Anda di halaman 1dari 10

ASAL-USUL KEHIDUPAN

DISUSUN OLEH:
NAMA

: WINARNI

NIM

: K4312074

SEMESTER

:1

KELAS

:B

PROGRAM

: PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2012

TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN


Teori asal-usul kehidupan, terdiri dari:
1. Teori Abiogenesis / generatio spontanea
2. Teori Biogenesis
3. Teori Evolusi Kimia
4. Teori Evolusi Biologi

TEORI ABIOGENESIS
Pemuka paham ini adalah seorang bangsa Yunani, yaitu Aristoteles
(394-322 sebelum masehi). Teorinya mengatakan kalau makhluk hidup yang
pertama menghuni bumi ini adalah berasal dari benda mati. Timbulnya
makhluk hidup pertama itu terjadi secara spontan karena adanya gaya
hidup. Oleh karena itu paham abiogenesis disebut juga paham generatio
spontanea. Pada pertengahan abad ke 17 paham ini seolah-olah diperkuat
oleh antonie van Leeuweunhoek, seorang bangsa Belanda. Dia menemukan
mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk melihat jentik-jentik
(makhluk hidup) amat kecil pada setetes rendaman air jerami. Hal inilah
yang seolah-olah memperkuat paham abiogenesis.
Teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tidak
hidup atau makhluk hidup atau makhluk hidup ada dengan sendirinya. Teori
ini dikenal Generatio Spontanea. Tokoh pencetus teori ini yaitu Aristoteles
dan Nedham. Percobaan Aristoteles, tanah yang direndam air akan muncul
cacing. Percobaan Nedham, merebus kaldu dalam wadah selama beberapa
menit, setelah itu wadah ditutup menggunakan gabus. Setelah beberapa
hari, terdapat bakteri dalam kaldu tersebut. Nedham berpendapat bahwa
bakteri berasal dari kaldu.
Tokoh pendukung teori Abiogenesis:
1. Aristoteles (384 SM)
*Cacing berasal dari tanah
*Belatung berasal dari daging busuk

2. Antonie Van Leuwenhoek (abad 17)


*menemukan mikroskop sederhana yg dapat digunakan untuk
mengamati benda-benda aneh yg amat kecil pada setetes air
rendaman jerami.

TEORI BIOGENESIS
Kelemahaan percobaan spallanzi kemudian dicoba disempurnakan oleh
lois Pasteur ( 1822-1895 ) ahli biokimia dan mikrobiologi dari prancis. Pada
tabung kedua percobaan spallanzi, mulut tabung dittutup dengan pipa
berbentuk leher angsa sehingga ruangan di dalam bakteri masih
berhubungan dengan udara luar. Bentuk seperti ini memungkinkan bakteri
dan spora bakteri tidak dapat masuk ke dalam air kaldu. Setelah beberapa
hari ternyata hasilnya sama dengan percobaan spallanzi. Maka tumbanglah
teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan slogan omne ex ovo
omne ovum ex vivo
Tokoh pendukung teori biogenesis:
1. Francesco Redi (1626-1697)
2. Lazzaro Spallanzani (1727-1799)
3. Louis Pasteur (1822-1895)
Setelah bertahan cukup lama, paham abiogenesis mulai diragukan.
Beberapa ahli kemudian mengemukakan paham biogenesis. Beberapa ahli
yang mengemukakan paham biogenesis antara lain:
a.Francesco Redi (Italia, 1626-1697)
Redi menentang teori abiogenesis dengan mengadakan percobaan
menggunakan toples dan daging. Toples 1 diisi daging yang ditutup rapatrapat.Toples 2 diisi daging dan ditutup kain kasa. Toples 3 diisi daging dan
dibuka. Ketiga toples ini dibiarkan beberapa hari. Dari hasil percobaan ini ia
mengambil kesimpulan sebagai berikut; Larva (kehidupan) bukan berasal
dari daging yang membusuk tetapi berasal dari lalat yang dapat masuk ke
dalam tabung dan bertelur pada keratin daging.
b. Lazzaro spallanzani (Italia, 1729-1799)

Spallanzani menentang pendapat John Needham (penganut paham


abiogenesis), menurutnya kehidupan yang terjadi pada air kaldu disebabkan
oleh pemanasan yang tidak sempurna.Kesimpulan percobaan spallanzani
adalah: pada tabung terbuka terdapat kehidupan berasal dari udara, pada
tabung tertutup tidak terdapat kehidupan, hal ini membuktikan bahwa
kehidupan bukan dari kaldu.
c. Louis Pasteur (Perancis, 1822-1895)

Louis Pasteur melakukan percobaan yang menyempurnakan percobaan


Spalanzani. Pasteur mlakukan percobaan menggunakan labu yang
penutupnya leher angsa, bertujuan untuk membuktikan bahwa
mikroorganisme terdapat di udara bersama dengan debu. Hasil
percobaannya adalah sebagai berikut :
a.Mikroorganisme yang tumbuh bukan berasal dari benda mati (cairan)
tetapi dari
mikroorganisme yang terdapat di udara
b.Jasad renik terdapat di udara bersama dengan debu.
Dari percobaan ini, gugurlah teori abiogenesis tersebut.Pasteur
terkenal dengan semboyannya Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo
yang mengandung pengertian : kehidupan berasal dari telur dan telur
dihasilkan makhluk hidup, makhluk hidup sekarang berasal dari makhluk
hidup sebelumnya, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga.

PERCOBAAN REDI

Kesimpulan percobaan Redi:


1.Larva atau belatung yg terdapat dalam daging busuk II dan III bukan

terbentuk dari daging yg membusuk, tetapi berasal dari telur lalat yg


ditinggal pada daging ini ketika lalat tsb hinggap disitu.
2.Hal ini akan lebih jelas lagi, apabila mellihat keadaan pd stoples III yg
tertutup kain kasa. Pada kain kasa penutupnya ditemukan lebih banyak
belatung, tetapi pada dagingnya yg membusuk belatung relatif sedikit.

PERCOBAAN LAZZARO SPALLANZAN

Kesimpulan
percobaan Spallanzani:
Mikroba yg ada di dalam kaldu tsb bukan berasal dari air kaldu (benda
mati), tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan
karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara ke dalam air kaldu tsb.
Namun paham abiogenesis menyatakan keberatan thd eksperimen ini
kareana menurut mereka utk terbentuknya mikroba (MH) dlm air kaldu
diperlukan udara. Dengan pengaruh udara tsb terjadilah generatio
spontanea.

PERCOBAAN PASTEUR

Berdasarkan hasil percobaan Redi, Spallanzani, dan Pasteur tersebut,


maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru
tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis.
Teori itu menyatakan :

omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.

Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan

Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk


hidup sebelumnya.

Teori Evolusi Kimia

Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I.Oparin. mereka berpendapat


bahwa organisme terbentuk pertama kali di bumi ini berupa makhluk
bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut mengalami evolusi menjadi
berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Mollusca, dan lain-lain.

Teori Harold Urey

Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat


di atmosfer didukung kondisi sebagai berikut :

a) kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan


hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi
b) kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar
dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi
membentuk molekul zat yang lebih besar,
c) kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan
kimianay dapat disamakan dengan susunan kimia virus, dan
d) kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup
yang terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup
yang lebih kompleks).

Percobaan Stanley Miller

Model perangkat percobaan Miller dan Urey untuk sintesis molekul organik
secara abiotik.
CH4 = metana
NH3 =amoniak

H2 = gas hidrogen
H2O =uap air

Eksperimen Miller dapat memberikan petunjuk bahwa satuan- satuan


kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam
Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi
abiotik.

TEORI EVOLUSI BIOLOGI


Menurut Alexander Oparin senyawa kompleks tersebut sangat
berlimpah di lautan maupun di permukaan daratan. Adanya energi yang
berlimpah, misalnya sinar Ultraviolet, dalam jangka waktu yang amat
panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik yang
merupakan sop purba atau Sop Primordial
Teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi banyak pendukungnya,
namun baru teori evolusi kimia yang telah dibuktikan secara eksperimental,
sedangkan teori evolusi biologi belum ada yang menguji secara
eksperimental.

KESIMPULAN
Biologi merupakan salah satu ilmu dasar yang tidak dapat berdiri sendiri
dalam memecahkan suatu masalah. IPA dan matematika saling menunjang,
mengembangkan dan membutuhkan. Dalam hal ini semua ilmu tersebut
berkaitan satu sama lain.
Masing-masing para ahli ilmu pengetahuan alam memiliki pandangan
yang berbeda-beda mengenai asal usul kehidupan sesuai dengan
eksperimen-eksperimen yang telah dilakukannya. masing-masing pendapat
tersebut didasarkan oleh percobaan yang telah dibuktikan sendiri oleh para
ahli tersebut. Dan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tersebut
masing-masing memiliki kelemahan-kelemahan sehingga masing-masing
teori yang dipaparkannya saling melengkapi satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai