Anda di halaman 1dari 7

Global Warming

Pemanasan Global

Sumber: www.langitselatan.com

Apa itu efek rumah kaca?


Atmosfer dapat diterobos oleh cahaya Matahari
yang masuk ke permukaan Bumi, tetapi tidak
semua cahaya yang dipancarkan ke permukaan
Bumi itu dapat dipantulkan keluar, dengan
demikian maka atmosfer Bumi menjebak panas
(prinsip rumah kaca).
Efek rumah kaca merupakan efek yang alamiah
untuk menjaga temperatur permukaaan Bumi
berada pada temperatur normal, sekitar 30C.
Diketahui tentang kandungan gas yang berada
di atmosfer, disebut sebagai gas rumah kaca,
yang dapat mempengaruhi iklim di Bumi.

Peningkatan suhu global


Tipe-tipe gas yang menjebak panas tersebut terutama
adalah CO2 dan uap air gas rumah kaca.
Jika konsentrasi CO2 dilipatgandakan, maka
peningkatan temperatur permukaan menjadi sangat
signifikan, meningkat sampai 1C
Kenyataannya peningkatan temperatur bisa lebih dari
1C karena faktor-faktor seperti perubahan jumlah
awan, pemantulan panas yang berbeda antara
daratan dan lautan, perubahan kandungan uap air di
udara, perubahan permukaan Bumi, atau sebab-sebab
lain, alami maupun karena perbuatan manusia.
Jika memang terjadi pemanasan, yang kemudian
dikenal sebagai pemanasan global (Global Warming):
Apakah merupakan fenomena alam yang tidak
terhindarkan? Atau ada suatu sebab yang signifikan,
sehingga menjadi populer seperti sekarang ini?

Radiative forcing
Secara rata-rata global aktivitas manusia senjak
1750 menyebabkan adanya pemanasan.
Perubahan kelimpahan gas rumah kaca akibat
radiasi Matahari dan keseluruhan permukaan
Bumi mempengaruhi keseimbangan energi
sistem iklim.
Dalam besaran yang dinyatakan sebagai
Radiative Forcing sebagai alat ukur apakah iklim
global menjadi panas (warna merah) atau dingin
(warna biru), maka ditemukan bahwa akibat
kegiatan manusia-lah yang menjadi pendorong
utama terjadinya pemanasan global.

CO2 adalah penyumbang utama gas rumah kaca. Dari


masa pra-industri sebesar pada tahun 2005. Terutama
dalam dasawarsa terakhir (1995-2005), jauh lebih
besar dari pengukuran atmosfer pada tahun 1960.
Sumber peningkatan konsentrasi CO2 : penggunaan
bahan bakar fosil, pengaruh perubahan permukaan
tanah (pembukaan lahan, penebangan hutan,
pembakaran hutan, mencairnya es).
Sumber utama peningkatan CH4 : pertanian dan
penggunaan bahan bakar fosil.

Kontribusi antropogenik pada aerosol (sulfat, karbon


organik, karbon hitam, nitrat and debu) memberikan
efek mendinginkan, tetapi efeknya masih tidak dominan
dibanding terjadinya pemanasan, disamping
ketidakpastian perhitungan yang masih sangat besar.
Perubahan ozon troposper akibat proses kimia
pembentukan ozon (nitrogen oksida, karbon monoksida
dan hidrokarbon) berkontribusi pada pemanasan global.
Kemampuan pemantulan cahaya Matahari, akibat
perubahan permukaan Bumi mengakibatkan perubahan
yang bervariasi, dari pendinginan sampai pemanasan.
Perubahan dari pancaran sinar Matahari tidaklah
memberi kontribusi yang besar pada pemanasan global.
Dengan demikian, maka dapat dipahami bahwa
memang manusia yang berperanan bagi nasibnya
sendiri, karena pemanasan global terjadi akibat
perbuatan manusia sendiri.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai