Anda di halaman 1dari 60

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)

oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

KULIAH: 6 (Keenam)
TUJUAN ORGANISASI

ORGANISASI

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Definisi Organisasi (Organization)


Pengorganisasian (organizing) merupakan
proses penyusunan anggota dalam bentuk
struktur organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi dengan sumber daya yang dimiliki
dan lingkungan yang melingkupinya baik
intern maupun ekstern. Dua aspek utama
dalam organisasi yaitu departementasi dan
pembagian kerja yang merupakan dasar
proses pengorganisasian.
3

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

James D. Mooney mengatakan Organisasi yaitu


bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersana, sedang Chester I. Bernard
memberikan pengertian organisasi yaitu suatu
system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokkan dan mengatur
serta membagi tugas diantara para anggota untuk
mencapai tujuan

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :


1. Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok
orang yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan tertentu.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran
skematis tentang hubungan kerjasama dari
orang-orang yang terlibat dalam organisasi
untuk mencapai tujuan bersama.

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Tujuan Organisasi ( Organization Goal )


Dua unsur dari pada tujuan yaitu :
1. Hasil akhir yang ingin dicapai
2. Kegiatan yang dilakukan saat ini untuk
mencapai tujuan tersebut

Dalam buku Manullang, Davis membagi


tujuan menjadi tiga jenis yaitu :
1. Tujuan primer berupa nilai ekonomis
yang diberikan baik langsung ataupun
tidak langsung kepada masyarakat dalam
pembuatan barang dan jasa.
2. Tujuan kolateral nilai umum dalam
pengertian luas demi kebaikan
masyarakat
3. Tujuan Sekunder, berkenaan dengan
nilai ekonomis dan efektifitas dalam
pencapaian tujuan diatas.

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Bentuk-bentuk Tujuan
Parrow membagi tujuan menjadi lima bentuk :
1. Sociental Goals, dibagi menjadi bagianbagian karena organisasi sifatnya luas untuk
memenuhi kebutuhan dari masyarakat.
2. Output Goals, menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan oleh konsumen dalam
bentuk konsumsi.

3. System Goals, pelaksanaan semua fungsi


organisasi dilakukan dengan system yang
biasa digunakan dalam organisasi
tersebut.
4. Product Goals, berdasarkan pada produk
yang dihasilkan oleh organisasi atau
perusahaan.
5. Derived Goals, dihubungkan dan
didasarkan pada tujuan-tujuan lainnya
yang ada dalam organisasi
9

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Fungsi Tujuan
1. Sebagai dasar dan patokan bagi kegiatan-kegiatan yang
ada dalam organisasi baik pengarahan, penyaluran usahausaha maupun kegiatan dari para anggota organisasi
tersebut tanpa kecuali.
2. Sumber legitimasi dengan meningkatkan kemampuan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan guna mendapatkan
sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi dan
mendapatkan dukungan dari lingkungan yang berada di
sekitarnya.
3. Sebagai standar pelaksanaan dengan melaksanakan diri
pada tujuan yang akan dicapai yang dibuat secara jelas dan
dapat dipahami oleh anggota lainnya.
10

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

4. Sumber motivasi untuk mendorong


anggota lainnya dalam melaksanakan
tugasnya, misal dengan memberikan insentif
bagi anggota yang melaksanakan tugasnya
dengan baik, menghasilkan produk di atas
standar dan lain sebagainya yang akhirnya
dapat mendorong anggota lainnya.
5. Sebagai unsur rasional perusahaan,
karena tujuan ini merupakan dasar
perancangan dari organisasi.
11

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Peter Drucker menetapkan delapan unsur yang


harus ada dalam suatu organisasi di dalam
menetapkan tujuan, yaitu :
1. Posisi pasar, berapa market share yang dapat
dikuasai oleh perusahaan, hal ini dengan melihat
berapa besar langganan dan produk yang dapat
dikuasai, segmen pasar dan saluran distribusi
yang digunakan.
2. Produktivitas, yaitu dengan menghitung antar
input yang digunakan dengan output yang
dicapai, yang merupakan efisiensi perusahaan.
12

3. Sumberdaya pisik dan keuangan,


dengan memperhatikan teknologi yang
digunakan dan sumberdaya yang
diperlukan dihubungkan dengan besarnya
posisi keuangan yang dimiliki
4. Profitabilitas, pencapaian tujuan yang
dihitung dengan berapa rupiah yang
diterima dengan melakukan riset and
develop-ment, tersedianya kapital untuk
renovasi teknologi dan kompensasi yang
diterima.

13

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

5. Inovasi, yaitu pembaharuan-pembaharuan


yang dilaksanakan dengan mengeluarkan
produk baru, teknologi yang lebih canggih
misalnya, yang didasarkan pada kebutuhan
yang terus bertambah.
6. Prestasi dan pengembangan manajer,
dengan memperhatikan pada kualitas
manajemen untuk pengembangan para
manajer.
14

7 Prestasi dan sikap karyawan, dengan


menetapkan tujuan-tujuan yang
menyangkut faktor-faktor karyawan dalam
pencapaian efektifitas kerja.
8. Tanggung jawab solusi dan publik, guna
menangani gejolak yang terjadi di
perusahaan yang dilakukan oleh para
karyawan berupa pemogokan ataupun
unjuk rasa, hukum, pemerintah dan
kelompok masyarakat lainnya
15

Unsur-unsur dasar yang membentuk


organisasi yaitu :
1. Adanya tujuan bersama
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4. Adanya kehendak untuk bekerja sama

16

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai mekanismemekanisme formal organisasi diolah.
Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi
kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi
atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan ukuran satuan kerja.

17

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Faktor-faktor yang menentukan perancangan


struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk
memproduksi output akan membedakan bentuk
struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota
serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya
perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur
perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya
mempengaruhi struktur organisasi.
18

Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :


1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi
pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja

19

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsifungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan
kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur
organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
20

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Adapun cara penggambaran bagan struktur


organisasi menurut Henry G. Hodges dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar

21

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan


atas :
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan
paling sederhana, diciptakan oleh Henry
Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu
organisasinya masih kecil, jumlah karyawan
sedikit dan saling mengenal serta
spesialisasi kerja belum tinggi.
22

Kebaikannya :
a. Kesatuan komando terjamin
sepenuhnya karena pimpinan berada
pada satu tangan.
b. Garis komando berjalan secara tegas,
karena pimpinan berhubungan langsung
dengan bawahan.
c. Proses pengambilan keputusan cepat.
d. Karyawan yang memiliki kecakapan
yang tinggi serta yang rendah dapat
segera diketahui, juga karyawan yang rajin
dan malas.
Rasa solidaritas tinggi.
23

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Kelemahannya :
a. Seluruh organisasi tergantung pada satu
orang saja, apabila dia tidak mampu
melaksanakan tugas maka seluruh
organisasi akan terancam kehancuran.
b. Adanya kecenderungan pimpinan
bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan karyawan untuk berkembang
terbatas.

24

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Organisasi Garis dan Staf


Dianut oleh organisasi besar, daerah
kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas
yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah
karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang
ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi
nasihat dan saran dalam bidang kepada
pejabat pimpinan di dalam organisasi.

25

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Kebaikannya :
a. Dapat digunakan dalam organisasi yang
besar maupun kecil, serta apapun tujuan
perusahaan.
b. Terdapatnya pembagian tugas antara
pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat
adaya staf ahli.
c. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh
setiap karyawan dapat ditentukan menjadi
suatu spesiali-sasi.
d. Prinsip penempatan orang yang tepat
pada posisi yang tepat pula.

26

e. Pengambilan keputusan dapat cepat


walaupun banyak orang yang diajak
berkonsultasi, karena pimpinan masih
dalam satu tangan.
f. Koordinasi lebih baik karena adanya
pembagian tugas yang terperinci.
g. Semangat kerja bertambah besar
karena pekerjaannya disesuaikan dengan
bakat dan kemampuan yang dimiliki

27

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Kelemahannya :
a. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena
karyawan menjadi tidak saling mengenal.
b. Perintah-perintah menjadi kabur dengan
nasehat dari staf, karena atasan dengan staf
dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri
padahal kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan komando berkurang.

28

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Koordinasi kurang baik pada tingkat staf


dapat mengakibatkan adanya hambatan
pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang
harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai
pada perusahaan yang pembagian
tugasnya dapat dibedakan dengan jelas
29

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Kebaikannya :
a. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri
saja
b. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari
bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.

30

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu
saja, setelah tugas selesai maka selesailah
organisasi tersebut.
Kebaikannya :
a. Segala keputusan dipertimbangkan masakmasak dalam pembahasan yang dalam dan
terperinci.
b. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter
sangat kecil.
c. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
31

Kelemahannya :
a. Proses pengambilan keputusan
memerlukan diskusi yang berlarut-larut
yang menghambat pelaksanaan tugas.
b. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena
tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan
sukar untuk dikembangkan, karena faktor
kreatifitas lebih dipentingkan.

32

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Organisasi Formal dan Informal


Ragam arti organisasi banyak sekali
seperti organisasi statis, organisasi
dinamis, organisasi formal, organisasi
informal, organisasi tunggal, organisasi
jamak, organisasi daerah, organisasi
regional, organisasi negara, organisasi
internasional dan lain sebagainya. Ada
beberapa saja yang akan dibahas di sini,
yaitu :
33

Ada beberapa saja yang akan dibahas di sini,


yaitu :
Organisasi Statis :
Yaitu gambaran skematis hubunganhubungan kerjasama yang terdapat dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Organisasi Dinamis :
Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan
usaha merencanakan skema organisasi,
mengadakan departementasi dan
menetapkan wewenang, tugas dan
tanggung jawab.
34

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Organisasi Formal :
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih yang dikoordinir untuk
mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara
rasional.
Organisasi Informal :
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang tidak dikoordinir untuk
mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya
mempunyai tujuan bersama, dimana
kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan
tampak kabur.

35

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Departementasi (Departementation)
Efesiensi kerja tergantung kepada
keberhasilan integrasi satuan-satuan
yang bermacam-macam dalam
organisasi. Proses penentuan cara
bagaimana kegiatan dikelompokkan
disebutkan departementasi

36

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Macam bentuk departementasi yaitu :


1. Departementasi Fungsional
Mengelompokkan fungsi yang sama atau kegiatan
sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini
merupakan bentuk organisasi yang paling umum
dan bentuk dasar departementasi.
Kebaikannya :
a. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan
kedudukan fungsi-fungsi utama
b. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
c. Memusatkan keahlian organisasi
d. Memungkinkan pengawasan mana-jemen
puncak terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam
37
organisasi.

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Kelemahannya :
a. Menciptakan konflik antar fungsi
b. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas
c. Umpan balik yang lambat
d. Memusatkan pada kepentingan tugasnya
e. Para anggota berpandangan lebih sempit
serta kurang inovatif

38

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Departemen Devisional
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk,
wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi
merancang, memproduksi dan memasarkan
produknya sendiri.
a. Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas
suatu produk yang berhubungan. Struktur ini
dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode
pemasaran sangat berbeda.
39

b. Struktur organisasi divisional atas dasar


wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar tempat
dimana operasi berlokasi atau menjalankan
usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan
adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran,
transportasi dan lain sebagainya.
c. Struktur organisasi divisional atas dasar
langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan
pada penggunaan produk, terutama dalam
kegiatan pengelompokkan penjualan,
pelayanan
40

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Koordinasi (Coordination)
Untuk melihat kemampuan seorang manajer dalam
memimpin dan melakukan koordinasi dilihat dari besar
kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam tanggung
jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen.
Koordinasi didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuantujuan perusahaan dan kegiatan pada tingkat satu satuan
yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Koordinasi
dibutuhkan sekali oleh para karyawannya, sebab tanpa ini
setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang
harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu
sendiri
41

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

1. Pedoman Koordinasi :
a. Koordinasi harus terpusat, sehingga ada
unsur pengendalian guna menghindari tiap
bagian bergerak sendiri-sendiri yang
merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap
bagian, ingat bahwa organisasi merupakan
kumpulan dari orang-orang yang punya
kebutuhan dan keinginan berbeda.
b. Koordinasi harus terpadu, keterpaduan
pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling
42
mengisi dan memberi.

c. Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu


rangkaian kegiatan yang saling menyambung,
selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu
ditegaskan adanya keterkaitan dengan kegiatan
sebelumnya.
d. Koordinasi harus menggunakan pendekatan
multi instansional, dengan ujud saling
memberikan informasi yang relevan untuk
menghindarkan saling tumpang tindih tugas
yang satu dengan tugas yang lain.
43

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

2. Kebaikan dan Habatan Koordinasi yang Efektif


Kebaikan :
a. Beban tiap bagian tidak terlalu berat, karena
adanya keseimbangan antar bagian.
b. Tiap bagian akan memperoleh infor-masi yang
jelas dalam partisipasi pencapaian tujuan dan
tahu peranan-nya masing-masing sehingga
dapat memberikan saran dan komentar terhadap kemungkinan ketidak serasian antar
bagian.
c. Skedul kerja saling terkait sehingga menjamin
penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya
44

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Kelemahan :
a. Perbedaan tiap bagian dalam orientasi
pencapaian tujuan.
b. Perbedaan dalam orientasi waktu
c. Perbedaan orientasi antar pribadi
d. Perbedaan dalam formalitas struktur

45

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Pendekatan Untuk Mencapai Koordinasi yang Efektif


a. Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa
hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
b. Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung satu
dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat
ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu :
1) Sistem informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan
organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau di luar lantai perintah.
2) Hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan
dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan. Ada
beberapa hubungan lateral :
- Hubungan langsung
- Hubungan kelompok langsung
- Hubungan silang

46

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

. Rentang Manajemen (Span of Control)


Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang
dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Pengertian
rentang manajemen dapat bermacam-macam ada yang mengatakan
span of control, span of authority, span of attention atau span of
supervition.

47

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Berapa sebenarnya bawahan seorang manajer agar manajer dapat


melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien. Disini belum ada
ketentuan yang pasti berapa seharusnya bawahan yang ada dalam
tanggung jawabnya. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian
pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik. Ada dua
alasan mengapa penentuan rentang yang baik dan tepat. Pertama
rentang manejemen mempengaruhi penggunaan efisiensi dari manajer
dan pelaksanaan kerja efektif dan bawahan mereka. Kedua, adanya
hubungan antara rentang manajemen dengan struktur organisasi,
dimana semakin sempit tentang manajemen struktur organisasi akan
berbentuk tall sedang rentang manajemen yang melebar akan
membentuk struktur organisasi flat yang berarti tingaktan manajemen
semakin sedikit.

48

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Wewenang ( Authority )
Wewenang merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak dari
pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk
mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu
wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan,
pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk
menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi.
Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain
untuk melalukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat
tercapai

49

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

T. Hani Handoko membagi wewenang dalam dua sumber, yaitu teori formal
( pandangan klasik ) dan teori penerimaan. Wewenang formal merupakan
wewenang pemberian atau pelimpahan dari orang lain. Wewenang ini
berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan secara hukum
diturunkan dari tingkat ke tingkat. Berdasarkan teori penerimaan (
acceptance theory of authority ) wewenang timbul hanya bila hal diterima
oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan
dan ini tidak tergantung pada penerima ( reciver ).

50

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Chester Bamard mengatakan bahwa


seseorang bersedia menerima
komunikasi yang bersifat kewenangan
bila memenuhi :
1. Memahami kominikasi tersebut
2. Tidak menyimpang dari tujuan
organisasi
3. tidak bertentangan dengan
kepentingan pribadi
4. mampu secara mental dan phisik untuk
mengikutinya.

51

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat


di taati oleh bawahan maka diperlukan adannya.
1. Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk
melakukan hak tersebut, dengan cara
mempengaruhi individu, kelompok, keputusan.
Menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi dua
yaitu :
a. Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat
dari wewenang formal, besarnya ini tergantung
pada besarnya pendelegasian orang yang
menduduki posisi tersebut.
52

b. Kekuasaan pribadi ( personal


power ) berasal dari para pengikut
dan didasarkan pada seberapa besar
para pengikut mengagumi, respek
dan merasa terikat pada pimpinan

53

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Menurut sumbernya wewenang dibagi menjadi :


1. Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa
uang, suaka, perkembangan karier dan sebagainya
yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau
persyaratan lainnya.
2. Kekuasaan paksaan ( Coercive power ) berasal dari
apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman (
dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan diterima bila
tidak melakukan perintah,
3. Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang
dari nilai-nilai intern karena seseorang tersebut telah
diangkat sebagai pemimpinnya.
54

4. Kekuasaan pengendalian informasi (


control of information power ) berasal dari
pengetahuan yang tidak dipercaya orang
lain, ini dilakukan dengan pemberian atau
penahanan informasi yang dibutuhkan.
5. Kekuasaan panutan ( referent power )
didasarkan atas identifikasi orang dengan
pimpinan dan menjadikannya sebagai
panutan.
6. Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu
keahlian atau ilmu pengetahuan
seseorang dalam bidangnya
55

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

2. Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung


jawab ( responsibility yaitu kewajiban untuk
melakukan sesuatu yang timbul bila seorang
bawahan menerima wewenang dari atasannya.
Akuntability yaitu permintaan pertanggung
jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang
dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk
diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan
harus sama dengan besarnya tanggung jawab
yang akan diberikan dan diberikan kebebasan
dalam menentukan keputusan-keputusan yang
akan diambil.

56

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

3. Pengaruh ( influence ) yaitu


transaksi dimana seseorang dibujuk
oleh orang lain untuk melaksanakan
suatu kegiatan sesuai dengan harapan
orang yang mempengaruhi. Pengaruh
dapat timbul karena status jabatan,
kekuasaan dan menghukum, pemilikan
informasi lengkap juga penguasaan
saluran komunikasi yang lebih baik
57

Dasar- Dasar Menenjemen (PNU 125)


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

Sentralisasi Dan Desentralisasi


Sentralisasi berarti ada pemutusan dalam
pendelegasian wewenang pada tingkat atas,
sedangkan desentralisasi berhubungan
dengan sampai dimana manajer
melimpahkan wewenangnya kepada
bawahan, apakah hanya sampai kepala
bagian, kepala devisi atau kepala cabang
dan lain sebagainya.
Ternyata dengan desentralisasi tugas dan
wewenang semua kegiatan dimonitor secara
58
cepat dan tepat.

Faktor yang mempengaruhi derajat


desentralisasi yaitu :
1. Filsafat manajemen
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan
organisasi
3. Startegi dan lingkungan organisasi
4. Penyebaran geografis organisasi
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang
efektif
6. Keanekaragaman produk dan jasa
7. Karakteristik organisasi lainnya.
8. Kualitas manajer
59

Menejemen Bisnis Kecil


oleh: Dr.rer.agr.Ir. Djeimy Kusnaman, MSc.Agr

60

Anda mungkin juga menyukai