PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok Komunitas
SKENARIO Jaga Kesehatan Ibu Saat Hamil Ya...
Minggu ke-13
Tanggal 13 Desember s.d 19 Desember 2013
Grup G
TYSKA AULIA A
MUCHAMMAD ILHAM GUMILAR
AGNES WIDYASARI
AFIFA NUR SALIMA
MUSTIKA ARUM H W P J
LAILY EKAWATI CANDRA
ANA DWI FIBRIYANTI
SAFHIRA ROVIDA
LUCKY ASTRIDA E.
KARINA MUTHIA SHANTI
ERIKA DAMAYANTI
DIAN NUR ARIANI
ADISTI DYAH PERMATANINGTYAS
JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................2
ISI.............................................................................................................. 3
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
KESIMPULAN
DAN
REKOMENDASI
..................................................................................................................
26
REFERENSI
/
DAFTAR
PUSTAKA
..................................................................................................................
28
TIM
PENYUSUN
..................................................................................................................
29
ISI
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
CD.40 Mahasiswa mampu mengawasi screening status gizi suatu populasi atau
masyarakat
B. SKENARIO
2
indirect
assessment
menggunakan
questionnaire
terstruktur
yang
dan
sistematis
yang
diberikan
pada
kelompok
orang
untuk
2. Ahli gizi mampu mengetahui kadar Hb merupakan salah satu parameter dalam
menentukan prevalensi Iron Deficiency Anaemia.
3. Ahli gizi mampu melakukan pengkajian indirect assessment terhadap populasi ibu
hamil untuk mengetahui prevalensi Iron Deficiency Anaemia menggunakan
questionnaire secara terstruktur dan sistematis yang telah diuji sebelumnya.
E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1. Apa yang dimaksud dengan Iron Deficiency Anaemia (pengertian
secara
umum
menurut
sumber
komunitas)?
Apa
menurut
saja
sudut
faktor
pandang
komunitas?
3. Apa yang dimaksud dengan PHI?
4. Bagaimana PHI Iron Deficiency Anaemia berdasarkan parameter kadar
Hb?
5. Apa saja parameter yg digunakan dalam menentukan prevalensi Iron
Deficiency Anaemia pada ibu hamil beserta PHInya? Dan bagaimana
cara pengukurannya?
6. Parameter apa yang paling sensitif untuk mengetahui Iron Deficiency
Anaemia? Hb atau yg lainnya? Mengapa?
7. Apa yang dimaksud dengan indirect assessment?
dimaksud
dengan
questionnaire
(dari
sudut
pandang
yang
umum
menurut
sumber
komunitas)?
Apa
saja
faktor
absorbsi Fe
Faktor ekonomi
Konsumsi zat inhibitor zat besi
Pendidikan
4
IDA/anemia
menurut
sudut
pandang
komunitas?
Prevalensi Iron Deficiency Anaemia merupakan besaran kejadian anemia
defisiensi besi pada suatu populasi di periode dan wilayah tertentu.
3. Apa yang dimaksud dengan PHI?
Public health indicator, merupakan indikator suatu masalah kesehatan di dalam
populasi apakah menjadi suatu masalah publik atau tidak.
4. Bagaimana PHI Iron Deficiency Anaemia berdasarkan parameter kadar
Hb?
(belum ada jawaban di DK 1)
5. Apa saja parameter yg digunakan dalam menentukan prevalensi Iron
Deficiency Anaemia pada ibu hamil beserta PHInya? Dan bagaimana
cara pengukurannya?
a. Parameter selain Hemoglobin:
- Kadar besi serum di darah Metode Sahli (LO)
- Transferin
- Hematokrit
- Serum ferritin (tempat besi disimpan)
- Serum retinol ASI
- MCV, MCHC, MCH
b. PHI parameter lain: (belum ada jawaban di DK 1)
6. Parameter apa yang paling sensitif untuk mengetahui Iron Deficiency
Anaemia? Hb atau yang lainnya? Mengapa?
- Serum feritin (tempat besi disimpan) mahal
- MCV, MCHC, MCH
Alasan: (belum ada jawaban di DK 1)
7. Apa yang dimaksud dengan indirect assessment?
untuk
menjawabnya.
9. Apa tujuan, kelebihan, dan kekurangan dari questionnaire?
a. Tujuan:
- Menggali info penyebab terjadinya suatu masalah kesehatan.
- Mengetahui prevalensi suatu masalah kesehatan.
b. Kelebihan:
- Mengetahui langsung penyebab terjadinya suatu masalah kesehatan.
c. Kelemahan:
- Kalo uji kelayakan tidak berhasil, maka hasil survey juga tidak akurat
5
10.
yang
11.
kode
Form kesediaan menjadi responden
Urutan halaman
Bagaimana cara membuat questionnaire yg sensitif untuk Iron
Deficiency Anaemia?
- Isi pertanyaan disesuaikan dengan masalah Iron Deficiency Anaemia
- Pertanyaan
berupa
multiple
choice/pilihan
ganda
dan
tidak
13.
membingungkan responden
Peneliti membuat pilihan jawaban
yang
dapat
membuat
jawaban
responden spesifik
Pertanyaan sederhana dan tidak bertele-tele
Bahasa mudah dimengerti
Bagaimana cara untuk menguji questionnaire sebelum digunakan?
populasi.
Mencari enumerator (petugas survey).
Menanyakan kesediaan responden.
Melakukan pengisian questionnaire
Mengkaji hasilnya, kalau hasilnya kurang spesifik seperti yang
G. HIPOTESIS
Pengertian:
Anemia yang timbul
akibat kosongnya
cadangan besi tubuh
(depleted iron store)
sehingga penyediaan besi
untuk eritopoesis
berkurang, yang pada
akhirnya pembentukan
Prevalensi:
Data statistik yang merefleksikan proporsi
populasi
(-2SD dari rata-rata populasi yang normal
dengan usia dan jenis kelamin yang sama
pada wilayah yang sama) yang mengalami
anemia defisiensi zat besi >5% dari
Storage pool:
- Serum Ferritin (g/L)
Darah vena atau kapiler,
Dried Blood Spot, ELISA
method.
- Marrow Iron
PHI IDA:
Menurut
Hemoglobin
dan
Hematokrit:
Severe
(>
40);
Moderate (20-39,9); Mild (5-19,9);
Normal (< 4,9)
Faktor penyebab
a. Penyebab
langsung:
jumlah
besi
dalam
makanan tidak cukup,
absorpsi zat besi yang
rendah, kebutuhan zat
besi
meningkat,
peningkatan
kehilangan
zat besi, penyakit yang
Parameter
& Metode
Pengukuran
Plasma pool:
- TIBC (g/dl) Darah vena,
Chromogenic method
- Serum Iron (g/dl)
- Transferin saturation (%)
Darah vena, Dikalkulasi
dari nilai TIBC dan serum
iron
Public Health
Indicator (PHI)
Indirect
Assessment
Survey Konsumsi
Makanan
Statistik
Vital
Kuesioner
Kelebihan:
lebih ekonomis,
mudah
pengisiannya,
mudah
dianalisis, tidak
terlalu
mengganggu
waktu
responden,
tidak
Kekurangan:
respon
responden
mungkin
rendah, tidak
menarik,
responden tidak
teliti dalam
menjawab, sulit
dicari
validitasnya,
responden tidak
jujur, dapat
Tahapan pembuatan:
1. Conceptual frame
2. Pembuatan kuesioner
- Tetapkan informasi
- Tentukan jenis
kuesioner dan
metodenya.
- Tentukan isi pertanyaan
- Tentukan bentuk
respon pertanyaan
- Perhatikan kata-kata
Tentukan urutan
pertanyaan
- Tentukan karakteristik
fisik kuesioner
- Uji langkah 1-7, revisi
jika perlu.
- Uji Awal kuesioner,
revisi jika perlu
Kuesioner
IDA:
Faktor Ekologi
sensitif
Komponen:
- Request for
cooperation
- Instructions
- Actual
questions
- Classification
data
Uji coba
kuesioner
Pre-test
Yield-test
10
umum
menurut
sumber
komunitas)?
Apa
saja
faktor
saturasi
transferin
menurun,
feritin
serum
menurun,
dan
cukup
makanan rendah
- Praktek pemberian makanan kurang
baik
- Keadaan
sosial
ekonomi
yang
rendah
- Diet vegetarian
- Makrobiotik diet
- Asupan daging, ikan, unggas, dan
makanan
fortifikasi
besi
yang
rendah
- Meal skipping
- Kurang mengonsumsi heme
- Komposisi makanan yang kurang
beragam
Absorpsi zat besi yang rendah
inflamasi
2. Apa
pengertian
(WHO, 2001;
prevalensi
jangka
panjang
seperti
IDA/anemia
menurut
sudut
pandang
komunitas?
Prevalensi Iron Deficiency Anaemia/IDA adalah suatu data statistik yang
merefleksikan proporsi populasi yang mengalami anemia defisiensi zat besi
yang merupakan fase terakhir yang paling parah dari defisiensi zat besi.
Ketika kadar hemoglobin individu berada di bawah dua standar deviasi (-2 SD)
dari rata-rata populasi yang normal dengan usia dan jenis kelamin yang sama
pada wilayah yang sama, maka dapat dikatakan prevalensi Iron Deficiency
Anaemia muncul. Dalam populasi normal, 2,5% dari populasi dianggap sebagai
ambang batas. Iron Deficiency Anaemia dianggap sebagai masalah kesehatan
masyarakat hanya bila konsentrasi hemoglobin melebihi 5,0% dari prevalensi,
sehingga prevalensi Iron Deficiency Anaemia dalam populasi adalah statistik
dari konsep fisiologis yang mencerminkan proporsi penduduk yang mengalami
anemia zat besi.
Meskipun penyebab terbanyak anemia adalah anemia defisiensi besi, tetapi
anemia defisiensi besi jarang timbul sebagai penyebab tunggal. Lebih sering
bersama-sama dengan beberapa penyakit seperti: malaria, infeksi parasit,
kekurangan gizi, dan hemoglobinopati. Kelompok masyarakat yang paling
rentan dan memiliki efek sangat merugikan adalah ibu hamil dan anak-anak.
(WHO, 2001; Lubis, 2010).
3. Apa yang dimaksud dengan PHI?
Karakteristik populasi dari subjek yang diukur untuk menjelaskan beberapa
aspek
kesehatan
pada
populasi
tersebut.
Digunakan
untuk
mengukur,
12
Hb (gr/dL)
> 12
< 12
>12
<12
(Chandyo, 2006)
Prevalensi
Significance
Anemia (%)
> 40
20-39,9
5-19,9
< 4,9
Severe
Moderate
Mild
Normal
(WHO, 2001)
5. Apa saja parameter yg digunakan dalam menentukan prevalensi Iron
Deficiency Anaemia pada ibu hamil beserta PHInya? Dan bagaimana
cara pengukurannya?
IDA merupakan tingkatan paling akhir dari defisiensi besi. Parameter yang
digunakan dalam identifikasi defisiensi besi secara umum maupun untuk wanita
hamil antara lain :
STAGE 2
IRON
STATUS
IRON
STAGE 1
Iron
REPLATE
Iron
deficient
Normal
depleted
erythropoi
STAGE 3
Iron
Commonly
deficienc
Used Method
esis
STORAGE
POOL:
>12
<12
<12
<12
Serum
kapiler,
Dried
Ferritin
Blood
Spot,
13
(g/L)
ELISA method
2-3+
0-1+
300-360
360
390
410
Marrow Iron
PLASMA
POOL:
TIBC (g/dl)
Darah vena
Chromogenic
method
Serum
Iron
65-165
115
<60
<40
20-50
30
<15
<10
(g/dl)
Transferin
Darah vena
saturation
Dikalkulasi
dari
(%)
nilai
dan
TIBC
serum iron
RED BLOOD
CELL POOL:
RDW
Normal
Normal
Normal
Normal
MCV (fL)
77-85
77-85
77-85
<77
MCH (pg)
27-32
27-32
27-32
<27
320-360
320-360
320-360
<320
MCHC(g/L)
Hemoglobin
11
11
11
<11
(g/dl)
(pregnant)
(pregnant)
(pregnant)
(pregnant)
kapiler
12 (non
12 (non
12 (non
<12 (non
pregnant ,
pregnant ,
pregnant ,
pregnant)
HomoCue
>15 thn)
>15 thn)
>15 thn)
Cyanmethemogl
obin
Hematocrit
(%)
>36 (non
>36 (non
36 (non
>36 (non
pregnant ,
pregnant ,
pregnant ,
Whole Blood
pregnant ,
>15 thn)
>15 thn)
>15 thn)
Centrifugation
>15 thn)
>33
>33
33
method
>33
(pregnant)
(pregnant)
(pregnant)
(pregnant)
14
perlu
dilarutkan
dalam
reagen,
deteksi
dengan
fotometer
yang
dimaksud
dengan
questionnaire
(dari
sudut
pandang
(Ifa, 2008;
Bardosono)
Jenis kuesioner:
1) Jenis kuesioner berdasarkan cara responden menjawab, diantaranya adalah:
a. Kuesioner tidak berstruktur (terbuka) ialah kuesioner yang disajikan
dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan
jawaban bebas sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Jawaban
bebas
disini
maksudnya
adalah
uraian
berupa
pendapat,
hasil
tanpa
kemungkinan
jawaban
lain.
Contohnya
b. baik
c. cukup
d. kurang
e. sangat
kurang
-
(short answer
pengisian
kuisioner,
baik
berupa
paragraf
maupun
surat
pernyataan.
2. Instructions
17
pasti
secara
sistematis.
Dalam
jawabannya.
Pertanyaan
yang
dapat
dicantumkan
untuk
kuisioner dengan sasaran ibu hamil yaitu: pemenuhan kebutuhan zat gizi,
pola makan, craving, penggunaan suplemen, pengetahuan, kesehatan
mulut, keamanan pangan, dan aktivitas fisik.
4. Classification data
Mencakup data demografi responden.
5. Identification data
Terdiri atas identitas responden.
(Fairfax Country Department, 2012; USDA, 2006)
Prinsip Kuesioner:
-
yang dituju
Memperhatikan pertanyaan yang mendetail. (Leung, 2001)
Jika terdapat penggunaan kata asing dapat ditambahkan penjelasan dengan
bahasa yang biasa digunakan oleh target populasi.
(Kirklees
Council, 2008)
9. Apa tujuan, kelebihan, dan kekurangan dari questionnaire?
a. Tujuan
- Mengumpulkan informasi faktual dalam mengklasifikasikan kelompok
-
orang
Mendapatkan informasi langsung terkait kebiasaan seseorang
Mengetahui pendapat sebuah kelompok mengenai isu isu tertentu
Mengumpulkan basis data yang dapat dilihat kemudian untuk.
(Kirkless, 2008)
b. Kelebihan
- Kelebihan kuesioner secara umum
a) Kuesioner dianggap lebih ekonomis dibandingkan dengan metode
yang lain
b) Kuesioner mudah dianalisis
c) Kuesioner tidak terlalu mengganggu waktu dari responden
d) Tidak memerlukan hadirnya peneliti. (Saleh, 2008)
Kelebihan kuesioner apabila diisi sendiri oleh responden
a) Dapat menjangkau banyak orang dengan biaya yang rendah
b) Responden dapat mengisi sendiri sesuai dengan waktu yang mereka
miliki.
Kelebihan kuesioner apabila diisi oleh interviewer: Face to face kuesioner
membuat pengidentifikasian orang lebih mudah.
(Kirkless, 2008)
18
c. Kekurangan
- Kekurangan kuesioner secara umum
a) Respon responden rendah ketika kuesioner terlalu panjang dan rumit
b) Kuesioner dianggap tidak menarik
c) Responden tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan
yang tidak terjawab
d) Sulit dicari validitasnya
e) Responden sengaja memberikan jawaban yang tidak bebas dan jujur.
-
(Eiselen, 2005)
Kekurangan kuesioner apabila diisi sendiri oleh responden
a) Kontrol yang sedikit pada postal kuesioner dapat menimbulkan bias
b) Postal kuesioner tidak cocok diberikan pada orang yang memiliki
gangguan membaca dan melihat.
Kekurangan kuesioner apabila diisi oleh interviewer
a) Membutuhkan interviewer yang telah dilatih sebelumnya
b) Kuesioner membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk responden
dan intensive labor dibandingkan dengan metode yang lain.
(Kirkless, 2008)
10.
Bagaimana
tahapan
dalam
pembuatan
questionnaire
yang
pada tabel.
2) Membuat pertanyaan kuisioner
Langkah 1 : Tetapkan informasi yang ingin diketahui
- Pastikan bahwa anda mempunyai pemahaman yang baik tentang suatu
isu dan apa saja yang ingin anda ketahui (kecuali untuk belajar).
Susunlah pertanyaan riset anda sedemikian rupa, tetapi jangan
mengulang pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada dalam kuesioner
pada waktu ini.
- Buatlah daftar pertanyaan riset anda, Review pertanyaan itu secara
periodic ketika anda sedang menyusun kuesioner.
19
menentukan
pertanyaan
yang
akan
dicantumkan
dalam
kuesioner.
- Lakukan pencarian atas pertanyaan mengenai isu-isu yang ada.
- Revisilah pertanyaan tentang isu-isu yang ada, dan susunlah
pertanyaan baru mengenai isu yang akan anda bahas dalam riset.
Langkah 2 : Tentukan Jenis Kuesioner dan Metode Administrasinya
- Gunakan
jenis
data
yang
dikumpulkan
sebagai
dasar
untuk
yang
hanya
kertas
dan
tinta
cetakan
yang
berkualitas,
jangan
pewawancara
dan
responden
untuk
21
Deficiency Anaemia?
Cara membuat kusioner yang sensitif untuk Iron Deficiency Anaemia adalah
sebagai berikut:
a. Dengan mengambil dari dietary: konsumsi susu sapi, konsumsi makanan
tinggi Iron, dan adanya suplementasi iron.
b. Memilih pertanyaan terkait Iron Defisiensi Anemia, yaitu:
- Riwayat lahir
- Riwayat kesehatan
- Diagnosis terkait anemia
- Pengetahuan ibu
- Penyebab anemia
- Faktor lain: keadaan ekonomi, kondisi rumah, konsumsi obat, lifestyle,
riwayat penyakit.
12.
yang
terkontrol
(lingkungan
yang
sebagian
atau
secara
22
rendah
terhadap
jawaban
disebabkan
oleh
kurangnya
pengetahuan.
e. Sorting
Responden yang diuji diberikan beberapa topik pertanyaan yang tidak
disusun
secara
sistematis.
Responden
diminta
mengurutkannya
dan
respon
jawaban.
Teknik
ini
digunakan
untuk
23
24
25
Prevalensi Anemia
Significance
(%)
Severe
40 skenario
Moderate
20-39,9
Mild
5-19,9
Normal
<= 4,9
5. Terdapat tiga kelompok parameter dalam pengukuran prevalensi IDA pada
ibu hamil yaitu Storage pool (Serum Ferritin dan Marrow Iron), Plasma pool
(TIBC, Serum Iron, Transferin saturation), dan Red Blood Cell pool
(RDW,MCV, MCH, MCHC, Hemoglobin, Hematokrit)
6. Parameter yang paling sensitif untuk mengetahui kejadian IDA pada ibu
hamil yaitu Serum hemoglobin dan hematokrit karena merupakan tes
screening primer untuk mendeteksi anemia, sensitivitasnya baik untuk
mendeteksi IDA, biayanya terjangkau, dan mudah dalam penggunaannya.
7. Metode yang membantu dalam pengumpulan data secara komunitas yaitu
menggunakan
indirect
metode
menggunakan
yang
assessment.
indeks
Indirect
assessment
kesehatan
merupakan
berdasarkan
survey
26
VIM,
menentukan
indikator,
menyusun
kuesioner,
trial
PBL
minggu
ketigabelas
ini
dapat
menambah
dan
gizi
komunitas
untuk
menambah
pengetahuan
sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Alamu, Y., et al. 2006. Hematology. Jimma University: Ethiopia
Brancato,
G.,
et
al.
2006.
Handbook
of
Recommended
Practices
for
Chandyo et al. 2006. Prevalence Of Iron Deficiency And Anemia Among Healthy
Women Of Reproductive Age In Bhaktapur, Nepal. European Journal Of Clinical
Nutrition.
Eiselen, et al. 2005. Questionnaire Design. University of Johannesburg.
Fairfax
Country
Department.
2012.
Survey
Questionnaire
Design.
VA
Publication.
Hendri, John. 2009. Merancang Kuesioner. Universitas Gunadarma
Kirklees Council. 2008. Research & Consultation Guidelines: Questionnaire. UK
Government
Lammi-Keefe,C.,et al.2006. Handbook of Nutrition and Pregnancy. Humana
Press.
Leung, Wai-Ching. 2001. How To Design A Questionnaire. Student BMJ Vol. 9.
Muhammad, A., Sianipar, O. 2005. Penentuan Defisiensi Besi Anemia Penyakit
Kronis Menggunakan Peran Indeks sTfR-F. Indonesian Journal of Clinical
Pathology and Medical Laboratory, Vol.12 No.1 Nov 2005:9-15.
Saleh, Kusmadi. 2008. Pedoman Panduan Analisis.
Testing in the European Statistical System. European Commission Grant
Agreement
US Department of Agriculture. 2006. The First Step in Quality Nutrition Services.
US Preventive Services Task Force. 2006. Screening for Iron Deficiency Anemia-Including Iron Supplementation for Children and Pregnant Women.
Ustun, T.B., et al.2005. Quality Assurance in Survey : Standard, Guidelines, and
Procedures. WHO : Switzerland
WHO UNICEF, 2001. Iron Deficiency Anemia : Assessment, Prevention, And
Control. A Guide For Programme Manager.
TIM PENYUSUN
A. KETUA
1. ADISTI DYAH PERMATANINGTYAS
B. SEKRETARIS
1. AFIFA NUR SALIMA
2. MUSTIKA ARUM H W P J
115070301111012
115070301111013
115070300111038
28
3. ANGGOTA
1. TYSKA AULIA A
2. MUCHAMMAD ILHAM GUMILAR
3. LAILY EKAWATI CANDRA
4. LUCKY ASTRIDA
5. ANA DWI FIBRIYANTI
6. SAFHIRA ROVIDA
7. DIAN NUR ARIANI
8. AGNES WIDYASARI
9. KARINA MUTHIA SHANTI
10.ERIKA DAMAYANTI
115070300111019
115070307111006
115070301111024
115070313111005
115070301111008
115070300111043
115070300111025
115070307111015
115070301111007
115070300111039
C. FASILITATOR
Mbak Widi
D. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mengarahkan mahasiswa apabila topik yang dibicarakan melenceng
dari pembahasan yang sebenarnya
- Mampu membimbing dengan baik sehingga mahasiwa menjadi terlatih
dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran.
2. KOMPETENSI / HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa memahami pengertian, prevalensi, dan PHI dari Iron
-
Deficiency Anaemia.
Mahasiswa mampu membandingkan hasil survey kadar Hb dengan
PHI.
Mahasiswa mengetahui parameter lain selain kadar Hb serta metode
pengukurannya
Anaemia.
Mahasiswa
untuk
memahami
menentukan
langkah
prevalensi
pembuatan
dan
Iron
cara
Deficiency
pengujian
29