PENDAHULUAN
Faktor Epidemiologi Penyakit Diare di Desa Kalianyar Kecamatan BangilPasuruan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa angka kesakitan diare sebanyak 150
kasus. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu sebanyak 140 kasus sedangkan angka
insiden standar maksimum adalah sekitan 50 kasus pertahun di tiap Desa/Kelurahan.
Dengan melihat data di atas maka sangat penting sekali untuk dilakukan
penelitian tentang Faktor Epidemiologi Penyakit Diare berdasarkan tempat, orang
dan waktu pemberantasan penyakit diare di Desa Kalianyar Kecamatan BangilPasuruan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dibuat
suatu Rumusan masalah sebagai berikut : bagaimana hubungan antara faktor
karakteristik balita, faktor lingkungan, dan faktor karaktersitik orang tua terhadap
terjadinya penyakit diare pada anak balita di Desa Kalianyar Kecamatan Bangil
Pasuruan tahun 2014.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang
Tujuan Khusus
Instansi
1.4.1.1 Dinas Kesehatan
Manfaat penelitian ini bagi Dinas Kesehatan adalah penelitian ini
dapat menjadi referensi bagi tenaga kesehatan lain dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan khususnya penyakti diare di Desa Kalianyar Kecamatan
Bangil-Pasuruan.
1.4.1.2 Kampus Terpadu Sakinah
Manfaat penelitian ini bagi Kampus Terpadu Sakinah adalah dapat
menjadi referensi pembelajaran dan memeperluas wawasan mahasiswa
Kampus Terpadu Sakinah Kepulungan.
1.4.2
Masyarakat
Manfaat penelitian ini bagi masyarakat luas adalah dapat menjadi suatu
Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah menjadi suatu solusi untuk
memberantas penyakit diare pada balita di Desa Kalianyar Kecamatan BangilPasuruan dan sebagai ladang ilmu dalam mempraktekkan ilmu yang di dapat dari
Kampus Terpadu Sakinah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1
Definisi Diare
Diare adalah gangguan buang air besar/BAB ditandai dengan BAB lebih
dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan
darah/lendir. (Riskesdas, 2013)
2.1.2
Penyebab Diare
Diare terjadi ketika bayi atau anak tiba-tiba mengalami perubahan dalam
buang air besar dari baisanya, baik frekuensi/jumlah buang air yang menjadi
sering dan keluar dalam konsistensi cair bukan padat. (Mudzakkir,
2009).Penyebab diare antara lain :
a) Virus, umumnya karena Rotavirus, dengan gejala : berak-berak air
(watery), berbusa, tidak ada darah, lendir, berbau asam.
b) GE (gastroenteritis) terbanyak karena virus.
c) Alergi susu, diare biasanya timbul beberapa menit atau jamsetelah
minum susu tersebut, biasanya pada alergi susu sapi dan produk-produk
yang terbuat dari susu sapi.
d) Infeksi dari bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain, misalnya
infeksi saluran kencing, infeksi telinga, campak, dll.
e) Bakteri, berak-berak dengan darah/lendir, sakit perut. (memerlukan
antibiotika sebagai terapi pengbatan)
f) Parasit (giardiasis), berak darah +/- dan lendir, sakit perut. (perlu
antiparasit)
g) Anak sedang terapi dengan pemakaian antibiotika (bila diare terjadi saat
anak sedang dalam pengobatan antibiotika, sebaiknya hubungi dokter)
(Mudzakkir, 2009)
4
2.1.3
tinja
anak
yang
terinfeksi,
sehingga
Usia
Sebagian besar diare terjadi pada 2 tahun pertama
kehidupan. Insidensi tertinggi terjadi pada kelompok umur
6 sampai 11 bulan, pada saat diberikan makanan
pendamping ASI. Hal ini dikarenakan belum terbentuknya
kekebalan alami dari anak usia dibawah satu tahun. Pola
ini menggambarkan kombinasi efek penurunan kadar
antibodi ibu, kurangnya kakabalan aktif bayi, pengenalan
makanan yang mungkin terkontaminasi bakteri tinja dan
kontak langsung dengan tinja manusia atau binatang pada
saat bayi mulai merangkak.(Yeni Iswari,2011)
2.1.4.1.2
Jenis Kelamin
Dari beberapa penelitian yang dilakukan bahwa
terdapat perbedaan jumlah kasus anak laki-laki dan
perempuan yang menderita diare. Palupi (2009) dalam
penelitiannya tentang status gizi hubungannya dengan
kejadian diare pada anak diare, menjelaskan bahwa pasien
laki-laki yang menderita diare lebih banyak dari pada
perempuan dengan perbandingan 1,5 : 1 (denagn proporsi
pada anak laki-laki sebesar 60% dan anak perempuan
sebesar 40%.
2.1.4.1.3
Status Gizi
Status gizi pada anak sangat berpengaruh terhadap
kejadian penyakit diare. Pada anak yang menderita kurang
gizi dan gizi buruk yang mendapatkan asupan makan yang
kurang mengakibatkan episode diare akutnya menjadi
lebih berat dan mengakibatkan diare yang lebih lama dan
sering. Resiko meninggal akibat diare persisten dan atau
disentri sangat meningkat bila anak sudah mengalami
kurang gizi. Beratnya penyakit, lamanya dan resiko
kematian diare meningkat pada anak-anak dengan kurang
gizi, apalagi pada yang menderita gizi buruk (Palupi, 2009)
2.1.4.1.4
Imunisasi
Menurut Suraatmaja (2007), pasa balita, 1-7%
kejadian diare berhubungan dengan campak, dan diare
yang terjadi pada campak umumnya lebih berat dan lebih
lama (susah diobati, cenderung menjadi kronis) karena
adanya kelainan pada epitel usus. Diare dan disentri lebih
sering terjadi atau berakibat berat pada anak-anak dengan
6
syarat
lokalisasi
dan
konstruksi.
Syarat
Jamban Keluarga
Wibowo (dalam wulandary. 2009:19) menjelaskan
bahwa tempat pembuangan tinja yang tidak memenuhi
syarat sanitasi akan meningkatkan resiko terjadinya diare
pada anak balita sebesar dua kali lipat dibandingkan
dengan keluarga yang mempunyai kebiasaan membunag
tinjanya yang memenuhi syarat sanitasi.
Sanitasi
pembuangan
sesuai
nomenklatur
tinja. Termasuk
dalam
MDGs
adalah
pengertian
ini
dan
tempat
pembuangan
akhir
tinjanya
2.1.4.2.3
orang
tua
mencerminkan
tingkat
oleh
Hermin
(1994),
ditemukan
bahwa
dalam
kesehatan
masyarakat.
Pendidikan
lingkungan
untuk
mencegah
terjangkitnya
rendah
mereka
sulit
menerima
penyuluhan,
2.1.4.3.2
2.1.5
primer
kesehatan
dapat
seperti
dilakukan
dengan
memberikan
upaya
pendidikan
Definisi Balita
Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah
umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat
usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan
kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan
berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain masih
terbatas. Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh
kembang manusia.
13
Kategori Balita
Balita adalah anak baik laki-laki maupun perempuan yang berada dalam
kisaran usia 1 tahun hingga 5 tahun. Pada anak di bawah 2 tahun sangat
rentan terkena penyakit. Bila ditinjau dari tahapan tumbuh kembang bayi
menurut Sigmud Freud, bayi berada pada fase oral (0-1 tahun) dimana
kepuasan anak pada daerah mulut, sehingga apapun dimasukkan kedalam
mulut, ini mengakibatkan anak mudah mengalami penyakit infeksi terutama
pada saluran pencernaan. Sedangkan pada tahapan toddler (1-3 tahun), anak
berada pada fese anal (1-3 tahun) dimana pada fase ini diperkenalkan toilet
training yaitu anak mulai diperkenalkan dan diajarkan untuk melakukan
buang air besar di toilet atau jamban yang benar, kebiasaan anak buang air
besar sembarang tempat dan di area terbuka seperti di got dan ditanah
menyebabkan resiko terjadinya penularan diare semakin tinggi.(Yeni Iswari,
2011)
14
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
15
Skema 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Independen
Variabel Dependen
Host (Balita)
Usia
Jenis Kelamin
Status Gizi
Imunisasi
Agent :
Bakteri
E.Coli
PHBS
Kejadian diare
pada balita
Pelayanan Kesehatan
Ada tidaknya Yankes
Ada Tidaknya Yankes
Kualitas Yankes
Ket :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
16
3.2 Hipotesis
Berdasarkan variabel yang diteliti maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.2.5
3.2.6
3.2.7
3.2.8
17
BAB IV
METODE PENELITIAN
hanya
melakukan
pengukuran-pengukuran
tanpa
memberikan
18
Skema 4.1
Bagan Penelitian Cross Sectional
Efek yang di
timbulkan
Penelitian
dimulai
Periode 1-13
Desember 2014
Mengalami
sakit diare
Faktor
Resiko +
Total Populasi
balita desa
Kalianyar Kec.
Bngil Kab.
Pasuruan : 700
orang
Sampel
Faktor
Resiko -
Tidak
mengalami sakit
diare
Mengalami
sakit diare
Tidak
mengalami sakit
diare
Populasi Penelitian
19
Populasi pada penelitian ini adalah semua balita pada desa Kalianyar
Kec. Gempol Kab. Psuruan pada periode 1 -31 Desember 2014.
4.4.2
Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang mewakili
yaitu balita di desa Kalianyar Kec. Bangil Kab. Pasuruan pada periode 131 Desember 2014.
4.4.3
20
Sampel
sebagian balita di desa Kalianyar Kec. Bangil Kab. Pasuruan pada
periode 1-31 Desember 2014 yang diambil dengan teknik simple random
sampling
Pengukuran
status gizi
Berat
Badan
Tinggi
badan
Observasi
menggunakan lembar
observasional
Status gizi
Kondisi jamban
keluarga
karakteristik orang
tua
(pendidikan,
usia,
kondisi
ekonomi)
Penyajian data
Pembahasan
21
22
Variabel
Definisi Operasional
Kejadian diare Perubahan frekuensi,
pada
anak konsistensi tinja dari
balita
frekuensi normal 1
kali sehari menjadi
lebih dari 3 kali
sehari,
dan
dari
konsistensi
padatlunak menjadi cair.
Cara Pengukuran
Skala Data
Wawancara
dengan Nominal
panduan kuesioner pada
orang
tua
tentang
karakteristik tinja balita
saat buang air besar.
dengan kriteria:
0 = diare
1= non diare
Faktor Balita:
a. Umur
Lamanya
penderita
hidup sejak dilahirkan
sampai saat penelitian
berdasarkan laporan
dari orang tua.
Wawancara
dengan Rasio
panduan
kuesioner
dengan kriteria :
0.1 tahun : fase oral
1.3 tahun : fase anal
3-5 tahun : fase oedipal
b. Jenis
Kelamin
Perbedaan
biologis Wawancara
dengan Nominal
balita
yang panduan
kuesioner
membedakan antara kriteria :
laki-laki
dan 0 = Perempuan
perempuan
1 = Laki=laki
c. Status Gizi
Gambaran
keadaan
fisik penderita diare
pada saat dinyatakan
sebagai
penderita
diare
yang
ditunjukkan
oleh
Indeks Massa Tubuh
Faktor
Lingkungan :
a. Sumber air Mata
air
minum
b. Jamban
kelurga
Sarana
yang Observasi tempat yang Nominal
digunakan
utnuk digunakan
kelurga
membuang tinja
untuk membuang tinja
dengan kriteria :
0= Jamban layak pakai :
tidak mencemari air
minum, kotoran tidak
dapat dijamah oleh
serangga dan tikus,
tidak mencemari tanah
sekitar,
mudah
dibersihkan dan aman
digunakan, dilengkapi
dinding
dan
atap
pelindung, penerangan
dan ventilasi cukup,
tersedia air dan luas
ruangan memadai
1= Jamban tidak layak
pakai : jamban yang
tidak mamenuhi salah
satu kriteria jamban
sehat.
Wawancara
dengan Rasio
panduan
kuesioner
dengan kriteria :
20-30 th: dewasa awal
40-59 th : dewasa
pertengahan
>60 th : usia tua
24
b. Pendidikan
orang tua
Jenjang pendidikan
Rasio
terakhir
yang Wawancara
dengan
ditempuh
dan panduan
kuesioner
berijasah
dengan kriteria :
Lulsan SD : rendah
Lulusan
SMP
&
SMA : pertengahan
Lulusan
perguruan
tinggi : tinggi
Nominal pendapatan
Ordinal
yang
dikumpulkan Wawancara
dengan
panduan
kuesioner
ekonomi orang keluarga perbulan
dengan kriteria :
tua
< Rp. 500.000 : rendah
< Rp. 500.000 Rp.
2000.000 : sedang
>2000.000 : tinggi
c. Kondisi
25
4.7.2
Keterangan :
O = frekuensi hasil observasi
E = frekuensi yang diharapkan.
Nilai E = (Jumlah sebaris x Jumlah Sekolom) / Jumlah data
df = (b-1) (k-1)
26
DAFTAR PUSTAKA
Vidya A, Nurina. 2012. Hubungan Frekuensi Jajan Anak Dengan Kejadian Diare
Akut Pada Anak Sekolah Dasar Di SDN Sukatani 4 Dan SDN Sukatani 7
Kelurahan Sukatani, Depok Tahun 2012 (Skripsi). Depok : Fakultas Ilmu
Keperawatan Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.
28
LAMPIRAN I
LEMBAR KUESIONER
No. Responden :
Tanggal
Pewawancara
:
LEMBAR PERTANYAAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Balita
: ...................................Umur.........TB.............cm BB.......kg
: .....................................................................................................
.......................................................................................................
Petunjuk Pengisian:
1. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan jawaban yang jujur
2. lsilah kotak kosong yang disediakan disamping pertanyaan dengan' memberi tanda
ceklis (v) dcngan mcnggunakan Bolpoint tinta warna hitam
3. Sebagai contoh : apabila ibu mengetahui tentang penyakit diare isilah kolom
sebelah kanan dengan memberi tanda ceklis (v) yang anda anggap benar. Contoh :
Apakah ibu.mengetahui tentang penyakit diare ?
1)
Tidak
[v]
2)
Ya
[ ]
SD
[ ]
SMP
[ ]
SMA
[ ]
Perguruan Tinggi
[ ]
4. Pendapatan perbulan :
< Rp. 500.000
[ ]
[ ]
>Rp. 2000.000
[ ]
KARAKTERISTIK BALITA
5. Berapa usia balita anda?
0-1tahun
[ ]
1-3 tahun
[ ]
3-5 tahun
[ ]
[ ]
Laki-Laki
[ ]
PENGETAHUAN RESPONDEN
7. Apakah anda mendengar atau mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan
tentang penyakit diare ?
Pernah
[ ]
Tidak Pernah
[ ]
[ ]
[ ]
tidak tahu
[ ]
[ ]
Padat
[ ]
30
Encer
[ ]
Bercampur darah
[ ]
10. Bila seorang anak menderita diare/mencret, berapa kali sehari ia buang air besar?
1kali
[ ]
2kali
[ ]
3kali
[ ]
>3kali
[ ]
[ ]
Kecacingan
[ ]
Masuk Angin
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
Tidak
[ ]
14. Menurut ibu bagaimana cara mcncuci peralalan makanan yang benar?
Tidak tahu
[ ]
[ ]
[ ]
LAMPIRAN II
31
LEMBAR OBSERVASI
No. Responden :
Tanggal
Pewawancara
:
LEMBAR PERTANYAAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Balita
: ...................................Umur.........TB.............cm BB.......kg
: .....................................................................................................
.......................................................................................................
NO.
1
Kategori
Status gizi
Penilaian
a. TB:
b. BB:
Sumber
Air
c. IMT:
a. Sumur
Interpretasi
a. <-3 SD = Sangat Kurus
[ ] 0
[ ]
0
[ ]
b. Sumur
b. Baik
Kualitas
Tertutup
a. warna
a. berwarna [ ]
tidak berwarna [ ]
b. rasa
c. bau
b. berasa [ ]
1
0
1
c. berbau [ ]
tidak berbau [ ]
Keluarga
1
0
tidak berasa [ ]
Jamban
terbuka
Air
Score
0
c. >2 SD = Gemuk
a. Buruk
Minum
Minum
[ ]
d. kejernihan
d. keruh [ ]
a. jarak
jernih [ ]
a. < 10 m= buruk
1
0
penampunga
>10 m= baik [ ]
[ ]
n tinja
dengan
32
sumber air
minum
b. kotoran
terjamah
b. ya=buruk [ ]
tidak = baik [ ]
0
1
serangga &
tikus
c. mudah
dibersihkan
c. ya= baik [ ]
tidak = buruk [ ]
1
0
dan aman
digunakan
d. dilengkapi
dengan
d. ya= baik [ ]
tidak = buruk [ ]
1
0
dinding, atap,
penerangan,
ventilasi
cukup
e. ketersediaan
air
f. luas ruangan
memadai
e. ya=baik [ ]
tidak= buruk [ ]
f. ya = baik [ ]
tidak = buruk [ ]
1
0
1
0
33