Anda di halaman 1dari 6

Jenis-jenis Vegetasi menurut Iklim

Ada beberapa jenis vegetasi alam menurut iklim, antara lain sebagai
berikut:
1. Padang rumput
Padang rumput adalah suatu wilayah yang tumbuhannya didominasi oleh rerumputan dengan karakteristik
wilayah sebagai berikut:
a. terletak di daerah tropis sampai subtropis;
b. curah hujan antara 25 cm - 50 cm per tahun;
c. terdapat di daerah basah, seperti Amerika Utara dan India.
2. Gurun
Gurun merupakan daerah tandus yang berbatasan dengan padang rumput dan semakin menjauh dari
padang rumput semakin gersang. Ciri-ciri gurun sebagai berikut:
a. curah hujan rendah (kurang dari 25 cm per tahun);
b. hujan turun tidak teratur dan tidak pernah lebat;
C);c. matahari sangat terik (pada musim panas suhu dapat mencapai 40
d. amplitudo harian sangat besar.
3. Tundra
Tundra adalah daerah dingin (beku), dengan ciri-ciri:
a. terletak hanya di daerah kutub utara;
b. memiliki iklim kutub;
c. pohon rendah atau amat pendek (semak) dan lumut;
d. masa pertumbuhan vegetasi sangat pendek.
4. Hutan basah
Hutan basah terdapat di daerah tropis dan subtropis. Hutan ini sepanjang tahun selalu mendapatkan air
dan mempunyai spesies pepohonan yang beragam. Ciri-cirinya sebagai berikut:
a. masa pertumbuhannya lama;
b. jenis tumbuhannya banyak;
c. ketinggian 20 m sampai 40 m;
d. berdaun lebar;
e. hutan basah;
f. jenis pohon sulur hingga kayu keras.
5. Hutan gugur
Hutan ini selain didominasi padang rumput, juga mempunyai tumbuhan yang daunnya gugur pada musim
gugur. Hutan gugur memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. curah hujan merata sepanjang tahun;
b. curah hujan antara 75 cm - sampai 100 cm per tahun;
c. terdapat di daerah yang memiliki empat musim;
d. pohon tidak terlalu rapat;
e. ketinggian tumbuhan 10 m - 20 m;
f. spesiesnya sedikit.
6. Taiga
Hutan yang didominasi oleh tanaman pohon pinus berdaun seperti jarum. Persebarannya di Indonesia
sangat merata dan beraneka. Banyak tumbuhan yang hanya tumbuh di Indonesia (endemic). Dari 300.000
jenis tumbuhan di bumi ini, kurang lebih 37.000 jenis (12,3%) terdapat di Indonesia. Hal ini karena
Indonesia terletak di antara dua kawasan biogeografi, yaitu Oriental dan Australia.

Iklim dan Curah Hujan


Klasifikasi Iklim
Berdasarkan letak astronomis dan ketinggian tempat, iklim terbagi menjadi dua yaitu iklim matahari dan
iklim fisis.
Sedangkan klasifikasi iklim menurut para ahli sebagai berikut :
1. Iklim Matahari
2. Iklim Koppen
3. Iklim Schamidt - Ferguson
4. Iklim Oldman
5. Iklim Yunghunh
Iklim Matahari

Yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerahdaerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang
terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi
menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim dingin.
Iklim Koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah hujan dan
temperatur menjadi lima tipe iklim :

Gambar : Iklim Koppen


1. Iklim A, yaitu iklim hujan tropis, dengan ciri temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 oC, suhu
tahunan 20 oC 25 oC dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.
2. Iklim B, yaitu iklim kering/gurun
Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa
dan gurun.
3. Iklim C, yaitu iklim sedang basah
Dengan ciri temperatur bulan terdingin -3 oC - 18 oC, daerah ini terbagai menjadi :
Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
4. Iklim D, yaitu iklim dingin
Dengan ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 3 oC dan temperatur bulan terpanas lebih dari
10 oC, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df
o Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering
o

Df adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.

5. Iklim E, yaitu iklim kutub.


Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC Daerah ini terbagi menjadi :

o
o

ET Iklim tundra
DF Iklim salju

Iklim Schamidt - Ferguson


Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang
dirumuskan sebagai berikut :

Di Indonesia terbagi menjadi 8 tipe Iklim :


A. kategori sangat basah, nilai Q = 0 14,3 %
B. kategori basah, nilai Q = 14,3 33,3 %
C. kategori agak basah nilai Q 33,3 60 %
D. kategori sedang, nilai Q = 60 100 %
E. kategori agak kering, nilai Q = 100 167 %
F. kategori kering, nilai Q = 167 300 %
G. kategori sangat kering, nilai Q = 300 700 %
H. kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %
Klasifikasi Iklim Oldeman
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim yaitu :
Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut
Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut
berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketententuan tertentu diurutkan sebagai berikut:
a. Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm
b. Bulan lembab bila curah hujan 100 200 mm
c. Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm
A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.
B : Jika terdapat 7 9 bulan basah berurutan.
C : Jika terdapat 5 6 bulan basah berurutan.
D : Jika terdapat 3 4 bulan basah berurutan.
E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.
Pada dasarnya Kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai Oldeman berbeda dengan yang
digunakan oleh Koppen atau pun Schmidt Ferguson Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah
sebagai berikut: Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. Bulan lembab apabila curah
hujannya 100 - 200 mm. Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm.
Klasifikasi Iklim Yunghunh
Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi, zone iklimnya
adalah terbagi lima zone:

Gambar : Iklim Yunghunh


a. Zone iklim panas.Ketinggian 0 700 m, suhu rata-rata tahunan lebih 22 C ( padi, jagung, tebu
dan kelapa).
b. Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan antara 15 22 C ( kopi, the,
kina dan karet).
c. Zone iklim sejuk.Ketinggian.1500 2500, suhu rata-rata tahunan 11 C 15 C (cocok tanaman
holtikultura).

d. Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 400m, dengan suhu rata-rata tahunan 11 C (zone ini
tumbuhan yang ada berupa lumut).
e. Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 400m dari permukaan laut, di daerah ini tidak
terdapat tumbuhan.

Siklus Hidrologi
Daur hidrologi, sering juga dipakai istilah Water Cycle atau Siklus Air. Suatu sirkulasi air yang meliputi
gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain
Siklus hidrologi merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukan bumi dari suatu tempat ke
tempat lainnya hingga kembali ke tempat asalnya.
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk
uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah.
Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air
berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke
daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai
sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di daratan kemudain mengalir di atas permukaan sebagai
sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air.
Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar air mengalami banyak interupsi Sebagian dari air hujan yang
turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuhtumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat mengalir
terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan
batuan sebagai air tanah.
Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke
udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di
kolam, selokan dan sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi
kemudian menguap atau sebaliknya sebagian air mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai,
hingga menuju ke laut ( surface run off ), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan bergabung di
dalam tanah sebagi air tanah yang pada akhirnya ke luar sebagi mata air.
Siklus hidrologi dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu :
1. Siklus Pendek : Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air
yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali berulang.

2. Siklus Sedang : Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses
kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam
tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.

3. Siklus Panjang : Air laut menguap, setelah menjadi awan melelui proses kondensasi, lalu terbawa oleh
angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan
yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke
tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi :


* Evaporasi ( penguapan dari badan air secara langsung
* Transpirasi (penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan)
* Respirasi ( pengupan air dari tubuh hewan dan manusia)
* Evapotranspirasi ( perpaduan evaporasi dan transpirasi )
* Kondensasi (proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titikair sebagai hasil pendinginan)
* Presipitasi (segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es,
hujan salju)
* Infiltrasi (air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap kedalam tanah)
* Perkolasi (air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga mencapai air tanah atau
Groundwater)
* Run off ( air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut)

DANAU
Danau adalah ceruk atau cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau yang luas kadang kala
dinamakan laut: misalnya Laut Kaspia dan Laut Aral. Ada banyak sekali tipe danau, dan umumnya
dikelompokkan menurut asal usulnya. Sejumlah besar danau di dunia terbentuk oleh gletser dan lembaran
es. Beberapa danau terbentuk oleh angin atau air hujan, sedang lainnya aleh gerakan bumi atau kegiatan
vulkanik.Danau itu sangat berbeda-beda ukuran dan dalamnya, tergantung pada cara terbentuknya.

Danau Toba merupakan


contoh danau kaldera

Laut Galilea merupakan contoh


danau bendungan lava

Danau Tofutsu (Jepang) adalah


Danau kawah di Oregon
danau delta
merupakan contoh danau kawah
Danau yang disebabkan oleh kegiatan vulkanik
Danau kaldera terbentuk bila di dalam kaldera atau bagian tengah gunung berapi yang runtuh
terkumpul air. Danau ini umumnya bulat dan dalam. Danau Toba di Sumatera adalah suatu danau
kaldera.
Danau kawah terbentuk bila dalam kawah, atau lubang bulat mirip corong di puncak gunung berapi
terkumpul air. Contohnya ialah danau kawah di Oregon ( Amerika Serikat ).
Danau bendungan lava terbentuk bila aliran lava gunung berapi menyumbat lembah sungai dan
menyebabkan terbentuknya danau. Contohnya adalah Laut Galilea di Timur Tengah.
Danau yang disebabkan oleh pengikisan
Danau gletser terbentuk bila gletser dan lembaran es mengeruk permukaan bumi dan membentuk
ceruk. Kemudian ceruk ini terisi air dan membentuk danau. Contohnya ialah Danau Leman (Swiss
dan Perancis).
Danau Lekukan gurun terbentuk di daerah kering tempat angin menghasilkan lekukan. Bila dasar

lekuk tersebut mencapai muka air tanah, maka terbentuklah sebuah danau. Contohnya ialah oase
gurun di seluruh dunia.
Danau yang dihasilkan oleh sungai dan laut
Danau tapal kuda dihasilkan bila sungai yang berkelok-kelok melintasi daratan mengambil jalan
pintas dan meninggalkan potongan-potongan yang akhirnya membentuk danau tapal kuda.
Danau delta terbentuk di sepanjang pantai yang arus pantainya mengendapkan pasir dan membentuk
gosong pasir. Akhirnya, gosong pasir itu sama sekali memisahkan sebagian kecil laut, dan dengan
demikian membentuk laguna. Delta-delta terbesar di dunia mempunyai danau delta atau laguna.
Danau yang dihasilkan oleh gerakan bumi
Danau sesar terjadi jika persesaran di kerak bumi, maka terbentuklah lekukan atau lembah retak yang
kemudian dapat menjadi danau. Contonya ialah Danau Malawi di Lembah Retakan Afrika Timur.

Anda mungkin juga menyukai