Anda di halaman 1dari 1

RESUME JURNAL

KELOMPOK 6 KAMIS PAGI


BIOKIMIA

Susu diketahui sebagai sumber kalsium, magnesium dan seng dan


mengandung sedikit Fe dan Cu. Konsumsi susu telah meningkat beberapa tahun
terakhir ini sehingga penting untuk mengetahui dan menguji kualitas suatu
produk susu. Banyak penelitian yang menunjukkan adanya logam pada
beberapa produk susu.
Sampel pada percobaan ini diambil dari sepuluh sapi yang berbeda dan
daerah yang berbeda. Susu diambil pada pagi hari dan dimasukkan dalam botol
steril untuk menghindari kontaminasi dari logam. Puting sapi juga sterilkan
dengan mengoleskan etanol pada puting sapi menggunakan kapas. Sampel
langsung dibawa ke laboratorium dan dianalisis
Untuk penentuan logam berat, system microwave digunakan untuk
pencernaan asam dari semua sampel. Sampel dikeringkan pada 70 C sampai
didapatkan berat kering. 0,3 g sampel diambil lalu ditambahkan 10 ml asam nitrat
65% dan 3.0 ml hydrogen peroksida 30%. Sampel dipanaskan hingga kering,
dan dilarutkan dalam 30 ml deionized dan disaring dengan kertas Whatman
no.42. Sampel dari logam berat yang digunakan memiliki absorbansi 283.3 nm
(Pb), 324.8 nm (Cu) dan 213.9 nm (Zn) dianalisis menggunakan atomic
absorption spectrophotometer (AAS). Untuk kolesterol digunakan metode
Liebermanns-Burchard, untuk protein digunakan metode Micro-kjeldahl dan
untuk lemak digunakan gravimetric.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah susu sapi dari daerah
Gulu, rendah kolesterol dan lemak dan lebih baik dari pada susu sapi dari daerah
Dangana dan Mukugi. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada table yang ada
pada jurnal. Hasil dari penelitian ini masih bisa disebabkan oleh adanya
kontaminan sehingga diperlukan penelitian pada lebih banyak sampel makanan
untuk mendeteksi logam berat.

Anda mungkin juga menyukai