Anda di halaman 1dari 20

Perkembangan Karakteristik

Remaja dan Problematikanya


• Periode remaja adalah masa transisi dari periode
anak-anak ke periode dewasa. Periode ini
dianggap sebagai masa-masa yang amat penting
dalam kehidupan seseorang khususnya dalam
pembentukan kepribadian individu.
• Pertumbuhan fisik dalam periode pubertas terus
berlanjut sehingga mencapai kematangan pada
akhir periode remaja. Masalah-masalah
sehubungan dengan perkembangan fisik pada
periode pubertas:
1. Malu atau rendah diri
2. Takut gemuk.
3. Keinginan untuk memiliki kumis
Fase pada remaja
Karakteristik Periode Remaja
Periode remaja adalah periode pemantapan identitas diri.
Pengertiannya akan “siapa aku” yang dipengaruhi oleh
pandangan orang-orang sekitarnya serta pengalaman-
pengalaman pribadinya akan menentukan pola perilakunya
sebagai orang dewasa.
Masa remaja dikenal dengan masa storm and stress dimana
terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan
pertumbuhan fisik yang pesat dan
pertumbuhan psikis yang bervariasi.
• Pada periode ini  terdapat fase pubertas yang
merupakan fase yang sangat singkat dan  terkadang
menjadi masalah tersendiri bagi remaja dalam
menghadapinya. Fase pubertas ini berkisar dari usia 11
atau 12 tahun sampai dengan 16 tahun .
• Masa pubertas sendiri berada tumpang tindih antara
masa anak dan masa remaja, sehingga  kesulitan pada
masa tersebut dapat  menyebabkan remaja mengalami
kesulitan menghadapi fase-fase perkembangan
selanjutnya
• Pada fase itu remaja mengalami perubahan dalam sistem kerja
hormon dalam tubuhnya  dan hal ini memberi dampak baik pada
bentuk fisik (terutama organ-organ seksual) dan psikis terutama
emosi.
•             Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari
bermacam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga,
sekolah dan teman-teman sebaya serta
aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Remaja dan masalahnya
Banyak alasan mengapa masa remaja menjadi sorotan yang
tidak lekang waktu. Psikologi sendiri memandang periode ini
sebagai periode yang penuh gejolak dengan
menamakan period of storm and stress.
tantangan tipikal yang biasa dihadapi remaja yaitu:
1. konflik dengan orangtua.
2. perubahan mood yang cepat.
3. perilaku beresiko.
Mengapa remaja merokok?

Pengaruh Pengaruh
orangtua teman

Faktor Pengaruh
kepribadian iklan
Pertumbuhan fisik Remaja

• Seperti halnya tinggi badan, pertumbuhan berat badan juga


meningkat pada usia remaja. Pertumbuhan berat badan ini lebih sulit
diprediksi daripada tinggi badan, dan lebih mudah dipengaruhi oleh
diet, latihan fisik, dan pola hidup.
• Pada usia remaja, tubuh remaja putri lebih berlemak
daripada remaja putra. Selama masa pubertas, lemak
tubuh remaja putra menurun dari sekitar 18 – 19 %
menjadi 11 % dari bobot tubuh. Sementara pada
remaja putri, justru meningkat dari sekitar 21 %
menjadi sekitar 26 – 27 %.
• 5 wilayah kecerdasan emosional
yang dapat menjadi pedoman bagi
remaja untuk mencapai
kesuksesan dalam kehidupan
sehari-hari
1. Mengenali emosi diri
• Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi
merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya
pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan
pemahaman tentang diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang
sesungguhnya membuat diri berada dalam kekuasaan perasaan. Sehingga tidak
peka akan perasaan yang sesungguhnya yang berakibat buruk bagi pengambilan
keputusan masalah.
2. Mengelola emosi
Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan
dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan
kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri.
Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila : mampu
menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas
kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan
dan bangkit kembali dengan
cepat dari semua itu.
3. Memotivasi diri

Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-


hal sebagai berikut:
Cara mengendalikan dorongan hati
• Derajat kecemasan yang berpengaruh pada unjuk kerja seseorang.
• Kekuatan berpikir positif.
• Optimisme.
• Keadaan flow(mengikuti aliran)
4. Mengenali emosi orang lain
Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun
berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka
pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan
terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya orang
yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya
sendiri dapat dipastikan tidak akan
mampu menghormati perasaan orang lain.
5. Membina hubungan dengan
orang lain
• Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan
keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam
pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan
seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial. 
Sesungguhnya karena tidak dimilikinya
keterampilan-keterampilan semacam inilah yang
 menyebabkan seseroang seringkali dianggap
angkuh, mengganggu atau tidak berperasaan.
KESIMPULAN
• Kenali teman-teman anak remaja anda. Bertemanlah dengan
mereka jika itu memungkinkan.  Namun waspadalah jika
anak anda sangat tertutup dengan dunia remajanya.
Mungkin ia tidak/ kurang mempercayai anda atau ada yang
disembunyikannya.

Anda mungkin juga menyukai