PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok Klinik
Skenario Emosi Membawaku ke Rumah Sakit
Minggu ke- 1
Tanggal 21 Februari sd 27 Februari 2014
Kelompok F
Anisah Hana N.
115070300111040
Rohanda Putragama
115070300111035
115070307111002
Anisah Djakfar
115070300111024
115070300111032
Sarah Edwina R
115070313111004
M. Ilham Gumilar
1150700307111006
Laily Ekawati C
Dear Asita
115070301111024
115070300111017
Siti Fatimah R
115070300111029
Ratih Indah S
115070300111006
Lani Aristia
115070301111001
I. KEGIATAN DISKUSI
A. KOMPETENSI
YANG
AKAN
DICAPAI..... 3
B. SKRENARIO
.. 3
C. DAFTAR
UNCLEAR
TERM
.. 5
D. DAFTAR
CUES...
. 5
E. DAFTAR
LEARNING
OBJECTIVE..
7
F. HASIL BRAINSTORMING.
8
G. HIPOTESIS
.. 12
H. PEMBAHASAN
LEARNING
OBJECTIVE.. 13
II. KEGIATAN SKILLS LABORATURIUM
A.
B.
C.
D.
WAKTU PELAKSANAAN
PENUGASAN
HASIL
HAMBATAN SAAT SKILL LAB
III.
KESIMPULAN
DAN
REKOMENDASI 25
IV.
REFERENSI/DAFTAR
PUSTAKA.... 27
V.
TIM
PENYUSUN.........
................... 28
VI. LAMPIRAN
BAB I
ISI
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
CADE
CD 33 Mahasiswa mampu merancang dan melakukan asuhan gizi pada
pasien berdasarkan status gizi pasien
B. SKENARIO
Emosi membawaku ke Rumah Sakit
Ny. I (36 tahun), penjual nasi goreng, merupakan pasien Diabetes Mellitus
tipe 2 yang kurang terkontrol (sejak 5 tahun yang lalu), hipertensi, dan
dislipidemia. Dengan adanya faktor resiko dan faktor pencetus berupa emosi, saat
ini Ny. I masuk rumah sakit dengan diagnose UAP (Unstable Angina Pectoris).
Kondisi Ny. I saat ini nyeri dada, lemah, nafsu makan yang rendah serta konstipasi.
Dari data anamnesa, didapatkan data BB: 45kg, TB: 155cm, Data biokimia (CPK
97, CKMB 29, kolesterol 285 mg/dl, HDL 41mg/dl, LDL 121 mg/dl, TG 272 mg/dl,
asam urat 4,8 mg/dl, GDS 226 mg/dl, GD2JPP 236 mg/dl), Data fisik klinis (KU:CM,
GCS 456, Tekanan darah 170/120 mmHg, nadi 96x/menit, RR 16x/menit). Obat
yang didapatkan saat ini adalah Penitidibe 2x1 amp, Metalopramid 3x1 amp,
captopril 3x25 mg, clopidogrel 1x75 mg, acetylsalicylic acid 1x80 mg, Niazepam
3x5 mg, Laxadine 3x, ISDN 4x10 mg, Insulatrad 0-0-12. Saat ini pasien
mendapatkan makanan dalam bentuk bubur. Dari makanan yang diberikan oleh
rumah sakit, pasien hanya menghabiskan porsi saja. Kebiasaan makan di rumah
mengkonsumsi ikan asin hampir setiap hari, snack yang disukai adalah kerupuk,
roti goreng, dan gorengan, sayur bayam tidak pernah dikonsumsi dengan alasan
tidak baik untuk pasien hipertensi. Asuhan gizi yang tepat sangat diperlukan guna
perbaikan kondisi Ny. I tersebut.
C. DAFTAR CUES
Ahli gizi mampu untuk menyusun dan memberikan asuhan gizi yang tepat
untuk memperbaiki kondisi pasien dengan diabetes melitus tipe 2, hipertensi,
dislipidemia dan dengan diagnosis UAP (Unstable Angina Pectoris).
D. DAFTAR UNCLEAR TERM
3
Unclear Term
UAP (unstable angina pectoris)
CPK
Pengertian
ketidakstabilan pada dada yaitu nyeri
dada parosixmal sering menyebar ke
lengan terutama kiri biasanya akibat
gangguan suplai O2 ke otot jantung dan
dipercepat
oleh
rangsangan/usaha
(Dorland, 2012)
creatine kinase yaitu enzim yang
mengkatalisis proses fosforilasi keratin
oleh
ATP
untuk
menghasilkan
Kelebihan
merupakan
faktor
berat
resiko
badan
yang
dapat
CKMB
GCS
lama. (Sargowo,2007)
Glascow coma scale yang merupakan
instrument
untuk
standar
mengukur
yang
digunakan
tingkat
kesadaran
2010)
keadaan
umum
Keadaannya
masih
compus
baik
atau
mentis.
sadar
(Dorlan, 2012)
4
Metalopramid
antagonis
reseptor
dopamine
dan
sebagai
antiemetic.
yang
pasien-pasien
aterosklerosis
(Dorland, 2012)
suspense dari
Laxadine
(Pharmaline,2007)
obat pencahar yang tidak mengiritasi
mukosa
isofan
usus
merangsang
bekerja
cara
usus
besar
reabsorbsi
melincinkan
insulin.
dengan
peristaltik
menghambat
Diazepam
(NPH)
air
jalannya
dan
feses.
(Deconcare,2014)
benzodiazepine yang digunakan sebagai
agen anti ansietas, sedative, agen anti
panic, agen anti tremor, relaksan otot
rangka,
anti
konfulsan
penatalaksanaan
penghentian
dan
dalam
gejala-gejala
akibat
pemakaian
alcohol.
ISDN
(Dorland,2008)
Kepanjangan dari isosorbit dinitrit, untuk
Emosi
yang
dan
disebabkan
singkat (KBBI,2008)
merupakan suatu ace
inhibitor
yang
3.
Diagnosa
Intervensi
Modifikasi diet
dan bentuk
makanan yang
sesuai
Tujuan: intake
makanan
meningkat,
mempertahank
an status gizi
pasien.
Edukasi: ke
pasien
langsung dan
keluarganya.
Target pasien:
perubahan
perilaku
Taget keluarga:
memberi
support dan
meningkatkan
pengetahuan
Waktu: MRS
dan setelah
pulang.
Materi:
makanan yg
dianjurkan dan
yg tidak.
Bentuk:
leaflet,foodmo
del, poster
Tujuan: terjadi
perubahan
perilaku dan
peningkatan
pengetahuan.
-kontrol
asupan KH
sederhana
Kolaborasi dg
perawat dan
dokter terkait
Monev
Sintesa
data
Status
gizi
normal
Jumlah tipe
dan kualitas
makanan
Tujuan: intake
makan pasien
sesuai
kebutuhan
Frek: setiap
hari setelah
makan
Target: pasien
menghabiskan
smua makaan
yg diberikan
Target : BB dan
IMT tetap
dalam range
normal
Frek: tiap 1
minggu sekali
saat pertama
masuk rs, dan
saat akan
keluar rs
Target: Nilai
biokim tetap
dalam
keadaan
normal.
Frek: tiap
1bulan sekali
dan saat akan
keluar rs.
BE1.2
Pengetahuan
gizi
7
obat dan
perawatan
pasien.
Tujuan: tidak
ada
miskomunikasi
antar tim
medis.
meningkat.
-intake
makanan
sesuai dg
kebutuhan.
Target: jumlah
insulin sesuai
dg KH yg
dikonsumsi
Biokimia:
DM:
GDS 226
GD2JPP 236
Dislipid:
Kolesterol
285
HDL 41
LDL
121mg/dl
TG 272
UAP:
CPK 97
CKMB 29
Asam urat
4,8
Fisik klinis
KU: CM
GCS 456
Hipertensi:
Tek dara
170/120
Nadi
96x/menit
RR
16x/menit
Nyeri dada
Lemah
nafsu
makan
rendah
konstipasi
Dietary
Sering
mengkonsu
msi ikan
asin,
tinggi
Tinggi
(n=200)
Normal
Tinggi
Tinggi
normal
tinggi
normal
normal
Tinggi. HT
stage 3
Normal
Normal
+
+
+
+
Tinggi
konsumsi
makanan
sumber
natrium
8
kerupuk,
roti goring,
gorengan
Tidak
pernah
mengkonsu
msi sayur
bayam
dan
lemak
Ekologi
Obatobatan yg
digunakan:
Penitidibe
metalopra
mid
Captopril
Clopidogrel
Asetylsalicy
lic acid
Niazepam
Laxadine
ISDN
Insulatrad
Riwayat
penyakit:
diabetes
melitus tipe
2,
hipertensi,
dislipidemi
a
6. Bagaimana interaksi obat dengan makanan dan interaksi antar obat pada obatobat yg dikonsumsi pasien?
Captopril dan ISDN menghindari konsumsi grapefruit juice.
Metoclopromid: meningkatkan absorbsi parasetamol, tetrasiklin, levidopa di
usus halus
7. Bagaimana preskripsi diet yang tepat?
Prinsip diet: energi cukup protein cukup Karbohidrat rendah lemak rendah.
Syarat: energi sebesar 1237kkal.
KH diberikan sebesar 55% TEE.
Protein diberikan sebesar 20% TEE.
Lemak 25% TEE. Lemak yang diberikan PUFA MUFA SAFA . Kolesterol
<200mg.
Serat 25-30g.
Vitamin A C E (antioksidan), B kompleks
Pemesanan Diet: DIET DM.
Tujuan diet: untuk mempertahankan BB, untuk menormalkan kembali nilai2
biokim, utk memnuhi kebutuhan gizinya sesuai dg status gizinya.
9
8. Apakah aktifitas fisik yang dapat dianjurkan untuk pasien setelah keluar dari RS?
Jalan santai di pagi hari, lari2 kecil 15-30menit, bersepeda, renang, senam jantung
sehat, yoga.
Ekologi
Obat - obatan yg
digunakan:
Dietary
Penitidibe
Patofisiolo
Makanan pasien
Pasien
Faktor
Biokimia:
Metalopramid
gi
dalam bentuk resiko
bubur
Diabetes Mellitus
Pasien hanyaTanda dan Captopril
2
Hipertensi
Dislipide
GDS :DM
226 tipe
(tinggi)
Clopidogrel
menghabiskan
GD2JPP : 236
mia
gejala
Asetylsalicylic
porsi
(tinggi)
Fisik klinis
acid
Kebiasaan pasien
Dislipidemia
Diagnosa
Hipertensi
Niazepam
dirumah
Kolesterol : 285
Tek. darah 170/120
UAP
Laxadine
Konsumsi ikan asin
(tinggi)
Asuhan
Asuhan
(tinggi. Hipertensi
ISDN
hapir tiap hari
HDL : 41 (rendah)
Gizi
stage
3)
medis
Insulatrad
LDL : 121mg/dl
Snack yg disukai
Assessme
KU: CMInteraksi obat dengan
Interaksi obat dengan
TG
:
272
(tinggi)
nt
kerupuk, roti goreng
GCS 456obat
makananRiwayat penyakit:
UAP
dan gorengan
Nadi
96x/menit
Antropometri
CPK : 97
Diabetes Mellitus
Tidak pernah
RR 16x/menit
Umur : 36 th
CKMB : 29 (tinggi)
tipe 2
Nyeri dada
mengkonsumsi
BB : 45kg
(N: 7-25)
Hipertensi
Lemah
sayur bayam (alasan
TB : 155cm
Asam urat : 4,8
10
Dislipidemia
Nafsu makan rendah
IMT : 18.75
tidak baik untuk
(N: 2,4 5,7)
Konstipasi
Status Gizi : Normal
pasien hipertensi)
G. HIPOTESIS
Diagnosa
Intervensi
NI-2.1
Ketidakcukupan
NC-2.2
Perubahan nilai laboratorium terkait gizi
NB-1.7
Kesalahan
intake oral disebabkan oleh
disebabkan oleh penyakit pasien yaitu diabetes
pemilihan
Bahan
kurangnya nafsu
makan
melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia ditandai
Makanan
disebabkan
Preskripsi
ditandai dg pasien
dengan GDS : 226, GD2JPP : 236, Kolesterol : 285,
kurang
pengetahuan
diet hanya
menghabiskan porsi yg
HDL : 41, TG : 272, CKMB : 29
ditandai dengan pasien
diberikan
sering
mengkonsumsi
Tujuan:
Prinsip:
Syarat:
Pemesanan
ikan asin dan
-Memberi cukup
-Energi cukup.
-Energi diberikan cukup
dietgorengan
energi untuk
-Karbohidrat
sebesar 1608,75 kkal.
Diet DM
mempertahankan
sedang.
-KH diberikan sedang sebesar
dengan energi
atau mencapai
-Protein tinggi.
55% TEE yaitu 221,2
1608,75 kkal,
berat badan
-Lemak rendah.
gramkarena nyeri dada dan
bentuk
normal.
-Vitamin dan
menderita DM tipe 2,
makanan
-Menormalkan nilaimineral tinggi.
diutamakan KH low GI.
lunak
nilai laboratorium.
-Kolesterol rendah.
-Protein diberikan tinggi
-Meningkatkan
-Serat tinggi.
sebesar 20% TEE yaitu 80,44
derajat kesehatan
gram untuk memenuhi
secara keseluruhan
kebutuhan energi dan
melalui pemenuhan
memperbaiki jaringan tubuh.
asupan gizi sesuai
-Lemak diberikan
RC-1 rendan
kebutuhan.
sebesar 20% TEE yaitu 44,69
Kolaborasi
-Mengurangi tanda
gram karena menderita
dan gejala yang
dislipidemia, diutamakan
dirasakan pasien.
lemak omega 3, SAFA < 7%
-Meningkatkan
TEE, lemak trans < 1% TEE,
Intervensi
asupan makan
PUFA >= 10% TEE, MUFA >=
pasien.
20%,RC-1
kolesterol
> 200 mg/hari.
Kolaborasi
ND-1 Meal and
E-2.1 Edukasi Gizi
-Seratdengan
diberikan
Edukasi diberikan
tenagatinggi sebesar
Snack
25-30kesehatan
gram/hari,
Modifikasi diet
kepada pasien dan
lain diutamakan
serat
larut
air.
Kolaborasi dengan
berupa bentuk
keluarganya.
-Vitamin
dandan
mineral
Waktu:
MRS
dan
perawat
dokter diberikan
makanan yang sesuai
tinggi. Vitamin D 400 IU,
setelah akan pulang
terkait obat dan
dengan kondisi
kromium 25 IU, selenium 60-90
Materi:
makanan
yg
perawatan pasien.
pasien berupa
dianjurkan
dan
yg
Tujuan: Tidak adanya
makanan lunak
tidak,
kontrol
porsi
miskomunikasi antar
Tujuan:
Media : leaflet dan
Meningkatkan intake
tim medis.
foodmodel
makanan pasien,
Tujuan: terjadi
Mempertahankan
perubahan perilaku
11
dan peningkatan
pengetahuan
Monev
BE-1.2 Pengetahuan
akan gizi yang
meningkat
Target : terjadi
peningkatan pengetahuan
dan diharapkan adanya
perubahan perilaku
Frekuensi Monev : saat
keluar RS
hiperinsuline
mia
dislipidemia
12
DM tipe 2
Inflamasi
rupture
IMA tidak
menetap
(Harrison, 2005)
UAP
2. Apa saja faktor resiko pada penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan
dislipidemia?
Obesitas, konsumsi makanan tinggi lemak, konsumsi makanan tinggi natrium,
emosi, genetic, merokok, aktifitas fisik yang kurang. (Almatsier, 2010)
3. Apa saja tanda dan gejala secara umum dari diabetes mellitus tipe 2, hipertensi,
dan dislipidemia?
Tanda: nyeri dada, tekanan darah tinggi, nyeri di bagian tengkuk leher, GDS dan
GD2JPP diatas normal, HDL rendah, LDL dan TG tinggi.
Gejala: nafsu makan rendah, konstipasi, pusing. (Almatsier, 2010)
4. Bagaimanakah status gizi pasien tersebut? Berapa kebutuhan energinya?
Status gizi
1.
BBI
2.
3.
(PERKENI, 2013)
5. Bagaimana ADIME yang tepat untuk pasien?
13
6. Bagaimana interaksi obat dengan makanan dan interaksi antar obat pada obatobat yg dikonsumsi pasien?
Nama obat
Interaksi antar
Interaksi dg
Waktu pemberian
obat
makanan
Captopril
Dg obat diuretic
dan obat anti
hipertensi lain dpt
menyebabkan
hipotensi
Grapefruit juice
Metoclopramid
Dapat
menghambat
digoksin,
simetidin, dan
meningkatkan
absorbs
parasetamol dan
tetrasiklin.
jam sebelum
makan
Clopidogrel
Obat warfarin
aspirin, heparin
dan trombolitik
lain.
Dengan/tanpa
makanan
ISDN
Konsumsi dg
alcohol akan
menyebabkan
ingesti akut dan
hipotensi
Laxadine
Dg minyak dan
mineral dpt
mengganggu
absorbs dari
vitamin larut
lemak.
Dg susu dan
bahan2 yg
mengandung vit
1 jam sebelum
makan atau 2
jam setelah
makan
2 jam sebelum
makan
14
D (karena
bersifat laksatif)
Acetylsalicylic
acid
Berinteraksi dg
obat anti
koagulan,
kortikosteroid,
sulfonylurea,
metotreksat
Insulatrad
Obat hipogilkemik
oral, ace inhibitor,
salisilat, hormone
tiroid
15
Sumber KH
Sayuran
Dimasak dengan mentega, minyak
kelapa atau kelapa sawit, dan santan
kental
Buah
Buah yang diawetkan dengan gula,
seperti buah kaleng dan buah kering
Sumber lemak
Minyak kelapa dan minyak kelapa
sawit, mentega, margarin, kelapa,
santan, krim, bacon, cocoa mentega,
mayonais, dan dressing yang dibuat
dari telur
16
penyakit
UAP,
diabetes
mellitus
tipe
2,
hipertensi,
dan
pasien
- Protein diberikan tinggi sebesar 20% TEE yaitu 80,44 gram untuk memenuhi
kebutuhan energi dan memperbaiki jaringan tubuh.
- Lemak diberikan rendan sebesar 20% TEE yaitu 44,69 gram karena menderita
dislipidemia, diutamakan lemak omega 3, SAFA < 7% TEE, lemak trans < 1% TEE,
PUFA >= 10% TEE, MUFA >= 20%, kolesterol > 200 mg/hari.
- Serat diberikan tinggi sebesar 25-30 gram/hari, diutamakan serat larut air.
- Vitamin dan mineral diberikan tinggi. Vitamin D 400 IU, kromium 25 IU, selenium
60-90 g/hari, magnesium 320 mg/hari.
- Cairan cukup.
8. Pemesanan diet dengan Diet DM dengan energi 1608,75 kkal, bentuk makanan
yaitu lunak.
9. Daftar bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan:
Makanan yang tidak dianjurkan
Sumber KH
Sayuran
Dimasak dengan mentega, minyak
kelapa atau kelapa sawit, dan santan
kental
Buah
Buah yang diawetkan dengan gula,
seperti buah kaleng dan buah kering
Sumber lemak
Minyak kelapa dan minyak kelapa
sawit, mentega, margarin, kelapa,
santan, krim, bacon, cocoa mentega,
mayonais, dan dressing yang dibuat
dari telur
19
B. REKOMENDASI
Dalam melakukan intervensi harus dimunculkan diagnosa gizi yang tepat dan
sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan data assessment pasien. Tanpa adanya
diagnosa yang tepat penegakan intervensi dan monitoring evaluasi juga akan
berdampak pada ketidak akuratan data.
monitoring juga perlu adanya pemikiran pengaplikasian yang real dalam lapangan,
selain itu intervensi yang diberikan harus sesuai dengan kondisi dan keinginan dai
pasen sehingga tidak semata-mata hanya teori tetapi diharapkan juga dapat
diaplikasikan secara nyata dalam praktek ke pasin, sehingga dapat terwujudnya
korelasi yang baik antara ahli gizi, staff rumah sakit, dan tenaga medis lainny
DAFTAR PUSTAKA
ADA. 2008. IDNT. USA : ADA
Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
CHC.
2002.
Drug/Food
http://www.aspiruslibrary.org/patient_ed/pdf/pharm/pe-pharm-007.pdf.
Interaction.
diakses
TIM PENYUSUN
KETUA
: Rohanda Putragama
SEKRETARIS
: Anisah Hana N.
Raniah bin Abad
ANGGOTA
: Anneke Wulansari
Resty Lindiawati
115070300111040
115070300111032
115070301111005
115070307111002
Anisah Djakfar
115070300111024
Sarah Edwina R
115070313111004
M. Ilham Gumilar
Laily Ekawati C
Dear Asita
1150700307111006
115070301111024
115070300111017
Siti Fatimah R
115070300111029
Ratih Indah S
115070300111006
Lani Aristia
FASILITATOR
115070300111035
115070301111001
: Mb. Widi
A. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
Fasilitator sudah membantu jalannya proses PBL dengan mengarahkan
mahasiswa apabila dirasa jalannya diskusi mulai diluar jalur dan juga
21
22