Anda di halaman 1dari 85

PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN

PRIMER DI INDONESIA

Drg.LILI APRILIANTI

SEKSI KESEHATAN DASAR DAN PENUNJANG


DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
1

PENGUATAN

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN


PRIMER ?

1.
2.
3.
4.
5.

Tulang punggung pelayanan kesehatan


Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi yang mendorong meningkatnya
peran serta dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan
Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Sosial Kesehatan
Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk.
Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
Pelaksanana pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan mendukung Pembangunan
kesehatan Nasional

Pelaksanaan Pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah karena :


1.
Kondisi geografis dan demografis
2.
Kemampuan fiskal daerah dan individu
3.
Status kesehatan masyarakat
4.
Perhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya
3

SKN 2012
Perpres 72/2012

PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER

UKM

UKP

Peningkatan dan Pencegahan


1.
2.
3.
4.

Pelayanan peningkatan
Pelayanan pencegahan
Pengobatan
Pemulihan
Kelompok & Masyarkat

Pengobatan dan pemulihan


1.
2.
3.
4.

Pelayanan pengobatan
Pelayanan Pemulihan
Pelayanan peningkatan &
pencegahan
Gaya hidup sehat (healthy life
style)
Perorangan & Keluarga

TITIK BERAT PELAYANAN PRIMER


UKM (Promosi dan Prevensi)
dan tidak ada pelayanan spesialistik
4

KEGIATAN UKM DAN UKP DI PUSKESMAS


FUNGSI
PUSKESMAS

UKM

UKP

UPAYA PROMOSI
DAN PREVENSI

PENYELENGGARA
MANAJEMEN
PUSKESMAS DI
WILAYAH KERJA
BERBASIS BUKTI

TUGAS KABUPATEN/KOTA
DAK, TP,
JAMKESMAS, BOK,
JAMPERSAL
DUKUNGAN
PUSAT

KEGIATAN
PELAYANAN

KM

KP

BPJS

KM Kesehatan Masyarakat
KP Kesehatan Perorangan
5

VISI
Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan

Bgm mengukur
keberhasilan

SKN

TARGET
MDGS

RENSTRA

JKN
STRATEGI PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER

SASARAN NASIONAL LAIN

Salah satu upaya


percepatan

KEBIJAKAN
NASIONAL
SISTIM
RUJUKAN YANG
BELUM
TERSTRUKTUR

KONDISI PELAYANAN
PRIMER DI
INDONESIA
SAAT INI
KEBIJAKAN JKN
1 JANUARI 2014

Ada Indikator Kinerja


Terpilih, yang terukur

TANTANGAN
YANG AKAN
DATANG

OTONOMI
DAERAH
KONDISI SAAT INI

PERLU ALAT MANAJEMEN UNTUK MENYUSUN PETA


STRATEGIS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Syarat alat manajemen:
1. Merupakan alat manajemen yang dapat menterjemahkan visi dan
strategi organisasi dalam tindakan nyata di lapangan
2. Membantu melihat peta besar dari masalah yang ada
3. Menterjemahkan sasaran strategis yang harus dilakukan dalam
kegiatan secara sistimatis dan fokus pada tujuan utama
4. Menghasilkan
rencana
strategis
dengan
karakteristik
komprehensif, koheren, seimbang dan terukur.
5. Membantu melihat keterkaitan kegiatan satu unit dengan unit
lainnya
6. Memastikan semua kegiatan yang terkait dilaksanakan dengan
benar untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
7. Kegiatan yang direncanakan bukan kegiatan rutin, tetapi kegiatan
inovatif yang memiliki daya ungkit yang besar
8. Terdapat batasan waktu untuk pencapaian target atau penetapan
tonggak (miles stone)
7

SASARAN STRATEGIS
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
1. Masyarakat Indonesia Sehat yang
Mandiri
2. Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
Primer yang Paripurna
3. Terwujudnya Masyarakat yang peduli
kesehatan
4. Optimalisasi Pelayanan Kesehatan
Primer sebagai Gatekeeper
5. Optimalisasi Sistim Rujukan
6. Revitalisasai Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM)
7. Peningkatan Efektifitas Upaya
Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM)
8. Advokasi Pembangunan Daerah
Berwawasan Kesehatan
9. Sistem Perencanaan yang Terintegrasi
10. Terwujudnya Sistim Kolaborasi
Pendidikan Tenaga Kesehatan

11. Penguatan Sistem Insentif dan Promosi


Paradigma Sehat
12. Terwujudnya kemitraan yang berdaya
guna tinggi
13. Terbangunnya Informasi Berbasis Data
dan Pengalaman (Knowledge
Managemen)
14. Tersedianya Sumber Daya Manusia
yang Kompeten dan Berbudaya Kinerja
15. Tersedianya Dukungan Regulasi
Pelayanan Kesehatan Primer
16. Tersedianya Sistim Informasi
Kesehatan (SIK) Terpadu
17. Tersedianya Sarana, Prasarana dan alat
Sesuai Standart, obat dan perbekalan
kesehatan sesuai standart dan
kebutuhan
18. Tersedianya Dana Bidang kesehatan
yang Proporsional untuk Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
8

PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


1. MASYARAKAT INDONESIA SEHAT YANG MANDIRI
Penurunan AKI, AKB, Gizi Buruk
Meningkatkan UHH

DAMPAK
DAMPAK
OUTCOME
OUTCOME

2. TERWUJUDNYA PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER YANG PARIPURNA

3. TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG


PEDULI KESEHATAN

Tingkat Kepuasan Masy pd Yankes primer


Tingkat kepuasan Nakes di Yankes Primer

PROSES
PROSES
STRATEGIS
STRATEGIS
YG HARUS
YG HARUS
DILAKUKAN
DILAKUKAN

% kab/kota yang memiliki UKBM Aktif lebih dari 50 %


Tingkat kepedulian Masy pd Kesehatan

5. OPTIMALISASI
SISTIM RUJUKAN

6. REVITALISASI
UKM

7. PENINGKATAN
EFEKTIVITAS UKBM

8. ADVOKASI PEMBANGUNAN DAERAH BERWAWASAN KESEHATAN

9. TERWUJUDNYA SISTEM
PERENCANAAN YANG
TERINTEGRASI

10. TERWUJUDNYA
SISTEM KOLABORASI
PENDIDIKAN NAKES

11. PENGUATAN SISTEM


INSENTIF DAN
PROMOSI PARADIGMA
SEHAT

12. TERWUJUDNYA
KEMITRAAN YANG
BERDAYA GUNA TINGGI

13. TERBANGUNNYA INFORMASI BERBASIS DATA DAN PENGALAMAN


(Knowledge management)
SUMBER DAYA
SUMBER DAYA
KESEHATAN
KESEHATAN

14. TERSEDIANYA SDM


YANG KOMPETEN DAN
BERBUDAYA KINERJA

15. TERSEDIANYA
DUKUNGAN
REGULASI
YANKES PRIMER

16.
TERSEDIANYA
SIK TERPADU

17. TERSEDIANYA SPA SESUAI


STANDART, OBAT DAN
DUKUNGAN PERBEKALAN
KESEHATAN SESUAI STANDART
DAN KEBUTUHAN

18. TERSEDIANYA DANA BIDANG KESEHATAN YANG


PROPORSIONAL UNTUK UKM DAN UKP*)

4. OPTIMALISASI YANKES PRIMER


SEBAGAI GATEKEEPER

KEUANGAN

SASARAN
STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TERPILIH/IKT

10

SASARAN
STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TERPILIH /IKT

11

SASARAN
STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TERPILIH /IKT

12

SASARAN
STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TERPILIH /IKT

13

SASARAN
STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TERPILIH /IKT

14

PERMENKES 75/2014
TENTANG
PUSKESMAS

DTPK Agust 2013

15

Tujuan Pembangunan Kesehatan di


Puskesmas
Untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan sehat;
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas

Fungsi UKM Puskesmas


a.
b.
c.
d.

e.
f.
g.
h.
i.

Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesmas dan


kebutuhan pelayanan
Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain
Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan UKBM
Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan
Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.

Fungsi UKP Puskesmas


a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas, dan pengunjung
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
inter dan antar profesi
f. Melaksanakan rekam medis
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan

Persyaratan

Persyaratan

Persyaratan

Kategori Puskesmas
Perkotaan

Kategori Puskesmas
Pedesaan

Kategori Puskesmas
Terpencil

Perizinan Puskesmas
1. Setiap puskesmas wajib memiliki izin
penyelenggaraan pelayanan kesehatan
2. Izin
puskesmas
diberikan
oleh
pemerintah kab/kota, berlaku selama 5
(lima) tahun
3. Selama memenuhi persyaratan, izin
puskesmas dapat diperpanjang dengan
mengajukan permohonan minimal 6
(enam) bulan sebelum masa berlakunya
habis.

Alur Perizinan Puskesmas

Kriteria Kepala Puskesmas


Minimal

PENYELENGGARAAN
PUSKESMAS optimal, tepat sasaran,
efisien, dan efektif

perlu dilaksanakan
MANAJEMEN PUSKESMAS
yang mencakup
Perencanaan Tingkat Puskesmas (P1)
Penggerakan Pelaksanaan (P2) melalui
Lokakarya Mini Puskesmas
Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)

Organisasi Puskesmas
Paling

Jaringan dan Jejaring


Puskesmas
Jaringan

Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

Pembinaan dan Pengawasan


Pemerintah, Pemda Provinsi dan Pemda
Kab/kota serta fasyankes rujukan tingkat
lanjutan (FKTL) milik Pemerintah dan
Pemda
melakukan
pembinaan
dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan
puskesmas, sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing.

Akreditasi Puskesmas

PELATIHAN SURVEYOR AKREDITASI PUSKESMAS

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

BAGAIMANA
ISU
KUALITAS
YANKES KITA
SAAT INI

ISU KUALITAS YANKES


Kualitas pelayanan kesehatan primer yang masih
rendah
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan digunakan sebagai tolok ukur kualitas
pelayanan kesehatan primer
Disparitas
kualitas
penyelenggaraan
pelayanan
kesehatan di Indonesia
Belum adanya sistem termasuk tools di level nasional
untuk menilai/mengontrol kualitas pelayanan kesehatan
dasar
Harapan pengguna jasa

LALU
BAGAIMANA KE
DEPAN????
Perlu kebijakan perbaikan
mutu pelayanan kesehatan
AKREDITASI PUSKESMAS
DAN FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA LAINNYA

MENGAPA
AKREDITASI
PRIORITAS ?

1. Termasuk kegiatan yang dipantau oleh Pokja


Reformasi Birokrasi sebagai salah satu bagian
pelayanan publik
2. Merupakan salah satu indikator kinerja terpilih
Ditjen BUK, ada target yang ditetapkan
3. Permenkes 71/2013 (JKN) tahun 2019 akreditasi
sebagai salah satu syarat credentialing

Dasar Hukum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman,
bermutu serta merata dan non diskriminatif
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran, Pasal 49 bahwa setiap dokter/dokter gigi dalam
melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib
menyelenggararakan kendali mutu
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 193; Pelayanan kesehatan kepada Peserta
Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan,
berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan,
kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.

DASAR KEBIJAKAN AKREDITASI


Perpres 72/2012 tentang SKN
Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus memperhatikan
mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan,
kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.

Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 42 tentang


JKN
1. Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan harus
memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada aspek keamanan
pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien,
serta efisiensi biaya.
2. Penerapan sistem kendali mutu pelayanan Jaminan Kesehatan
dilakukan secara menyeluruh meliputi pemenuhan standar mutu
Fasilitas Kesehatan, memastikan proses pelayanan kesehatan
berjalan sesuai standar yang ditetapkan, serta pemantauan terhadap
luaran kesehatan Peserta

Dasar Kebijakan Akreditasi


Permenkes 71/2013
Pasal 6 (2)
Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama juga harus telah terakreditasi.

Pengertian Akreditasi
Akreditasi adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh
lembaga eksternal terhadap hasil penilaian kesesuaian
proses dengan standar yang berlaku (digunakan).
Akreditasi Puskesmas dan Klinik adalah suatu pengakuan
terhadap hasil dari proses penilaian eksternal, oleh
Komisioner Akreditasi terhadap Puskesmas dan Klinik,
apakah sesuai dengan standar akreditasi yang ditetapkan.

Sasaran Akreditasi

Klinik

r
k
A

ita
d
e

Kl
i
s

Puskesmas

k
ini

r
Ak

ita
d
e

us
P
i

sm
e
k

as

PELAKSANA AKREDITASI PUSKESMAS


& FKTP

LEMBAGA AKREDITASI PUSKESMAS &


FKTP
Ketua
Wakil Ketua
Sekretariat

Komisioner
Bidang
Penyusunan &
Pengembangan
Standar

Komisioner
Bidang
Pendidikan dan
Pelatihan

Komisioner
Bidang
Survei
Akreditasi

Komisioner
Bidang
Kerjasama

Komisioner
Bidang
Komunikasi
dan Informasi

Kelompok Surveior

PMK 9/2014, pasal 38 : (3) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh lembaga independen pelaksana akreditasi yang membidangi fasilitas pelayanan
kesehatan.

PUSKESMAS

APA YANG
DINILAI ?
ADMINISTRASI &
MANAJEMEN
PROGRAM KESEHATAN
PELAYANAN KLINIS

KLINIK

APA YANG
DINILAI ?
ADMINISTRASI &
MANAJEMEN
PELAYANAN KLINIS

Sasaran Akreditasi Fasyankes


Primer

1.PUSKESMAS
2.KLINIK
3.DOKTER PRAKTIK
MANDIRI

HASIL PENILAIAN
AKREDITASI BARU NASIONAL

PARIPURNA
UTAMA
MADYA
DASAR

Alasan Disusunnya Akreditasi


Adanya variasi kualitas penyelenggaraan Puskesmas ,
yang disebabkan karena perbedaan :
1.Proses Pengukuran
2.Proses Monitoring
3.Proses Pengendalian
4.Proses Pemeliharaan
5.Proses Penyempurnaan
6.Proses Pendokumentasian

Tujuan Akreditasi
Sebagai wahana pembinaan peningkatan mutu
kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan
terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu
dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
Sebagai syarat recredensialing PPK 1 BPJS pada
Sistem Jaminan Kesehatan Nasional

Manfaat Akreditasi
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasyankes
3. Menjamin diselenggarakannya pelayanan kesehatan primer kepada
pasien dan masyarakat.
4. Meningkatkan pendidikan pada staf Fasyankes primer untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
5. Meningkatkan pengelolaan risiko baik pada pelayanan pasien baik di
Puskesmas maupun fasyankes primer lainnya, dan penyelenggaraan
upaya Puskesmas kepada masyarakat
6. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf fasyankes primer
7. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban
pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
8. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.

Sistem
Akreditasi
SDM
Biaya
Sarana
Prasarana
Alat
Kesehatan

Pelayanan
Kesehatan
Yang
Berkualitas
Penyelenggaraan Pelayanan :
-Mengukur
-Memonitor
-Mengendalikan
-Memelihara
-Menyempurnakan
-Mendokumentasikan

Continous Improvement

Kepuasa
n Pasien

Standar Akreditasi Puskesmas


Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab
Bagian dari standar akreditasi Puskesmas :
1.Standar Administrasi dan Manajemen
2.Standar Program Puskesmas
3.Standar Pelayanan Medis

9 Bab standar akreditasi puskesmas


(TOTAL 772 EP)
BAB I

Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

59 EP

BAB II

Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)

90 EP

BAB III

Peningkatan Mutu Puskemsas (PMP)

32 EP

BAB IV

Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran


(PPBS)

53 EP

BAB V

Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas


(KMPP)

102 EP

BAB VI

Sasaran Kinerja dan MDGs (SKM)

55 EP

BAB VII

Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)

151 EP

BAB VIII

Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)

172 EP

BAB IX

Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien


(PMKP)

58 EP

Standar Akreditasi Puskesmas


Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :
Bab I.

Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

Bab II.

Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)

Bab III.

Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

Standar Administrasi dan Manajemen

Standar Akreditasi Puskesmas


Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :
Bab IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas
(KMPP)
Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDGs (SKM)

Standar Program Puskesmas

Standar Akreditasi Puskesmas


Terdiri dari 3 bagian dan 9 bab
Bab dari standar akreditasi Puskesmas :
Bab VII.

Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)

Bab VIII.

Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)

Bab IX.

Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

Standar Pelayanan Medis

Bab I. PPP
PPP1.1.1:
Kriteria:
Puskesmas menetapkan jenis-jenis pelayanan kepada masyarakat dan
bekerja sama untuk mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas yang dituangkan dalam
perencanaan.

EP:
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas


Tersedianya informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
Adanya upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
Adanya Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat
dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya.
Adanya perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis
kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan sektor terkait
yang bersifat komprehensif yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Ada bukti bahwa pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab, dan
Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan

Cara penilaian
Tiap pembuktian pada elemen diberikan
nilai:
0 = jika belum ada sama sekali atau baru
sebagian kecil ada ( 0% 24 %)
5 = jika sebagian besar sudah dilaksanakan
(25 79 %)
10 = jika sudah dilaksanakan (80 100 %)

INSTRUMEN AKREDITASI PUSK

Pelaksana Akreditasi
Tim Akreditasi Puskesmas
Tim di Puskesmas yang bertanggung jawab menyiapkan
Puskesmas dalam memperoleh Akreditasi Puskesmas
Tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
Bertanggungjawab
terhadap
akreditasi Pusksesmas

penyelenggaraan

persiapan

Pelaksana Akreditasi
Tim Pendamping Dinas Kesehatan Kab/Kota
Tim yang telah dilatih dan ditugaskan oleh KaDinkes Kab./Kota
untuk mendampingi Puskesmas dalam penyelenggaraan
akreditasi
Tim yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
anggota yang berasal dari pejabat fungsional atau struktural
Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dan / atau pihak ketiga atau
lembaga lain
Telah mengikuti dan dinyatakan lulus Pelatihan Pendamping
Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ditetapkan dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota

Pelaksana Akreditasi
Tim Akreditasi Dinas Kesehatan Provinsi
Tim Pelatih Calon Pendamping Akreditasi Puskesmas/Klinik
Terdiri dari Widyaiswara dan staf Dinas Kesehatan Provinsi atau
peserta dari individu atau Pihak Ketiga yang diusulkan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi
Kriteria pendidikan dokter dan / atau tenaga kesehatan dengan
pendidikan minimal D3 yang masing- masing memiliki kompetensi
dalam bidang manajemen kesehatan, program kesehatan dan
pelayanan klinis yang akan diakreditasi.
Telah mengikuti dan dinyatakan lulus Pelatihan TOT/Pelatih
Pendamping Akreditasi Puskesmas

Pelaksana Akreditasi
Tim Surveyor
Tim pelaksana penilaian akreditasi yang ditugaskan oleh Komisi
Akreditasi Fasyankes Primer
Terdiri dari Widyaiswara dan staf Dinas Kesehatan Provinsi atau
peserta dari individu atau Pihak Ketiga yang diusulkan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi
Kriteria pendidikan dokter dan / atau tenaga kesehatan dengan
pendidikan minimal D3 yang masing- masing memiliki kompetensi
dalam bidang manajemen kesehatan, program kesehatan dan
pelayanan klinis yang akan diakreditasi.

Proses Akreditasi
Terdapat 6 tahap proses Akreditasi Puskesmas dan Klinik
1. Proses Pelatihan
2. Proses Persiapan
3. Proses Pendampingan
4. Proses Pengajuan
5. Proses Survei/Penilaian
6. Proses Penetapan

Proses Akreditasi
Proses Pelatihan
Pelatihan Pendamping Akreditasi Puskesmas
Pelatihan yang diberikan kepada Tim Dinas Kesehatan Kab./Kota
sesuai dengan kriteria, yang dipersiapkan untuk mendampingi
Puskesmas dan Klinik dalam mempersiapkan Akreditasi.
Pelatihan diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi

Proses Akreditasi
Proses Pelatihan
Kriteria Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas
3 orang tenaga kesehatan, terdiri dari :
1. 1 (satu) orang dokter umum
2. 2 (dua) orang tenaga kesehatan lain
Memiliki kompetensi dalam bidang manajemen kesehatan,
pelayanan klinis dan penyelenggaraan upaya kesehatan di
Puskesmas
Memiliki sertifikat kelulusan Pelatihan Pendamping Akreditasi
Puskesmas
Membuat
pernyatan
kesediaan
melaksanakan
tugas
pendampingan selama 3 tahun masa kerja terhitung sejak
ditetapkannya Surat Keputusan Kadinkes Kab/Kota

Proses Akreditasi
Proses Persiapan
Proses persiapan oleh Dinkes Kab/Kota
1. Mempersiapkan tim pendamping sesuai dengan kriteria
2. Menetapkan Puskesmas yang akan dipersiapkan
akreditasi
3. Lokakarya penggalangan komitmen
4. Pertemuan konsolidasi di Puskesmas
5. Persiapan dokumen kelengkapan internal dan eksternal
6. Pendampingan Self assesment
7. Pembahasan self asssment dan RTL
8. Pendampingan penyiapan akreditasi
9. Penilaian prasertifikasi
10. Pengajuan pengusulan penilaian akreditasi

untuk

Proses Akreditasi
Proses Pendampingan
Pendampingan Akreditasi Puskesmas & Klinik
Dilaksanakan oleh Tim Pendamping Akreditasi (kabupaten/Kota)
Tim pendamping membimbing tim
menyiapkan proses penyelanggaraan
dengan standar Akreditasi

Puskesmas
Puskesmas

dalam
sesuai

Pendampingan Pasca Akreditasi


Dilakukan setelah Puskesmas
akreditasi
Dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan

mendapatkan

sertifikasi

Dilaksanakan oleh Tim Pendamping Dinas Kesehatan Kab/Kota

Proses Akreditasi
Proses Pendampingan
Proses Pendampingan Pasca Akreditasi Oleh Dinkes
Kab/Kota
1. Penugasan Tim Pendamping Akreditasi (penyusunan jadwal
dan pelaksanaan pendampingan)
2. Tim Pendamping Akreditasi Puskesmas melakukan
pendampingan sesuai dengan rekomendasi dari
surveior akreditasi untuk puskesmas yang telah lulus
akreditasi
3. Pelaporan hasil pendampingan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota setiap kali selesai keseluruhan
proses pendampingan.

Proses Akreditasi
Proses Pengajuan Penilaian Akreditasi
1. Pengajuan surat permintaan akreditasi untuk Puskesmas/Klinik dari
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada Kepala
Dinas
Kesehatan Provinsi
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi membuat surat rekomendasi dan
meneruskan permintaan akreditasi kepada Komisioner akreditasi (maks 5
hari kerja) dalam bentuk surat elektronik dan surat asli
3. Komisioner Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
menugaskan Koordinator Surveior di Provinsi untuk merencanakan dan
melaksanakan survei penilaian akreditasi dengan tembusan Kadinkes
Provinsi (maks 5 hari kerja).
4. Koordinator melakukan pembahasan internal untuk menyusun jadual
penilaian termasuk penentuan surveiornya (maks 3 hari kerja).
5. Surat jawaban dari Koordinator beserta jadual disampaikan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi (maks 5 hari kerja).

Mekanisme Akreditasi
Alur Proses Akreditasi
1. Pengajuan permohonan akreditasi
2. Check kesiapan Puskesmas
3. Mengirimkan surat permohonan akreditasi kepada Dinkes Provinsi
4. Meneruskan permohonan kepada Komisi Akreditasi
5. Menugaskan koordinator untuk membentuk tim surveyor
6. Survey Akreditasi
7. Pengiriman hasil survey kepada koordinator surveyor
8. Meneruskan rekomendasi hasil survey kepada Komisi Akreditasi
9. Penerbitan sertifikasi oleh Komisi Akreditasi yang kemudian dikirimkan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi
10. Meneruskan sertifikasi kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota
11. Menyerahkan sertifikasi akreditasi kepada Puskesmas atau Klinik

Proses Akreditasi
Proses Survey Akreditasi
1. Survey akreditasi dilaksanakan selama 3 (tiga) hari
2. Jumlah surveyor tergantung pada banyaknya program yang akan
diakreditasi
3. Survey berdasarkan pada standar instrumen akreditasi
4. Disusun kesimpulan hasil penilaian akreditasi yang
dilaporkan kepada Komisi Akreditasi Puskesmas dan Klinik

akan

Proses Akreditasi
Proses Penetapan Akreditasi

1. Komisi Akreditasi Puskesmas dan Klinik


menerima hasil penilaian/rekomendasi dari tim
surveyor
2. Penerbitan sertifikat kelulusan sertifikasi oleh
Komisi Akreditasi
3. Pengiriman sertifikat kelulusan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi

akreditasi

Pelaksanaan Akreditasi
Akreditasi Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan
usulan Dinas Kesehatan Kab/Kota

Pada tahun 2019 akreditasi akan menjadi persyaratan


PPK 1 sebagai provider JKN (recredentialing fasilitas
primer)

Komisi Akreditasi Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
Pembina
Penanggungjawab
Ketua 1
Dirjen BUK

Direktur BUK Dasar

Ketua 2
Sekretaris

Bidang
Pendidikan
dan Pelatihan

Bidang
Penyusunan
dan
Pengembangan
Standar

Bidang
Survei
Akreditasi

Surveyor

Bidang
Komunikasi
dan Informasi

Akreditasi FKTP
Komisi Akreditasi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama

Tim Pelatih
Pendamping di
Provinsi

Tim Pendamping di
Kab/Kota

Koordinator
Surveior di
Provinsi

Surveior
di Tingkat Pusat

Surveior
di Tingkat Provinsi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

BAGAIMANA HUBUNGAN
ANTARA AKREDITASI PUSKESMAS & KLINIK
DENGAN
PELAKSANAAN JKN

JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN

AKREDITASI PUSKESMAS & KLINIK


MERUPAKAN SALAH SATU PERSYARATAN
REKREDENSIALING BAGI FASKES PRIMER
DALAM MELAKUKAN KERJA SAMA DENGAN
BPJS

BERLAKU

1 JANUARI 2019
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL

TERIMA
KASIH
85

Anda mungkin juga menyukai