Anda di halaman 1dari 44

POTENSI LIMBAH AIR KELAPA

SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF PENGGANTI


BATERAI

Karya Ilmiah
Disusun Untuk Mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja
Tingkat SMA/SMK/MA Institut AKPRIND Himpunan Mahasiswa
Jurusan Sains&Teknik Kimia AKPRIND Yogyakarta

Oleh :
Amalia Hasanah Nur Ahlina (NIS 14510)
Ashadi Nur Hidayat

(NIS 14481)

Elyas Nur Fridayana

(NIS 14613)

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA NEGERI 1 BOYOLALI
2011

POTENSI LIMBAH AIR KELAPA


SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF PENGGANTI
BATERAI

Karya Ilmiah
Disusun Untuk Mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja
Tingkat SMA/SMK/MA Institut AKPRIND Himpunan Mahasiswa
Jurusan Sains&Teknik Kimia AKPRIND Yogyakarta

Oleh :
Amalia Hasanah Nur Ahlina (NIS 14510)
Ashadi Nur Hidayat

(NIS 14481)

Elyas Nur Fridayana

(NIS 14613)

PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA NEGERI 1 BOYOLALI
2011

PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh Kepala SMA
Negeri 1 Boyolali untuk diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis pada:
Hari
Tanggal

: Senin
: 25 April 2011

Pembimbing

Pembimbing

Dra. Dwi Yuliasih, M.Pd


NIP.19650731 199103 2 006

Dra. Darmi Suprihatin, M.pd


NIP.19681106 199512 2 002
Mengetahui,

Kepala SMA Negeri 1 Boyolali

Drs. Suranto, M.Pd


NIP.19600713 198603 1 009

PERSEMBAHAN
ii
Tulisan ini kami persembahkan kepada :

Allah SWT Tuhan Semesta Alam.


Ibu dan ayah yang tercinta.
Drs. Suranto, M.Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Boyolali.
Dra. Dwi Yuliasih, M.Pd dan Dra. Darmi Suprihatin, M.Pd selaku guru

pembimbing kami.
Bapak-Ibu guru yang senantiasa memberikan bimbingan.
Teman-teman tercinta yang telah memberikan dukungan.
Dan pihak-pihak yang telah memberikan peran dalam penelitian karya
tulis ini.

MOTTO
iii
.... Dan Dia mengetahui apa yang didaratan, dan dilautan dan tiada
sehelaipun yang gugur melainkan Dia mengetahui-Nya (pula), dan tidak jatuh
sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang
kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata. Q.S. Al Anam (6) ayat 59.

Gunakan listrik secukupnya, matikan listrik selebihnya.


3R : Recycle, Reuse, Reduce (mendaur ulang limbah, menggunakan limbah
kembali, mengurang jumlah limbah)

ABSTRAKSI
iv
Pohon kelapa memiliki manfaat yang sangat banyak. Hampir di setiap
bagiannya dapat dimanfaatkan. Salah satu bagian yang sering dimanfaatkan
adalah buahnya. Pada buah kelapa muda, air dan dagingnya sering dikonsumsi.
Air kelapa muda merupakan minuman isotonik yang menyegarkan. Pemanfaatan

buah kelapa tua masih sebatas pemanfaatan daging buahnya. Air kelapa tua sering
dibuang begitu saja sehingga menjadi limbah.
Peneliti berusaha menggali potensi air kelapa tua sebagai sumber energi
listrik alternatif pengganti baterai, karena air kelapa mengandung komposisi
elektrolit. Air kelapa kaya akan kalium (K +) (Hariyadi, 2002). Selain itu, air
kelapa juga mengandung klorida (Cl-) (AOAC, 1995). Jika kalium bereaksi
dengan klorida akan terbentuk KCl yang merupakan elektrolit kuat yang dapat
menghantarkan listrik (Drs. Asep Jamal, 2008).
Setelah mengetahui hal tersebut, peneliti berusaha mengemas air kelapa
menjadi sumber energi listrik dalam bentuk yang praktis dan mudah digunakan.
Peneliti mencoba mengubah limbah air kelapa menjadi jelly, kemudian
mengemasnya dalam wadah baterai bekas. Baterai limbah air kelapa diukur nilai
tegangan dan kuat arus listriknya, kemudian diuji nilai ketahanannya untuk
menyalakan beberapa alat elektronik, yaitu jam beker, lampu flip flap dua warna,
kalkulator, dan jam digital.
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata baterai air kelapa menghasilkan listrik
sebesar 1,29 V dan 51,6 mA. Baterai ini mampu menyalakan alat-alat elektronik
tersebut.
Satu buah kelapa rata-rata menghasilkan 300 ml, di mana setiap baterai
berukuran AA membutuhkan 5 ml air kelapa, sehingga bisa menghasilkan 60 buah
baterai berdasarkan perhitungan matematis. Sedangkan untuk membuat baterai
berukuran besar, dibutuhkan 40 ml air kelapa, sehingga bisa menghasilkan 7 buah
baterai.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, air kelapa memiliki potensi sebagai
sumber energi listrik alternatif pengganti baterai dan lebih memiliki nilai
kemanfaatan daripada dibuang atau dibiarkan begitu saja.

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
peneliti mengucapkan

puji syukur kehadirat-Nya atas rahmat karunia dan

hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul


POTENSI LIMBAH AIR KELAPA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK
ALTERNATIF PENGGANTI BATERAI. Karya tulis ini disusun dalam rangka
Lomba Karya Ilmiah Tingkat SMA/SMK.
Selain untuk lomba, tulisan ini juga sebagai bentuk perhatian peneliti untuk
ikut ambil bagian dalam proses pembangunan, khususnya pada proses penyediaan
sumber energi listrik alternatif. Penelitian ini mencoba untuk mencari tahu potensi
limbah air kelapa sebagai sumber energi listrik.
Dalam penelitian ini banyak kendala dan tantangan yang dilalui, namun
peneliti tidak mudah untuk menyerah. Beratnya tantangan yang harus dilalui
membuat peneliti sadar akan makna penting ilmu pengetahuan yang didapatkan
melalui suatu perjuangan. Ternyata perjuangan untuk mencapai sesuatu yang
diidamkan jika dilakukan dengan penuh keikhlasan maka semuanya akan terasa
mudah.
Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih kepada :
1.

Drs. Suranto, M.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Boyolali yang dengan
penuh perhatian, kearifan untuk membimbing dan mengarahkan peneliti
dalam penelitian karya tulis ini hingga selesai.

2.

Dra. Dwi Yuliasih, M.Pd dan Dra. Darmi Suprihatin, M.Pd selaku guru
pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
arahan dalam perbaikan karya tulis ini.

3.

Bapak/ibu guru serta seluruh warga SMAN I Boyolali yang telah


memberikan ilmu pengetahuan dan pelayanan terbaik kepada peneliti selama
mengikuti pembuatan karya tulis ini.

4.

Teman-teman dan segenap pihak yang telah membantu dalam penelitian


karya ini.

vi

Besar harapan peneliti agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi peneliti
sendiri, masyarakat dan dapat diaplikasikan sebagai salah satu alternatif dalam
menangani krisis energi listrik.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari kekurangan
sehingga kritik saran dan pendapat yang membangun dari berbagai pihak sangat
kita harapkan.
.

Boyolali, Maret 2011

Peneliti

vii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
PERSEMBAHAN............................................................................................. iii
MOTTO............................................................................................................. iv
ABSTRAK........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR......................................................................................

vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... viii


DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
BAB I

xi

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah................................................................. 3
D. Rumusan Masalah..................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian...................................................................... 3
F. Manfaat Hasil Penelitian..........................................................

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1 Perkembangan Listrik............................................................ 5
2 Limbah .................................................................................. 5
3 Energi Alternatif ................................................................... 6
4 Potensi .................................................................................. 8
5 Tanaman Kelapa (Cocos nucifer).......................................... 8

viii

6 Baterai .................................................................................

BAB III

B. Kerangka Berpikir ..................................................................

11

C. Hipotesis .................................................................................

11

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian......................................................................... 10
B. Setting/ Lokasi Penelitian......................................................... 10
C. Objek Penelitian........................................................................ 10
D. Metode Pengumpulan Data.....................................................

BAB IV

BAB V

10

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Cara Pembuatan Baterai Limbah Air Kelapa..........................

14

B. Analis Data..............................................................................

20

C. Pengolahan Data......................................................................

20

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan............................................................................

28

B. Saran......................................................................................

28

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Visual Arti Kata Potensi .
Gambar 2.2 Baterai Kering ...............................................................
Gambar 4.1 Multitester Digital..........................................................
Gambar 4.2 Kabel dan Penjepit Buaya.. ...........................................
Gambar 4.3 Baterai Bekas..................................................................
Gambar 4.4 Takaran...........................................................................
Gambar 4.5 Panci ..............................................................................
Gambar 4.6 Elektroda Negatif dan Positif.........................................
Gambar 4.7 Gunting, Tang, dan Obeng ............................................
Gambar 4.8 Limbah Air Kelapa.........................................................
Gambar 4.9 Bubuk Jelly.....................................................................
Gambar 4.10 Pembongkaran Baterai Bekas.......................................
Gambar 4.11 Penakaran Limbah Air Kelapa.....................................
Gambar 4.12 Pencampuran Bubuk Jelly.............................................
Gambar 4.13 Pembuatan Jelly Air Kelapa .........................................
Gambar 4.14 Proses Pendinginan Jelly ..............................................
Gambar 4.15 Proses Penuangan Jelly ke Baterai Bekas ....................
Gambar 4.16 Proses Penutupan Baterai .............................................
Gambar 4.17 Jelly Limbah Air Kelapa yang Telah DipotongPotong
Gambar 4.18 Pengukuran Tegangan Listrik........................................
Gambar 4.19 Pengukuran Kuat Arus Listrik.......................................
Gambar 4.20 Pengujian Alat-alat Elektronik.......................................
Gambar 4.21 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 1................
Gambar 4.22 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 2................
Gambar 4.23 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 3................
Gambar 4.24 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 4................
Gambar 4.25 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 5................
Gambar 4.26 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 6................
DAFTAR TABEL
x
Tabel 4.1 Pengukuran Tegangan dan Kuat Arus Baterai AA
Biasa............................................................................... .
Tabel 4.2 Pengukuran Volume Tiap Satu Buah Kelapa..................
Tabel 4.3 Pengukuran Tegangan Dan Kuat Arus Air Kelapa
yang Baru Dibelah............................................................
Tabel 4.4 Pengukuran Air Kelapa....................................................
Tabel 4.5 Rangkaian Seri Tiap Volume Air Kelapa........................
Tabel 4.6 Perbandingan Limbah Air Kelapa yang Disimpan Dalam
Wadah Tertutup dan Terbuka Selama 8 Hari ..................
Tabel 4.7 Pengukuran Kuat Arus dan Tegangan Listrik Baterai
Limbah Air Kelapa...........................................................

8
9
14
14
15
15
15
16
16
16
17
17
18
18
18
18
18
19
19
19
19
20
20
21
21
22
22
23

23
23
26
26
26
27
27

Tabel 4.8 Pengujian Baterai Limbah Air Kelapa Pada Alat


Elektronik.........................................................................

xi

28

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis energi terutama listrik, yang pernah terjadi menjelang akhir abad ke-20
mengisyaratkan bahwa suplai energi listrik tidak dapat mengimbangi tingginya
laju permintaan (Nurhidayati, 2004). Kebergantungan terhadap bahan bakar fosil
sebagai penggerak mesin-mesin pembangkit listrik, setidaknya memiliki tiga
ancaman serius, yakni menipisnya cadangan minyak bumi yang diketahui (bila
tanpa temuan sumur minyak baru), kenaikan/ketidakstabilan harga akibat laju
permintaan yang lebih besar dari produksi minyak, dan polusi gas rumah kaca
(terutama CO2) akibat pembakaran bahan bakar fosil. Untuk itu diperlukan
penggunaan sumber energi baru yang dapat diperbaruhi dan ramah lingkungan.
Di Indonesia listrik sampai saat ini merupakan sumber energi utama, dimana
penggunaan setiap tahunnya mengalami peningkatan yang terus-menerus
meningkat. Hal ini disebabkan karena bertambahnya jumlah penduduk, industri
dan

meningkatnya

sarana

prasarana

yang

menggunakan

listrik

untuk

pemanfaatannya.
Di Indonesia pasokan energi listrik sebagian besar dihasilkan dengan
pemanfaatan Bahan Bakar Minyak (BBM). Bertolak dari kenyataan di atas, perlu
adanya pencarian terhadap sumber penghasil energi listrik lain yang lebih
ekonomis, ramah lingkungan dan dapat diperbaharui.
Kelapa sebagai tanaman yang tumbuh subur di Indonesia ternyata
menghasilkan buah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Misalkan
daging buah kelapa dapat digunakan untuk bahan pembuatan makanan minuman,
seperti santan, srundeng, dan nata de coco. Air kelapa juga sangat digemari
sebagai minuman yang menyegarkan. Namun pemanfaatan buah kelapa tua masih
terbatas pada daging buahnya, sedangkan air kelapa terbuang menjadi limbah dan
dalam jumlah banyak dapat mengganggu sanitasi lingkungan. Menurut Ketaren
dan Djatmiko (1978), jumlah air kelapa yang terbuang pada pabrik kelapa parut
kering cukup besar. Dari 1000 butir air kelapa, rata-rata menghasilkan 140 liter air
kelapa. Produksi air kelapa di Indonesia mencapai 900 juta ton tiap tahun dan
sebagian terbuang sebagai limbah (Ferdiaz, 1996).
1

Air kelapa merupakan minuman isotonik dan mengandung komposisi


elektrolit, karena di dalamnya terkandung ion-ion pembentuk elektrolit, seperti
kalium (K+) dan Klorida (Cl-) yang akan membentuk KCl, di mana KCl
merupakan elektrolit kuat dan dapat menghantarkan listrik. Apalagi, secara khusus
air kelapa kaya akan kalium, di mana kadar kalium air kelapa tua lebih besar
daripada air kelapa muda (AOAC, 1995).
Setelah diketahui bahwa air kelapa merupakan elektrolit kuat dan dapat
menghasilkan listrik, peneliti berusaha memanfaatkan air kelapa tersebut daripada
terbuang sia-sia, apalagi terbuang dalam jumlah yang begitu banyak dan menjadi
limbah yang merusak sanitasi lingkungan.
Adanya krisis listrik akhir-akhir menyebabkan perlu diadakannya pemadaman
bergilir di beberapa daerah. Tentu ini menghambat aktifitas di berbagai bidang
kehidupan. Maka, sangat diperlukan adanya pemberdayaan sumber energi
alternatif. Banyak sumber daya alternatif, seperti biogas, baterai berbahan dasar
campuran antara kopi dan garam, baterai berbahan dasar garam, baterai berbahan
dasar cuka, baterai dari jus salak, baterai dari kentang, baterai dari kulit pisang,
baterai dari kulit durian, dan baterai dari pohon. Tentu diperlukan sumber
alternatif yang lain agar memperbanyak sumber energi.
Sumber energi alternatif, terutama yang berasal dari tumbuhan akan
membantu masyarakat yang hidup di daerah terpencil yang belum terjangkau
oleh jaringan PLN. Daerah yang kaya akan tumbuhan akan lebih mudah untuk
memperoleh sumber energi listrik, karena listrik dapat berasal dari tumbuhan itu
sendiri.
Dengan realita-realita seperti itu, peneliti mencoba menggali potensi limbah
air kelapa agar dapat bermanfaat sebagai sumber energi listrik alternatif. Apalagi,
3
peneliti berusaha agar listrik yang dihasilkan dapat dikemas dalam suatu wadah
yang praktis dan dapat dibawa ke mana-mana. Peneliti juga berusaha mewujudkan
3R : Recycle, Reuse, Reduce (mendaur ulang limbah, menggunakan limbah
kembali, dan mengurangi jumlah limbah).
B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka identifikasi masalah yang
dapat peneliti sampaikan adalah:
1. Terjadi krisis energi listrik, seperti masih adanya pemadaman bergilir.
2. Masih tergantungnya kita terhadap sumber energi listrik berbahan bakar
fosil.
3. Limbah air kelapa yang kurang dimanfaatkan secara maksimal.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang akan dibahas menjadi fokus dan tidak melebar terlalu
jauh, maka masalah perlu dibatasi. Adapun masalah yang akan dibahas adalah
POTENSI LIMBAH AIR KELAPA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK
ALTERNATIF PENGGANTI BATERAI.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka
perumusan masalahnya antara lain:
1. Apakah limbah air kelapa dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi
listrik?
2. Bagaimanakah proses pengolahan limbah air kelapa agar dapat menjadi
sumber energi listrik alternatif pengganti baterai?
3. Seberapa ekonomis pemanfaatan limbah air kelapa sebagai sumber energi
listrik alternatif?
4
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian karya ilmiah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui apakah limbah air kelapa dapat dimanfaatkan menjadi
sumber energi listrik.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan limbah air kelapa dapat
digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti baterai.
3. Untuk mengetahui seberapa ekonomis pemanfaatan limbah air kelapa
sebagai sumber energi listrik alternatif.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
1. Siswa

a. Sebagai media untuk mengembangkan kreatifitas berpikir dalam

menyelesaikan problematika kehidupan.


b. Dapat mengaplikasikan ilmu sains yang telah didapatkan di sekolah
2. Lingkungan dan Masyarakat
a. Memberikan salah satu alternatif pengganti sumber energi listrik
dengan memanfaatkan limbah air kelapa, sehingga limbah tetap dapat
memberikan manfaat.
b. Masyarakat tidak lagi mencemaskan tentang krisis energi listrik yang
sering terjadi belakangan ini.
c. Mewujudkan motto 3R : Recycle, Reuse, Reduce (mendaur ulang
limbah, menggunakan limbah kembali, mengurangi jumlah limbah)
d. Menambah nilai ekonomis dari limbah air kelapa.
e. Mengurangi pencemaran lingkungan, baik karena bau maupun karena
limbah cair dari air kelapa tua.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Perkembangan Listrik
Berdasarkan sejarah, listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani
yang bernama Thales, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang
bila digosok - gosokkan akan dapat menarik bulu sebagai fenomena listrik.
Kemudian setelah bertahun - tahun sejak ide Thales dikemukakan, baru
kemudian muncul lagi pendapat - pendapat serta teori -teori baru mengenai
listrik seperti yang diteliti dan dikemukakan oleh William Gilbert, Joseph

priestley, Charles De Coulomb, Ampere Michael Farraday, Oersted, dan lainlain.


Informasi tentang sejarah penemu listrik ini disajikan dalam bentuk panel
dan didukung dengan perangkat audio visual yang menyajikan tiruan dari
percobaan - percobaan yang pernah dilakukan oleh para ilmuan.
2. Limbah
Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia).
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai
ekonomi. (Perdana Gintings, 1992).
Berdasarkan karakteristiknya macam-macam limbah adalah:
a. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
6

berwujud cair (PP 82 thn 2001).

b. Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah
5
domestik pada umumnya berbentuk
limbah padat rumah tangga,
limbah

padat kegiatan

perdagangan,

perkantoran,

peternakan,

pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat:


kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca,
organik, bakteri, kulit telur, dan lain-lain.
c. Limbah gas dan partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh partikulat zat (limbah)
yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur
dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon
monoksida dan timah.
d. Limbah beracun
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat
dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat

merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan


kesehatan manusia. Limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang
berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa
kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang
memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini
termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik
berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji
dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
3. Energi Alternatif
Akhir-akhir ini masalah kebutuhan energi menjadi salah satu topik
pembicaraan yang sangat hangat di Indonesia, terutama setelah langkanya
ketersediaan bahan bakar minyak tanah, solar dan premium, sehingga sukar
untuk mendapatkannya di pasar. Hal ini tentu berpengaruh terhadap sistem
perekonomian kita secara umum.
Pemerintah Republik Indonesia tak henti-hentinya menyerukan kepada
rakyat agar hemat menggunakan sumber energi. Jika kita tidak mentaati
anjuran pemerintah ini, maka akibatnya dapat mengancam kehidupan anak
cucu kita dimasa yang akan datang.
Dalam konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa di Naerobi (Agustus
1981) yang membahas masalah sumber energi menyimpulkan bagaimana
pentingnya penggunaan kayu bakar dan arang sebagai sumber energi bagi
sebagian besar penduduk dunia.
Konsumsi kayu bakar di Indonesia pada tahun 1981 diperkirakan
mencapai dua per tiga ton per kapita pertahun, maka konsumsi total akan
mencapai 100 juta ton dan terbanyak di pulau Jawa, yaitu sebesar 60 juta ton.
Dengan laju konsumsi energi tersebut dapat membahayakan kelestarian hutan
dan lingkungan hidup. Dalam hal ini perlu dicari jalan keluarnya sebab
masalah penyelamatan hutan dan lingkungan hidup mengandung multi
dimensi. Maka perlu dicari sumber-sumber energi alternatif yang kompetitif
untuk pengganti sumber bahan bakar minyak.

Laju kebutuhan energi ini disebabkan karena laju pertumbuhan penduduk


dan perkembangan teknologi, untuk itu maka peneliti mencoba membuat
suatu peneltian tentang limbah air kelapa sebagai alternatif sumber energi
listrik.
Berdasarkan pemakaian, energi alternatif dapat digolongkan atas dua
golongan:
a. Energi alternatif jangka pendek, yaitu energi biomassa yang menurut
istilah Herman Johannes, briket biomassa, energi surya, energi
b.

mikrohidro dan energi angin.


Energi alternatif jangka panjang yaitu energi gelombang laut.
Dari banyaknya energi alternatif ini, pemanfaatan limbah air kelapa ini

mempunyai kaitan yang sangat erat dengan program pemerintah untuk


lingkungan hidup yang sehat. Pembuatan baterai air kelapa ini perlu
dikembangkan

di

kota-kota

dengan

memanfaatkan

sampah-sampah

dikalangan petani kelapa, sehingga upaya penyediaan sumber energi alternatif


lebih terpenuhi.
4.

Potensi
Pengertian potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan

untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya; (Kamus Besar Bahasa


Indonesia)
Visual arti kata:

Gambar 2.1 Visual arti kata potensi

5.

Tanaman Kelapa (Cocos nucifera)


Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-

arenan atau Arecaceae dan anggota tunggal dalam marga Cocos. Adapun
klasifikasi kelapa sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Ordo

: Arecales

Famili

: Arecaceae

Genus

: Cocos

Spesies

: C. nucifera

Pohon kelapa dapat ditemukan tumbuh subur di berbagai tempat di


Indonesia. Umumnya terdapat di tepi pantai, kebun dan sepanjang tepi jalan,
tapi jarang ditemui berupa hamparan luas. Pohon kelapa dengan batang
tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu,
berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang
beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil
dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu.
Sejak lama, kelapa dikenal sebagai tumbuhan yang kaya manfaat. Nyaris
tak ada bagian dari tanaman kelapa yang tidak bermanfaat bagi kehidupan.
Namun tak jarang pula orang yang tidak paham memanfaatkan setiap bagian
dari kelapa. Air kelapa misalnya, justru hanya menjadi limbah karena bingung
memanfaatkanya.
Pada air kelapa tua mengandung abu/mineral sebesar 1,060 % dan pada
kelapa muda mengandung 0,630 %. Di dalam abu dijumpai garam-garam atau
oksida-oksida dari kalium (K), fosfor (P), natrium (Na), magnesium (Mg),
mangan (Mn), kalsium (Ca), besi (Fe), dan tembaga (Cu). Di samping itu
dalam kadar yang sangat kecil terdapat alumunium (Al), barium (Ba), kobalt
(Co) dan lain-lain. (AOAC, 1995)
6.

Baterai

10

Gambar 2.2 Baterai Kering


Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan
mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik.

Sebuah baterai biasanya

terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:


a. Batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)
b. Seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
c. Pasta sebagai elektrolit yang bersifat asam (penghantar)
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan
listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang
dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti
yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga
dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai
sekunder.
Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat
mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa
dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa
dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang
karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).
Proses baterai menghasilkan listrik, yaitu elektron yang berlebih
dilepaskan oleh elektroda negatif (katoda) dan mengalir lewat sebuah kawat
ke elektroda positif (anoda). Arus yang kita sebut listrik tercipta karena
mengalirnya elektron itu. Aliran ini baru berhenti setelah kawat terputus atau
elektroda telah lemah dan tidak mempunyai elektron lagi yang dapat
dilepaskan.
Dua elektroda baterai dipisahkan oleh pasta kimia yang disebut elektrolit.
Jika kedua elektroda itu dihubungkan dengan kawat, zarah kecil yg disebut
elektron akan bergerak dari arah elektroda negatif ke positif melewati kawat
ini. Aliran elektron itulah yang disebut listrik.
11
Cara kerja atom baterai adalah sebagai berikut:
a. Ketika atom seng di pelat seng menjadi ion, atom itu melepaskan
elektron.
b. Elektron yang dilepaskan berjalan lewat kawat ke elektroda positif

c. Elektron dan ion hidrogen berpadu menjadi gelembung gas hidrogen


d. Gas hidrogen dan oksigen dalam superoksid mangan berpadu

menjadi air.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori yang dipaparkan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa air kelapa (Cocos nucifer) yang selama ini diasumsikan
sebagai limbah atau kurang termanfaatkan secara optimal ternyata memiliki
manfaat yang lebih, yaitu salah satunya sebagai sumber energi listrik
alternatif pengganti baterai. Untuk selanjutnya akan dipaparkan secara
empiris berdasarkan hasil eksperimen.
C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
1. Air kelapa mengandung komposisi elektrolit. Salah satunya adalah KCl
yang

merupakan

elektrolit

kuat

yang

mampu

terionisasi

dan

menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu, limbah air kelapa dapat
2.

dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.


Ada keterkaitan antara limbah air kelapa dengan baterai kering. Limbah
air kelapa dan baterai kering sama-sama mengandung elektrolit. Limbah
air kelapa berwujud cair, sedangkan elektrolit baterai kering berwujud
pasta. Oleh karena itu, limbah air kelapa diproses menjadi jelly. Elektrolit
baterai bekas diganti dengan jelly limbah air kelapa agar dapat digunakan

3.

sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti baterai.


Bahan yang diperlukan untuk membuat baterai limbah air kelapa berasal
dari limbah air kelapa dan baterai bekas yang tidak digunakan. Hal ini
menjadikan limbah air kelapa bersifat ekonomis apabila dibuat sebagai
sumber energi listrik alternatif.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian
kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang dilakukan
secara sistematis yang bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis dan memiliki hubungan yang fundamental antara
pengamatan empiris.
B. Setting/ Lokasi Penelitian
1.

Tempat penelitian
Penilitian ini dilakukan di tiga tempat yaitu: SMA Negeri 1 Boyolali

jalan Kates 08 Boyolali, Desa Kebonso RT 03/02 Kelurahan Pulisen Boyolali


dan Desa Tampir Baru RT 05/05 Kelurahan Musuk Boyolali. Dipilihnya
ketiga tempat tersebut sebagai setting penilitian karena lokasi tersebut
merupakan tempat peneliti menuntut ilmu dan merupakan tempat kediaman
peniliti, sehingga hal ini akan memudahkan proses penelitian.
2.

Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 1 bulan yaitu mulai 8 Maret

2011 sampai dengan 10 April 2011.


C. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek permasalahan adalah limbah air
kelapa dalam bentuk jelly yang dikemas menjadi baterai sebagai sumber
energi listrik alternatif pengganti baterai.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh oleh peneliti
untuk memperoleh data yang diperlukan yang kemudian digunakan untuk
membuat hasil atau suatu kesimpulan dari penelitian. Beberapa metode yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian
12 ini adalah :
1. Metode Eksperimen

13

Metode eksperimen adalah melakukan percobaan secara langsung di


lapangan dan laboratorium. Meliputi metode observasi dan dokumentasi.
Metode Observasi yang dimaksud adalah metode pengumpulan data
dengan melakukan pengamatan langsung. Dan pencatatan secara
sistematis dengan seksama terhadap cara pembuatan baterai. Sehingga
dengan metode ini peneliti benar-benar mengetahui secara teliti
bagaimana pembuatan baterai air kelapa
Metode dokumentasi yaitu cara peneliti untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan dalam penelitian dengan cara mendokumentasikan data
yang ada. Data tersebut bisa diperoleh dari sampel penelitian agar dapat
disusun

secara

runtut

dan

dapat

memudahkan

peneliti

dalam

menganalisis data. Pengumpulan data ini melalui observasi data yang ada
dan data yang telah dikumpulkan selama penelitian.
2.

Metode Kuesioner
Kuesioner merupakan instrumen di dalam teknik komunikasi tidak
langsung. Kuesioner sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah
pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh responden. Dalam Penelitian
ini kami menggunakan responden sebanyak 50 orang di mana setiap
angket berisi 6 pertanyaan.

3.

Metode Literatur
Metode literatur adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mencari bahan-bahan tertulis yang sanggup mendukung
tujuan penelitian, seperti: membaca dan studi pustaka.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Cara Pembuatan Bateri Limbah Air Kelapa


Cara pembuatan baterai limbah air kelapa sangat mudah. Pada intinya
hanya menggunakan limbah air kelapa yang disimpan secara aerob maupun

anaerob. Kemudian limbah air kelapa diubah menjadi jelly dengan cara
dimasak dengan menambahkan bubuk jelly.
1. Alat
a.

Multitester digital
Multitester digital digunakan untuk mengukur tegangan dan kuat arus
listrik.

Gambar 4.1 Multitester digital


b.

Kabel dan penjepit buaya


Kabel dan penjepit buaya digunakan untuk menghubungkan baterai
dengan alat elektronik.

Gambar 4.2 Kabel dan penjepit buaya


c.

Lampu flip-flap 2 warna, kalkulator, jam digital, dan jam beker. 15


Lampu flip flap 2 warna, kalkulator, jam digital, dan jam beker
digunakan sebagai alat elektronik yang akan diuji dengan baterai

d.

Baterai bekas
14 wadah untuk jelly limbah air kelapa.
Baterai bekas digunakan sebagai

16

Gambar 4.3 Baterai bekas


e.

Botol bekas
Botol bekas digunakan sebagai wadah untuk menyimpan limbah air
kelapa.

f.

Gelas ukur atau takaran air


Gelas ukur atau takaran air berfungsi untuk mengukur volume air
kelapa.

Gambar 4.4 Takaran


g.

Panci
Panci berfungsi sebagai wadah untuk membuat jelly.

Gambar 4.5 Panci


h.

Pengaduk

i.

Kompor

j.

Tembaga
Tembaga berfungsi sebagai elektroda positif yang berasal dari kabel
tembaga.

k.

Alumunium
Alumunium berfungsi sebagai elektroda negatif yang berasal dari
antena TV.

Gambar 4.6 Elektroda negatif dan positif


l.

Gunting, tang, dan obeng

Gambar 4.7 Gunting, tang, dan obeng


2. Bahan
a.

Limbah air kelapa yang diperoleh dari pasar

Gambar 4.8 Limbah air kelapa

b.

Bubuk jelly

Gambar 4.9 Bubuk jelly

17

3. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, yaitu :
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Melakukan pengukuran tegangan dan kuat arus listrik pada limbah air
kelapa menggunakan tembaga dan alumunium yang dihubungkan ke
c.
d.

multitester.
Memcatat hasil pengukuran.
Membuat baterai limbah air kelapa. Pertama-tama membuka logam
pembungkus baterai, membuka tutup baterai, dan membuang pasta
kimia atau elektrolit pada baterai bekas.

e.

Gambar 4.8 Pembongkaran baterai bekas


Membuat jelly agar-agar dari limbah air kelapa dengan cara merebus
1liter limbah air kelapa ke dalam panci. Kemudian menambahkan
bungkus nutrijel (7 gram bubuk nutrijel).

f.

Gambar 4.9 Penakaran

Gambar 4.10 Pencampuran

limbah air kelapa

bubuk jelly

Memanaskan air kelapa sambil diaduk selama 10 menit.

18
19

Gambar 4.11 Pembuatan jelly air kelapa


g.
h.

Kemudian mematikan api kompor.


Mendiamkan jelly selama 3 menit agar lebih dingin.

Gambar 4.12 Proses pendinginan jelly


i.

Menuangkan jelly cair tersebut ke dalam wadah baterai. Untuk baterai


ukuran AA, dibutuhkan 5 ml jelly, sedangkan untuk baterai ukuran
bekas, dibutuhkan 40 ml.

Gambar 4.13 Proses penuangan jelly ke baterai bekas


j.
k.

Mendiamkan hingga dingin selama 10 menit


Menutup baterai dengan tutup positifnya setelah menjadi dingin dan
mengeras.

Gambar 4.14 Proses penutupan baterai

20

l.

Selain menuangkan jelly langsung ke wadah baterai bekas, dapat juga


menuangkan jelly ke wadah lain, seperti piring dengan tujuan agar

jelly lebih dingin.


m. Setelah dingin, jelly dipotong-potong sesuai ukuran baterai.

Gambar 4.15 Jelly limbah air kelapa yang telah dipotong-potong


n.

Memasukkan potongan jelly ke dalam baterai, kemudian menutup

o.

baterai dengan tutupnya.


Mengukur kuat arus dan besar tegangan listrik yang dapat dihasilkan
tiap baterai dengan multitester digital.

p.
q.

Gambar 4.15 Pengukuran

Gambar 4.16 Pengukuran

tegangan listrik

kuat arus listrik

Mencatat besar tegangan dan kuat arus listrik yang dihasilkan.


Menguji baterai tersebut untuk menyalakan alat-alat elektronik.

Gambar 4.16 Pengujian alat-alat elektronik


B. Analisis Data
Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan:
1. Sesuai dengan metode kuesioner, peneliti mendistribusikan angket
kepada 50 responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 6 buah setiap
2.

responden (hasil kuesioner terlampir).


Sesuai dengan metode eksperimen, peneliti melakukan pengamatan
berkaitan dengan pengukuran tegangan listrik, kuat arus listrik yang
dihasilkan, dan ketahanan baterai limbah air kelapa dalam menyalakan
alat-alat elektronik.

C. Pengolahan Data
1. Kuesioner

Gambar 4.17 Jawaban responden terhadap pertanyaan 1


Jumlah jawaban A adalah 30
Jumlah jawaban B adalah 20
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa air kelapa di Boyolali tersedia
dalam jumlah banyak.

Gambar 4.18 Jawaban responden terhadap pertanyaan 2


Jumlah jawaban A adalah 34
Jumlah jawaban B adalah 16

22
21

Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi atau


kebutuhan masyarakat Boyolali akan buah kelapa tua begitu tinggi.

Gambar 4.19 Jawaban responden terhadap pertanyaan 3


Jumlah jawaban A adalah 31
Jumlah jawaban B adalah 19
Jumlah jawaban C adalah 0
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa banyak masyarakat Boyolali
membuang begitu saja air kelapa tua yang mereka miliki.

Gambar 4.20 Jawaban responden terhadap pertanyaan 4


Jumlah jawaban A adalah 48
Jumlah jawaban B adalah 2
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat kebutuhan masyarakat
Boyolali akan baterai sebagai sumber listrik untuk menyalakan alat-alat
elektronik begitu tinggi.

23

Gambar 4.21 Jawaban responden rerhadap pertanyaan 5


Jumlah jawaban A adalah 40
Jumlah jawaban B adalah 6
Jumlah jawaban C adalah 4
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat
Boyolali membuang begitu saja baterai yang telah habis listriknya, sehingga
jumlah baterai bekas di Boyolali tersedia dalam jumlah banyak.

Gambar 4.22 Jawaban responden terhadap pertanyaan 6


Jumlah jawaban A adalah 34
Jumlah jawaban B adalah 12
Jumlah jawaban C adalah 4
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat
Boyolali sangat tertarik dengan adanya baterai yang berbahan dasar limbah
air kelapa.
2.

Eksperimen
a. Eksperimen 1
Tabel 4.1 Pengukuran tegangan dan kuat arus baterai AA biasa
Tegangan (V)

Kuat Arus (mA)

24

1,59

1500

Tabel 4.2 Pengukuran volume tiap satu buah kelapa


No

Volume 1 Buah Kelapa (ml)

300

410

300

Tabel 4.3 Pengukuran tegangan dan kuat arus air kelapa yang baru dibelah
No

Volume (ml)

Tegangan (V)

Kuat Arus (mA)

100

0,65

7,75

100

0,60

1,70

100

0.60

2,48

300

0,59

1,8

400

0,49

1,85

Tabel 4.4 Pengukuran air kelapa


Air Kelapa

Volume
(ml)

Tegangan
(V)

Kuat Arus
(mA)

100

0,61

3,03

100

0,62

4,11

100

0,57

2,44

100

0,60

4,90

100

0,58

2,72

100

0,58

3,25

Tabel 4.5 Rangkaian seri tiap volume air kelapa

25

Rangkaian

Volume Air Kelapa (ml)

Tegangan
(V)

Kuat Arus
(mA)

1 seri

200

1,24

6,53

2 seri

300

1,83

3,8

3 seri

400

2,46

2,54

4 seri

500

2,98

1,16

5 seri

600

3,56

1,32

b. Eksperimen 2
Tabel 4.6 Perbandingan limbah air kelapa yang disimpan dalam wadah
tertutup dan terbuka selama 8 hari

c.

Kondisi

Jumlah Baterai

Tegangan (V)

Kuat Arus (mA)

Anaerob
(Wadah Tertutup)

25

0,61

2,62

50

1,22

4,22

75

1,78

2,88

100

2,34

3,47

Aerob
(Wadah Terbuka)

25

0,45

0,35

50

0,93

0,29

Baterai Volume
(ml)

75
Tegangan
(V) 100

Kuat
Arus
(mA)

1,50

0,45

1,95

0,37

40

1,39

140

40

1,51

10

40

1,40

10

40

1,30

100

40

1,5

50

40

1,48

30

40

1,12

30

40

0,86

7,84

40

120

1,23

20

1,35

50

Eksperimen 3
Tabel 4.7 Pengukuran
kuat arus dan tegangan
listrik baterai limbah sir
kelapa

26
27

Keterangan : Limbah jelly air kelapa berumur 11 hari yang disimpan dalam
wadah tertutup.
Baterai limbah air kelapa rata-rata menghasilkan listrik sebesar 1,29 V
dan 51,6 mA.
Tabel 4.8 Pengujian baterai limbah air kelapa pada alat elektronik
Jumlah
Baterai
(Buah)

Volume
(ml)

Menyalakan Alat Elektronik

Keterangan

Jam beker

Dari tamggal 8
April
penyusunan
KIR tanggal 29
April 2011
belum mati (20
hari lebih)

40

Jam tangan digital


Kalkulator

80

1 lampu flipflap 2 warna


2 lampu flipflap 2 warna
Jam tangan digital dan
kalkulator

Terang
Kurang terang

120

1 lampu flipflap 2 warna


2 lampu flipflap 2 warna
4 lampu flipflap 2 warna

Sangat terang
Terang
kkmj
Terang

160

4 lampu flipflap 2 warna


2 lampu flipflap 2 warna

Sangat terang
Kurang terang

Air kelapa yang disimpan dalam wadah tertutup lebih besar listrik yang
dihasilkan daripada yang disimpan dalam wadah terbuka. Tiga buah air
kelapa 100 ml-an yang dirangkai seri, listriknya lebih besar daripada satu
buah air kelapa 300 ml-an.
Satu buah air kelapa menghasilkan air kelapa rata-rata 300 ml, sehingga
apabila dibuat baterai berukuran AA, di mana setiap baterai membutuhkan 5
ml air kelapa, maka akan dihasilkan 60 baterai AA. Apabila dibuat baterai

berukuran besar, di mana setiap baterai membutuhkan 40 ml, maka dapat


dibuat 7 baterai. Baterai limbah air kelapa rata-rata menghasilkan listrik
sebesar 1,29 V dan 51,6 mA. Baterai limbah air kelapa mampu menyalakan
lampu flip-flap dua warna, kalkulator, jam digital, dan jam beker. Satu baterai
limbah air kelapa berukuran AA, mampu menyalakan jam beker selama ...
hari.
Bahan baterai limbah air kelapa mudah ditemukan di Boyolali.
Berdasarkan data hasil kuesioner, jumlah air kelapa yang tidak digunakan dan
baterai bekas tersedia dalam jumlah banyak. Ini menjadikan baterai limbah air
kelapa bersifat ekonomis.
Dengan demikian, limbah air kelapa berpotensi sebagai sumber energi
listrik alternatif pengganti baterai.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Limbah air kelapa dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik
alternatif.

2. Limbah air kelapa dapat digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif
pengganti baterai dengan cara diproses menjadi jelly kemudian dikemas
dalam wadah baterai bekas.
3. Pemanfaatan limbah air kelapa sebagai sumber energi listrik alternatif
bersifat ekonomis karena bahan yang digunakan berasal dari limbah dan
barang bekas, yaitu limbah air kelapa dan baterai bekas yang tersedia
dalam jumlah banyak.
B. Saran
1. Air kelapa yang tidak digunakan, sebaiknya ditampung. Jika suatu saat
membutuhkan baterai, bisa membuat baterai dari limbah air kelapa
tersebut.
2. Peneliti mengalami kesulitan membuat air kelapa menjadi bentuk tidak

cair yang mampu bertahan lama, sehingga perlu adanya penelitian lebih
lanjut, agar baterai dari limbah air kelapa dapat dimanfaatkan secara
maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ratna, 2004. Pengaruh Penggunaan Kelapa pada Sifat Fisiko Kimia Permen
Jelly dari Kappaphycus alvarezii. Skripsi Departemen Teknologi Hasil
Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Hal (7-11). Diunduh tanggal 14 Maret 2011.
2010. Bagaimana Baterai Sel Kering Dapat Menghasilkan Listrik?. Tersedia
di
http://ademr.wordpress.com/2010/12/02/bagaimana-baterai-sel-keringdapat-menghasilkan-listrik/. Diunduh tanggal 27 April 201i.
Wawan Lodro. 2010. Air Kelapa Mengandung Komposisi Elektrolit. Tersedia
di http://setengahbaya.info/air-kelapa-mengandung-komposisi-elektrolit.htm.
Diunduh tanggal 14 Maret 2011.
28

LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Hasil Kuesioner
Lampiran 3 CD Video Eksperimen dan Softfile Karya Ilmiah

Lampiran 1 Kuesioner
1. Apakah anda mempunyai pohon kelapa?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda sering menjual atau membeli buah kelapa (krambil)?
a. Ya
b. Tidak
3. Untuk apakah air kelapa (krambil) yang anda miliki?
a. Dibuang
b. Digunakan
c. Dijual
4. Apakah anda masih menggunakan batu baterai untuk jam dinding, radio,
dan alat-alat elektronik lainya?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah yang anda lakukan apabila baterai sudah habis listriknya?]
a. Dibuang
b. Digunakan
c. Dijual
6. Apakah anda tertarik apabila air kelapa dibuat baterai?
a. Sangat tertarik
b. Sedikit tertarik
c. Tidak tertarik

Lampiran 1 Sampel Kuesioner

Lampiran 2 Hasil Kuesioner


No.

Nama
Responden

Jawaban Soal
1

Responden 1

Responden 2

Responden 3

Responden 4

Responden 5

Responden 6

Responden 7

Responden 8

Responden 9

10

Responden 10

11

Responden 11

12

Responden 12

13

Responden 13

14

Responden 14

15

Responden 15

16

Responden 16

17

Responden 17

18

Responden 18

19

Responden 19

20

Responden 20

21

Responden 21

22

Responden 22

23

Responden 23

24

Responden 24

25

Responden 25

26

Responden 26

27

Responden 27

28

Responden 28

29

Responden 29

30

Responden 30

31

Responden 31

32

Responden 32

33

Responden 33

34

Responden 34

35

Responden 35

36

Responden 36

37

Responden 37

38

Responden 38

39

Responden 39

40

Responden 40

41

Responden 41

42

Responden 42

43

Responden 43

44

Responden 44

45

Responden 45

46

Responden 46

47

Responden 47

48

Responden 48

49

Responden 49

50

Responden 50

Lampiran 3 CD Video Eksperimen dan Softfile Karya Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai