Abstrak
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan perhitungan beban pendinginan pada ruang P401 Universitas
Telkom yang pada akhirnya digunakan untuk mendapatkan besarnya nilai optimasi dari penggunaan energi
dalam system tata udara. Perhitungan beban pendinginan menggunakan metode CLTD (Cooling Load
temperature Difference). Perhitungan beban pendinginan berdasarkan data primer pengamatan langsung dan data
sekunder dari referensi dan diperoleh beban pendinginan maksimum pada kondisi puncak adalah 496,400.1836
BTU/hr sehingga diperlukan kapasitas pendinginanan terpasang dengan besar yang sama atau mendekati nilai
tersebuat agar diperoleh kenyaman termal.
Kata kunci : Beban pendinginan, kapasitas pendinginan, optimasi
PENDAHULUAN
Pengkondisian Udara
Stocker,
(1994)
menjelaskan
Mengkondisikan udara adalah perlakuan terhadap
udara untuk mengatur suhu, kelembaban,
kebersihan dan pendistribusiannya secara simultan
guna mencapai kondisi nyaman yang dibutuhkan
oleh penghuni yang ada di dalamnya.
Penghematan
Energi
dengan
Pendinginan Berlebihan (Overcooling)
Mencegah
Penghuni:
Q = n x qs x CLF
Q = n x ql
Dimana:
qs = beban panas orang sensibel (Btu/h).
ql = beban panas orang latent (Btu/h).
CLF = cooling load factor
n= untuk orang.
Lampu:
Q = 3,412 x W x B x CLFdimana:
Dimana:
W = daya (watt)
B = Ballast Factor
CLF = cooling load factor untuk lampu
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang
digunakan dalam menyelesaikan masalah ini adalah
menghitung
beban
pendinginan
dengan
mengunakan metode Cooling Load Temperature
Difference (CLTD) berdasarkan ASHRAE 1993
Handbook Fundamental.
Data yang dipakai pada penelitian ini
merupakan data sekunder yang meliputi:
Luas lantai, luas permukaan bangunan, volume
bangunan, luas permukaan kaca, masing-masing
dibedakan antara yang dikondisikan dan tidak.
Luas permukaan selubung/fasade, terdiri dari luas
dinding dan kaca.
Luas tiap-tiap material bangunan arah hadapnya.
Jenis bahan, tebal dan warna material selubung
bangunan dan atap.
Nilai U untuk material yang digunakan baik
dinding, kaca dan atap.
Nilai koefisien peneduh (SC).
Dengan metode ini akan diperlihatkan
profil beban pendinginan, juga akan diperlihatkan
komposisi beban pendinginan eksternal dan internal
yang dialami oleh bangunan, selanjutnya akan
dilakukan analisa dari hasil perhitungan.
Hasil analisis berupa informasi data beban
pendinginan dan profil beban pendinginan
dari kedua kondisi. Prosedur yang ditempuh dalam
penelitian ini antara lain:
1. Pengambilan data awal ruang P401, berupa
ukuran ruang, material dinding, atap dan lantai,
jumlah system penerangan yang digunakan, alat
perkantoran, dan lain-lain sebagai data awal
perhitungan beban pendinginan.
2. Perhitungan beban pendinginan dari data awal.
3. Analisis hasil perhitungan dari kedua kondisi.
4. Pengambilan kesimpulan.
ITEM
Atap
Atap
Dinding
Dinding
Dinding
Arah
U
(Btu/ja
m.ft2.F)
0
0.31
0
0
0
A = LUAS
(m2)
0
20,820
0
126.57344
0
KONDUKSI
Barat
Timur
Selata
n
Dinding utara
0
334.587
Kaca
Barat
0
0
Kaca
Timur
0
1132
JUMLAH (U x A) EKSTERNAL =
ITEM
U
A
Partisi
0
0
Partisi
0
0
Langit-langit
0
0
Kaca (Timur)
0
0
Kaca (Barat)
0
0
Lantai
0
0
Lantai
0
0
People
N
(Jumlah
orang)
48
7:00
0
-1
0
-1
0
-1
17:0
0
0
66
0
66
0
66
ql
245
155
Qs
7526.4
Ql
7440
ROOM
NAME
PLAN
SIZE
P401
Maximum
D.
WALL
0.43
0.43
ROOF/
CEILI
NG
FLOO
R
PARTI
TION
DOOR
0.31
WIND
OWS
INFILT
RATIO
N
PEOP
LE
EQP
AND
APPLI
ANCE
S
A
126.57
344
334.58
7
20820.
144
CLTD
c
53
53
54
BTU/h
r
2884.6
08698
7625.2
3773
34852
9.2055
0
0
0
SH
GF
(Btu/jam)
per orang
qs
217
1132
SC
CLF
0.94
0.5
Ql
Qs
8118.0
5163
Ql
Qs
5040
7526.4
11545
2.68
0
0
0
8118.0
5163
12566.4
LIGHT
ING
3.4
3.4
288
Q cooling load
BF
1.25
CLF
DAFTAR PUSTAKA
Dari data perhitungan di atas dapat diperoleh nilai
beban pendinginan yang diperlukan oleh suatu
mesin pendingin adalah sebesar 496400.1836
BTU/hr.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil analisis, dan kajian pada beban
pendingin ruang P401 Universitas Telkom, maka
dapat disimpulkan: