PSIKOLGI
PERILAKU
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
REGULER XIV TAHUN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas karunianya
kami dapat menyelesaikaan tugas makalah yang berjudul PERILAKU pada mata kuliah
Psikologi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari hasil yang sempurna.
Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan yang ada pada tim penulis, dengan segala
kerendahan hati kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
demi kemajuan kita bersama dan kemajuan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua serta sebagai sarana media
pembelajaran yang baik, terutama didalam bidang Pendidikan Psikologi.
Penulis,
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
Perilaku | 1
BAB I..............................................................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan..............................................................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................
A. Pengertian Perilaku..............................................................................................................
B. Pandangan Tentang Perilaku................................................................................................
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku.......................................................................
D. Mengembangan Perilaku Yang Baik Untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi..........................
BAB III.........................................................................................................................................
PENUTUP.....................................................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................................
B. Implikasi Terhadap Profesi Gizi........................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................................................
Perilaku | 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditinjau dari perspektif psikologi perkembangan, manusia adalah makhluk
yang senantiasa mengalami perubahan atau change over time. Sejak dari masa
konsepsi hingga meninggal dunia, manusia secara bertahap mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu aspek perkembangan psikososial yang
dialami manusia adalah perkembangan tingkah laku.
Perilaku manusia terhadap lingkungannya
memberikan
kemungkinan
B. Rumusan
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
makalah ini dapat dikemukakan sebagai berikut ;
1.
2.
3.
4.
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah ;
1.
2.
3.
4.
Perilaku | 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau
genetika.
Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat
diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi, perilaku
dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya
merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh
disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat
lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan
kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap
norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku
seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab,
pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap
perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan
komprehensif.
Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi,
antropologi dan kedokteran.
pengkondisian stimulus,
pendekatan kognitif,menurut pendekatan ini individu tidak hanya menerima
4.
5.
mampu
menjawab
dengan
baik
tentang
pertanyaan
dosen,
Dalam dunia pendidikan, guru lah yang jadi pengamat terhadap peserta
didiknnya.Dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru mungkin akan dihadapkan
dengan puluhan ataubahkan ratusan peserta didiknya, dengan masing-masing
karakateristik yang dimilikinya.Di antara sekian banyak karakteristik yang dimiliki
peserta didik, yang penting dan perludiketahui guru adalah berkenaan dengan
kecakapan dan perilaku peserta didiknya.Dari segikecepatan belajar, ada peserta didik
yang menunjukkan cepat dalam menangkap pelajaran,namun sebaliknya ada juga
yang sangat lambat. Guru dalam menjalankan perannya sebagaipembimbing, pendidik
dan pelatih bagi para peserta didiknya, tentunya dituntut memahamitentang berbagai
aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengantugasnya,-terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya--, sehingga dapatmenjalankan
tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikankontribusi
nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.Berhadapan dengan peserta didik
yang memiliki kecepatan belajar dan memiliki ciri-cirikepribadian yang positif, guru
mungkin akan menganggap seolah-olah tidak ada hambatan.Namun ketika
berhadapan dengan peserta didik yang lambat dalam belajar atau ciri-cirikepribadian
yang negatif, adakalanya guru dibuat frustrasi. Ujung-ujungnya dia langsung sajaakan
menyimpulkan bahwa peserta didiklah yang salah. Peserta didik dianggap kurang
rajin,bodoh, malas, kurang sungguh-sungguh dan sebagainya.Jika saja guru tersebut
dapat memahami tentang keragaman individu, belum tentu diaakan langsung menarik
kesimpulan bahwa peserta didiklah yang salah. Terlebih dahulu mungkindia akan
mempelajari latar belakang sosio-psikologis peserta didiknya, sehingga akan
diketahuisecara akurat kenapa peserta didik itu lambat dalam belajar, selanjutnya dia
berusaha untukmenemukan solusinya dan menetukan tindakan apa yang paling
mungkin bisa dilakukan agarpeserta didik tersebut dapat mengembangkan perilaku
dan pribadinya secara optimal.
Winkel(1989) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental
pada diriseseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan
lingkungannya, sehinggamenghasil-kan perubahan yang relatif menetap/bertahan
dalam kemampuan ranah kognitif,afektif, dan psikomotorik. Jadi, belajar pada
hakikatnya merupakan salah satu proses usahayang dilakukan individu untuk
memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspekkognitif, afektif, maupun
psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu denganlingkungannya.
Perilaku | 7
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar terjadi secara sadar, bersifat terusmenerus, relatif menetap, dan mempunyai tujuan terarah pada kemajuan yang
progresif.Belajar pada abad 21, seperti yang dikemukakan Delors (Unesco, 1996),
didasar-kan pada konsep belajar sepanjang hayat (life long learning) dan belajar
bagaimana belajar (learning how to learn). Konsep ini bertumpu pada empat pilar
pembelajaran yaitu:
1. Learning to know
(belajar mengetahui)dengan memadukan pengetahuan umum yang cukup luas
dengan kesempatan untuk bekerjamelalui kemampuan belajar bagaimana caranya
belajar sehingga diperoleh keuntungan daripeluang-peluang pendidikan sepanjang
hayat yang tersedia.
2. Learning to do
(belajar berbuat)bukan hanya untuk memperoleh suatu keterampilan kerja
tetapi juga untuk mendapatkankompetensi berkenaan dengan bekerja dalam kelompok
dan berbagai kondisi sosial yang informal
3. Learning to be
(belajar menjadi dirinya)dengan lebih menyadari kekuatan dan keterbatasan
dirinya, dan terus menerusmengembangkan kepribadiannya menjadi lebih baik dan
mampu bertindak mandiri, danmembuat pertimbangan berdasarkan tanggung jawab
pribadi.
tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia. Tingkah laku yang
dipengaruhi oleh intelegensia adalah tingkah laku intelegen di mana
seseorang dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam
mengambil keputusan
f)
Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan
suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan
keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan memainkan musik,
Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk
mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan
lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus
berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat
dikuasainya.
e) Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas
yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini
akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Perilaku | 10
Perilaku | 11
Pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari Pola
Hidup dengan Gizi Seimbang, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB
dari
BB.
a.Untuk
Yang
dimaksud
orang
dewasa
dengan
jika
BB
IMT
Normal
18,5
adalah:
25,0
b. Anak balita dengan dengan menggunakan KMS dan berada di dalam pita
hijau.
2. Gizi seimbang untuk berbagai kelompok
a) Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui mengindikasikan bahwa
konsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan dirinya dan untuk
pertumbuhan janin/bayinya. Hal ini disebabkan janin akan mengambil zat zat
gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya. Selama hamil atau menyusui
seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dimakan untuk
mencukupi
kebutuhan
pertumbuhan
bayi
dan kebutuhan
ibu dalam
mempersiapkan
ASI.
Pada ibu menyusui harus bergizi seimbang agar memenuhi kebutuhan gizi bayi
untuk mengganti zat-zat gizi ibu yang dikeluarkan melalui ASI.
b) Gizi Seimbang untuk bayi 0-6 bulan
Gizi yang diperlukan bayi usia 0-6 bulan adalah ASI, ini merupakan makanan
yang terbaik untuk bayi karena dapat memenuhi semua zat gizi yang
dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan. Hal ini disesuaikan dengan system
pencernaannya, murah dan bersih.
c) Gizi seimbang untuk Anak 6 24 bulan
Pada usia ini, kebutuhan terhadap berbagai zat gizi semakin meningkat.
Dimana pada usia ini anak bertumbuh dan berkembang dengan cepat serta
terpapar terhadap infeksi dan secara fisik mulai aktif. Agar mencapai gizi
seimbang
maka
perlu
diberikan
makanan
pendamping
ASI.
permasalahan gizi dan kesehatan lebih sering muncul pada kelompok usia ini.
Kebutuhan zat gizi pada usia ini berbeda pada kelompok usia dewasa, sehingga
pola konsumsi agak berbeda seperti dengan membatasi konsumsi gula, garam,
makanan berlemak. Disarankan mengkonsumsi sayuran dan buahbuahan.
(MS)
Perilaku | 14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau
genetika. Pandangan tentang perilaku, ada lima pendekatan utama tentang perilaku
yaitu; Pendekatan neurobiologik, pendekatan behavioristik, pendekatan kognitif,
pandangan psikoanalisis, pandangan humanistic.
Factor-faktor yang mempengaruhi perilaku ada dua yaitu factor internal dan
factor eksternal. Yang termasuk dalam factor internal yaitu Jenis Ras/ Keturunan, jenis
kelamin, sifat fisik, kepribadian, instelesgia, bakat. Sedangkankan factor eskternal
yaitu agama, kebudayaan, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan.
Perilaku | 15
Daftar Pustaka
http://perdhaki.org/content/pesan-gizi-seimbang-pada-hari-gizi-nasional-2014
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia
http://syakira-blog.blogspot.com/2008/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://www.scribd.com/doc/50839619/Konsep-Dasar-Perilaku
Perilaku | 16