Anda di halaman 1dari 32

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai peraturan yang dikemukakan pemerintah, anak SMA yang masih
dibawah 17 tahun tidak dapat mendapatkan SIM karena mereka belum memiliki
emosi yang stabil dibawah usia 17 karena itulah pemerintah mengeluarkan
peraturan seperti itu.
Namun

banyak

anak

SMA

yang masih dibawah usia 17 tahun sudah membawa mobil dan motor. Alasannya
adalah agar saat umur 17 tahun sudah mahir dalam membawa mobil, tidak ada
yang

mengantar,

dan

terkadang

mereka

melakukannya

demi

gengsi

mereka.Apabila mereka membawa berhati-hati dan tidak membahayakan nyawa


siapa-siapa itu masih dapat di toleransi. Tetapi banyak yang justru memakainya
untuk melakukan balap liar.Untuk menjawab permasalahan di atas, pemerintah
mulai memperketat dengan cara melakukan razia kepada anak-anak SMA yang
belum memiliki SIM. Meskipun begitu masih banyak yang melanggar, bahkan ada
yang membuat SIM dengan cara memalsukan tanggal kelahiran mereka.
Sistematika peraturan yang dibuat oleh pemerintah memang kurang ketat
karena sangat gampang untuk memalsukan tanggal lahir dalam membuat SIM
sehingga anak SMA yang belum boleh mengemudikan mobil sangat mudah untuk
membohongi polisi, dan mereka sangat mudah untuk ikut balap liar, jika mereka
mengikuti balap liar, mereka tentu membahayakan nyawa mereka sendiri, karena
balap liar memiliki resiko kecelakaan sangat tinggi.
Makalah ini akan meneliti mengapa mereka melakukan balap liar tersebut,
apa yang membuat mereka senang melakukan balap liar tersebut, dan apa yang
mereka ingin dapatkan dari balap liar. Dan melalui makalah ini kita dapat
menyadarkan kembali anak SMA yang ikut balap liar agar tidak bertambah
jumlah korban dari balap lair anak SMA yang tidak punya SIM

1.2. Rumusan Masalah


1. Mengapa mereka melakukan balap liar?
2. Apa yang membuat mereka senang mengikuti balap liar?
3. Apa yang mereka dapatkan dari balap liar?
1.3. Tujuan Penelitian
Agar tidak bertambah jumlah korban dari balap liar anak SMA yang tidak
mempunyai SIM, menghimbau anak SMA yang belum punya SIM untuk tidak
melakukan balap liar, dan menghimbau pemerintah untuk lebih gencar dalam
melakukan pengamanan untuk anak SMA yang belum SIM untuk tidak membawa
mobil dan melakukan balap liar.

BAB 2
TELAAH KEPUSTAKAAN
2.1. Tinjauan Pustaka
Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor
maupun mobil, yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama
sekali tidak digelar dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Biasanya
kegiatan ini dilakukan pada tengah malam sampai menjelang pagi saat suasana
jalan raya sudah mulai lenggang. Balap liar ini menjadi ajang mencari gengsi
diantara remaja , ajang beradu cepat ini juga sebagai wadah perjudian dimana
setiap dilakukan balapan selalu ada uang taruhannya dari ratusan ribu sampai
ratusan juta rupiah.
Pada jaman sekarang di era globalisasi, banyak hal yang berubah.
Pergaulan remaja adalah contoh kecil dari sekian banyak akibat dari
globalisasi.Pergaulan remaja sudah tidak ada batasnya. Banyak remaja yang
memelakukan hal-hal yang sangat merugikan dirinya dan orang lain.
Menanggapi tentang semakin maraknya Balapan Liar di Kota akhir-akhir
ini yang menjadi miris kita sebagai masyarakat mendengarnya, anak-anak muda
yang seharusnya melakukan hal-hal yang positif untuk mengisi waktu luang
mereka, apalagi balapan yang mereka dilakukan pada tengah malam yang
seharusnya mereka menyiapkan diri belajar untuk esok harinya. Yang terjadi
keesokan harinya mereka menjadi sering menjadi malas untuk berangkat
kesekolah kerena mengantuk.
Kemudian yang terjadi orang tua harus berurusan dengan sekolah, karena
anak-anak yang sering bolos sekolah. Hal ini akan berdampak tidak baik untuk
hubungan antara orang tua dan anak, jika hal tersebut terus berlanjut maka anakanak akan mencari pelarian yang lainnya, misalnya narkoba dan yang lainnya
yang akan membuat anak semakin jauh menyimpang dari kehidupan yang lebih
baik bagi masa depannya.

Kenakalan remaja itu bisa didefinisikan sebagai perilaku menyimpang atau


tingkah laku yang tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga
tindak kriminal.
2.2. Kerangka Berpikir
Hasil penelitian sementara siswa SMA Kristen Gloria 2 yang melakukan balap liar
melakukan balap liar karena ingin bersenang-senang dan ingin mendapatkan
sesuatu dari balapan ini. Hal yang ingin mereka dapatkanadalah:\
-

Karena mereka mencari teman dengan cara melakukan balap liar


Karena ingin dihargai oleh orang
Gengsi kepada teman
Taruhan untuk mendapat uang lebih
Ingin merasakan sensasi kecepatan tinggi

Dengan ditemukannya permasalahan seperti yang ada di atas cara mengatasi


masalah tersebut sebenarnya adalah dengan cara, orang tua mereka mengajarkan
hal yang benar kepada mereka untuk tidak melakukan balap liar karena balap liar
bukanlah hal yang baik untuk dilakukan dan butuh kesadaran dalam diri mereka
sendiri untuk tidak melakukan balap liar karena itu membahayakan nyawa mereka
sendiri.
2.3. Hipotesis
Hipotesis sementara kami adalah bahwa mereka melakukan hal tersebut karena
ingin bersenang-senang, taruhan untuk mendapatkan uang lebih, ingin merasakan
sensasi kecepatan tinggi, gengsi, dll.

BAB 3

METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
1. Menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu dengan memberikan
pertanyaan yang sifatnya tertutup
2. Mensurvei anak-anak SMA yang tidak SIM yang melakukan balap liar.
3. Membuat tabel perbandingan alasan manakah yang menjadi alasan mereka
melakukan balap liar.
4. Menarik sebuah kesimpulan.
Kami memakai metode penelitian kuantitatif karena metode kuantitatif adalah
metode yang mencari data melalui survey, dan kami melakukan survey dengan
cara membagikan kuisioner dan dari hasil kuisioner tersebut kami membuat
hasil penelitian tersebut kedalam diagram lingkaran untuk mengetahui
tingkatan hal yang biasa mereka lakukan.

BAB 4
PEMBAHASAN
5

4.1. Hasil Penelitian


1. Kecepatan tercepat yang pernah mereka raih ada

Kecepatan Tercepat Yang Pernah Di Raih

23%

pernah
50-100

77%

0-50 km/jam = 1 orang (6,5%)


50-100 km/jam = 3 orang (20%)
100-150 km/jam = 6 orang (40%)
150-200 km/jam = 4 orang (27%)
200-250 km/jam = 1 orang (6,5%)
Dari hasil penelitian melalui wawancara kepada 15 pelaku balap liar anak
SMA Gloria 2 yang belum punya sim adalah kebanyakan dari mereka kecepatan
tercepat mereka saat melakukan balap liar adalah sekitar 100-150 km/jam.
Kesimpulan dari hasil diatas menunjukkan kalau banyak dari mereka yang
melakukan balapan dengan kecepatan yang sangat tinggi terbukti dari 11 orang
yang memiliki kecepatan tercepat mereka yaitu diatas 100 km/jam.
2. Kecepatan mereka saat mengemudi di jalan raya adalah:

Kecepatan Di Jalan Raya

7%

7%

14%

0-50
50-100
100-150
150-200
200-250

71%

0-50 km/jam = 3 orang (14%)


50-100 km/jam = 10 orang (72%)
100-150 km/jam= 1 orang (7%)
150-200 km/jam = 0 orang (0%)
200-250 km/jam = 1 orang (7%)
Dari hasil diatas menunjukkan kalau kecepatan rata-rata mereka dijalan
raya adalah sekitar 50-100 km/jam yang menunjukkan kalau mereka tidak
melakukan kebut-kebutan saat di jalan raya.
Hal ini mengindikasikan kalau mereka hanya ngebut saat melakukan balap
liar.Namun meskipun mereka saat di jalan tidak ngebut, saat melakukan balap liar
itulah nyawa mereka di pertaruhkan karena balap liar tidaklah baik untuk semua
orang karena balap liar adalah taruhan nyawa.

3. Hal yang mereka dapatkan saat melakukan balap liar adalah:

Yang Mereka Dapatkan Dari Balap Liar

7%

tidak ada
lumayan senang

20%

senang
senang sekali
60%

13%

Tidak ada

= 9 orang (60%)

Lumayan Senang

= 2 orang (13%)

Senang

= 3 orang (20%)

Senang Sekali

= 0 orang (0%)

sangat senang sekali

Sangat Senang Sekali = 1 orang (7%)


Ada sebanyak 9 orang yang merasa tidak mendapatkan apa-apa saat
melakukan balap liar, 2 orang merasa lumayan senang saat melakukan balap liar, 1
orang senang saat melakukan balap liar, dan 1 orang sangat senang sekali saat
melakukan balap liar.
Dari hasil diatas menunjukkan kalau rata-rata dari mereka merasa tidak
ada yang mereka dapatkan dari balap liar, ini menunjukkan kalau mereka tidak
sepenuhnya ingin mencari kesenangan dalam melakukan balap liar ini.
4. Alasan mereka mengemudikan kendaraan tersebut padahal belum
memiliki SIM karena:

Alasan Mereka Mengemudikan Kendaraan Padahal Belum Punya SIM

Coba-coba
Nekad
Karna tidak ada operasi
lalu lintas

33%
47%

Karna orang tua


mengijinkan
Karna ingin pamer
20%

Coba-coba

= 5 orang (33%)

Nekad

= 3 orang (20%)

Karna tidak ada operasi lalu lintas = 0 orang (0%)


Karna orang tua mengijinkan
Karna ingin pamer

= 7 orang (47%)
= 0 orang (0%)

Ada sebanyak 5 orang yang coba-coba untuk mengemudikannya padahal


belum punya SIM, 3 orang melakukannya karena nekad, 7 orang melakukannya
karena orang tua mereka mingijinkan.
Dari hasil survey diatas menunjukkan kalau mereka berani mengemudikan
mobil karena orang tua mereka yang mengijinkan mereka untuk mengemudikan
mobil meskipun tidak punya SIM.

5. Tingkat keseringan mereka mengalami kecelakaan:

Tingkat Keseringan Mereka Mengalami Kecelakaan

7%

Tidak pernah
Jarang
Kadang-kadang

27%

Sering
Selalu
67%

Tidak pernah

= 10 orang (67%)

Jarang

= 4 orang (27%)

Kadang-kadang = 0 orang (0%)


Sering

= 0 orang (0%)

Selalu

= 1 orang (6%)
Ada sebanyak 10 orang yang tidak pernah mengalami kecelakaan, 4 orang

jarang mengalami kecelakaan, dan 1 orang selalu mengalami kecelakaan.


Dari hasil survey tersebut mengindikasikan bahwa mereka sangat berhatihati saat mengemudikan kendaraan mereka entah karena takut dimarahi orang
atau hal lain, namun setidaknya dengan sedikitnya mereka mengalami kecelakaan
sedikit membuat nyawa mereka lebih aman karena kecelakaan dapat berdampak
pada kematian.
6. Penyebab mereka yang pernah mengalami kecelakaan adalah:

10

Penyebab Mereka Yang Pernah Mengalami Kecelakaan

Kelalaian Diri Sendiri

11%

Kelalaian Orang Lain


Tidak Disengaja
22%

44%

Karena Bencana Alam


Kerusakan Mobil

22%

Kelalaian diri sendiri = 4 orang (45%)


Kelalaian orang lain = 2 orang (22%)
Tidak disengaja

= 2 orang (22%)

Karena bencana alam = 1 orang (11%)


Kerusakan mobil

= 0 orang (0%)

Dari data diatas ada sebanyak 4 orang yang mengalami kecelakaan karena
kelalaian diri sendiri, 2 orang mengalami kecelakaan karena kelalaian orang lain,
2 orang mengalami kecelakaan karena tidak sengaja, dan 1 orang mengalami
kecelakaan karena bencana alam.
Dari hasil tersebut menunjukkan kalau banyak dari mereka yang
kecelakaan karena kelalaian diri sendiri, menunjukkan kalau mungkin mereka
kurang berkonsentrasi saat mengemudi atau mungkin karena mereka ngebut saat
mengemudi di jalan.
7. Seberapa seringkah mereka mengemudikan mobil diatas 100 km/jam
adalah:

11

Seberapa Seringkah Mereka Mengemudikan Mobil Diatas 100 km/jam

7%

20%

Tidak Pernah
Jarang
Kadang-Kadang

27%

Sering
20%

Selalu

27%

Tidak pernah

= 3 orang (20%)

Jarang

= 3 orang (20%)

Kadang-kadang = 4 orang (27%)


Sering

= 4 orang (27%)

Selalu

= 1 orang (6%)
Ada sebanyak 3 orang yang tidak pernah mengemudikan mobil diatas 100

km/jam, 3 orang jarang, 4 orang kadang-kadang, 4 orang sering, 1 orang selalu


Dari hasil survey diatas membuktikan kalau ada beberapa orang terkadang
ngebut dan terkadang tidak, beberapa orang tidak pernah dan jarang, dan beberapa
orang kadang-kadang ngebut, mereka biasanya mengemudi diatas 100km/jam
karena terburu-buru atau karena ingin merasakan sensasinya mengemudi dengan
kecepatan tinggi.

8. Umur mereka adalah:

12

Umur Mereka

13-14

13%

15-16
16-17
17-18
18-19

87%

13-14 tahun = 0 orang (0%)


15-16 tahun = 13 orang (87%)
16-17 tahun = 2 orang (13%)
17-18 tahun = 0 orang (0%)
18-19 tahun = 0 orang (0%)
Dari data diatas umur mereka adalah 13 orang sekitar 15-16 tahun, dan 2
orang sekitar 16-17 tahun, hal ini mengindikasikan kalau mereka masih muda dan
belum waktunya memiliki SIM.
Resiko apabila mereka belum memiliki SIM dan mereka tetap
memutuskan untuk tetap berkendara adalah mereka dapat di tilang dan dikenai
denda dan sanksi apabila ketahuan oleh polisi.

9. Orang tua mereka bekerja sebagai:

13

Orang tua mereka berkerja Sebagai

Tidak bekerja
Buruh
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
Pengusaha

100%

Tidak bekerja

= 0 orang (0%)

Buruh

= 0 orang (0%)

Pegawai swasta

= 0 orang (0%)

Pegawai negeri

= 0 orang (0%)

Pengusaha

= 15 orang (100%)

Dari data diatas semua orang tua mereka adalah pengusaha yang
menunjukkan kalau mereka semua adalah anak yang orang tuanya mampu dan
memiliki uang yang sangat mencukupi untuk membiayai mereka.
Karena orang tua mereka yang berstatus pengusaha semua mengartikan
bahwa mereka semua dapat membeli mobil yang cukup bagus untuk dibuat
balapan, hal ini cukup masuk akal karena apabila orang tua mereka adalah
pengangguran atau buruh, tidak mungkin mereka dapat mampu membeli mobil
dan mereka tentunya tidak akan berani melakukan balap liar karena tidak
memiliki banyak uang.
10. Gunanya balapan untuk mereka adalah:

14

Gunanya Balapan Untuk Mereka

Tidak ada gunanya


24%

Pamer
Menunjukkan kepiawaian
Hobby

12%

Ingin dapat penghargaan


65%

Tidak ada gunanya

= 11 orang (65%)

Pamer

= 0 orang (0%)

Menunjukkan kepiawaian

= 2 orang (12%)

Hobby

= 4 orang (23%)

Ingin mendapatkan penghargaan

= 0 orang (0%)

Ada sebanyak 11 orang yang merasa kalau balap tidak ada gunanya namun
mereka tetap saja melakukan balap liar, 2 orang merasa kalau balapan berguna
untuk menunjukkan kepiawaian mereka, dan 4 orang merasa kalau balapan liar
adalah hobby mereka.
Dari hasil wawancara diatas menunjukkan kalau banyak dari dari mereka
yang merasa kalau balap liar tidaklah berguna namun mereka tetap saja
melakukan balap liar, hal ini tidaklah baik karena banyak dari mereka melakukan
hal yang tidak ada gunanya untuk hidup mereka.
11. Tingkat Keseringan mereka mendapatkan kesenangan dalam balapan
adalah:

15

Tingkat Keseringan Mereka Mendapatkan Kesenangan Dalam Balapan

Tidak pernah

20%

Jarang
40%

Kadang-Kadang
Sering
Selalu

20%
20%

Tidak pernah

= 6 orang (40%)

Jarang

= 3 orang (20%)

Kadang-kadang

= 3 orang (20%)

Sering

= 0 orang (0%)

Selalu

= 3 orang (20%)
Ada sebanyak 6 orang merasa tidak pernah senang saat melakukan balap

liar, dan ada 3 orang yang merasa jarang, 3 orang kadang-kadang, dan 3 orang
selalu merasa senang karena balapan liar.
Ini menunjukkan kalau ada dari mereka yang senang jika melakukan
balapan dan ada yang tidak senang saat melakukan balapan, kemungkinan mereka
melakukannya karena diajak oleh teman.

12. Mereka akan berhenti balapan atau tidak jika mengalami kecelakaan:

16

Mereka akan berhenti balapan atau tidak jika mengalami cedera

Ya
40%

Tidak

60%

Ya

= 6 orang (40%)

Tidak = 9 orang (60%)


Dari hasil diatas menunjukkan kalau 6 orang akan berhenti melakukan
balapan dan 9 orang akan tetap melanjutkan untuk melakukan balapan. Hal ini
menunjukkan kalau mereka sangat menyukai balap liar tersebut.
Dari statistic diatas membuktikan kalau banyak dari mereka tidak akan
jera melakukan hal balapan meskipun sudah mendapatkan cedera akibat
melakukan balan.

13. Mereka memulai balapan liar sejak umur:

17

Mereka Memulai Balapan Liar Sejak Umur

13%

12-13 tahun

13%

13-14 tahun
14-15 tahun
16-17 tahun

27%

17-18 tahun
47%

12-13 tahun = 2 orang (13%)


13-14 tahun = 7 orang (47%)
14-15 tahun = 4 orang (27%)
16-17 tahun = 2 orang (13%)
17-18 tahun = 0 orang (0%)
Dari data diatas ada 2 orang yang sudah melakukan balapan sejak umur
12-13, 7 orang sudah melakukan dari umur 13-14, 4 orang melakukannya dari
umur 14-15, dan 2 orang melakukannya dari umur 16-17 tahun.
Banyak dari mereka yang sudah melakukan balapan sejak umur yang
masih sangat muda.Hal ini sangatlah tidak baik karena menunjukkan betapa
bahayanya generasi muda kita sudah melakukan hal yang tidak.

14. Orang yang mengajarkan mereka mengemudi mobil adalah:

18

Orang Yang Mengajarkan Mereka Mengemudi Mobil

Les Mengemudi

19%

25%

Supir
Keluarga
Teman

13%

6%

Belajar sendiri

38%

Les mengemudi

= 4 orang (25%)

Supir

= 1 orang (6%)

Keluarga

= 6 orang (37%)

Teman

= 2 orang (13%)

Belajar sendiri

= 3 orang (19%)

Dari hasil diatas ada 4 orang yang belajar melalui les mengemudi, 1 orang
melalui supir, 6 orang belajar melalui keluarga, 2 orang belajar melalui teman, dan
3 orang belajar sendiri.
Hasil diatas menunjukkan kalau keluarga mereka yang mempengaruhi
mereka untuk belajar mengemudi karena banyak dari mereka yang belajar
mengemudi dari keluarga. Selain dari keluarga teman juga mempengaruhi mereka
untuk belajar mengemudi karena ada yang belajar melalui teman.

15. Adakah dikeluarga mereka yang balapan liar:

19

Adakah Di Keluarga Mereka Yang Balapan Liar

Tidak ada

33%

Ada

67%

Tidak ada

= 10 orang (67%)

Ada

= 5 orang (33%)
Dari hasil diatas ada sebanyak 10 orang yang keluarga tidak ada yang

melakukan balap liar, dan sebanyak 5 orang yang keluarganya melakukan balap
liar, disini menunjukkan kalau lebih banyak keluarganya yang tidak melakukan
balap liar, artinya banyak dari mereka yang terpengaruhi oleh teman untuk
melakukan balapan.
Pengaruh teman lebih besar disbanding pengaruh keluarga dalam hal balap
liar ini, karena mereka akan lebih sering dengan teman disbanding keluarga,
mereka bertemu dengan teman dari pagi sampai sore, sedangkan biasanya bertemu
dengan keluarga hanya malam hari saja, hal ini membuat pengaruh teman lebih
besar dari pengaruh keluarga.

16. Keluarga mereka yang mengikuti balap liar adalah:

20

Keluarga Mereka Yang Mengikuti Balap Liar

20%

Orang tua
Kakak
Adik

40%

Saudara
20%

Paman

20%

Orang tua

: 1 orang (20%)

Kakak

: 1 orang (20%)

Adik

: 1 orang (20%)

Saudara

: 2 orang (40%)

Paman

: 0 orang (0%)
Dari data diatas ada 1 orang yang orang tuanya mengikuti balap liar, 1

orang yang kakanya mengikuti balap liar, 1 orang yang adiknya mengikuti balap
liar, dan 2 orang yang saudaranya mengikuti balap liar.
Hal ini menunjukkan kalau hanyak beberapa orang saja yang keluarganya
mengikuti balap liar, kebanyakan yang mengikuti balap liar adalah saudara
mereka yang menunjukkan kalau anak muda yang kebanyakan yang mengikuti
balapan.

17. Jawaban mereka apakah orang tua mereka tahu kalau mereka
mengikuti balapan:

21

Apakah Orang Tua Mereka Tahu Kalau Mereka Melakukan Balapan

7%
Tidak
Ya

93%

Tidak : 14 orang (93%)


Ya

: 1 orang (7%)
Dari data diatas menunjukkan kalau 14 orang mengatakan kalau orang tua

mereka tidak ada yang tahu kalau mereka melakukan balap liar, dan 1 orang
mengatakan kalau orang tua mereka tahu kalau dia melakukan balap liar.
Hal ini menunjukkan kalau banyak dari mereka takut kalau orang tua
mereka tahu kalau mereka melakukan balapan liar.Karena apabila orang tua
mereka tahu kalau mereka melakukan balap liar, mereka mungkin bisa dihukum.

18. Jawaban mereka apakah orang tua mereka setuju atau tidak jika
mereka melakukan balap liar adalah:

22

Jawaban MerekaApakah Orang tua Mereka Setuju Atau Tidak Jika Mereka Melakukan Balap Liar

7%
Tidak
Ya

93%

Tidak : 14 orang (93%)


Ya

: 1 orang (7%)
Dari hasil survey diatas menunjukkan kalau 14 orang menjawab kalau

orang tua mereka tidak setuju jika mereka melakukan balap liar dan 1 orang
menjawab kalau orang tuanya setuju kalau dia melakukan balap liar.
Hal ini menunjukkan kalau mereka memang seharusnya tidak boleh
melakukan balap liar karena orang tua mereka tidak menyetujuinya, namun
mungkin mereka melakukannya secara sembunyi-sembunyi.Karena apabila orang
tua mereka tahu seharusnya orang tua mereka melanggarnya karena itu dapat
membahayakan nyawa mereka.

19. Mobil yang mereka gunakan untuk balap liar adalah:

23

Mobil Yang Mereka Gunakan Untuk Balap Liar

Produksi Jepang

13%

Eropa
Amerika

13%
7%

China
Korea
67%

Produksi Jepang

= 10 orang (67%)

Eropa

= 1 orang (7%)

Amerika

= 2 orang (13%)

China

= 2 orang (13%)

Korea

= 0 orang (0%)
Dari hasil wawancara diatas menunjukkan kalau 10 orang memakai mobil

produksi Jepang, 1 orang memakai mobil produksi Eropa, 2 orang memakai mobil
produksi Amerika, dan 2 orang memakai mobil produksi China.
Dari hasil diatas membuktikan bahwa banyak dari mereka yang memakai
mobil produksi Asia yang mobilnya tentu tidak secepat mobil yang diciptakan
oleh Eropa dan Amerika.

20. Jawaban mereka jika pernah mengalami kecelakaan dan tetap


melanjutkan balap liar adalah karena:

24

Jawaban Mereka Jika Pernah Mengalami Kecelakaan Dan Tetap Melanjutkan Balap Liar Karena

Hobby

17%
42%

Ingin menunjukkan
kehebatan
8%

Pekerjaan sehari-hari
Terpaksa
Diajak

25%
8%

Hobby

= 2 orang (17%)

Ingin menunjukkan kehebatan

= 1 orang (8%)

Pekerjaan sehari-hari

= 3 orang (25%)

Terpaksa

= 1 orang (8%)

Diajak

= 5 orang (42%)
Dari data diatas menunjukkan kalau 2 orang akan tetap melakukannya

karena itu adalah hobby mereka, 1 orang melakukannya karena ingin


menunjukkan kepiawaian, 3 orang karena pekerjaan sehari-hari, 1 orang karena
terpaksa, dan 5 orang melakukan karena diajak.
Data diatas membuktikan kalau teman sangat berpengaruh membawa
mereka kembali ke balap liar karena banyak dari mereka yang akan kembali
karena diajak oleh teman.
4.2. Bahasan Temuan

25

Dari hasil penelitian kami, kami menganalisa kecepatan tercepat yang pernah
diraih oleh para siswa SMA Gloria 2 yang paling tercepat adalah 200-250 km/jam.
Dan kecepatan rata-rata mereka dijalan adalah sekitar 50-100 km/jam yang berarti
mereka tidak terlalu ngebut saat dijalan raya hal ini tidak terlalu perlu
dimasalahkan karena saat dijalan raya mereka tidak terlalu membahayakan nyawa
orang lain. Dari balap liar ini banyak dari mereka yang merasa tidak mendapatkan
apa-apa yang mengartikan mereka melakukan hal yang tidak berguna dan sia-sia
untuk hidup mereka, hal ini harus dihilangkan karena hal ini mengartikan kalau
mereka melakukan hidup ini dengan sia-sia. Banyak dari mereka yang berani
mengemudikan mobil meskipun tanpa SIM karena orang tua mereka yang
mengijinkan mereka untuk mengemudikan mobil meskipun tanpa SIM, hal ini
menunjukkan kalau peran orang tua sangat besar dalam pencegahan mereka untuk
membawa mobil, karena apabila orang tua mereka melarang mereka membawa
mobil tentunya mereka tidak akan melakukan balap liar. Banyak dari mereka yang
tidak yang tidak pernah kecelakaan, namun apabila mereka mengalami kecelakaan
penyebab kecelakaan tersebut adalah karena kelalaian diri sendiri. Banyak dari
mereka yang mengemudikan mobil diatas 100 km/jam, hal ini kurang baik karena
apabila mereka mengemudika mobil diatas 100 km/jam ini tidak baik untuk
nyawa mereka. Siswa yang membawa mobil ini banyak yang masih berumur 1516. Mereka banyak yang sudah memulai balap liar dari umur 13-14 tahun. Semua
orang tua mereka bekerja sebagai pengusaha semua. Banyak dari mereka merasa
kalau balap liar ini tidak berguna. Dan banyak dari mereka tidak pernah senang
kalau melakukan balap liar, semua hal ini menunjukkan kalau mereka melakukan
hal yang sia-sia dan tidak berguna untuk hidup mereka. Banyak dari mereka tidak
akan berhenti dari balapan meskipun sudah mengalami cedera, dan alasan mereka
tetap melakukannya adalah karena diajak oleh teman. Siswa yang bisa
mengemudikan mobil ini kebanyakan diajari mengemudi oleh orang tua. Dan
hampir semua orang tua mereka tidak tahu dan tidak mengijinkan kalau mereka
melakukan balap liar. Ada saudara, kakak, adik, dan orang tua mereka yang
mengikuti balap liar juga, namun tidak banyak dari mereka yang keluarganya
mengikuti balap liar. Rata-rata dari mereka kebanyakan memakai mobil produksi

26

dari Jepang yang mengartikan kalau mobil tidak terlalu memiliki akselerasi yang
cukup cepat.

BAB 5

27

PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor
maupun mobil, yang dilakukan diatas lintasan umum. Artinya kegiatan ini sama
sekali tidak digelar dilintasan balap resmi, melainkan di jalan raya. Penyebab
siswa mengikuti balapan liar pasti berbeda, namun ada hal yang sama yaitu ingin
rasa ingin mencoba hal yang baru. Namun setelah mereka mencobanya,
kebanyakan mereka jadi kecanduan sehingga melakukannya terus menerus.
Balapan liar memberikan dampak negatif yang besar bagi siswa. Nilai yang
rendah, di jauhi masyarakat, dan yang paling buruk ialah kematian. Bagi siswa
yang mengikuti hal tersebut, pasti sangat menyenagkan, tapi bagi keluarga mereka
itu hal yang sangat mengerikan. Banyak hal yang bisa di lakukan untuk mengatasi
balapan liar ini, tapi cara yang paling penting yaitu pengawasan dan perhatian
orang tua, karena mereka relatif kurang mendapatkan hal tersebut.
5.2. Saran
Dengan adanya karya ilmiah ini, saya berharap dapat memberikan
informasi mengenai Pengaruh Balapan Liar Bagi Siswa kepada para pembaca
khususnya bagi para remaja di luar sana.Saya juga berharap, karya ilmiah ini
dapat mengubah perilaku buruk para remaja dalam bergaul.Sehingga dapat
mencegah terjadinya kenakalan pada remaja.

DAFTAR PUSTAKA

28

1. Proposal Ilmiah Efektivitas Peraturan Penitipan Handphone milik Dea


Agnes dan Isabel Putri
2. http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2014/01/makalah-tentangbahaya-balap-liar.html
3. http://putrabadhegracingteam.blogspot.com/2013/03/balap-liar.html
4. http://theartamatirpg.blogspot.com/2014/04/makalah-penelitian-tentangbalap-liar.html
5. http://journal.unair.ac.id/article_4654_media135_category135.html

LAMPIRAN
Lampiran Quesioner
29

1.
a.
b.
c.
d.
e.

Berapakah kecepatan tercepat yang pernah kamu raih?


0-50
50-100
100-150
150-200
200-250

2.
a.
b.
c.
d.
e.

Berapakah biasanya kecepatan anda saat mengemudi di jalan raya?


0-50
50-100
100-150
150-200
200-250

3.
a.
b.
c.
d.
e.

Apa yang kamu dapatkan dari balap liar tersebut?


Tidak ada
Lumayan senang
Senang
Senang sekali
Sangat senang sekali

4. Mengapa anda mengemudikan kendaraan tersebut padahal anda belum punya


SIM?
a. Coba-coba
b. Nekad
c. Karna tidak ada operasi lalu lintas
d. Karna orang tua mengijinkan
e. Karna ingin pamer
5. Seberapa seringkah anda pernah mengalami kecelakaan, baik ditabrak
maupun menabrak, saat anda mengendarai mobil
a. Tidak pernah
b. Jarang
c. Kadang-kadang
d. Sering
e. Selalu

6.
a.
b.
c.
d.
e.

Jika pernah mengalami kecelakaan, apa penyebab kecelakaan tersebut?


Kelalaian diri sendiri
Kelalaian orang lain
Tidak disengaja
Karena bencana alam
Kerusakan mobil

7. Seberapa seringkah kamu mengemudikan mobil diatas 100 km/jam


a. Tidak pernah

30

b.
c.
d.
e.

Jarang
Kadang-kadang
Sering
Selalu

8.
a.
b.
c.
d.
e.

Berapa umur anda?


13-14
15-16
16-17
17-18
18-19

9.
a.
b.
c.
d.
e.

Orang tua anda kerja apa?


Tidak bekerja
Buruh
Pegawai swasta
Pegawai negeri
Pengusaha

10. Apa gunanya balapan? (bisa pilih lebih dari 1)


a. Tidak ada gunanya
b. Pamer
c. Menunjukkan kepiawaian
d. Hobby
e. Ingin dapat penghargaan
11. Seberapa seringkah anda mendapat kesenangan ketika melakukan balap
mobil?
a. Tidak pernah
b. Jarang
c. Kadang-kadang
d. Sering
e. Selalu
12. Jika anda cedera karena mengalami kecelakaan apakah anda akan berhenti
balapan?
a. Ya
b. Tidak
13. Sejak usia berapakah anda melakukan balap liar?
a. 12-13
b. 13-14
c. 14-15
d. 16-17
e. 17-18
14. Siapakah yang mengajari anda mengemudi mobil?
a. Les mengemudi
b. Supir
31

c. Keluarga
d. Teman
e. Belajar sendiri
15. Apakah ada diantara keluarga anda ada yang juga melakukan balap liar?
a. Tidak ada
b. Ada
16. Jika ada siapakah dia? (bisa pilih lebih dari 1)
a. Orang tua
b. Kakak
c. Adik
d. Saudara
e. Paman
17. Apakah orang tua anda mengetahui kalau anda melakukan balap liar?
a. Tidak tahu
b. Tahu
18. Jika orang tua anda mengetahuinya apakah orang tua anda menyetujuinya?
a. Tidak setuju
b. Setuju
19. Mobil apa yang anda gunakan saat balap liar?
a. Produksi Jepang
b. Eropa
c. Amerika
d. China
e. Korea
20. Jika anda pernah mengalami kecelakaan dan tetap melakukan balap liar, apa
yang membuat anda tetap melakukannya?
a. Hobby
b. Ingin menunjukkan kehebatan
c. Pekerjaan sehari-hari
d. Terpaksa
e. Diajak

32

Anda mungkin juga menyukai