Anda di halaman 1dari 2

Ada Surga di Balik Amarah

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Sahabat Fillah,,,
TAK JARANG kita saksikan pemandangan yang sangat tragis. Orang yang sehariharinya berperangai alim, pintar, baik hati, dermawan, ramah dan disegani orang
lain, tiba-tiba menjadi beringas, preman, arogan dan kata-katanya kotor ketika
tidak bisa menahan emosi saat bertengkar. Bahkan pertengkaran karena
perselisihan hal yang sepele sekalipun.
Sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang keras dalam
berdebat (al-alad) dan keras kepala dalam pertengkaran (al-khashim).
Demikianlah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadits
yang diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha dalam kitab Shahih Bukhari.
Al-alad adalah orang sangat keras dan sering berdebat. Adapun al-khashim
adalah orang yang membantah saudaranya dengan alasan yang batil serta tidak
mau menerima kebenaran.
Pada kesempatan yang lain Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya Allah benci terhadap jadhari, jawadh, orang yang suka berteriak
teriak (sakhab) di pasar, laksana bangkai di malam hari, namun bak keledai di
siang hari. Dia mahir dalam urusan dunia tetapi bodoh dalam urusan akhirat
(HR. Baihaqi dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu).
...Demikian besar pahala yang dijanjikan bagi orang yang bisa menahan
amarahnya. Bodoh sekali jika masih ada orang yang tidak tertarik untuk meraih
surga, padahal caranya cukup mudah, yaitu dengan menahan amarah...
Jadhari adalah sifat keras, kasar dan sombong. Jawadh adalah yang suka
mengumpulkan harta dan kikir. Sedangkan sakhab adalah suka berteriak,
berselisih dan sombong.
Laksana bangkai di malam hari dan bagaikan keledai di siang hari adalah
sebuah ungkapan untuk menggambarkan orang yang bekerja seperti keledai
sepanjang siang untuk mencari dunia kemudian tidur sepanjang malam seperti
bangkai yang tidak bergerak.
Sedangkan yang dimaksud dengan mahir dalam masalah dunia adalah mahir
dalam perkara perkara yang menjauhkannya dari Allah SWT karena sibuk
mencari dunia. Bodoh dalam masalah akhirat, maksudnya adalah tidak
mengetahui perkara perkara yang mendekatkan diri kepada Allah di akhirat.
Setelah memperingatkan bahaya sikap keras kepala dan bertengkar, Rasulullah
mengajarkan resep untuk menangkalnya, yaitu dengan menahan emosi dan

menjauhkan diri dari hal hal yang bisa memicu kemarahan. Kiat meredam
amarah ada dua:
Pertama, tindakan pencegahan (preventif) sebelum terjadinya letusan amarah,
yaitu menjauhi hal-hal yang bisa memicu amarah, antara lain: sifat sombong,
kagum kepada diri sendiri, membangga-banggakan diri sendiri, angkuh, rakus,
hobi berkelakar dan bergurau tidak pada tempatnya, dan sebagainya.
Kedua, tindakan pada saat terjadi kemarahan. Bila amarah sudah terbakar, maka
ada empat langkah yang bisa dilakukan untuk menangkal:
1) Meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
2) Berwudhu.
3) Merubah keadaan ketika marah baik dengan cara duduk, bangun, keluar,
menahan diri dari bicara dan sebagainya.
4). Mengingat besarnya pahala orang yang menahan marah dan juga mengingat
kehinaan yang menimpanya di dunia dan akhirat yang disebabkan oleh amarah.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang bisa menahan
marah sedangkan dia sebenarnya bisa melupakannya, maka Allah akan
memanggilnya pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk. Lalu Allah
menyuruhnya untuk memilih bidadari sesukanya.
Demikian besar pahala yang dijanjikan bagi orang yang bisa menahan
amarahnya. Bodoh sekali jika masih ada orang yang tidak tertarik untuk meraih
pahala tersebut, padahal caranya cukup mudah, yaitu dengan menahan amarah.

~o~
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....
Silahkan DI SHARE, ..
jika menurut sahabat note ini bermanfaat ....
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
-----------------------------------------------.... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu
Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ..

Anda mungkin juga menyukai