Anda di halaman 1dari 49

1

Pengantar
Jaringan Komputer

A. Tujuan
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Memahami teori jaringan komputer
2. Mengidentifikasi hardware jaringan di sebuah ruangan
3. Mengetahui identitas komputer dan workgroupnya dalam jaringan komputer
4. Menjelaskan contoh dari gambar yang diberikan pada contoh dan mengkategorikannya ke
dalam elemen pembentuk jaringan komputer

B. Peralatan
1 Unit PC yang memiliki keterhubungan dengan jaringan.

C. Pengantar Teori
Latar Belakang
Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap
perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi didalam
perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu jaringan
komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang terhubung dan dapat
saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi
jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna
jaringan komputer yang tergabung dalam Internet berlipat ganda.
1. Pengertian
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan
lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,

mencetak

pada

printer

yang

sama

dan

bersama

sama

menggunakan

hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau


periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer
dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling
berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya
CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi
secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan
dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.
2. Jenis-Jenis Jaringan
Ada 3 macam jenis Jaringan/Network yaitu :
a. Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal.
Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil,
umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah
gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak lebih dari 1 km persegi.
Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan
antara satu komputer dengan computer lainnya.
b. Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan Area Metropolitan
Sebuah MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya
antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan
beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih
besar, sebagai contoh yaitu: jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang
sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan
lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau
Surabaya.
c. Wide Area Network (WAN) / Jaringan Area Skala Besar
Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya
sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh
keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di
Negara-Negara lain. Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di

Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya


dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks,
menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke
dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN,
MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup
areanya saja yang berbeda satu dengan yang lainnya.
3. Protokol
Protokol adalah aturan yang mengatur komunikasi antar-komputer di dalam
sebuah jaringan. Aturan tersebut termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi
cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan
kecepatan transfer data. Protokol-Protokol yang dikenal adalah sebagai berikut:
1. Ethernet
2. Local Talk
3. Token Ring
4. FDDI
5. ATM

Ethernet
Protokol Ethernet sejauh ini adalah yang paling banyak digunakan. Ethernet
menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple
Access/Collision

Detection).

Sistem

ini

menjelaskan

bahwa

setiap

komputer

memperhatikan ke dalam kabel dari network sebelum mengirimkan sesuatu ke


dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktivitas atau bersih komputer akan
mentransmisikan data. Jika ada transmisi lain di dalam kabel, komputer akan
menunggu dan akan mencoba kembali transmisi jika jaringan telah bersih. Adakalanya
dua buah komputer melakukan transmisi pada saat yang sama. Ketika hal ini terjadi,
masing-masing komputer akan mundur dan akan menunggu kesempatan secara acak
untuk mentransmisikan data kembali. Metode ini dikenal dengan deteksi tubrukan
(collision-detection) dan tidak akan berpengaruh pada kecepatan transmisi dari network.

Protokol Ethernet dapat digunakan untuk pada model jaringan Garis lurus ,
Bintang, atau Pohon. Data dapat ditransmisikan melewati kabel berpilin (twisted-pair),
koaksial, ataupun kabel fiber optik pada kecepatan 10 Mbps atau lebih.

LocalTalk
LocalTalk adalah sebuh protokol network yang di kembangkan oleh Apple
Computer, Inc. untuk mesin-mesin komputer Macintosh . Metode yang digunakan oleh
LocalTalk adalah CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance),
hampir sama dengan CSMA/CD. Adapter LocalTalk dan kabel twisted-pair khusus
dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer melewati port serial.
Sistem Operasi Macintosh memungkinkan koneksi secara jaringan peer-to-peer tanpa
membutuhkan tambahan aplikasi khusus.
Protokol LocalTalk dapat digunakan untuk model jaringan Garis Lurus , Bintang,
ataupun model Pohon menggunakan kabel twisted pair. Kekurangan yang paling
mencolok yaitu kecepatan transmisinya. Kecepatan transmisinya hanya 230 Kbps.

Token Ring
Protokol Token Ring dikembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980.
Metode aksesnya melalui lewatnya sebuah token dalam sebuah lingkaran seperti
Cincin. Dalam lingkaran token, komputer-komputer dihubungkan satu dengan yang
lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah sinyal token bergerak berputar dalam sebuah
lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah computer menuju ke

komputer berikutnya. Jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data
yang ingin ditransmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin
ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan antara masing-masing
komputer.

Protokol Token Ring membutuhkan model jaringan Bintang menggunakan kabel


twisted pair atau kabel fiber optik. Kecepatan transmisinya adalah 4 Mbps atau 16
Mbps. Sejalan dengan perkembangan Ethernet, penggunaan Token Ring makin
berkurang sampai sekarang.

FDDI
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah protokol jaringan yang
menghubungkan antara dua atau lebih jaringan bahkan pada jarak yang jauh . Metode
akses yang digunakan oleh FDDI adalah model token. FDDI menggunakan dua buah
topologi ring secara fisik. Proses transmisi biasanya menggunakan satu buah ring,
namun jika ada masalah ditemukan akan secara otomatis menggunakan ring yang
kedua.

ATM
ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah
protokol jaringan yang mentransmisikan data pada kecepatan 155 Mbps atau lebih.
ATM mentransmisikan data ke dalam satu paket. ATM mendukung variasi media
seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang,
menggunakan kabel fiber optik ataupun kabel twisted-pair. ATM pada umumnya
digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN. ATM juga banyak digunakan
oleh Internet Service Provider (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses internet bagi
klien mereka.

Kesimpulan untuk Protokol

4. Perangkat keras yang diperlukan


Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer
yaitu: Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
koneksi jaringan seperti: Printer, CDROM, Scanner, Bridges, Router dan lainnya yang
dibutuhkan untuk proses transformasi data didalam jaringan.

1. Komputer 1 (Server/Host)
2. Komputer 2 (Client/Workstation/Receiver)
3. Network Interface Cards
4. Concentrators/Switch-Hubs
5. Repeaters
6. Bridges
7.

Routers

Server/Host
Dalam model client-server, sebuah server merupakan jantung jaringan. Server
biasanya merupakan komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar,
harddisk yang memiliki kapasitas besar, dan kartu jaringan yang cepat. Sistem operasi
jaringan tersimpan disini, juga termasuk di dalamnya beberapa aplikasi dan data yang
dibutuhkan untuk jaringan. Sebuah server bertugas mengontrol komunikasi dan
informasi di antara node/komponen dalam suatu jaringan, juga melayani permintaan
layanan seperti file sharing, printer sharing, akses database, akses internet dan lain-lain.

Client/Workstation/Receiver
Keseluruhan komputer yang terhubung ke server dan tidak bertindak sebagai
server yang lain dalam jaringan disebut sebagai client/workstation. Client/workstation
merupakan sebutan bagi komputer yang biasanya memiliki spesifikasi yang lebih
rendah dari server dan meminta layanan dari server.
Network Interface Cards (NIC) atau Kartu Jaringan
Kartu Jaringan (NIC) merupakan perangkat yang menyediakan media untuk
menghubungkan antara komputer, kebanyakan kartu jaringan adalah kartu internal,
yaitu kartu jaringan yang dipasang pada slot ekspansi di dalam komputer. Beberapa
komputer seperti komputer MAC, menggunakan sebuah kotak khusus yang
ditancapkan ke port serial atau SCSI port komputernya. Pada computer notebook ada
slot untuk kartu jaringan yang biasa disebut PCMCIA slot.
Kartu jaringan yang banyak terpakai saat ini adalah: kartu jaringan Ethernet,
LocalTalk konektor, dan kartu jaringan Token Ring. Yang saat ini populer digunakan
adalah Ethernet, lalu diikuti oleh Token Ring dan LocalTalk.
Ethernet Card / Kartu Jaringan Ethernet
Kartu jaringan ethernet umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel
koaksial ataupun kabel twisted pair. Jika didesain untuk kabel koaksial, konenektorya
adalah BNC, dan apabila didesain untuk kabel twisted pair maka akan punya konektor
RJ-45. Beberapa kartu jaringan ethernet kadang juga punya konektor AUI. Semua itu di
koneksikan dengan koaksial, twisted pair, ataupun dengan kabel fiber optik.

Gambar Kartu Jaringan Ethernet


Dari atas ke bawah:
konektor RJ-45, konektor AUI, dan konektor BNC

LocalTalk
LocalTalk adalah kartu jaringan untuk komputer macintosh. LocalTalk
menggunakan sebuah kotak adapter khusus dan kabel yang terpasang ke port untuk
printer. Kekurangan dari LocalTalk dibandingkan Ethernet adalah kecepatan laju
transfer datanya. Kecepatan transfer data ethernet saat ini antara 10 Mbps sampai 1
Gbps, sedangkan LocalTalk hanya dapat beroperasi pada kecepatan 230 Kbps atau
setara dengan 0.23 Mbps.
Token Ring Cards
Kartu jaringan Token Ring terlihat hampir sama dengan kartu jaringan Ethernet.
Satu perbedaannya adalah tipe konektor di belakang kartu jaringannya. Token Ring
umumnya mempunyai tipe konektor 9 Pin DIN yang menyambung kartu ke kabel
jaringan.

Hub/Switch-Hub/Konsentrator

Sebuah Konsentrator/Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabelkabel jaringan dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi
bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub. Hub
mempunyai banyak slot konsentrator yang dapat dipasang menurut nomor port dari
kartu jaringan yang dituju.
Ciri-ciri yang dimiliki Konsentrator adalah:
-

Biasanya terdiri dari 4, 8, 12, 24, 32 atau 64 port RJ-45

Digunakan pada topologi Bintang/Star

Biasanya disebut hub/switch-hub.

Bridge/Jembatan
Adalah sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah
jaringan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan jaringan yang efisien, karena terkadang
pertumbuhan ukuran jaringan yang sangat cepat. Kebanyakan Bridge dapat
mengetahui masing-masing alamat dari tiap-tiap segmen komputer pada jaringan
sebelahnya dan juga pada jaringan yang lain di sebelahnya pula. Bridge diibaratkan
seperti polisi lalu lintas yang mengatur di persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk.
Bridge mengatur agar informasi di antara kedua sisi jaringan tetap berjalan dengan baik
dan teratur. Bridge juga dapat dipergunakan untuk mengkoneksikan antara jaringan
yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.
Router
Sebuah Router mengartikan informaari dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
Router hampir sama dengan Bridge namun lebih pintar. Router akan mencari jalur yang
terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan berdasakan atas alamat tujuan dan alamat
10

asal, hal ini disebut sebagai routing. Jika bridge hanya dapat mengetahui alamat masingmasing komputer di masing-masing sisi jaringan, router bahkan mengetahui alamat
komputer, bridge dan router lainnya. Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan,
melihat sisi mana yang paling sibuk, lalu dapat menarik data dari sisi yang sibuk
tersebut sampai sisi tersebut lengang.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke
internet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menerjemahkan
informasi di antara LAN anda dan Internet. Ini juga berarti mencarikan alternatif jalur
yang terbaik untuk mengirimkan data melalui internet.
5. Topologi/Bentuk Jaringan
Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara menghubungkan sejumlah node
atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum
dipakai adalah: Mesh, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring).

a. Topologi Jaringan Mesh


Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah
saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral

11

dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan


meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang
ekonomis, juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

b. Topologi Jaringan Bintang (Star)


Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat.
Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan
jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban
yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat
kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.
c. Topologi Jaringan Bus
Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium
transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral
tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang
terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut
dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi
jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya
digunakan pada sistem jaringan komputer.
d. Topologi Jaringan Pohon (Tree)
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi
ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda.
Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin
keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan
pada sistem jaringan komputer .
e. Topologi Jaringan Cincin (Ring)
Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu
dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini
setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan

12

maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai


arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain: tingkat kerumitan
jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral
maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. Yang paling banyak
digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan pohon (tree), hal
ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang
harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui
kehandalannya

karena

putusnya

salah

satu

kabel

pada

client,

tidak

akan

mempengaruhi hubungan client yang lain.

D. Praktikum
1. Sebutkan Elemen Pembentuk jaringan pada laboratorium tempat mahasiswa
melakukan praktikum!
2. Tuliskan identitas komputer meliputi nama komputer, deskripsi komputer dan
workgroupnya!
3. Sebutkan nama dari peralatan yang tergambar dibawah ini beserta fungsinya.
Kemudian kategorikan berdasarkan elemen pembentuk jaringan komputer!

13

4. Teknologi Wireless apa saja yang anda ketahui?

14

Teknik Pengkabelan
Jaringan

A. Tujuan
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Menjelaskan teknik pemasangan kabel jaringan baik secara straight atau crossover.
2. Mengimplementasikan teknik pengkabelan secara individu atau kelompok dan melakukan
pengujian pada jaringan LAN.
3. Mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan pada saat implementasi
pengkabelan.

B. Peralatan
1. Kabel UTP Category 5
2. Crimp tool
3. Konektor RJ-45
4. Cable Tester

C. Pengantar Teori
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang menghubungkan satu sisi
dengan sisi yang lain. Namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka
(dengan terminator diujungnya).
Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami
perubahan serupa. Mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio
hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi kelas rendah
(seperti 10BASE2 menggunakan kabel coaxial) hingga menggunakan teknologi tinggi (seperti
laser dan serat optik).
Bentuk dan fungsi dari jaringan c o m p u t e r menentukan pemilihan jenis kabel,
demikian juga sebaliknya, ketersediaan kabel dan harga menjadi pertimbangan utama untuk

15

membangun sebuah jaringan (baik home network, SOHO network ataupun jaringan kelas
raksasa seperti MAN metropolitan area network).
Berikut adalah tabel Jenis Jaringan, Jenis Kabel dan Jenis Protokol yang biasa
dipergunakan.
Physical Topology
Ring

Common Cable
Fiber

Common Protocol
Token Ring

Twisted Pair
Linear Bus
Star
Tree

Twisted Pair
Coaxial Fiber

Ethernet

Twisted Pair

Ethernet

Fiber

LocalTalk

Twisted Pair
Coaxial Fiber

Ethernet

LocalTalk

1. Tipe dan Jenis Kabel


Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh
karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara
umum, yaitu twisted pair (UTP - unshielded twisted pair dan STP - shielded twisted pair) dan
coaxial cable.
Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, Oktober 2008):

Cable

Type CAT 1
Type CAT 2
Type CAT 3

Type CAT 4
Type CAT 5

Type

UTP
UTP
UTP / STP
UTP, STP

Feature
analog
(biasanya digunakan di perangkat telephone
pada umumnya dan pada jalur ISDN
iupt to 1 tMbits
d
i di it l t
k J
(sering digunakan pada topologi token ring)
16 Mbits data transfer
(sering digunakan pada topologi token ring
atau 10BaseT)
20 Mbits data transfer
(biasanya digunakan pada topologi token
ring)

UTP, STP - up to 100 MHz 100 Mbits data transfer / 22 db

1 Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4


copper pairs
Type CAT 5enhanced UTP, STP - up to 100 MHz (kedua jenis CAT5 sering digunakan pada
topologi token ring 16Mbps, Ethernet
10Mbps atau pada FastEthernet 100Mbps)

16

2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10


up to 155 MHz or 250 MHz Gbit/s up to 25 meters / 20,2 db
(Gigabit Ethernet)

Type CAT 6

up to 200 MHz or 700 Mhz

Type CAT 7

Giga-Ethernet / 20.8 db
(Gigabit Ethernet)

Sumber: http://www.glossary-tech.com/cable.htm and http://www.firewall.cx/cabling_utp.php

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6/7 merupakan kategori spesifikasi untuk masingmasing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas
kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas belitan
(twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi
yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa
mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).
Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai
standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator
untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa
digunakan untuk menghubungkan jaringan hingga kecepatan 1Gbps.
Sedangkan

untuk

coaxial

cable,

dikenal

dua

jenis,

yaitu

thick coaxial cable

(mempunyai diameter cukup besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

Thick Coaxial Cable (Kabel Koaksial Gemuk)


Kabel koaksial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5,
dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna
kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya
disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel koaksial ini (RG6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

Setiap

ujung

harus

diterminasi

dengan

terminator

50-ohm

(dianjurkan

menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah


resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan
lebar).

Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa


populated segments.

Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).

Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini
repeaters.

17

Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).

Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).

Setiap segment harus diberi ground.

Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).

Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin Coaxial Cable (Kabel Koaksial Kurus)


Kabel koaksial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama
untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan
sebagai perangkat jaringan, kabel jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2,
dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap
lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini
juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel

coaxial

diimplementasikan

jenis
dengan

ini,

misalnya

jenis

RG-58

A/U

atau

C/U,

jika

T- Connector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus

mengikuti aturan sebagai berikut:

Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.

Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.

Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)

Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan
transceiver, kecuali untuk repeater.

Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).

Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.

Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).

Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

Setiap segmen maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

18

Kabel UTP (Khususnya CAT5 / CAT5e)

Wire pair #1:

White/Blue
Blue

Wire pair #2:

White/Orange
Orange

Wire pair #3:

White/Green
Green

Wire pair #4:

White/Brown
Brown

Sumber: http://www.netspec.com/helpdesk/wiredoc.html.

Konektor yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk
penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu
straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda,
straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover
cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan
untuk menghubungkan hub ke hub.

STRAIGHT CABLE
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian
ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan
warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara
internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu:

19

Karakteristik Straight Cable :

Menghubungkan PC-Hub/switch

Half duplex

Panjang maksimal kabel 100 m

Ethernet 10/100/1000Base-T

20

CROSSOVER CABLE

Karakteristik Crossover Cable :

PC-Switch, Switch-Switch, PC-PC

Full duplex

Panjang maksimal kabel 100 m

Ethernet 10/100/1000Base-T

21

D. Praktikum
1. Buatlah 2 buah jalinan kabel UTP Kategori 5 dengan urutan kabel sebagai berikut.

Kabel 1
Terminal 1

Warna

Terminal 2

1
2
3
4
5
6
7
8

White/Orange
Orange
White/Green
Blue
White/Blue
Green
White/Brown
Brown

3
6
1
4
5
2
7
8

Kabel 2
Terminal 1

Warna

Terminal 2

1
2
3
4
5
6
7
8

White/Orange
Orange
White/Green
Blue
White/Blue
Green
White/Brown
Brown

1
2
3
4
5
6
7
8

2. Koneksikan 2 buah komputer dengan kabel yang telah anda buat tersebut secara
langsung.

22

3. Cek konektivitas antara 2 host tersebut dengan perintah ping!


[prompt]> ping [IP_tetangga]

Tulis dan jelaskan output perintah di atas!


4. Koneksikan komputer-komputer dengan kabel yang telah anda buat tersebut melalui
hub/switch.

5. Cek konektivitas antara host tersebut dengan perintah ping!


[prompt]> ping [IP_tetangga]

Tulis dan jelaskan output perintah di atas!

6. Dimana letak kesalahan umum pada saat melakukan crimp kabel?


7. Buatlah ringkasan bahasan mengenai pengkabelan dalam bentuk laporan kelompok!

23

Pengalamatan IP (IP Addressing)


dan Konfigurasi TCP/IP

A. Tujuan
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP.
2. Mempraktekkan cara setting dan konfigurasi alamat IP.
3. Menjelaskan tahapan pelaksanaan setting dan konfigurasi TCP/IP.

B. Peralatan
PC dengan sistem operasi Windows XP yang terhubung ke intranet dan internet.

C. Pengantar Teori
1. Pengalamatan IP (IP Addressing)
Internet (International Network) merupakan sebuah jaringan raksasa yang terdiri atas
komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling berkomunikasi,
masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu jaringan tersebut
mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID kartu jaringan adalah
00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat. Bayangkan bila untuk berkomunikasi
sesama komputer dalam jaringan harus menghapalkan ID kartu jaringan masing-masing.
Untuk memudahkan hal itu, maka digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap
komputer yang menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai
alamat IP, sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal menggunakan nomor IP
komputer yang tentunya hal ini lebih mudah daripada menggunakan nomor ID kartu
jaringan.
Penomoran

IP

hanya

digunakan

untuk

memudahkan

saja

karena

untuk

berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID
kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri

24

atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field, yaitu:


a.

net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.

b.

host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan

menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP
192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana 11000000
merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit dari
168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit

dari 19 dan

00000001 yang merupakan

bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat

0.0.0.0 sampai

dengan alamat 255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa dipakai
adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari
jumlah IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang
mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi sebagai berikut ini :
1. Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya
adalah host id.
2. Alamat IP kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net
id dan sisanya digunakan untuk host id.
3. Alamat IP kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net
id dan sisanya digunakan untuk host id.
4. Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk
mendukung multicast.
5. Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk
tujuan eksperimen.
Agar lebih jelas, silakan lihat tabel di bawah ini:
Kelas

Dari

Sampai

0.0.0.0

127.255.255.255

128.0.0.0

191.255.255.255

192.0.0.0

223.255.255.255

224.0.0.0

239.255.255.255

240.0.0.0

255.255.255.255

25

Selain pengelompokan alamat diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan Public IP.
Private IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local Area Network)
dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat yang digunakan untuk
pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP mengadakan komunikasi dengan Public IP
atau internet diperlukan suatu mekanisme yang disebut dengan NAT (Network Address
Translation). Adapun range dari Private IP pada setiap kelas adalah seperti pada tabel di
bawah ini:
Kelas

Dari

Sampai

10.0.0.0

10.255.255.255

172.16.0.0

172.32.255.255

192.168.0.0

192.168.255.255

Dalam setiap komputer yang mempunyai sistem operasi

juga terdapat sebuah IP-

Default yang akan digunakan sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk kepada dirinya
sendiri. Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname localhost. Alamat
IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja sehingga alamat ini tidak dipakai untuk
melakukan pengalamatan kartu jaringan.
2. Konfigurasi Jaringan
Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:
a. Konfigurasi Otomatis
b. Konfigurasi Manual
a. Konfigurasi Otomatis
Konfigurasi ini adalah cara termudah sebab Windows sudah memberikan Private IP
Address secara otomatis bila Lan Card sudah terinstall.
Cara mengkonfigurasi TCP/IP secara otomatis pada server, yaitu :

1.

Klik kanan icon My Network Places Klik Properties.

26

2.

Klik kanan pada Local Area Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.

3.

Kemudian centang Obtain an IP Address automatically.

4. Kemudian klik OK maka konfigurasi Otomatis selesai.


b.

Konfigurasi Manual

Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau


statis. Dengan metode ini, setiap komputer dalam jaringan diberikan IP address,

27

subnet mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP
address pada metode ini bersifat permanen.
Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual adalah:
1. Klik kanan icon My Network Places Klik Properties
2. Klik ganda pada Internet Protocol (TCP/IP)
3. Klik Use the following IP address
4. Masukan no IP yang diinginkan
5. Klik OK

D. Praktikum
1. Hitung nilai dalam format desimal IP Address berikut.
a) 10100111. 11001101. 11001111. 10101100
b) 10100100. 00001101. 11001111. 10101100
2. Dalam sebuah jaringan komputer yang terhubung dengan internet, digunakan metode
DHCP untuk penentuan IP address komputernya. Berikan penjelasan tentang identitas/IP
yang tertera di masing-masing komputer ketika telah terhubung dengan jaringan yang
menggunakan metode DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)!
3. Sharing-lah sebuah folder di salah satu komputer pada jaringan. Cobalah untuk mengakses
folder tersebut (salin dan hapus file) dari komputer lain!
4. Sharing-lah sebuah printer di salah satu komputer pada jaringan. Cobalah untuk mencetak
menggunakan printer tersebut dari komputer lain!

28

Sharing Internet
Windows dan Linux

A. Tujuan
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Melakukan pengkabelan dengan kabel UTP dan konektor RJ45
2. Membuat jaringan peer to peer
3. Membuat LAN sederhana dengan topologi star

B. Peralatan
1. PC dengan sistem operasi Windows
2. Hub/Switch sebagai konsentrator
3. Kabel UTP dan konektor RJ-45

C. Pengantar Teori
Berbagai macam cara dapat dipergunakan untuk dapat mengakses internet. Mulai dari
warnet ataupun memiliki akses internet pribadi di rumah(dial-up) atau lebih mudahnya
berlangganan internet baik yang berlangganan langsung lewat ISP ataupun yang hanya
menggunakan akses instan (TelkomNet) yang bebas dari tagihan bulanan seperti jika kita
berlangganan langsung lewat ISP.
Bab ini akan membahas cara setting Windows agar dapat berbagi koneksi internet ke
komputer lainnya (sharing koneksi internet). Bayangkan jika dalam satu kantor anda memiliki
lebih dari satu computer sedangkan akses internet hanya satu jalur (satu komputer). Mungkin
tidak menjadi masalah apabila anda sabar menunggu teman yang lagi menggunakan internet.
Solusi yang mungkin dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuat sharing
koneksi internet. Adapun hardware/software yang digunakan dalam pembuatan internet
connection sharing ini adalah sebagai berikut.
1. OS WinXP
2. NIC

29

3. Kabel UTP
4. Hub/Switch(kalo diperlukan > 2Komputer)
5. Modem Internal/External
Seperti biasa, untuk dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya
kita membutuhkan setting untuk IP Address dan syarat untuk melakukan setting IP Address
adalah kita harus memiliki NIC (Network Interface Card/LAN Card).
Pada Windows XP, setelah kita menginstall driver LAN card, akan ditampilkan icon
baru berupa My Network Places yang ditampilkan di desktop. Untuk mengkonfigurasi LAN
Card tersebut, kita hanya perlu mengklik kanan pada Icon My Network Places dan pilih
properties atau start-setting-control panel Network and Internet Connection.

1. Setting Account Internet (Dial-Up Account) di Windows.


Untuk dapat menggunakan internet di PC rumahan, kita memerlukan account dari ISP,
misalnya dari Centrin, Idola, Indonet atau menggunakan TelkomNet Instan yang merupakan
akses internet tanpa berlanggan. Sebagai contoh, di bawah ini digunakan Provider Centrin.
Berikut langkah-langkah untuk membuat account internet:
1. Pasang modem pada komputer anda.
2. Install driver modem jika belum terinstal.
3. Buat koneksi internet malalui menu Settings - Control Panel - Network and Dial-up
Connenctions, lalu pilih Make New Connection.
4. Isikan informasi mengenai ISP yang anda pilih. Jika anda menggunakan account selain dari
Telkomnet Instan, untuk mendapatkan username dan password anda harus mendaftar
dahulu ke ISP yang bersangkutan. Setelah itu, informasi setting koneksi akan dijelaskan oleh
ISP yang bersangkutan.
5. Setelah setting koneksi Dial up selesai, test terlebih dahulu koneksi yang anda buat untuk
lebih meyakinkan.

30

2. Setting Jaringan.
Setelah sukses mengatur koneksi dial up internet, sekarang tiba saatnya untuk
menyeting jaringan (Protokol TCP/IP). Tujuan dari penyetingan ini adalah agar komputerkomputer yang telah memiliki LAN Card dapat saling berkomunikasi. Untuk mengatur
properties-nya, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Klik kanan pada My Network Places dan pilih Properties

2. Klik kanan pada Local Area Connection, pilih Properties, pada tab General pilih
Internet Protocol (TCP/IP), kemudian klik Properties.

3. Isikan alamat IP sesuai dengan keinginan anda, dengan catatan masih satu kelas.
Sebagai contoh, digunakan alamat IP untuk PC1: 192.168.0.1, PC2: 192.168.0.2, PC3:
192.168.0.3 dan seterusnya. Dalam percobaan kali ini, misalnya dipergunakan 2 PC dan
digunakan cross cable (peer-to-peer). Anda bisa menggunakan hub jika diperlukan dan
untuk seting kabel menggunakan setting kabel straight-through.

31

4. Setting Computer Name dan Workgroupnya dengan klik kanan pada icon My
Computer, Properties, pilih tab Computer Name dan klik Change seperti gambar
berikut.

Untuk nama Workgroup, semua komputer harus sama, pada contoh di atas adalah:
2004.
5. Setelah selesai klik OK. Windows biasanya meminta Restart. Kemudian hubungkan
kabel-kabel dan test koneksi dengan melakukan ping ke alamat IP Komputer lainnya.

32

3. Setting Internet Connection Sharing Windows


a. Komputer yang terhubung langsung ke internet.
1. Langkah selanjutnya adalah masuk ke My Network Places dan melihat apakah
komputer yang telah disetting tadi sudah bisa melakukan komunikasi/terhubung.
Double klik My Network places dan masuk ke Workgroup. Jika sudah benar, akan
muncul seperti gambar di bawah ini.

2. Untuk membuat sharing koneksi internet kita gunakan pilihan Set Up a home or small
office network, kemudian ikuti langkah-langkahnya dengan memilih Next untuk
melanjutkan sampai pada pilihan: Select a connection method:

33

3. Pilih pilihan yang paling atas (This computer connects directly to the internet. The other
computer on my network connect to the internet through this computer), setelah itu pilih Next
dan muncul pilihan account ISP yang akan digunakan.

4. Kemudian pilih Next untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya, sampai pada pilihan:
Give this computer name and description. Isikan dengan nama computer yang telah kita
setting pada tahap awal contohnya: ragilpii, kemudian klik Next.
5. Masuk ke pilihan Nama workgroup, kita isikan dengan nama: 2004. Selanjutnya pada
tahap terakhir adalah:

34

6. Untuk langkah terakhir ini kita tinggal memilih pilihan Just Finish The Wizard. Ketiga
pilihan di atas menunjukan bahwa kita juga bisa menjalankan koneksi internet dengan
membuat Network Setup Disk/Cd Windows XP untuk melakukan koneksi internet
pada jaringan yang client/pc yang tidak menggunakan OS Win XP (Win9x, Win2k).
7. Selesai sudah proses penyetingan untuk membuat koneksi internet computer
pertama(Gateway/yang terhubung langsung ke internet).

b. Setting PC yang terhubung ke jaringan lokal.


1. Untuk melakukan seting koneksi internet pada PC yang terhubung ke jaringan,
langkahnya adalah sama seperti diatas. Hanya ada sedikit perbedaan yaitu pada saat
penentuan Select a connection Method. Untuk PC yang terhubung ke jaringan atau
tidak terkoneksi langsung ke Modem, kita memilih pilihan yang kedua (This Computer
connect to the internet trough another computer on my network or trough a residential gateway)
jika jaringan yang digunakan bertipe peer-to-peer.

35

2. Atau pilih pilihan Other yang memiliki beberapa opsi tambahan yang memungkinkan
sharing koneksi internet melalui jaringan (lewat hub).
3. Setelah anda menentukan pilihan yang sesuai dengan tipe koneksi yang dipunyai, maka
tinggal Next sama seperti langkah yang telah dijelaskan di atas.
4. Selesai sudah proses setting sharing koneksi internet, sekarang anda coba buka URL di
komputer client. Jika berhasil, maka pada komputer yang menjadi Gateway akan
langsung membuka port koneksi Dial Up yang telah di-sharing.

5. Jika sudah seperti ini, berarti kita telah berhasil mengkoneksikan internet ke beberapa
komputer dengan satu account Dial-Up.

4. Konfigurasi Ethernet Untuk ICS di Linux Redhat 9 Server.


a. Konfigurasi IP Address Static untuk Internet Connection Sharing.
1.

Klik tombol Start Application pada desktop Anda, kemudian pilih System Settings,
kemudian pilih lagi Network, maka akan terbuka window Network Configuration
seperti pada gambar dibawah ini.

36

2. Setelah jendela Network Configuration terbuka, pilih tab Devices, kemudian klik tombol
Edit untuk mengisikan IP Address anda. Biasanya apabila saat baru menginstall Linux,
defaultnya menggunakan DHCP IP Address.

3. Pilih Statically Set IP Address, kemudian anda akan diminta mengisi semua text
field yang ada. Masukkan IP Address lalu Subnet Masknya: 255.255.255.0. Isi Default

37

Gateway Address dengan Gateway yang diberikan oleh ISP anda. Setelah semua diisi
dengan benar, klik tombol OK untuk kembali ke Network Configuration.
4. Langkah selanjutnya pilih tab DNS. Pada tab DNS ini Anda harus mengisikan DNS dari
ISP Anda seperti dibawah ini. Jangan lupa isikan pula tanda titik (.) pada DNS Search
Path. Jika langkah-langkah tersebut telah dilakukan, maka selesailah pengisian atau
setup IP Server anda.
5. Keluar dari Network Configuration dan Save. Setelah itu, masuk ke Terminal
untuk merestart network Anda dengan perintah /ect/rc.d/init.d/./network restart. Apabila
network di-restart semua harus berstatus "OK". Jika masih ada yang Failed berarti masih
ada yang salah, periksa kembali semuanya.

b. Konfigurasi Firewall IPTABLES pada Redhat 9 Server.


Apakah fungsi IPTABLES dan maksudnya? IPTABLES berfungsi selayaknya
FIREWALL dan memang merupakan FIREWALL standar atau bawaan saat anda
menginstall LINUX. Hanya saja anda harus memberi tanda Check Up pada saat instalasi
awal agar LINUX ikut menginstalnya. IPTABLES adalah serangkaian perintah yang disusun
atau dimodifikasi secara manual atau oleh kita sendiri sehingga terbentuk suatu
perlindungan jaringan (network protection).
Dikarenakan ini berupa server, alangkah baiknya apabila anda memproteksi INPUT
dari jaringan local itu sendiri, ini berguna apabila user client anda suka atau gemar
mendownload file-file yang tidak diinginkan dan bisa saja itu berupa spy atau virus ini

38

jangan sampai masuk ke server anda, karena ini akan membuat Anda puyeng sendiri.
Untuk menutup INPUT dari jaringan client anda, lakukan perintah di bawah ini.
IPTABLES -A INPUT -s 192.168.0.2 -d 192.168.0.1 -j DROP

Lakukan semua untuk IP Address client Anda, berapa banyak client Anda maka
disarankan untuk menutup semua INPUTan dari semua client. Hal ini tidak berpengaruh
kepada ICS nanti.
Untuk OUTPUT tidak perlu ditutup karena server biasanya bersifat multifungsi,
istilahnya digunakan untuk aktifitas juga. Jadi apabila kita menutup atau katakan DROP/
REJECT opsi OUTPUT, maka server anda sendiri tidak akan bisa mengakses internet.
c. Sharing Internet di Linux
Untuk men-sharing koneksi internet di Linux, ketikkan perintah dibawah ini pada
jendela Terminal.
IPTABLES -A POSTROUTING -j MASQUERADE -t nat -s 192.168.0.0/24 -o ppp0

Perintah di atas adalah untuk membuka sharing modem anda. Sedangkan untuk
mengijinkan client dapat melewati jaringan Internet melalui server, anda harus mengaktifkan
terlebih dahulu IP FORWADING yang dapat diinput pada IPTABLES dengan chains FORWAD
dan tentukan client mana yang akan diterima aksesnya. Contoh penulisannya adalah sebagai
berikut:
IPTABLES -A FORWARD -i eth0 -s 192.168.0.2 -j ACCEPT

Dimana eth0 adalah alamat IP anda dan -s 192.168.0.2 adalah alamat IP client anda.
Apabila anda ingin semua client pada jaringan memperoleh sharing-an sekaligus, anda tidak
perlu menuliskan semua alamat IP client satu per satu, tetapi cukup dengan menuliskan satu
baris kalimat seperti berikut:
IPTABLES -A FORWARD -i eth0 -s 192.168.0.0/24 -j ACCEPT

Kemudian untuk mengaktifkan IP Forwarding, anda harus menuliskan lagi satu baris
perintah yang membuka IP FORWADING selain di IPTABLES. Perintahnya adalah:
echo> /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Demikian, maka proses sharing koneksi internet telah selesai dikonfigurasikan.

39

D. Praktikum
1. Settinglah sebuah koneksi internet pada komputer bersistem operasi Windows XP
menggunakan jalur TelkomNet Instan dengan informasi login sebagai berikut.
UserName:

telkomnet@instan

Password:

telkom

2. Cobalah melakukan koneksi internet dengan setting yang telah anda buat tersebut!
3. Setting Internet Connection Sharing (ICS) pada komputer tersebut. Komputer ini bertindak
sebagai Gateway.
4. Cobalah melakukan koneksi internet dari komputer lain yang bersistem operasi Windows
maupun Linux yang terhubung dalam jaringan!
5. Settinglah sebuah koneksi internet pada komputer bersistem operasi Linux menggunakan
jalur TelkomNet Instan dengan informasi login seperti di atas.
6. Cobalah melakukan koneksi internet dengan setting yang telah anda buat tersebut!
7. Setting Internet Connection Sharing (ICS) pada komputer tersebut. Komputer ini bertindak
sebagai Gateway.
8. Cobalah melakukan koneksi internet dari komputer lain yang bersistem operasi Windows
maupun Linux yang terhubung dalam jaringan!

40

Wireless LAN

A. Tujuan
Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
1. Mengenal berbagai peralatan koneksi wireless
2. Melakukan koneksi internet menggunakan media wireless
3. Mengidentifikasi secure dan unsecured network

B. Peralatan
1. PC yang dilengkapi dengan WiFi adapter (WiFi, bluetooth, IrDA)
2. Access Point (AP)
3. Koneksi internet

C. Pengantar Teori
Pengertian Wireless LAN

Jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya.

Contoh komunikasi tanpa kabel:


-

Walkie Talkie

Remote Control

Ponsel

Standarisasi WiFi

IEEE 802.11, dibuat tahun 1997, bekerja pada frekuensi 2,4 GHz, kecepatan transfer data 1
s.d. 2 Mbps. Kurang memadai untuk aplikasi multimedia dan kelas berat lainnya.

IEEE 802.11a, Juli 1999, menggunakan frekuensi 5 GHz, kecepatan transfer data 54 Mbps.
Jarak jangkau lebih pendek dan sukar menembus dinding atau penghalang lainnya.

IEEE 802.11b, Juli 1999, menggunakan frekuensi 2,4 GHz, kecepatan transfer data 11 Mbps.
Bisa terjadi interferensi dengan peralatan lain yang menggunakan frekuensi sama.

IEEE 802.11g, 2002, menggunakan frekuensi 2,4 GHz, kecepatan transfer data 54 Mbps.

41

Komponen WiFi

Channel Pita frekuensi.

WEP (Wired Equivalent Privacy), fitur keamanan yang sudah built-in pada peralatan Wi-Fi.

SSID (Service Set Identifier), identifikasi atau nama untuk jaringan wireless, bersifat case
sensitive.

Bluetooth

Bluetooth, diperkenalkan oleh Ericsson untuk ponsel.

IEEE 802.15

Frekuensi 2,4 GHZ

Kecepatan < 1 Mbps

Jangkauan 10 100 m

Konsumsi daya kecil

Digunakan pada ponsel, pda, remote control dll.

IrDA (Infrared Data Association)

Menggunakan cahaya infra merah sebagai media transmisi

Frekuensi 900 MHZ

Kecepatan 9,6 Kbps, 115 Kbps, 4 Mbps.

Kelemahan :

Komunikasi point to point.

Posisi pengirim dan penerima harus berhadapan.

Tidak boleh ada rintangan.

Jangkauan pendek, 1 2 m.

Peralatan Wifi

Adapter Wi-Fi

Sejenis dengan kartu Ethernet yang bekerja dengan gelombang radio

Konektifitas melalui PCMCIA(CardBus), PCI, dan USB

42

Pada Notebook dipasang pada slot PCMCIA, pada Dekstop untuk komputer dengan
slot PCI atau ISA atau USB.

Acces Point Hub dan Repeater.


Alat untuk menggabungkan jaringan wireless dengan wired dan dapat memperbesar
jangkauan jaringan Wi-Fi.

Motherboard
Adapter Wi-Fi built-in pada motherboard, seperti notebook Wi-Fi (Centrino technology).

Wi-Fi dan GPRS Card

Adapter Wi-Fi sekaligus GPRS Card sehingga dapat digunakan untuk koneksi WLAN
dan akses koneksi GSM/GPRS.

Biasanya berbentuk PCMCIA.

43

Print Server
Alat untuk sharing printer pada jaringan Wi-Fi.

Kamera Video
Alat untuk menangkap data video yang kemudian ditransmisikan ke jaringan Wi-Fi
yang sudah ada.

Game Adapter
Alat untuk menghubungkan peralatan game dengan jaringan Wi-Fi sehingga dapat
bermain dalam jaringan LAN.

Antena

Print Server

Game Adapter
Kamera

Topologi Wireless LAN

Topologi (mode) ad hoc

Peer to Peer.

WLAN berukuran kecil dan tidak terhubung ke Wired LAN.

Tidak memerlukan Acces Point/Central Node.

Setiap klient bertindak sebagai penghubung dan repeater bagi klient di sebelahnya.

44

Topologi (mode) Infrastruktur

Jaringan yang besar dan rumit.

Mirip dengan topologi Star pada Wired LAN.

Butuh Acces Point jika dihubungkan ke Wired LAN

Area Hotspot

Area akses internet mengunakan teknologi 802.11b yang dapat dinikmati pengguna.

Ditemui di pusat-pusat perbelanjaan, kampus, bandara, hotel.

WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access)

Komunikasi 50 km dengan transfer rate 70 Mbps.

Standar IEEE 802.16, Desember 2001 untuk MAN dengan pemancaran LOS (Line Of
Sight-Technology).

2003, 802.16a dengan teknologi NLOS.

2004, 802.16-2004, kombinasi keduanya.

45

Teknologi wimax terbaru 802.16e dirancang untuk mobile end-user (pda, notebook,
ponsel) dengan minimum transfer rate 15 Mbps sampai jarak 15 km.

Jangkauan minimal 5 km, 16 kali lebih luas dari WLAN yang jangkauannya 300 m.

D. Praktikum
1. Jelaskan peralatan yang digunakan untuk melakukan koneksi secara wireless di tempat
anda!
2. Jelaskan langkah-langkah ikut bergabung ke jaringan wireless menggunakan media Wifi!
(sebagai petunjuk dapat dilihat dari gambar-gambar dibawah ini).

46

47

3. Cobalah melakukan koneksi menggunakan media lain seperti Bluetooth dan IrDA,
kemudian berikan penjelasan detail dengan disertai gambar-gambar. Sajikan dalam bentuk
laporan tertulis!
Jawablah pertanyaan dibawah ini .

Jelaskan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi apabila melakukan koneksi dengan
media Bluetooth dan IrDA!

48

Bluetooth

IrDA

Sebutkan kendala-kendala apa saja yang ditemui selama percobaan!

Bandingkan kecepatan koneksi internet antara menggunakan media Wireless LAN


(Bluetooth dan IrDA) dengan menggunakan media Kabel UTP!

4. Apa poin-poin yang dapat anda simpulkan setelah melakukan serangkaian percobaan di
atas! Buatlah dalam bentuk laporan tertulis!

49

Anda mungkin juga menyukai