kami. Karena bagi CNN, mutu jurnalisme yang baik tidak bisa dipisahkan dari sisi
bisnis media. Kalau mau diringkas, CNN berprinsip tak ada gunanya jurnalisme yang baik
tanpa penonton setia dan iklan untuk memutar roda bisnisnya.
Menantang Zaman
Jika ada yang mengatakan teknologi menentukan segalanya, bisa jadi ia separuh benar. Dua
media ini menghadapi dua tantangan sekaligus : arus sofistikasi teknologi penyiaran dan
kompetisi pasar. Baik BBC ataupun CNN pun memberikan respon dengan caranya masingmasing. Titik analisis Shankleman dalam konteks ini adalah bagaimana budaya organisasi
mestinya berjalan beriring dengan strategi dalam tingkat manajemen organisasi.
Ia misalnya berpendapat bahwa strategi untuk melakukan privatisasi BBC kurang bijak.
Sebabnya, BBC sejak semula memang telah menganut prinsip sebagai pengemban amanat
publik dalam menyediakan siaran berkualitas. Privatisasi bisa jadi malah membuat
penurunan drastis etos jurnalistik yang selama ini dipegang oleh BBC. Dalam perspektif
ekonomi jangka pendek mungkin menguntungkan, namun hal itu malah akan membuat BBC
kehilangan identitasnya. Namun hal ini tidak menafikan urgensi perubahan yang perlu
dijalankan BBC dalam hal manajemen untuk dapat terus bertahan dalam dunia penyiaran.
Tantangan yang dihadapi CNN relatif lebih ringan ketimbang BBC. Bagi Shankleman, CNN
memiliki apa yang disebut budaya belajar generatif yakni kemampuan untuk menemukan
cara baru untuk memikirkan sebuah masalah. Berbeda dengan BBC yang bertindak dalam
kerangka adaptasi terhadap lingkungan baru. Karenanya, CNN relatif lebih siap dalam
menghadapi perkembangan dunia penyiaran. Namun, CNN pun perlu untuk memperbaiki
produknya sebagai karya jurnalistik. CNN yang diburu aktualitas berita mestinya mulai
merambah berita yang memiliki analisis mendalam seperti yang dilakukan oleh BBC.
Bagi Shankleman, budaya organisasi yang telah mengakar sebagai sebuah paradigma tidak
bisa diabaikan dalam penyusunan strategi perusahaan. Penelitian dalam bukunya ini
menegaskan hal itu. Memaksakan sebuah strategi yang tidak bisa diterima secara budaya
oleh sebuah organisasi sama dengan meminta seseorang untuk melakukan sesuatu yang
bertentangan dengan prinsip etikanya yang terdalam. (hal.308) Sumbangan terbesar buku
ini, menurut saya, pada penghormatan Shankleman atas hal tersebut. Baik media publik
maupun penyiaran, mesti menyadari kekuatan dari budaya organisasi mereka alih-alih
berusaha mengabaikan atau mengingkarinya.

Anda mungkin juga menyukai