Anda di halaman 1dari 5

Nama : Seli Yuliawati

NIM

: 1201752

Pendidikan Kimia
PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DAN KONSELING
Secara filosofis, manusia memiliki potensi untuk dikembangkan seoptimal mungkin.
Potensi itu sendiri adalah laten power, yakni kekuatan, kemampuan, keunggulan, keunikan
yang belum tampak, belum menjadi prestasi, belum mewujud dalam bentuk perilaku.
Sedangkan perkembangan optimal adalah perkembangan yang sesuai dengan potensi yang
dimiliki. Prestasi(achievment) sesuai dengan yang diprediksikan.
Secara psikologis manusia itu bersifat unik, memiliki kebebasan, kemerdekaan untuk
mengembangkan keunikannya. Dilihat dari segi manusia sebagai makhluk sosial, dalam
kehidupan sosial budaya akan terjadi perubahan sistem nilai dalam kehidupan sosial budaya.
Nilai menjadi hal yang penting, oleh karenanya bimbingan dan konseling membantu individu
memelihara, menginternalisasikan, memperhalus, dan memaknai nilai sebagai landasan dan
arah mengembangkan diri. Hal lain yang menjadi alasan perlunya bimbingan adalah
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peserta didik memerlukan bantuan dari
pembimbing untuk menyesuaikan minat dan kemampuan mereka terhadap kesempatan dunia
kerja yang cenderung semakin berubah dan meluas.
A. PENGERTIAN
Pembelajaran yang berbasis bimbingan dan konseling adalah proses pendidikan yang
diselenggarakan atas dasar pemahaman tentang hakikat manusia yang memiliki keunikan
dan

membutuhkan

perhatian

dan

perlakuan

sebagaimana

seharusnya

manusia

diperlakukan. Cara pandang pembelajaran yang berbasis bimbingan dan konseling akan
berimplikasi pada penegasan guru sebagai elemen penting dalam proses pendidikan.
B. CIRI CIRI
Pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling memiliki ciri-ciri berikut:
1. Diperuntukkan bagi semua peserta didik dalam arti kata merupakan suatu kinerja yang
berorientasi sepenuhnya terhadap kebutuhan individual peserta didik
2.

Sangat memperhatikan keamanan psikologis peserta didik baik dalam proses


pembelajaran atau disaat prosesi istrahat

3.

Memperlakukan peserta didik sebagai individu yang unik dan sedang berkembang;

4.

Mengakui murid sebagai individu yang bermartabat dan berkemampuan;

5.

Penuh penghargaan

6.

Pemberian reward untuk semua prestasi peserta didik baik itu prestasi yang besar
ataupun yang kecil sekalipun. Contohnya disaat ada murid yang tiba- tiba bisa
menjawab pertanyaan gurunya lalu disana diberilah reward pujian. Tujuannya agar
murid mampu secara komprehensif mengendalikan emosi semangatnya agar tetap stabil
dan tidak menurun. Karna terbukti disaat seseorang dipuji atas kebisaannya maka gelora
semangat akan muncul secara menggebu. Maka dari itu hal inilah yang harus
dimanfaatkan untuk pembimbingan anak.

7.

Menghindari hukuman fisik agar tidak terjadi kecacatan mental dini dalam dunia
pendidikan. Disaat orang disentuh fisiknya tidak lebih baik dari pada disentuh secara
psikologis atau mental.

8.

Demokratis bahwa disetiap pembelajaran yang berbau bimbingan pembimmbingan


wajib mendengarkan suara peserta didik terlebihdahulu.agar terjadi komunikasi yang
baik dan mendapat pemecahan masalah yang mendalam dan runut.

9.

Terarah ke pengembangan segenap aspek perkembangan anak secara menyeluruh dan


optimal; dan

10. Disertai dengan berbagai sikap guru yang positif dan mendukung aktualisasi berbagai
minat, potensi, dan kapabilitas murid sesuai dengan norma-norma kehidupan yang
dianut.
11. Memandang penting diagnosis kesulitan belajar dan pengajaran remedial
Diagnosis Kesulitan Belajar adalah proses menentukan masalah atau ketidakmampuan
peserta didik dalam belajar dengan meneliti latar belakang penyebabnya dan ataiu
dengan cara menganalisis gejala-gejala kesulitan atau hambatan belajar yang tampak
C. MODEL
1. Kooperatif (CL, Cooperative Learning).
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang
penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab
bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Jadi model pembelajaran koperatif adalah
kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu
mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan
pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri
dari 4 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan
fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk


kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.
2. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya
jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan
siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan
disajkan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana
menjadi kondusif nyaman dan menyenangkan. Prinsip pembelajaran kontekstual
adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan
mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi.
3. Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning)
Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada keterampilan
dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung.
Sintaknya adalah menyiapkan siswa, sajian informasi dan prosedur, latihan terbimbing,
refleksi, latihan mandiri, dan evaluasi. Cara ini sering disebut dengan metode ceramah
atau ekspositori (ceramah bervariasi).
4. Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning)
Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang berorientasi pada masalah otentik dari kehidupan aktual siswa, untuk
merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap hatrus dipelihara
adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, demokratis, suasana nyaman dan
menyenangkan agar siswa dapat berpikir optimal. Indikator model pembelajaran ini
adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi,
eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri.
5. Problem Solving
Dalam hal ini masalah didefinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum
dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah mencari atau menemukan
cara penyelesaian (menemukan pola, aturan, .atau algoritma). Sintaknya adalah: sajikan
permasalahan yang memenuhi kriteria di atas, siswa berkelompok atau individual
mengidentifikasi

pola

atau

aturan

yang

disajikan,

siswa

mengidentifkasi,

mengeksplorasi,menginvestigasi, menduga, dan akhirnya menemukan solusi.


6. Problem Posing

Problem posing yaitu pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan
kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih simple sehingga dipahami.
Sintaknya adalah: pemahaman, jalan keluar, identifikasi kekeliruan, menimalisasi
tulisan-hitungan, cari alternative, menyusun soal-pertanyaan.
7. Problem Terbuka (OE, Open Ended)
Pembelajaran dengan problem (masalah) terbuka artinya pembelajaran yang menyajikan
permasalahan dengan pemecahan berbagai cara (flexibility) dan solusinya juga bisa
beragam (multi jawab, fluency). Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan
orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing,
keterbukaan, dan sosialisasi. Sintaknya adalah menyajikan masalah, pengorganisasian
pembelajaran, perhatikan dan catat respon siswa, bimbingan dan pengarahan, membuat
kesimpulan.
8. Probing-prompting
Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan
serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi proses
berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan
pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkonstruksi konsepprinsip-aturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak
diberitahukan.
D. PRINSIP
Berikut ini ada bebrapa prinsip-prinsip bimbingan yang harus diketahui oleh guru sebagai
pengajar sekaligus pembimbing.
1. Bertitik tolak pada individu yang dibimbing
2. Proses membantu individu
3. Didasarkan pada pemahaman atas keragaman individu yang dibimbing
4. Pada batas tertentu perlu ada referal
5. Dimulai dengan identifikasi atas kebutuhan individu
6. Diselenggarakan secara luwes dan fleksibel
7. Sejalan dengan visi dan misi lembaga
8. Dikelola oleh orang yang memiliki keahlian di bidang bimbingan
9. Ada sistem evaluasi yang digunakan
E. TEKNIK

MODEL

PEMBELAJARAN

BERBASIS

BIMBINGAN

DAN

KONSELING
1. Konseling
Konseling merupakan bantuan yang bersifat terapeutik yang diarahkan untuk
mengubah sikap dan perilaku individu. Konseling dilaksanakan melalui wawancara
(konseling) langsung dengan individu. Konseling ditujukan kepada individu yang

normal, bukan yang mengalami kesulitan jiwa, melainkan hanya mengalami kesulitan
dalam penyesuaian diri dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.
2. Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberikan oleh konselor
ataupun pembimbing.
3. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam
situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat beruapa penyampaian informasi
ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan,
pribadi, dan sosial.
4. Konseling Kelompok
Koseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang
bersifat penvegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan
dalam perkembangan dan pertumbuhannya.
5. Belajar Bernuansa Bimbingan
Individu akan lebih berhasil dalam belajar apabila guru/dosen menerapkan prinsipprinsip dan memberikan bimbingan waktu belajar. Secara umum bimbingan yang
dapat diberikan guru/dosen sambil mengajar adalah: (1) mengenal dan memahami
individu secara mendalam, (2) memberikan perlakuan dengan memerhatikan
perbedaan individual, (3) memperlakukan individu secara manusiawi, (4) member
kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal, dan (5) menciptakan suasana
kelasyang menyenangkan.
(Sumber:

www.academia.edu,

https://www.scribd.com/document_downloads/96507521?

extension=pdf, , fingeridea.wordpress.com)

Anda mungkin juga menyukai