PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai peraturan yang dikemukakan pemerintah, anak SMA yang masih
dibawah 17 tahun tidak dapat mendapatkan SIM karena mereka belum memiliki
emosi yang stabil dibawah usia 17 karena itulah pemerintah mengeluarkan
peraturan seperti itu.
Namun
banyak
anak
SMA
yang masih dibawah usia 17 tahun sudah membawa mobil dan motor. Alasannya
adalah agar saat umur 17 tahun sudah mahir dalam membawa mobil, tidak ada
yang
mengantar,
dan
terkadang
mereka
melakukannya
demi
gengsi
BAB 2
TELAAH KEPUSTAKAAN
2.1. Tinjauan Pustaka
Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor
maupun mobil, yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama
sekali tidak digelar dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Biasanya
kegiatan ini dilakukan pada tengah malam sampai menjelang pagi saat suasana
jalan raya sudah mulai lenggang. Balap liar ini menjadi ajang mencari gengsi
diantara remaja , ajang beradu cepat ini juga sebagai wadah perjudian dimana
setiap dilakukan balapan selalu ada uang taruhannya dari ratusan ribu sampai
ratusan juta rupiah.
Pada jaman sekarang di era globalisasi, banyak hal yang berubah.
Pergaulan remaja adalah contoh kecil dari sekian banyak akibat dari
globalisasi.Pergaulan remaja sudah tidak ada batasnya. Banyak remaja yang
memelakukan hal-hal yang sangat merugikan dirinya dan orang lain.
Menanggapi tentang semakin maraknya Balapan Liar di Kota akhir-akhir
ini yang menjadi miris kita sebagai masyarakat mendengarnya, anak-anak muda
yang seharusnya melakukan hal-hal yang positif untuk mengisi waktu luang
mereka, apalagi balapan yang mereka dilakukan pada tengah malam yang
seharusnya mereka menyiapkan diri belajar untuk esok harinya. Yang terjadi
keesokan harinya mereka menjadi sering menjadi malas untuk berangkat
kesekolah kerena mengantuk.
Kemudian yang terjadi orang tua harus berurusan dengan sekolah, karena
anak-anak yang sering bolos sekolah. Hal ini akan berdampak tidak baik untuk
hubungan antara orang tua dan anak, jika hal tersebut terus berlanjut maka anakanak akan mencari pelarian yang lainnya, misalnya narkoba dan yang lainnya
yang akan membuat anak semakin jauh menyimpang dari kehidupan yang lebih
baik bagi masa depannya.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
1. Menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu dengan memberikan
pertanyaan yang sifatnya tertutup
2. Mensurvei anak-anak SMA yang tidak SIM yang melakukan balap liar.
3. Membuat tabel perbandingan alasan manakah yang menjadi alasan mereka
melakukan balap liar.
4. Menarik sebuah kesimpulan.
Kami memakai metode penelitian kuantitatif karena metode kuantitatif adalah
metode yang mencari data melalui survey, dan kami melakukan survey dengan
cara membagikan kuisioner dan dari hasil kuisioner tersebut kami membuat
hasil penelitian tersebut kedalam diagram lingkaran untuk mengetahui
tingkatan hal yang biasa mereka lakukan.
BAB 4
PEMBAHASAN
5
23%
pernah
50-100
77%
7%
7%
14%
0-50
50-100
100-150
150-200
200-250
71%
7%
tidak ada
lumayan senang
20%
senang
senang sekali
60%
13%
Tidak ada
= 9 orang (60%)
Lumayan Senang
= 2 orang (13%)
Senang
= 3 orang (20%)
Senang Sekali
= 0 orang (0%)
Coba-coba
Nekad
Karna tidak ada operasi
lalu lintas
33%
47%
Coba-coba
= 5 orang (33%)
Nekad
= 3 orang (20%)
= 7 orang (47%)
= 0 orang (0%)
7%
Tidak pernah
Jarang
Kadang-kadang
27%
Sering
Selalu
67%
Tidak pernah
= 10 orang (67%)
Jarang
= 4 orang (27%)
= 0 orang (0%)
Selalu
= 1 orang (6%)
Ada sebanyak 10 orang yang tidak pernah mengalami kecelakaan, 4 orang
10
11%
44%
22%
= 2 orang (22%)
= 0 orang (0%)
Dari data diatas ada sebanyak 4 orang yang mengalami kecelakaan karena
kelalaian diri sendiri, 2 orang mengalami kecelakaan karena kelalaian orang lain,
2 orang mengalami kecelakaan karena tidak sengaja, dan 1 orang mengalami
kecelakaan karena bencana alam.
Dari hasil tersebut menunjukkan kalau banyak dari mereka yang
kecelakaan karena kelalaian diri sendiri, menunjukkan kalau mungkin mereka
kurang berkonsentrasi saat mengemudi atau mungkin karena mereka ngebut saat
mengemudi di jalan.
7. Seberapa seringkah mereka mengemudikan mobil diatas 100 km/jam
adalah:
11
7%
20%
Tidak Pernah
Jarang
Kadang-Kadang
27%
Sering
20%
Selalu
27%
Tidak pernah
= 3 orang (20%)
Jarang
= 3 orang (20%)
= 4 orang (27%)
Selalu
= 1 orang (6%)
Ada sebanyak 3 orang yang tidak pernah mengemudikan mobil diatas 100
12
Umur Mereka
13-14
13%
15-16
16-17
17-18
18-19
87%
13
Tidak bekerja
Buruh
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
Pengusaha
100%
Tidak bekerja
= 0 orang (0%)
Buruh
= 0 orang (0%)
Pegawai swasta
= 0 orang (0%)
Pegawai negeri
= 0 orang (0%)
Pengusaha
= 15 orang (100%)
Dari data diatas semua orang tua mereka adalah pengusaha yang
menunjukkan kalau mereka semua adalah anak yang orang tuanya mampu dan
memiliki uang yang sangat mencukupi untuk membiayai mereka.
Karena orang tua mereka yang berstatus pengusaha semua mengartikan
bahwa mereka semua dapat membeli mobil yang cukup bagus untuk dibuat
balapan, hal ini cukup masuk akal karena apabila orang tua mereka adalah
pengangguran atau buruh, tidak mungkin mereka dapat mampu membeli mobil
dan mereka tentunya tidak akan berani melakukan balap liar karena tidak
memiliki banyak uang.
10. Gunanya balapan untuk mereka adalah:
14
Pamer
Menunjukkan kepiawaian
Hobby
12%
= 11 orang (65%)
Pamer
= 0 orang (0%)
Menunjukkan kepiawaian
= 2 orang (12%)
Hobby
= 4 orang (23%)
= 0 orang (0%)
Ada sebanyak 11 orang yang merasa kalau balap tidak ada gunanya namun
mereka tetap saja melakukan balap liar, 2 orang merasa kalau balapan berguna
untuk menunjukkan kepiawaian mereka, dan 4 orang merasa kalau balapan liar
adalah hobby mereka.
Dari hasil wawancara diatas menunjukkan kalau banyak dari dari mereka
yang merasa kalau balap liar tidaklah berguna namun mereka tetap saja
melakukan balap liar, hal ini tidaklah baik karena banyak dari mereka melakukan
hal yang tidak ada gunanya untuk hidup mereka.
11. Tingkat Keseringan mereka mendapatkan kesenangan dalam balapan
adalah:
15
Tidak pernah
20%
Jarang
40%
Kadang-Kadang
Sering
Selalu
20%
20%
Tidak pernah
= 6 orang (40%)
Jarang
= 3 orang (20%)
Kadang-kadang
= 3 orang (20%)
Sering
= 0 orang (0%)
Selalu
= 3 orang (20%)
Ada sebanyak 6 orang merasa tidak pernah senang saat melakukan balap
liar, dan ada 3 orang yang merasa jarang, 3 orang kadang-kadang, dan 3 orang
selalu merasa senang karena balapan liar.
Ini menunjukkan kalau ada dari mereka yang senang jika melakukan
balapan dan ada yang tidak senang saat melakukan balapan, kemungkinan mereka
melakukannya karena diajak oleh teman.
12. Mereka akan berhenti balapan atau tidak jika mengalami kecelakaan:
16
Ya
40%
Tidak
60%
Ya
= 6 orang (40%)
17
13%
12-13 tahun
13%
13-14 tahun
14-15 tahun
16-17 tahun
27%
17-18 tahun
47%
18
Les Mengemudi
19%
25%
Supir
Keluarga
Teman
13%
6%
Belajar sendiri
38%
Les mengemudi
= 4 orang (25%)
Supir
= 1 orang (6%)
Keluarga
= 6 orang (37%)
Teman
= 2 orang (13%)
Belajar sendiri
= 3 orang (19%)
Dari hasil diatas ada 4 orang yang belajar melalui les mengemudi, 1 orang
melalui supir, 6 orang belajar melalui keluarga, 2 orang belajar melalui teman, dan
3 orang belajar sendiri.
Hasil diatas menunjukkan kalau keluarga mereka yang mempengaruhi
mereka untuk belajar mengemudi karena banyak dari mereka yang belajar
mengemudi dari keluarga. Selain dari keluarga teman juga mempengaruhi mereka
untuk belajar mengemudi karena ada yang belajar melalui teman.
19
Tidak ada
33%
Ada
67%
Tidak ada
= 10 orang (67%)
Ada
= 5 orang (33%)
Dari hasil diatas ada sebanyak 10 orang yang keluarga tidak ada yang
melakukan balap liar, dan sebanyak 5 orang yang keluarganya melakukan balap
liar, disini menunjukkan kalau lebih banyak keluarganya yang tidak melakukan
balap liar, artinya banyak dari mereka yang terpengaruhi oleh teman untuk
melakukan balapan.
Pengaruh teman lebih besar disbanding pengaruh keluarga dalam hal balap
liar ini, karena mereka akan lebih sering dengan teman disbanding keluarga,
mereka bertemu dengan teman dari pagi sampai sore, sedangkan biasanya bertemu
dengan keluarga hanya malam hari saja, hal ini membuat pengaruh teman lebih
besar dari pengaruh keluarga.
20
20%
Orang tua
Kakak
Adik
40%
Saudara
20%
Paman
20%
Orang tua
: 1 orang (20%)
Kakak
: 1 orang (20%)
Adik
: 1 orang (20%)
Saudara
: 2 orang (40%)
Paman
: 0 orang (0%)
Dari data diatas ada 1 orang yang orang tuanya mengikuti balap liar, 1
orang yang kakanya mengikuti balap liar, 1 orang yang adiknya mengikuti balap
liar, dan 2 orang yang saudaranya mengikuti balap liar.
Hal ini menunjukkan kalau hanyak beberapa orang saja yang keluarganya
mengikuti balap liar, kebanyakan yang mengikuti balap liar adalah saudara
mereka yang menunjukkan kalau anak muda yang kebanyakan yang mengikuti
balapan.
17. Jawaban mereka apakah orang tua mereka tahu kalau mereka
mengikuti balapan:
21
7%
Tidak
Ya
93%
: 1 orang (7%)
Dari data diatas menunjukkan kalau 14 orang mengatakan kalau orang tua
mereka tidak ada yang tahu kalau mereka melakukan balap liar, dan 1 orang
mengatakan kalau orang tua mereka tahu kalau dia melakukan balap liar.
Hal ini menunjukkan kalau banyak dari mereka takut kalau orang tua
mereka tahu kalau mereka melakukan balapan liar.Karena apabila orang tua
mereka tahu kalau mereka melakukan balap liar, mereka mungkin bisa dihukum.
18. Jawaban mereka apakah orang tua mereka setuju atau tidak jika
mereka melakukan balap liar adalah:
22
Jawaban MerekaApakah Orang tua Mereka Setuju Atau Tidak Jika Mereka Melakukan Balap Liar
7%
Tidak
Ya
93%
: 1 orang (7%)
Dari hasil survey diatas menunjukkan kalau 14 orang menjawab kalau
orang tua mereka tidak setuju jika mereka melakukan balap liar dan 1 orang
menjawab kalau orang tuanya setuju kalau dia melakukan balap liar.
Hal ini menunjukkan kalau mereka memang seharusnya tidak boleh
melakukan balap liar karena orang tua mereka tidak menyetujuinya, namun
mungkin mereka melakukannya secara sembunyi-sembunyi.Karena apabila orang
tua mereka tahu seharusnya orang tua mereka melanggarnya karena itu dapat
membahayakan nyawa mereka.
23
Produksi Jepang
13%
Eropa
Amerika
13%
7%
China
Korea
67%
Produksi Jepang
= 10 orang (67%)
Eropa
= 1 orang (7%)
Amerika
= 2 orang (13%)
China
= 2 orang (13%)
Korea
= 0 orang (0%)
Dari hasil wawancara diatas menunjukkan kalau 10 orang memakai mobil
produksi Jepang, 1 orang memakai mobil produksi Eropa, 2 orang memakai mobil
produksi Amerika, dan 2 orang memakai mobil produksi China.
Dari hasil diatas membuktikan bahwa banyak dari mereka yang memakai
mobil produksi Asia yang mobilnya tentu tidak secepat mobil yang diciptakan
oleh Eropa dan Amerika.
24
Jawaban Mereka Jika Pernah Mengalami Kecelakaan Dan Tetap Melanjutkan Balap Liar Karena
Hobby
17%
42%
Ingin menunjukkan
kehebatan
8%
Pekerjaan sehari-hari
Terpaksa
Diajak
25%
8%
Hobby
= 2 orang (17%)
= 1 orang (8%)
Pekerjaan sehari-hari
= 3 orang (25%)
Terpaksa
= 1 orang (8%)
Diajak
= 5 orang (42%)
Dari data diatas menunjukkan kalau 2 orang akan tetap melakukannya
25
Dari hasil penelitian kami, kami menganalisa kecepatan tercepat yang pernah
diraih oleh para siswa SMA Gloria 2 yang paling tercepat adalah 200-250 km/jam.
Dan kecepatan rata-rata mereka dijalan adalah sekitar 50-100 km/jam yang berarti
mereka tidak terlalu ngebut saat dijalan raya hal ini tidak terlalu perlu
dimasalahkan karena saat dijalan raya mereka tidak terlalu membahayakan nyawa
orang lain. Dari balap liar ini banyak dari mereka yang merasa tidak mendapatkan
apa-apa yang mengartikan mereka melakukan hal yang tidak berguna dan sia-sia
untuk hidup mereka, hal ini harus dihilangkan karena hal ini mengartikan kalau
mereka melakukan hidup ini dengan sia-sia. Banyak dari mereka yang berani
mengemudikan mobil meskipun tanpa SIM karena orang tua mereka yang
mengijinkan mereka untuk mengemudikan mobil meskipun tanpa SIM, hal ini
menunjukkan kalau peran orang tua sangat besar dalam pencegahan mereka untuk
membawa mobil, karena apabila orang tua mereka melarang mereka membawa
mobil tentunya mereka tidak akan melakukan balap liar. Banyak dari mereka yang
tidak yang tidak pernah kecelakaan, namun apabila mereka mengalami kecelakaan
penyebab kecelakaan tersebut adalah karena kelalaian diri sendiri. Banyak dari
mereka yang mengemudikan mobil diatas 100 km/jam, hal ini kurang baik karena
apabila mereka mengemudika mobil diatas 100 km/jam ini tidak baik untuk
nyawa mereka. Siswa yang membawa mobil ini banyak yang masih berumur 1516. Mereka banyak yang sudah memulai balap liar dari umur 13-14 tahun. Semua
orang tua mereka bekerja sebagai pengusaha semua. Banyak dari mereka merasa
kalau balap liar ini tidak berguna. Dan banyak dari mereka tidak pernah senang
kalau melakukan balap liar, semua hal ini menunjukkan kalau mereka melakukan
hal yang sia-sia dan tidak berguna untuk hidup mereka. Banyak dari mereka tidak
akan berhenti dari balapan meskipun sudah mengalami cedera, dan alasan mereka
tetap melakukannya adalah karena diajak oleh teman. Siswa yang bisa
mengemudikan mobil ini kebanyakan diajari mengemudi oleh orang tua. Dan
hampir semua orang tua mereka tidak tahu dan tidak mengijinkan kalau mereka
melakukan balap liar. Ada saudara, kakak, adik, dan orang tua mereka yang
mengikuti balap liar juga, namun tidak banyak dari mereka yang keluarganya
mengikuti balap liar. Rata-rata dari mereka kebanyakan memakai mobil produksi
26
dari Jepang yang mengartikan kalau mobil tidak terlalu memiliki akselerasi yang
cukup cepat.
BAB 5
27
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor
maupun mobil, yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama
sekali tidak digelar dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Penyebab
siswa mengikuti balapan liar pasti berbeda, namun ada hal yang sama yaitu ingin
rasa ingin mencoba hal yang baru. Namun setelah mereka mencobanya,
kebanyakan mereka jadi kecanduan sehingga melakukannya terus menerus.
Balapan liar memberikan dampak negatif yang besar bagi siswa. Nilai yang
rendah, di jauhi masyarakat, dan yang paling buruk ialah kematian. Bagi siswa
yang mengikuti hal tersebut, pasti sangat menyenagkan, tapi bagi keluarga mereka
itu hal yang sangat mengerikan. Banyak hal yang bisa di lakukan untuk mengatasi
balapan liar ini, tapi cara yang paling penting yaitu pengawasan dan perhatian
orang tua, karena mereka relatif kurang mendapatkan hal tersebut.
5.2. Saran
Dengan adanya karya ilmiah ini, saya berharap dapat memberikan
informasi mengenai Pengaruh Balapan Liar Bagi Siswa kepada para pembaca
khususnya bagi para remaja di luar sana.Saya juga berharap, karya ilmiah ini
dapat mengubah perilaku buruk para remaja dalam bergaul.Sehingga dapat
mencegah terjadinya kenakalan pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA
28
LAMPIRAN
Lampiran Quesioner
29
1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
6.
a.
b.
c.
d.
e.
30
b.
c.
d.
e.
Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu
8.
a.
b.
c.
d.
e.
9.
a.
b.
c.
d.
e.
c. Keluarga
d. Teman
e. Belajar sendiri
15. Apakah ada diantara keluarga anda ada yang juga melakukan balap liar?
a. Tidak ada
b. Ada
16. Jika ada siapakah dia? (bisa pilih lebih dari 1)
a. Orang tua
b. Kakak
c. Adik
d. Saudara
e. Paman
17. Apakah orang tua anda mengetahui kalau anda melakukan balap liar?
a. Tidak tahu
b. Tahu
18. Jika orang tua anda mengetahuinya apakah orang tua anda menyetujuinya?
a. Tidak setuju
b. Setuju
19. Mobil apa yang anda gunakan saat balap liar?
a. Produksi Jepang
b. Eropa
c. Amerika
d. China
e. Korea
20. Jika anda pernah mengalami kecelakaan dan tetap melakukan balap liar, apa
yang membuat anda tetap melakukannya?
a. Hobby
b. Ingin menunjukkan kehebatan
c. Pekerjaan sehari-hari
d. Terpaksa
e. Diajak
32