Anda di halaman 1dari 5

KEDEWASAAN SEBAGAI SALAH SATU KUNCI KEBERHASILAN

Sebelum mengetahui apakah maksud dari kedewasaan itu, kita perlu mengetahui definisi, karateristik, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan apek-aspek kematangan emosi agar lebih mudah memahami kedewasaan. Pengertian Kematangan Emosi Kematangan adalah perkembangan, proses mencapai kemasakkan atau usia matang. Kematangan adalah tingkat perkembangan pada individu atau organ-organnya sehingga sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Proses pembetukan ini melewati setiap fase perkembangan, yang didukung oleh faktor eksternal maupun faktor internal pada remaja. Faktor internal misalnya usia, dan lingkungan keluarga. Sedangkan faktor eksternal seperti teman sebaya, lingkungan sekolah dan masyarakat. Emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna efektif baik pada tingkat lemah maupun tingkat yang luas. Dalam hal ini emosi merupakan warna efektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Yang dimaksud dengan warna efektif adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi atau menghayati suatu situasi tertentu, misalnya perasaan gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci atau tidak senang. Kematangan emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengontrol dan mengendalikan emosinya secara baik, dalam hal ini orang yang emosinya sudah matang tidak cepat terpengaruh oleh rangsangan atau stimulus baik dari dalam maupun dari luar pribadinya. Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kematangan emosi adalah kemampuan seorang individu untuk menggunakan emosinya secara baik, yang ditandai dengan pengontrolan diri, pemahaman seberapa jauh baik buruk dan apakah bermanfaat bagi dirinya dalam setiap tindakan maupun perbuatannya. Karakteristik Kematangan Emosi Ada beberapa karakteristik atau tanda mengenai kematangan emosi seseorang untuk dapat menerima dirinya sendiri, menghargai orang lain, menerima tanggung jawab, percaya pada diri sendiri, sabar dan mempunyai rasa humor. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Mampu menerima dirinya sendiri Seseorang yang mempunyai pandangan atau penilaian yang baik terhadap kekuatan dan kelemahannya mampu melihat dan menilai dirinya secara obyektif dan realitas. b. Menghargai orang lain Seorang yang bisa menerima keadaan orang lain yang berbeda-beda dikatakan dewasa jika mampu menghargai perbedaan. Orang yang dewasa mengenal dirinya dengan baik senantiasa berusaha untuk menjadi lebih baik dan tidak menandingi orang lain melainkan berusaha mengembangkan dirinya sendiri. c. Menerima tanggung jawab Orang yang belum dewasa akan merasa terbebani apabila diberikan tanggung jawab. Tetapi apabila orang yang sudah dewasa bisa menerima tanggung jawab atas semua kegiatan dan mempunyai dorongan untuk berbuat dan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan.

d. Sabar Seorang yang dewasa akan lebih sabar karena memiliki kematangan emosi untuk mampu menerima, merespon, dan melakukan sesuatu secara rasional. e. Mempunyai rasa humor Orang yang dewasa memiliki rasa humor yang tinggi merupakan bagian dari emosi yang sehat, yang memunculkan senyuman hangat untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan keberadaannya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Emosi Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kematangan emosi seseorang, antara lain: a. Pola asuh orang tua Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam kehidupan anak, tempat belajar dan menyatakan dirinya sebagai makhluk sosial, karena keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama tempat anak dapat berinteraksi. Dari pengalaman berinteraksi dalam keluarga ini akan menentukan pula pola perilaku anak. b. Pengalaman traumatik Kejadian-kejadian traumatis masa lalu dapat mempengaruhi perkembangan emosi seseorang. Kejadian-kejadian traumatis dapat bersumber dari lingkungan keluarga ataupun lingkungan di luar keluarga. c. Temperamen Temperamen dapat didefinisikan sebagai suasana hati yang mencirikan kehidupan emosional seseorang. Pada tahap tertentu masing-masing individu memiliki kisaran emosi sendirisendiri, dimana temperamen merupakan bawaan sejak lahir, dan merupakan bagian dari genetik yang mempunyai kekuatan hebat dalam rentang kehidupan manusia. d. Jenis kelamin Perbedaan jenis kelamin memiliki pengaruh yang berkaitan dengan adanya perbedaan hormonal antara laki-laki dan perempuan, peran jenis maupun tuntutan sosial yang berpengaruh terhadap adanya perbedaan karakteristik emosi diantara keduanya. e. Usia Perkembangan kematangan emosi yang dimiliki seseorang sejalan dengan pertambahan usia, hal ini dikarenakan kematangan emosi dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan kematangan fisiologis seseorang. Aspek-Aspek Kematangan Emosi Membagi aspek-aspek kematangan menjadi empat bagian yaitu: a. Sikap untuk belajar

Bersikap terbuka untuk menambah pengetahuan, jujur, mempunyai keterbukaan, serta motivasi diri yang tinggi, bisa memahami agar bermakna bagi dirinya.

b.

Memiliki rasa untuk tanggung jawab

Memiliki rasa tanggung jawab untuk mengambil keputusan atau melakukan suatu tindakan dan berani untuk menanggung resikonya. Individu yang matang tidak menggantungkan hidup sepenuhnya kepada individu lain karena individu yang matang tahu bahwa setiap orang bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri-sendiri. c. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif

Memiliki kemampuan untuk mengekspresikan perasaan, memilih apa yang akan dilakukan, mengemukakan pendapat, meningkatkan penghargaan pada diri merupakan bentuk komunikasi secara efektif dimana individu sudah matang dan mampu menyesuaikan diri dengan orang lain. d. Memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan sosial

Individu yang matang, mampu melihat kebutuhan individu yang lain dan memberikan potensi dirinya. Hal ini dikarenakan individu yang matang mampu menunjukkan ekspresi cintanya kepada individu lain. Jadi secara emosional individu mampu menyesuaikan diri dan hubungan sosial antar individu. Setelah mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kematangan emosi tentunya kita akan lebih mudah untuk memahami hal-hal mengenai kedewasaan yang sebenarnya. Sering kita mencari-cari definisi dari sebuah kedewasaan, akan tetapi sering kali pula kita terbentur dengan jawaban-jawaban yang memusingkan dahi kita, berkata kedewasaan terkadang berhubungan dengan faktor usia, sudah berapa lama kita hidup didunia, atau bertanya berapa usia kita saat ini, jika angka nya tinggi, angka itulah yang akan mewakili nilai dari sebuah kedewasaan yang kita miliki. Akan tetapi ketika kita melihat realitas yang ada saat ini yang terjadi didalam kehidupan kita, mungkin teori diatas bisa terbantahkan, bahwasannya faktor usia bukan merupakan satu-satunya faktor penghitung nilai kedewasaan seseorang. Lantas sesungguhnya apa arti kedewasaan itu? Dan bagaimana cara mengukur tingkat kedewasaan seseorang ? Nah, inilah yang akan coba saya bahas dalam tulisan pada kesempatan ini, yang merupakan salah satu ringkasan dari mentoring bisnis rutinan yang saya ikuti. Satu ungkapan awal yang saya catat pertama kali dari pertemuan pada kesempatan itu adalah : Kedewasaan itu bagaikan melihat kubus dari 6 sisi apa artinya, artinya adalah orang bisa di katakan dewasa apa bila dia mampu melihat suatu permasalahan yang dihadapinya dari berbagai sudut, tidak hanya dari sudut pandang dirinya sendiri. Dia bisa memiliki sifat netral dan menjadi penengah terhadap berbagai konflik yang ada, dia mampu mengendalikan emosionalnya dari berbagai interpensi dengan tujuan agar bisa menyelesaikan suatu permasalahannya dengan lebih elegan dan dan intelek. Mampu mengatasi masalah dengan pengendalian emosi yang baik, cepatan, tepatan dan akuratan adalah salahsatu tanda bahwasanya seseorang bisa dikategorikan memiliki sifat kedewasaan yang tinggi, ketika otot tidak mendominasi otaknya, maka inilah sifat dari kedewasaan itu. Tolak ukur nya ada pada bagaimana dia bersikap terhadap permasalahan yang dihadapi, usia bukanlah tolak ukur yang tepat untuk menilai orang itu dewasa atau tidak. Intinya kedewasaan adalah karakter.

Semakin seseorang di hadapkan pada masalah-masalah yang memuntut untuk diselesaikan, maka akan semakin cepat dia mencapai kedewasaannya, artinya untuk mengakselerasi kedewasaan yang kita miliki, hendaknya kita hidup berada pada lingkungan dinamis, yang ketika orang-orang standar hanya sibuk memikirkan masalah hatinya, seseorang yang hebat, dia justru pada kesempatan yang sama sedang sibuk mencari solusi besar yang dampaknya tidak hanya berguna bagi dirinya sendiri, akan tetapi jauh dari pada itu dampaknya berpengaruh terhadap umat. Maka ada satu pepatah mengatakan, berbahagialah orang-orang yang setiap harinya menghadapi masalah, karena dengan masalah itulah kita mendapatkan berbagai solusi. Dari solusi yang kita hadapi inilah kita belajar mengenai kedewasaan, semakin stabil dalam menghadapi masalah maka akan semakin kita terlihat dewasa, walau dalam kenyataannya usia yang kita miliki masih terhitung belasan tahun. Akan tetapi kembali kepada faktor-faktor kedewasaan diatas, faktor usia bukanlah faktor yang paling dominan dalam menentukan seberapa tinggi kedewasaan kita. Olak Karakter kita lah nantinya yang akan menjadi tolak ukur apakah kia sudah dewasa atau tidak dalam segala hal. Adapun Ciri-ciri manusia dewasa, antara lain : 1. Diam Aktif Ciri khas umat Dewasa diawali dengan Diam Aktif yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, saudaraku apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari. Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari.,ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari, ketika menonton televisi misalnya ; komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton . Penonton tv yang dewasa itu senantiasa bertafakur, acara yang dia tonton senantiasa direnungkan. 2. Empati (memahami perasaan) Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati. Anak-anak biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa, bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak bijaksana. 3. Hati-hati Orang yang dewasa, cirinya hati-hati, dalam bertindak. Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik, tiap tutur kata, dia tidak mau jika harus menanggung karena salah dalam mengambil sikap. Anak-anak atau remaja biasanya sangat tidak hati-hati dalam bercakap dan mengambil keputusan.Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian dewasa dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan, mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh. 4. Sabar Orang yang dewasa terlihat dalam kesabarannya (sabar), kita ambil contoh, didalam rumah seorang ibu mempunyai 3 orang anak, yang satu menangis, kemudian yang lainnya pun ikut menangis sehingga lama-kelamaan menjadi empat orang yang menangis , mengapa ? karena ternyata ibunya menangis pula. Ciri orang yang dewasa adalah sabar, dalam situasi sesulit apapun lebih tenang, mantap dan stabil.

5. Tanggung jawab seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai sikap yang amanah, memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab. Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya bertanggungjawab, sebagai contoh ; seorang ayah dapat dinilai bertanggung jawab atau tidak yaitu dalam cara mencari nafkah yang halal dan mendidik anak istrinya ? Bukan masalah kehidupan dunia , yang menjadi masalah mampu tidak mempertanggungjawabkan anak-anak ketika pulang ke akherat nanti ? Ke surga atau neraka? Oleh karena itu orang tua harus bekerja keras untuk menjadi jalan kesuksesan anak-anaknya di dunia dan akherat. 6. Motivator Kesuksesan kita adalah bagaimana kita bisa memompa diri kita dan menyukseskan orang-orang disekitar kita, tidak hanya sekedar bisa menilai dan menyalahkan. kalau ingin tahu kesuksesan kita coba lihat perkembangan keluarga kita, istri dan anak-anak kita maju tidak? lihat sanak saudara kita pada maju tidak? Jangan sampai kita sendirian yang maju, tapi sanak saudara kita hidup dalam kesulitan, ekonominya seret, pendidikan seret., sedang kita tidak ada kepedulian. Berarti itu sebuah kegagalan., kedewasaan seseorang itu, dilihat dari bagaimana kemampuan memegang amanah ? Kedewasaan adalah saat seseorang tetap bisa bersikap tenang dan bijaksana dalam menyelesaikan sebuah situasi atau masalah seberat apapun. Banyak orang yang hanya menganggap dirinya dewasa tetapi tidak memperhatikan perasaan orang lain. Karena sifat kekanak - kanakannya tidak dapat dikalahkan, mereka hanya dapat melihat suatu masalah dari satu sudut pandang saja dan orang itu tidak pernah merasakan apa yang orang lain rasakan. Kedewasaan seseorang dapat di ukur dari sudut pandang pemikiran, cara berfikir dan cara menyikapi suatu masalah bukan dari umur seseorang. Dalam sebuah lingkungan kerja, pasti ada seorang pemimpin yang tentunya akan menentukan arah kepada bawahannya untuk memajukan sebuah perusahaan. Di saat Anda berada pada sebuah posisi sebagai seorang pemimpin, kedewasaan merupakan sebuah titik penentu apakah Anda mampu memimpin bawahan Anda atau tidak. Tidak jarang sebagai seorang pemimpin kita menemukan bawahan yang sulit untuk diatur baik dalam hal kinerja maupun sikap. Dalam hal ini, kedewasaan seorang pemimpin sangat dibutuhkan. Seorang pemimpin yang baik akan selalu menempatkan dirinya pada posisi yang tepat dan bersikap bijaksana tanpa melibatkan keegoisannya. Keberhasilan pemimpin tergantung dari kemampuannya bersikap dewasa, karena saat pemimpin tidak dapat bersikap dewasa dan mementingkan kepentingannya sendiri, maka bersiaplah untuk tidak di dengarkan. Berikut ini beberapa hal yang membutuhkan kedewasaan sikap seorang pemimpin. Saat menghadapi bawahan yang menunjukkan sikap sulit di atur, posisikanlah diri Anda sebagai pembimbing dan pahami karakter bawahan Anda. Ketika Mood Anda sedang tidak baik jangan pernah bawa itu menjadi masalah yang Anda limpahkan ke bawahan Anda, apalagi jika Anda menganggap apa yang mereka lakukan selalu salah. Dalam membuat keputusan, seorang pemimpin yang dewasa akan membuat keputusan dengan sangat bijaksana dengan tanpa mementingkan egonya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menumbuhkan kedewasaan dalam dirinya. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan kebijaksanaan dalam diri Anda dan memperoleh keberhasilan dalam hal-hal apa saja yang Anda lakukan.

Anda mungkin juga menyukai