Dewi Sulistyowati
Definisi Nyeri
Nyeri sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang
yang keberadaannya diketahui hanya jika orang tersebut
pernah mengalaminya. M.C Coffery (1979)
nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara fisik dan
mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan.
Wolf Weisel Feurst (1974),
PENGERTIAN
Kenyamanan: konsep sentral ttg kiat
keperawatan.
Donahue (1989) : melalui rasa nyaman &
tindakan u/mengupayakan
kenyamanan..perawat m`berikan
kekuatan, harapan, hiburan, dukungan,
Nyeri : suatu
sensori subjektif dan
dorongan,
dan bantuan.
pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan
kerusakan jaringan yang aktual atau
potensial atau yang dirasakan dalam
kejadian2 dimana terjadi kerusakan
(IASP, 1979)
Fisiologi nyeri
Munculnya nyeri berkaitan dgn reseptor dan adanya
rangsangan.
Reseptor nyeri yang di maksud adalah nociceptor,
merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas dan memiliki
sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada
kulit dan mukosa, khususnya pada visera, persendian, dinding
arteri hati dan kandung empedu.
Reseptor nyeri dapat memberikan respon akibat adanya
stimulasi atau
rangsangan, stimulasi tersebut dapat berupa zat kimia seperti :
histamin, bradikinin, prostagladin, dan macam-macam asam
yang dilepas apabila terdapat kerusakan pd jaringan akibat
kekurangan oksigenisasi.
Pain Perception
Dorsal
Horn
Spinal Cord
Nociceptor
Stage of Nociception
1.
STIMULUS NYERI :
1.Mekanik : diterima oleh reseptor
nyeri mekano-sensitif, misalnya
distensi ductus, tumor
2.Thermal (panas/dingin) : diterima
oleh reseptor thermosensitif,
misalnya terbakar (akibat
panas/dingin yg ekstrem)
3.Kimiawi : diterima oleh reseptor
nyeri chemosensitif, misalnya
perforasi organ viseral
4.Listrik, misalnya lapisan kulit
terbakar
2.
3.
4.
5.
Nyeri
Nyeri dibedakan atas:
Nyeri Neuropatik: Nyeri yang disebabkan oleh lesi
(kerusakan) sistem saraf.
Nyeri Nosiseptif: Nyeri yang disebabkan oleh
proses inflamasi dan kerusakan jaringan
nyeri
Pd keadaan sakit, tubuh merasakan nyeri
Nyeri merupakan mekanisme pertahanan
tubuh sehingga individu memindahkan
stimulus nyeri
Ada 2 jenis rasa nyeri:
1. Nyeri cepat: tajam, menusuk, rasa
kesetrum dan akut.
2.Nyeri lambat: rasa terbakar, pegal,
berdenyut, nyeri mual dan khronik
2.
3.
4.
Klasifikasi nyeri
Nyeri akut
pengalaman
Satu kejadian
Sumber
serangan
waktu
Pernyataan nyeri
Gejala-gejala klinis
dari dalam
Mendadak
Sampai 6 bln
Daerah nyeri tidak diketahui
Pola
Perjalanan
Terbatas
Biasanya berkurang setelah
beberapa saat
Klasifikasi nyeri
Nyeri kronis
Pengalaman
Sumber
Waktu
terlalu lama
> 6 bln sampai bertahun2
Pernyataan nyeri
Gejala-gejala klinis
Pola respon yg bervariasi dgn
Pola
Perjalanan
beberapa saat
Kualitas
Tajam,menusuk,membaka
Menjalar
Stimulasi
Reaksi otonom
Refleks kontraksi otot
r
Tidak
Torehan,abrasi terlalu
panas dan dingin
Tidak
Tidak
Nyeri Viseral
Tajam,tumpul,nyeri
terus,kejang
Ya
Distensi,iskemia,spas
mus..
Ya
Ya
Sensori-diskriminatif
Motivasi-afektif
Kognitif-evaluatif
1. Sensori-diskriminatif
Transmisi nyeri tjd antara talamus &
korteks sensori
Seorang individu m`persepsikan lokasi,
keparahan, & karakter nyeri
Faktor2 yg menurunkan tk.kesadaran
(ex : analgetik, anestetik, penyakit
serebral) menurunkan persepsi nyeri
Faktor2 yg meningkatkan kesadaran thd
stimulus (ex : ansietas, ggn tidur)
meningkatkan persepsi nyeri
2. Motivasi-afektif
Interaksi antara p`bentukan sist retikular &
sist limbik m`hasilkan persepsi nyeri
P`bentukan retikular m`hasilkan respons
pertahanan, menyebabkan individu
m`interupsi atau m`hindari stimulus nyeri
Sistem limbik mengontrol respons emosi &
kemampuan yaitu koping nyeri
3. Kognitif-evaluatif
Pusat kortikal yg lebih tinggi di otak
memengaruhi persepsi
Kebudayaan, pengalaman dgn nyeri, &
emosi memengaruhi evaluasi thd
pengalaman nyeri
Sist ini membantu sso u/m`interpretasi
intensitas & kualitas nyeri, shg dpt
melakukan suatu tindakan
b.
Respons Fisiologis
menstimulasi sistem saraf otonom
(simpatis & parasimpatis)
Respons Perilaku :
ada 3 fase pengalaman nyeri :
antisipasi, sensasi, & aftermath
3. Respon Perilaku
Cemas, takut
Ekspresi wajah : mengatupkan
geraham, menggigit bibir,
meringis, menangis,dsb
Fokus perhatian hanya kpd sensasi
nyeri
Apasia, bingung, atau disorientasi
Depresi
FAKTOR2 YG MEMENGARUHI
NYERI :
Pengkajian Nyeri
Skala Nyeri
Skala intensitas nyeri
deskriptif sederhana
0 = tdk ada nyeri
1 = Nyeri ringan
2 = Nyeri sedang
3 = Nyeri hebat
4 = Nyeri sangat
hebat
5 = Nyeri paling hebat
Skala intensitas
nyeri numerik 0-10
Tdk ada nyeri
Nyeri sedang
Nyeri paling hebat