MATERI
PELATIHAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
TAHUN AJARAN 2014/2015
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMP
SMP
2014
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014
SMP
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan
mulai dilaksanakan tahun 2014pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan
tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir,
penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan
proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin
kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan
kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran
lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.
Aneka kemajuan dan
perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang
pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan
langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia
masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama.
Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi
diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas
mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata
pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi
lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsipprinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi
Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam
mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Muhammad Nuh
3
SMP
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan
Ajar Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan
bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk
memahami Kurikulum 2013 dan kemudian dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014
melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap
melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan
secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X
Sekolah
Menengah
Atas/Sekolah
Menengah
Kejuruan/Madrasah
Aliyah
(SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah
dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga
kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan.
Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan
dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah
menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala
sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala
sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9
mata pelajaran, dan guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna
menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan
14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan kelas, mata
pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu semua
pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada
pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan,
widyaiswara, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam
penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Syawal Gultom
NIP.196202031987031002
4
SMP
SMP
DAFTAR ISI
SAMBUTAN
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
A.
B.
C.
13
22
52
53
72
75
91
106
112
115
4.2Penyusunan RPP
120
4.3Peer Teaching
136
MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1
RASIONAL DAN ELEMEN
PERUBAHAN KURIKULUM
1.2
SKL, KI, KD, DAN STRATEGI
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1.3
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
DAN PENILAIAN PADA KURIKULUM
2013
MATERI PELATIHAN :
Tanya
jawab
tentang
Kurikulum
2013 dan
implementa
si-nya di
sekolah
Mengamati
tayangan
video
cuplikan
contoh
pembelajara
n Kurikulum
2013
Diskusi
kelompok
tentang
rasional dan
perubahan
pada
Kurikulum
2013 yang
meliputi
SKL,KI,KD,
pendekatan,
model dan
penilaian
pembelajaran
Presentasi
hasil diskusi
kelompok
dan
tanyajawab
dengan
kelompok
lain
dan
Penyimpula
n hasil
diskusi
tentang
Konsep
Kurikulum
Lembar Kegiatan
LK-1.1
ANALISIS KURIKULUM 2013
Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD,
strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan
penilaian pada Kurikulum 2013
Langkah Kerja:
1
No
Pertanyaan
Jawaban
Kurikulum 2013
Bagaimana penilaian
pembelajaran dalam Kurikulum
2013?
HO-1.1/1.2
KONSEP KURIKULUM 2013
MATERI 1.1: RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
A. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara
yang demokratis, bertanggung jawab.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang
dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan
standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan
keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.
Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan
menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,
persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai
fenomena negatif yang mengemuka.
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi
Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau
satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus
tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk
mata pelajaran dan kelas tersebut.
D. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan
pembelajaran ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang
berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di
kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,
SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk
menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti
pada tingkat yang
memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten
kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery
dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan kognitif dan
psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih
(trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching), sedangkan sikap
adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran
kompetensi
untuk
konten
yang
bersifat
developmentaldilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan
dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat antara satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran lainnya.
f.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas
yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara
rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan
pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan ekstrakurikuler
wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan
intrakurikuler.
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena
mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai
kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk
satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai
dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar
Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses
pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa
Kelompok A
VIII
IX
MATA PELAJARAN
VIII
IX
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
6.
7.
Bahasa Inggris
Kelompok B
1.
Seni Budaya
2.
3.
Prakarya
38
38
38
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan
integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai
pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan
belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS
menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan,
patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space
wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam
sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan
seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru
dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.
Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan
pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek
prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan
itu.
G. Elemen-elemen Perubahan Kurikulum 2013
Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c)
proses, dan d) penilaian.
Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri,
demokratis, bertanggung jawab.
berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT.
Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan
attutude.
DOMAIN
SIKAP
KETERAMPILA
N
Elemen
SD
SMP
SMA-SMK
Proses
Individu
Sosial
Alam
Proses
Abstrak
Konkret
DOMAIN
Elemen
SD
SMP
SMA-SMK
membuat, mencipta
PENGETAHUA
N
Proses
Objek
Subyek
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik
DOMAIN
SD
SMP
SMA-SMK
KETERAMPILA
N
PENGETAHUA
N
KOMPETENSI LULUSAN
SIKAP
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
A Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai
Kelas
Kompetensi
VII --
VIII
4a
IX
Tingkat
Kompetensi
Kelas
Kompetensi
menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan
pengetahuan,
kemampuan
berpikir
dan
keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang
dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis,
dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan
langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.
Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses
pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai
proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran
dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.
KELAS: VII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
2.
Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
KOMPETENSI INTI
keberadaannya
KOMPETENSI DASAR
2.4Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam
memaparkan langkah-langkah suatu proses
berbentuk linear
2.5Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun
dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka
pendek
3. Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di
tengah keberagaman bahasa dan budaya
1.2Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
Esa sebagai sarana memahami informasi lisan
dan tulis
1.3Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha
Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan
dan tulis
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami dan
menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
prosedural)berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata
KOMPETENSI INTI
dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR
baik secara lisan maupun tulisan
4.4 Meringkas teks cerita moral/fabel, ulasan,
diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik
secara lisan maupun tulisan
KELAS: IX
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun,
percaya diri, dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami dan
menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata
Contoh keterkaitan KD dari KI3 dan KI4 dengan KD dari KI1 dan KI2
Mata Pelajaran:
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester:
VII/2
Materi Pokok: Teks Cerita Pendek
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
2.
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA/ SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di
seluruh wilayah NKRI.
Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua
implementasi. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum.
Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015.
Seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah
mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.
MATERI 1.3:
PENDEKATAN, MODEL-MODEL, DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA
KURIKULUM 2013
HO-1.3a
A. PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013
1 Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan
penalaran deduktif (deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi
spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran
induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas.
Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan
detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada
teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala,
memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan
sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry)
harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan
terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode ilmiah
umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau
ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi,
dan menguji hipotesis.
2 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran
terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan
Maknanya
Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Belajar
Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengamati
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari
informasi
Menanya
Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan
merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk pikiran
kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang
hayat
Mengumpulkan
informasi/
eksperimen
- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku
teks
- mengamati objek/ kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan narasumber
Mengembangkan sikap
teliti, jujur,sopan,
menghargai pendapat
orang lain, kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan
informasi melalui
berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang
hayat.
Mengasosiasika
n/
mengolah
informasi
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras,
kemampuan
menerapkan prosedur
dan kemampuan
berpikir induktif serta
Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Belajar
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasi
kan
Kompetensi Yang
Dikembangkan
deduktif dalam
menyimpulkan .
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
a. Mengamati
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca,
mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang
dikembangkan adalah: melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Metode
mengamati
mengutamakan
kebermaknaan
proses
pembelajaran
(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan
tertentu, seperti
menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka
pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,
biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna
serta tujuan pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta
didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan
metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara
objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkahlangkah seperti berikut ini.
1) Menentukan objek apa yang akan diobservasi
2) Membuat pedoman
diobservasi
observasi
sesuai
dengan
lingkup
objek
yang
akan
akan
dilakukan
untuk
Subtingkatan
Pengetahuan
(knowledge)
Pemahaman
(comprehensio
n)
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Tingkata
n
Subtingkatan
Penerapan
(application
Kognitif
yang
lebih
tinggi
Analisis
(analysis)
Sintesis
(synthesis)
Evaluasi
(evaluation)
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti
Mengapa
Identifikasikan
Tunjukkanlah sebabnya
Berilah alasan-alasan
Ramalkanlah
Bentuk
Ciptakanlah
Susunlah
Rancanglah...
Tulislah
Bagaimana kita dapat memecahkan
Apa yang terjadi seaindainya
Bagaimana kita dapat memperbaiki
Kembangkan
Berilah pendapat
Alternatif mana yang lebih baik
Setujukah anda
Kritiklah
Berilah alasan
Nilailah
Bandingkan
Bedakanlah
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau
contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang
memiliki kartu dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan
sendiri kepada rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah
catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan
penting.
B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
HO-1.3b
2) Konsep
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa,
dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang
proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap
eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery Learning Environment, yaitu
lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan
baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah
diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar
dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.
Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa
dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,
membandingkan,
mengkategorikan,
menganalisis,
mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan. Bruner
mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep,
teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam
kehidupannya (Budiningsih, 2005:41). Pada akhirnya yang menjadi tujuan
dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah guru memberikan
kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang
scientist, historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut siswa
akan menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat
bagi dirinya
f)
ini
ditujukan
untuk
mengembangkan
Pembelajaran
berbasis
menyelesaikan tugas.
masalah
mendorong
kerjasama
dalam
tugas yang nyata. Hasil berpikir kritis dalam pemecahan masalah peserta didik
akan terlihat dari kemampuan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi,
dan menyatakan pendapat yang berbeda dengan peserta didik yang lain. Oleh
karena itu guru harus mengamati peserta didik saat melakukan aktivitas tersebut.
Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah proses pembelajaran memanfaatkan
lingkungan untuk memperoleh pengalaman belajar. Oleh karena itu, guru
memberikan penugasan yang dapat dilakukan oleh peserta didik di berbagai
konteks lingkungan, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat. Penugasan
yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar
diluar kelas. Dengan proses pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat
memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari.
Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik
dalam rangka mencapai penguasaan standar kompetensi, kemampuan dasar dan
materi pembelajaran.
Tahapan-Tahapan Model PBL
Tahap
Tahap 1
Mengorientasikan
peserta didik terhadap
masalah
Tahap 2
Mengorganisasi
peserta didik untuk
belajar
Tahap 3
Membimbing observasi
secara individual
maupun kelompok
Tahap 4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Tahap 5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
didik untuk merekonstruksi hasil pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan
selama proses kegiatan belajarnya.
Tahapan-tahapan PBM yang dilaksanakan secara sistematis berpotensi dapat
mengembangkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dan sekaligus
dapat menguasai pengetahuan yang sesuai dengan kompetensi dasar tertentu.
Tahapan-tahapan PBM tersebut dapat diintegrasikan dengan aktivitas-aktivitas
pendekatan saintifik sesuai dengan karakteristik pembelajaran dalam Kurikulum
2013 sebagaimana tertera pada Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar
proses dan Permendikbud No. 8iA Lampiran IV tentang implementasi Kurikulum
2013. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/eskperimen,
mengasosiasikan/mengolah
informasi,
dan
mengkomunikasikan.
4. Sistem Penilaian
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge),
kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan
yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir
semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu
pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan
pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan
soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama
dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek
tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Penilaian pembelajaran dengan PBM dilakukan dengan authentic assesment.
Penilaian dapat dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang
sistematis pekerjaan-pekerjaan peserta didik yang dianalisis untuk melihat
kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu dalam kerangka pencapaian tujuan
pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri
(self-assessment) dan peer-assessment.
Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usahausahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai
(standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar.
Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan
penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah
dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya.
Penilaian yang relevan dalam PBL antara lain berikut ini.
a. Penilaian kinerja peserta didik.
Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja atau
mendemonstrasikan kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti
menulis karangan, melakukan suatu eksperimen, menginterpretasikan jawaban
pada suatu masalah, memainkan suatu lagu, atau melukis suatu gambar.
b. Penilaian portofolio peserta didik.
Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan peserta didik tersebut,
penilaian ini antara lain: 1).assesment kerja, 2). assesment autentik dan 3).
portofolio. Penilaian proses bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana peserta
didik merencanakan pemecahan masalah, melihat bagaimana peserta didik
menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya.
Penilaian kinerja memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dapat mereka
lakukan dalam situasi yang sebenarnya. Sebagian masalah dalam kehidupan nyata
bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman dan konteks atau
lingkungannya, maka di samping pengembangan kurikulum juga perlu
dikembangkan model pembelajaran yang sesuai tujuan kurikulum yang
memungkinkan peserta didik dapat secara aktif mengembangkan kerangka berpikir
dalam memecahkan masalah serta kemampuannya untuk bagaimana belajar
(learning how to learn).
menentukan
solusi
atas
Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah
dijalankan.
Pembelajaran Berbasis Proyek akan lebih menarik jika suasana ruang belajar tidak
monoton. Hal ini bisa dilakukan dengan perubahan lay-out ruang kelas, seperti:
traditional class (teori), discussion group (pembuatan konsep dan pembagian tugas
kelompok), lab tables (saat mengerjakan tugas mandiri), circle (presentasi). Suasana
belajar menyenangkan pun dapat dilakukan di taman, artinya belajar tidak harus
dilakukan di ruang kelas.
2. Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode pembelajaran yang berfokus
pada peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna
lainya. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat memberi peluang pada
peserta didik untuk bekerja mengkonstruk tugas yang diberikan guru sehingga
puncaknya dapat menghasilkan produk karya peserta didik. Tujuan Pembelajaran
Berbasis Projek (PBP) adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah.
c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks
dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta
mengelola sumber, bahan, dan alat untuk menyelesaikan tugas.
didik
dalam
berisi aturan main dalam pelaksanaan tugas proyek, pemilihan aktivitas yang
dapat mendukung tugas proyek, pengintegrasian berbagai kemungkinan
penyelesaian tugas proyek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat
mendukung penyelesaian tugas projek, dan kerja sama antaranggota kelompok.
c.Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek
Peserta didik di bawah pendampingan guru melakukan penjadwalan semua
kegiatan yang telah dirancangnya. Jadwal tersebut menunjukkan berapa lama
proyek itu harus diselesaikan tahap demi tahap.
d. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian rancangan proyek yang
telah dibuat. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek di antaranya
adalah dengan a) membaca, b) meneliti, c) observasi, d) interviu, e) merekam,
f) berkarya seni, g) mengunjungi objek projek, atau h) akses internet. Guru
bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas
proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek. Pada kegiatan monitoring,
guru membuat rubrik yang akan dapat merekam aktivitas peserta didik dalam
menyelesaikan tugas proyek.
e. Penyusunan Laporan dan Presentasi/Publikasi Hasil Proyek
Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, karya
seni, atau karya teknologi/prakarya dipresentasikan dan/atau dipublikasikan
kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk
pameran produk pembelajaran.
f. Evaluasi Proses dan Hasil Proyek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek. Proses refleksi pada tugas proyek
dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi,
peserta didik diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama
menyelesaikan tugas proyek yang berkembang dengan diskusi untuk
memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini pun
dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk yang telah dilakukan.
Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
sebagai berikut.
a. Peran Guru
Peran guru pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a) Merencanakan
dan mendesain pembelajaran, b) Membuat strategi pembelajaran, c)
Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa, d)
Mencari keunikan siswa, e) Menilai siswa dengan cara transparan dan
berbagai macam penilaian dan f) Membuat portofolio pekerjaan siswa.
b. Peran Peserta Didik
Peran guru pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi : a) Menggunakan
kemampuan bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c)
Mempelajari ide dan konsep baru, d) Belajar mengatur waktu dengan baik, e)
Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, f) Mengaplikasikan hasil
belajar lewat tindakan dan g) Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey,
observasi, dll)
4. Contoh Penerapan
Proses pembelajaran berbasis proyek meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek,
tahap persiapan meliputi kegiatan menemukan tema/topik proyek, merancang
langkah penyelesaian proyek, dan menyusun jadwal proyek. Pada tahap
pelaksanaan meliputi kegiatan penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan
monitoring dari guru serta penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil
proyek. Pada tahap evaluasi meliputi kegiatan evaluasi proses dan hasil kegiatan
proyek.
Berikut adalah contoh kegiatan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Berbasis
Proyek pada tahap kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.
a. Persiapan
Dalam persiapan, diawali dengan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari
yang diikuti dengan instruksi tugas proyek yang dilengkapi dengan persyaratan
tertentu, termasuk ketentuan waktu. Selanjutnya langkah-langkah Pembelajaran
Berbasis Proyek adalah sebagai berikut:
a) Menentukan proyek, yaitu memilih tema/topik untuk menghasilkan produk
(laporan observasi/penyelidikan, karya seni, atau karya keterampilan)
dengan karakteristik mata pelajaran dengan menekankan keorisinilan
produk. Penentuan produk juga disesuaikan dengan kriteria tugas, dengan
mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan sumber/bahan/alat yang
tersedia.
b) Merancang langkah-langkah penyelesaian proyek dari awal sampai akhir.
Pada kegiatan ini, peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian produk yang
akan dihasilkan, langkah-langkah, serta teknik untuk menyelesaikan bagianbagian tersebut sampai dicapai produk akhir.
c) Menyusun jadwal pelaksanaan proyek, yaitu menyusun tahap-tahap
pelaksanaan proyek dengan mempertimbangkan kompleksitas langkahlangkah dan teknik penyelesaian produk serta waktu yang ditentukan guru.
b. Pelaksanaan
a) Menyelesaikan proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru, yaitu mencari
atau mengumpulkan data/material dan kemudian mengolahnya untuk
menyusun/mewujudkan bagian demi bagian sampai dihasilkan produk akhir.
b) Mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek, yaitu menyajikan produk
dalam bentuk diskusi, pameran, atau publikasi (dalam majalah dinding atau
internet) untuk memperoleh tanggapan dari peserta didik yang lain, guru,
dan masyarakat.
c. Evaluasi
Evaluasi proses dan hasil proyek, yaitu meninjau proses pelaksanan proyek dan
menilai produk yang dihasilkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan proyek.
5. Teknik Penilaian
Penilaian yang digunakan dalam pembelajaran berbasis proyek meliputi penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian diperoleh dari kegiatan peserta
didik yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu sejak dari perencanaan,
penyusunan jadwal, penyelesaian proyek, penyusunan laporan, serta evaluasi
proses dan hasil proyek. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman peserta didik akan kemampuan mengaplikasikan materi pelajaran,
kemampuan penyelidikan/berkarya dan kemampuan menginformasikan mata
pelajaran tertentu.
Pada penilaian tugas proyek yang perlu dipertimbangkan adalah:
a. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih tema/topik yang relevan dengan
bahasan materi pelajaran, mengelola waktu (tugas, materi dan aktivitas) sesuai
perencanaan proyek,
mencari serta menemukan informasi/produk sesuai
dengan jenis tugas proyek, dan penulisan laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian hasil tugas proyek dengan materi pelajaran yang diberikan guru
dengan mempertimbangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan peserta didik
dalam pembelajaran.
c. Keaslian
Produk tugas proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya baik secara individu maupun kelompok.
Penilaian kompetensi pengetahuan dan ketrampilan dilakukan melalui penugasan
individu/kelompok. Penilaian di antaranya dengan penilaian kinerja yang dilengkapi
dengan laporan tertulis yaitu penilaian yang menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Instrumen yang digunakan berupa
tugas-tugas belajar (learning tasks) meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis, lisan maupun praktik. Pelaksanaan penilaian dapat
menggunakan daftar cek atau skala penilaian.
Mata Pelajaran
......................
Contoh Format
Penilaian ::Proyek:
Nama Proyek
......................
Alokasi Waktu
Nama/Kelompok
NIS
Kelas
No
.
1.
: .....................
: ................
: ................
: ................
Aspek Penilaian
1
Skor
3 4
PERENCANAAN
a. Persiapan
b. Perumusan Judul/Tema
2.
PELAKSANAAN
a. Proses pengamatan
b. Pengumpulan data
c. Persiapan alat/media/bahan
d. Teknik pengolahan/eksplorasi
3.
LAPORAN PROYEK
a. Hasil produk/performans
b. Presentasi/penguasaan
c. Laporan Tertulis/portopolio (sistematika, keakuratan
sumber data, kuantitas sumber data, analisis data,
penarikan kesimpulan)
TOTAL SKOR
Catatan: Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban
dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
3.
Nama/Kelompok
NIS
Kelas
:
:
:
Tahapan Penilaian
1
Skor
3 4
Catatan: Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan
ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
Pada penilaian sikap dapat dilakukan dengan bentuk penilaian observasi, penilaian
diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation), dan penilaian jurnal oleh peserta
didik. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar
peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai
rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan yang disusun oleh guru. Contoh
Nama
: .
instrumen penilaian
sikap
dengan lembar pengamatan/observasi adalah sebagai
NIS
:
berikut.
Kelas
:
No Aspek Penilaian
Contoh Format
Penilaian Sikap
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Skor
3 4
Kerajinan
Ketekunan
Tanggung Jawab
Kedisiplinan
Kerjasama
Tenggang rasa
Kejujuran
TOTAL SKOR
Penilaian sikap juga dapat dilakukan dengan penilaian diri dengan menggunakan
daftar cek atau skala penilaian (rating scale). Contoh instrumen penilaian sikap
dengan penilaian diri adalah sebagai berikut.
Contoh Instrumen Penilaian Diri
Nama
: ______________________________
NIS
: ______________________________
Kelas
: ______________________________
Petunjuk
Berilah tanda silang (X) sesuai dengan kondisi diri Anda.
Keterangan
SS : Sangat Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, dan STS: Sangat Tidak Setuju
NO
PERNYATAAN
SS
1
2
3
4
5
6
7
Penilaian
S
TS
STS
Daftar Pustaka
Admin.Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) [online].
Diakses di http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/151/hubptain-gdl-ellyikasus7509-3-babii.pdf (17 Oktober 2011).
Barron, B., & Darling-Hammond, L. (2008). Teaching for meaningful learning: A
review of research on inquiry-based and cooperative learning. Retrieved from
http://www.edutopia.
Daniel
K.
Schneider.
2005.
Project-based
learning.
[Online].
Diakses
dihttp://edutechwiki.unige.ch/en/Project-based_learning (18 Oktober 2011).
Florin, Suzanne. 2010. The Success of Project Based Learning. [Online]. Diakses di
http://www.brighthub.com/education/k-12/articles/90553.aspx (18 Oktober 2011)
E. PENILAIAN PEMBELAJARAN
HO-1.3C
merupakan
mengetahui
Kompetensi
kompetensi
j.
dan
dasar
belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan
peserta didik pada umumnya.
b. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus
mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan
berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak hanya mengukur
apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa
yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c. Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai
jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
d. Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal,
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
e. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio,
unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
penilaian
kompetensi
sikap,
a) Observasi
merupakan
teknik
penilaian
yang
dilakukan
secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri.
c) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
d) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
4) Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
a) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benarsalah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
b) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
5) Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan
dalam waktu tertentu.
c) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi,
dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya
tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian
peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas
II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat
5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian
tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan
kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.
oleh
Pemerintah
sesuai
dengan
dengan
proses
peraturan
c. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan
silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
d. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
-
melaksanakan ujian;
g. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk
nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
Penjelasan penerapan konsep penilaian proses dan hasil belajar dapat Anda pelajari
selengkapnya pada lampiran IV Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran.
Daftar Pustaka
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013. Tentang Standar Penilaian pendidikan
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013. Tentang tentang Implementasi Kurikulum
MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU
ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA
MATERI PELATIHAN :
2. ANALISIS BUKU
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasi Kurikulum
Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan
Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan
penilaian yang terdapat dalam buku siswa
Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL,
KI, dan KD.
Menjelaskan alasan hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru
dengan tuntutan SKL, KI, dan KD
Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa
Dalam kelompok
mengkaji isi materi
struktur, dan pola
pikir keilmuan
dalam buku guru
dan buku siswa
Menganalisis isi
buku guru (LK2.1) dan buku
siswa (LK-2.2)
Presentasi hasil
analisis buku
gurudan buku
siswa
Mendiskusikan
hasil analisis
untuk membuat
rekomendasi
tentang
penggunaan
buku guru dan
buku siswa
Mendiskusikan
hasil analisis
buku guru dan
buku siswa
dalam
kesesuaiannya
dengan
pendekatan
saintifik dan
standar proses
Mendiskusikan
hasil analisis buku
guru dan buku
siswa dalam
kesesuaiannya
dengan standar
penilaian
Lembar Kegiatan
Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku
sesuai dengan petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku
Siswa
BUKU GURU dan BUKU SISWA
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum
Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan
Pemerintah sesuai dengan Permendikbud nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks
Pelajaran dan Buku Panduan Guru.
A. Buku Guru
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan
buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran
dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan
buku siswa.
Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentang cakupan dan lingkup materi
pembelajaran, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi
pendekatan, model dan metode, penjelasan tentang media dan sumber belajar
serta prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran.
Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi
pada buku siswa.
Umumnya berisi
informasi
bagi guru untuk persiapan
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada bab tersebut. Pada
umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada bab ini, cakupan materi
untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu dan rincian
materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat uraian
pembelajaran untuk setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran, alternatif
kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran. Bagian penilaian
berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh guru, penilaian diri,
penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa. Pada
buku guru juga ada informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan
Orangtua/Wali.
B. Buku Siswa
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat
hal-hal berikut, yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan
topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar,
bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan
soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca
dan mengkaji bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan
yang tersedia, mendiskusikan hasil kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi dengan
informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi lainnya merupakan bagian untuk
memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal untuk menguji
pemahaman konsep secara individual.
Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan
jika guru merasa perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah,
terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, guru dapat menyesuaikan
sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media belajar yang tersedia di
sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih guru.
Analisis Buku Siswa
LK 2.1
Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil
belajar
Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Siswa
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi
lainnya seperti kegiatan siswa dan evaluasi
5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom
yang tersedia pada format dengan cara:
memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar
dalam pembelajaran.
Komponen
Buku
A.
Sistematika
Judul sesuai
dengan KD yang
harus dicapai
Urutan sub
topik /materi
sesuai dengan
KD dan
sistematika
keilmuan
Deskripsi
pada buku
Kualifikasi
Kura
ng
Cuku
p
Alasan
Baik
Tindak
lanjut
Kualifikasi
Komponen
Buku
Deskripsi
pada buku
Komponen
penilaian sesuai
tuntutan
penilaian
autentik
B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotivasi
siswa untuk
belajar
Cakupan materi
setiap sub
topik/sub bab
memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD
Kegiatan pada
buku
memfasilitasi
pembelajaran
dengan
Pendekatan
Saintifik
C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Penilaian
Pengetahuan
Penilaian Sikap
Penilaian
Keterampilan
Tugas
Alasan
Tindak
lanjut
Komponen
Buku
Deskripsi
pada buku
Kualifikasi
Alasan
Tindak
lanjut
R- 2.1
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap
hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
PERINGKAT
NILAI
KRITERIA
Amat Baik
( AB)
90 < AB
100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C
80
Kurang (K)
70
LK2.2
1. Memahami isi buku guru sebagai panduan bagi guru dalam pelaksanaan
pembelajaran
2. Merencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis buku untuk persiapan
pembelajaran.
Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat
Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan
pembelajaran
Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil
belajar
Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut
mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru
memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
A. Perencanaan Pembelajaran
Menentukan KI
dan KD yang
berkaitan
Menentukan
alokasi waktu
Merumuskan
indikator
Merumuskan
tujuan
pembelajaran
Menentukan
cakupan materi
pembelajaran
Menentukan
pendekatan
Menentukan
model
Menentukan
strategi
Kualifikasi
Kuran Cukup
Baik
g
Alasan
Tindak
lanjut
Kegiatan Guru
Kualifikasi
Kuran Cukup
Baik
g
Menentukan
metode
Menentukan
media, sumber
dan alat
Mendeskripsikan
langkah
pembelajaran
sesuai dengan
pendekatan,
model, dan
metode
B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Menilai
Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Pembahasan
Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Menilai
Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Portofolio
Penilaian Diri
Penilaian Antar
Teman
Informasi
Pengayaan
Belajar
Informasikan
hubungan guru
dan Orang tua
Alasan
Tindak
lanjut
R - 2.2
Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis
peserta pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang
akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap
hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
PERINGKAT
NILAI
KRITERIA
Amat Baik
( AB)
90 < AB
100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C
80
Kurang (K)
70
HO-2.1
MATERI 2: PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS TEKS
A. Pengantar
Satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan adalah teks. Teks
tidak selalu berwujud bahasa tulis, sebagaimana lazim dipahami, misalnya teks
Pancasila yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat berwujud, baik teks
tulis maupun teks lisan (bahkan dalam multi modal: perpaduan teks lisan dan tulis
serta gambar/ animasi/film). Teks itu sendiri memiliki dua unsur utama. Pertama,
adalah konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register yang
melatarbelakngi lahirnya teks, yaitu adanya sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide)
yang hendak disampaikan (field).
Sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu disampaikan
(tenor), dalam format bahasa yang bagaimana pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu
dikemas (mode). Terkait dengan format bahasa, teks dapat berupa deskripsi,
prosedural, naratif, cerita petualangan, anekdot, dan lain-lain. Unsur kedua adalah
konteks situasi, yang di dalamnya ada konteks sosial dan konteks budaya
masyarakat tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi.
Terkait perbedaan antara satu jenis teks tertentu dan jenis teks lain. Perbedaan
dapat terjadi, misalnya pada struktur teks itu sendiri. Sebagai contoh, teks deskripsi
b.
5. Struktur Teks
a. Setiap teks memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda.
b. Struktur teks merupakan cerminan struktur berpikir.
c. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak
pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan
akademiknya.
d. Setiap teks memiliki struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda.
e. Struktur teks merupakan cerminan struktur berpikir.
f.
Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak
pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan
akademiknya.
a. Teks Prosedur
Fungsi sosial teks prosedur : memberikan petunjuk tentang cara melakukan sesuatu
melalui serangkaian tindakan atau langkah/menunjukkan beberapa tahap sesuai
dengan langkah langkah yang telah ditentukan. Ada perintah, arah, petunjuk,
panduan, aturan, dan resep.
Struktur teks prosedur: 1) tujuan kegiatan, b) bahan-bahan, dan c) langkahlangkah.
Ciri-ciri kebahasaan teks prosedur.
1) Pola kalimatnya Imperatif atau kalimat perintah.
Misalnya: ambillah, potong, sambunglah,
2) Pola kalimatnya biasanya connectives, maksudnya untuk mengurutkan
kegiatan.
Misalnya: kemudian, setelah itu.
3) Adverbials, yaitu menyatakan rinci waktu, tempat, cara yang akurat.
Misalnya: tunggu beberapa saat.
b. Teks Deskripsi Faktual
c.
Fungsi sosial: Menggambarkan ciri khas tertentu, tempat, orang, atau benda.
Teks-teks ini tidak selalu berupa jenis teks 'berbeda dan sering terselip di
dalam jenis teks yang lebih panjang.
Teks Laporan
1) Teks Laporan Informasi
Fungsi sosial: digunakan untuk memberi informasi umum tentang berbagai
kelas benda, seperti ular, kota, komputer, batu, dan lain-lain.
2) Teks Melaporkan Prosedur
Teks dapat menceritakan sejarah, otobiografi, atau biografi. Selain itu juga
dapat digunakan untuk merekam peristiwa dan pengamatan dalam
kunjungan lapangan dan wisata.
e. Teks Eksposisi
f. Teks Diskusi
Teks ini tidak selalu merupakan jenis teks yang 'berbeda' dan sering menjadi
bagian dalam teks-teks sastra seperti narasi.
h. Teks Narasi
i. Teks Tanggapan
Genre
Kisahan
Narasi
Exemplum
(bahasa Itali)
Anekdot
Tujuan
Menceritrakan
Menyelesaikan komplikasi dalam sebuah
cerita.
Menilai karakter atau perilaku dalam
cerita.
Berbagi reaksi emosional dalam sebuah
cerita.
2. Teks Tanggapan
Teks
Tanggapan
Genre
Tanggapan
Pribadi
Mereviu
Panafsiran
Tanggapan Kritis
3. Teks Argumentasi
Teks
Argumentas
i
Genre
Eksposisi
Diskusi
Tujuan
Bereaksi emosional terhadap teks.
Mengevaluasi teks, sastra visual, atau
musik.
Menafsir/memaknai pesan sebuah teks.
Menanggapi pesan teks.
Tujuan
Mendebat
suatu
sudut
pandang
lingkungan dan sosial.
Mendikusikan dua atau lebih sudut
pandang.
Genre
Menceritrakan
Otobiografi
Menceritrakan
Otobiografi
Menceritrakan Sejarah
Ihwal Sejarah
5. Teks Penjelasan
Penjelasa
n
Tujuan
Menceritrakan peristiwa dalam
kehidupan.
Menceritrakan tahap kehidupan.
Menceritrakan peristiwa sejarah.
Menceritrakan peristiwa sejarah.
Genre
Penjelasan yang Berurut.
Penjelasan.
Penjelasan Sebab-Akibat
6. Teks Laporan Hasil Observasi
Laporan
Tujuan
Menjelaskan suatu urutan.
Menjelaskan
beberapa
penyebab.
Menjelaskan efek ganda.
Genre
Tujuan
Genre
Prosedur
Tujuan
Bagaimana melakukan percobaan dan
pengamatan.
Penceritaan Prosedur
Percobaan dan pengamatan.
Genre Teks menurut Droga, Louis dan Humphrey, Sally. 2005
b. Tempat atau objek (sering imajinatif). Jenis ini tidak selalu merupakan jenis teks
yang berbeda dan sering menjadi bagian dalam teks-teks sastra seperti narasi.
10.
Teks Naratif
12.
Teks Tanggapan
2. Deskripsi Bagian
3. Deskripsi Kegunaan
2. Klasifikasi/ Definisi
3. Deskripsi Bagian
3. Struktur Teks Eksposisi
Struktur teks eksposisi mencakup: tesis (pembukaan) yang merupakan
pendapat atau opini, argumentasi atau alas an yang merupakan isi, dan
penegasan ulang yang merupakan penutup. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada bagan di berikut ini.
1.Tesis (Pembukaan)
Struktur Teks Eksposisi
2. Argumentasi (Isi)
3.Penegasan Ulang
(Penutup)
2.Deretan Penjelasan
(Eksplanasi)
3.Interpretasi
Struktur Teks
Cerita Pendek
2. Konpikasi
3. Resolusi
Sumber:
1. Droga, Louis dan Humphrey, Sally. 2005. Grammar and Meaning An Introduction
for Primary Teachers. New South Wales, Australia: Target Texts.
2. Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
3.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model
Pembelajaran pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia
3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam
Rapor
MATERI PELATIHAN :
Presentasi
hasil kerja
kelompok dan
dikomentari
oleh
kelompok lain
Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil
Diskusi
kelompok
perancanga
n penilaian
sikap,
pengetahua
n,
keterampila
n
Kerja
Kelompok
menyusun
contoh
instrumen
penilaian yg
baik
Presentasi
hasil kerja
kelompok dan
dikomentari
oleh kelompok
lain
Penyimpula
n hasil
diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil
Kerja
Kelompok
menyusun
contoh
laporan hasil
penilaian
Presentasi
hasil kerja
kelompok dan
dikomentari
oleh kelompok
lain
Penyimpula
n hasil
diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil
Lembar Kerja
LK- 3.1a
Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pebelajaran
bahasa Indonesia
Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain
Kompetensi Dasar
Topik /Tema
Sub Topik/Tema
Tujuan
Pembelajaran
Alokasi Waktu
:
:
:
:
Tahapan Pembelajaran
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Kegiatan
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
Lembar Kerja
LK - 3.1b
secara berpasangan,
pembelajaran
cermati
lembar
kerja
perancangan
model
Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model
Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model
Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai.
3 .......................
4 .......................
Topik
..
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu
:
:
:
TAHAP PEMBELAJARAN
1 Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
2
Problem statemen
(pertanyaan/identifikas
i masalah)
Data collection
(pengumpulan data)
Data processing
(pengolahan data)
Verification
(pembuktian)
Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisas
i)
1x TM
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
Topik
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu
: 3 ...................
4 ...................
:
:
:
: 1x TM
FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada
masalah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
.............................................
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
R3.1/3.2
Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK3.1b
Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
rancangan
NILAI
KRITERIA
90 < AB
100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup
(C)
70 < C
80
Kurang
(K)
70
NILAI
90 < AB
100
KRITERIA
1
alokasi waktu
3
Baik (B)
80 < B 90
Cukup
(C)
70 < C
80
Kurang
(K)
70
Tahapan
Pembelajaran
Mengamati
Kegiatan
1.
3.
5.
Mengolah informasi/
Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan
HO-3.1b
Contoh Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Kompetensi
Dasar
Topik/Bahasa
n
Alokasi
Waktu
1x pertemuan (2 JP)
Langkah Pembelajaran
Stimulation (simulasi/pemberian rangsangan)
1. Guru membacakan atau memperdengarkan pembacaan puisi Tanah
Kelahiranku Karya Ramadhan KH berikut ini.
b
.
c
.
d
.
e
.
Sumber
Paragraf
Penjelasan
Contoh
: 3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita
FASE-FASE
Fase 1
Orientasi
peserta didik
kepada
masalah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat
memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang
diperlukan dalam pembelajaran.
Melakukan brainstorming dengan menggunakan media gambar,
misalnya
Fase 3
FASE-FASE
Membimbing
penyelidikan
individu dan
kelompok
KEGIATAN PEMBELAJARAN
membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah.
Pada kegiatan ini peserta didik mendiskusikan materi dengan
membaca teks cerita moral/fable
Lembar kerja
G
uru membimbing siswa dalam memecahkan masalah mengacu
LK tersebut
Fase 4
Mengembangk
an dan
menyajikan
hasil karya
FASE-FASE
Fase 5
Menganalisa
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Guru bersama peserta didik menganalisis dan mengevaluasi
terhadap proses pemecahan masalah yang dipresentasikan
setiap
kelompok
maupun
terhadap
seluruh
aktivitas
pembelajaran yang dilakukan.
Guru
memberikan
penguatan
(mengasosiasi)
terkait
penguasaan pengetahuan atau konsep tertentu, misalnya
struktur teks cerita moral/fable dan cirri-ciri bahasanya.
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VIII/2
2.
Petunjuk Umum
1. Tentukanlah tokoh yang menjadi idola kalian!
2. Rumuskanlah pertanyaan yang esensial berkaitan dengan perjalanan hidup
idola Kalian!
3. Buatlah jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek (membuat timeline
dan deadline untuk menyelesaikan proyek menyusun teks cerita biografi)
4. Amati dan catatlah hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan idola yang
menjadi objek untuk penulisan teks cerita biografi!
5. Susunlah sebuah teks cerita biografi dari seorang tokoh yang menjadi idola
kalian. Tentukan tokoh idola, tulis hal-hal yang berkaitan dengan tokoh idola
(seperti: tempat dan tanggal kelahiran, tempat tinggal, pendidikan,
kegemaran, dan perjuangan hidupnya sampai meraih sukses), susun dalam
bentuk teks cerita biografi berdasarkan informasi tentang tokoh idola, serta
tuliskan kesimpulan dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan
EYD!
6. Mintalah temanmu untuk mengoreksi teks cerita biografimu dan perbaiki
sesuai dengan hasil koreksi temanmu
LEMBAR KERJA 1
JADWAL PEMBUATAN PROYEK
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Proyek
Nama
Kelas
: VIII
No
.
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Minggu 1
1.
Persiapan
2.
Pelaksanaan
3.
Pelaporan
LEMBAR KERJA 2
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
: Bahasa Indonesia
Proyek
Nama
Kelas
: VIII
Waktu
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
LEMBAR KERJA 3
LAPORAN HASIL PEMBUATAN PROYEK
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Proyek
Nama
Kelas
: VIII
Lembar Kerja
LK-3.2
4.
5.
Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar
Topik/Materi
1 ...
.....................................................
............
2 .
.........................................................
.......
3 .............................................................................
..........
..........................................
.............
................................................................................
...........
a. Observasi
b. Penilaian Diri
d. Jurnal
a. Tes Tertulis
Pilihan Ganda
Uraian
b. Tes Lisan
c. Tes Penugasan
.................................................................................................................
.........
a. Tes Praktik
b. Tes Proyek
-
Proyek
Produk
c. Portofolio
R- 3.2
RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta
pelatihan yang meliputi rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Pada penilaian sikap peserta ditugaskan dalam kelompoknya
membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal.
Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat intrumen tes tertulis
(Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan pada penilaian keterampilan
peserta ditugaskan membuat instrumen tes praktik, tes proyek dan tugas portofolio
Langkah-langkah penilaian
1. Cermati kriteria penilaian produk peserta
2. Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda
terhadap produk tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai berikut
Penilaian Sikap
PERINGKA
T
NILAI
Amat Baik
90 < AB
100
( AB)
KRITERIA
1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan
lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Baik (B)
80 < B
90
Cukup (C)
70 < C
80
Kurang
(K)
70
Penilaian Pengetahuan
PERINGK
AT
Amat
Baik
NILAI
KRITERIA
( AB)
Baik (B)
80 < B
90
Cukup
(C)
70 < C
80
Kurang
(K)
70
Penilaian Keterampilan
PERINGKA
T
NILAI
Amat Baik
90 < AB
100
( AB)
KRITERIA
1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan
lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Baik (B)
80 < B
90
Cukup (C)
70 < C
80
Kurang
(K)
70
HO-3.2
Indikator
Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik
selama kegiatan .
1.
2.
3.
4.
No
.
Nama
Pesert
a didik
Tanggung
jawab
Jujur
1
Jumlah Skor
Santun
1
1.
2.
3.
.
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
Nilai=
Jumlah skor
x 100
12
Dengan predikat:
PREDIKAT
NILAI
Sangat Baik
( SB)
80 AB
100
Baik (B)
70 B 79
Cukup (C)
Kurang (K)
60 C 69
<60
Pernyataan
YA
TIDA
K
1
2
3
4
5
: Bahasa Indonesia
: VII / 2
:
...................................
Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur dan
percaya diri dalam pengungkapan kembali peristiwa hidup diri
sendiri dan orang lain
Perilaku
Dilakukan/mu
ncul
YA
TIDAK
1
2
Nama
.
Ami
Skor perilaku/sikap
3
4
1
5
2
Jumlah
Nilai
Nilai=
Jumlah skor
x 100
2 x jumlah perilaku
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera.
Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk
memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada
pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak,
perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu
perhatian dan tugas guru, apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka
objektivitasnya berkurang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
a. Catatan atas pengamatan guru harus objektif
b. Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah
kejadian / peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
c. Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
Pedoman umum penskoran jurnal:
a. Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert.
Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.
Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)
Contoh Format Jurnal
Jurnal
Nama Peserta Didik
Aspek yang diamati
N
O
HARI/TANGGAL
: ..
: ..
KEJADIAN
KETERANGAN/
TINDAK LANJUT
B. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan. Instrumen tes
tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian. Pada pembelajaran
bahasa Indonesia yang menggunakan pendekatan scientific, instrumen penilaian
harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi(HOTS,Higher Order
thinking Skill) menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan sampai kreatif.
Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasil
belajar bahasa Indonesia dirancang
sedemikian rupa sehingga peserta didik
menjawab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional
dalam taksonomi Bloom. Misalnya untukmenguji ranah analisis peserta didik pada
pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat membuat soal dengan menggunakan
kata kerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis,
mendeteksi, mengukur, dan menominasikan. Ranah evaluasi contohnya
membandingkan, menilai, memprediksi, dan menafsirkan. Penugasan adalah
penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik
secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Teknik Penilaian
Tes tulis
Tes lisan
Penugasan
tanah, air, api, batu, dan udara. Jika terpelihara dengan baik,
lingkungan hidup itu dapat menciptakan masyarakat yang sehat,
aman, tenteram, lahir dan batin
Berdasarkan strukturnya, teks observasi tersebut termasuk bagian.
A. Definisi umum
B. Definisi khusus
C. Deskripsi manfaat
D. Deskripsi bagian
2. Soal Uraian
Topik
KD
menentukan
Pedoman Penskoran
No
.
1.
Kelengkapan
Struktur teks cerpen lengkap
b. Struktur teks cerpen kurang lengkap
c. Struktur teks cerpen tidak lengkap
Kesesuaian
a. Data (kalimat) mendukung atau sesuai dengan
struktur teks cerpen dimaksud
b. Data (kalimat) kurang mendukung atau kurang sesuai
dengan struktur teks cerpen dimaksud
c. Data (kalimat) kurang mendukung atau kurang sesuai
dengan struktur teks cerpen dimaksud
2.
Skor
3
2
1
3
2
1
3. Tes Lisan
Pada pembelajaran bahasa Indonesia tes lisan dapat dilakukan, khususnya untuk
menilai kompetensi pengetahuan. Jika guru ingin mengembangkannya, guru dapat
membuat daftar pertanyaan dan cara menjawabnya
4. Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Contoh instrumen
tugas untuk suatu topik dan KD.
Topik
: Teks eksposis
C. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu
dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang
digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau
konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling
sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi
seperangkat kriteria yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang
dapat menggambarkan capaian kompetensi peserta didik.
1. Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Contoh Tes Praktek
Topik
KD
teks
2.
Kriteria Penilaian
Isi
a. Lengkap dan terinci
b. Lengkap tetapi kurang terinci
c. Kurang lengkap dan terinci
d. Kurang lengkap dan kurang terinci
Organisasi
a. Teratur dan logis
b. Teratur tetapi tidak logis
c. Kurang teratur dan logis
d. Kurang teratur dan kurang logis
Skor
4
3
2
1
4
3
2
1
3.
Pilihan kata
a. Tepat dan sesuai
b. Kurang tepat dan sesuai
c. Tiidak tepat dan sesuai
4. Kalimat
a. Mudah dipahami
b. Sedikit sulit dipahami
c. Sulit dipahami
5. Ejaan dan tanda baca
a. Tidak ada yang salah
b. Sedikit yang salah
c. Banyak yang salah
3
2
1
3
2
1
3
2
1
2. Penilaian Proyek
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
VII/1
Materi Pokok
Kompetensi
Dasar
Rumusan Tugas
Guru Pembimbing
Nama
Kelas
ASPEK
PERSIAPAN :
a.
Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
PELAKSANAAN :
a.
Keakuratan Data / Informasi
b.
Kelengkapan Data
c.
Analisis Data
d.
Penarikan Kesimpulan
:
:
:
SKOR (1 - 3)
LAPORAN PROYEK :
a.
Sistematika Laporan
b.
Penggunaan Bahasa
c.
Ejaan
d.
Tampilan
TOTAL SKOR
3. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan
seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif
untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta
didik dalam kurun waktu tertentu.
Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus
menerus perkembangan pengetahuan dan
keterampilan peserta didik dalam
bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran
secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta
didik.Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru
mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam
menguasai kompetensi pada suatu tema.
Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio.
-
catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi
tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.
LK- 3.3
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA
PETUNJUK KEGIATAN
Tujuan Kegiatan :
Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil
penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen
Penilaian Hasil Belajar SMP
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang
meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran
bahasa Indonesia selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor
R-3.3
RUBRIK PENGOLAHAN NILAI BAHASA INDONESIA UNTUK RAPOR
Rubrik pengolahan ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta
pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai
rapor yang dibuat peserta pelatihan
PERINGK
AT
NILAI
Amat
Baik
( AB)
90 < AB
100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup
(C)
70 < C
80
Kurang
(K)
70
KRITERIA
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan tepat, deskripsi
capaian kompetensi tiga macam penilaian sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan tepat,dua deskripsi
capaian kompetensi sesuai dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian
tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian
tepat,satu deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai
HO-3.3
PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2013tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa hasil penilaian oleh
pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi
pencapaian kompetensi kepada orang tua dan pemerintah.
Standar Penilaian Pendidikan pun menyebutkan bahwa laporan hasil penilaian oleh
pendidik berbentuk:
1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi untuk hasil penilaian kompetensi
pengetahuan serta keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematikterpadu.
2. Deskripsi sikap diberikanuntuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial.
3. Penilaian oleh masing-masing pendidik secara keseluruhan dilaporkan kepada
orang tua/wali peserta didik dalam bentuk Laporan Pencapaian kompetensi
Peserta Didik.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 66 Tahun 2013 Bab II, Bagian E poin
e nomor 1) dan 2) menyatakan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas laporan hasil penilaian oleh pendidik
yang berbentuk:
1. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi
pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematikterpadu.
2. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
ada 3
0,00
1,00
1,33
1,66
2,00
2,33
2,66
3,00
3,33
3,66
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
1,00
1,33
1,66
2,00
2,33
2,66
3,00
3,33
3,66
4,00
Predikat
D
D+
CC
C+
BB
B+
AA
(jumlah
Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekerti
sebagai berikut:
NH
= 70,
NUTS
= 60,
NUAS
= 80
Nilai Rapor
= {(2x70)+(1x60)+(1x80)} : 4
= (140+60+80) : 4
= 280: 4
Nilai Rapor
= 70
Nilai Konversi = (70 :100) x 4 = 2,8 = Baik
Deskripsi
= sudah menguasai seluruh kompetensi
denganbaik namun masih perlu
peningkatan dalam .... ( dilihat dari Nilai Harian
yang kurang baik atau
pengamatan dalam penilaian proses ).
2. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik).
b. Penilaian Keterampilandiperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas:
1) Nilai Praktik
2) Nilai Portofolio
3) Nilai Proyek
c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD.
d. Penentuan Nilai untuk Kompetensi Keterampilan menggunakan rentang
nilai seperti penilaian Pengetahuan pada tabel 2
e. Penghitungan Nilai Kompetensi Keterampilan adalah dengan cara:
1) Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan
2) Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
3) Pembobotan
ditetapkan
oleh
Satuan
Pendidikan
mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik.
dengan
4) Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari pada Nilai Portofolio
dan Proyek karena lebih mencerminkan proses perkembangan
pencapaian kompetensi peserta didik.
5) Rumus:
Jumlah Nilai (Praktik, Portofolio, Projek)x 4
Jumlah nilai maksimal
6) Contoh Penghitungan
Penilaian observasi
2)
3)
4)
f.
No.
Skor
Predikat
Skor 1,33
Kurang (K)
Cukup (C)
Baik (B)
1. = sangat kurang;
2. = kurang konsisten;
3. = mulai konsisten;
4. = konsisten;
2) Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan
3) Pembobotan
ditetapkan
oleh
Satuan
Pendidikan
mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta didik
dengan
4) Nilai Proses atau Nilai Observasi disarankan diberi bobot lebih besar
dari pada Penilaian Diri Sendiri, Nilai Antarteman, dan Nilai Jurnal Guru
karena lebih lebih mencerminkan proses perkembangan perilaku
peserta didik yang otentik.
5) Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 : 1 untuk Nilai Observasi : Nilai
Penilaian Diri Sendiri : Nilai Antarteman : Nilai Jurnal Guru (jumlah
perbandingan pembobotan = 5.
6) Rumus penghitungan:
Jumlah nilai (Observasi,diri sendiri,antar teman,jurnal)
-------------------------------------------------------------------- x 4
Jumlah Nilai maksimal
Siswa A dalam mata pelajaran bahasa Indonesia memperoleh :
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Observasi
= 4
diri sendiri
= 3
antarpeserta didik
Jurnal
Rapor
Nilai Konversi
Deskripsi
= 3
= 4
= {(2x4)+(1x3)+(1x3)+(1x4)} : 20 x 4
= (18:20) x 4 = 3, 6
= 3,6 = Sangat Baik
= Memiliki sikap SangatBaik selama
dalam proses
pembelajaran.
MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
4.1 Analisis Video Pembelajaran
4.2 Penyusunan RPP
4.3
Peer Teaching
MATERI PELATIHAN :
Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan
model yang sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi
pada pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari
perencanaan pembelajaran sampai pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan
materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan agar guru dapat berlatih
menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telag
ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran
( peerteaching)
Kompetensi yang Dicapai
Kerja
kelompok
mengidenti
fikasi aspek
aspek
kegiatan
pembelajar
an pada
video
Presentasi
hasil diskusi
analisis
tayangan
video
Kerja
Kelompok
menyusun RPP
untuk satu KD
Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil
2. Penyusunan RPP
Mendiskusik
an ramburambu
penyusunan
RPP yang
sesuai
standar
Proses
Presentasi
RPP yang
telah direvisi
dan
Penyimpulan
hasil diskusi
3. Peer Teaching
Mempraktikka
n
pembelajaran
sesuai dengan
RPP yang telah
disusun
melalui peer
teaching
Diskusi
tentang
instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajara
n
Melakukan
refleksi
terhadap
pelaksanaan
peer teaching
Penyimpulan
hasil diskusi
dan
rangkuman
hasil peer
teaching
LK-4.1
ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi
Tujuan Kegiatan :
Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu
menganalisis pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik
Langkah Kegiatan:
1. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru model dalam video
2. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan
kesesuaian dan ketersediaan setiap aspek
3. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan
pembelajaran
4. Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan Anda berkaitan dengan
kesesuaian RPP dengan pembelajaran yang disajikan pada video
5. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan
Peer-teaching
Ya
Tid
ak
Catatan
2
3
4
5
6
7
8
9
Ya
Tid
ak
Catatan
Ya
Tid
ak
Catatan
Ya
Tid
ak
Catatan
..................................................................................................................
..............................................
..................................................................................................................
.............................................
..................................................................................................................
.............................................
R- 4.1
PERINGKAT
NILAI
KRITERIA
Amat Baik
( AB)
90 < AB
100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C
80
Kurang (K)
70
LK4.2
TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan standar proses
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan
RPP menggunakan pendekatan saintifik
dan sesuai dengan
prinsip-prinsip pengembangan RPP
Langkah Kegiatan:
1. Buatlah sebuah RPP sesuai standar secara berkelompok
2. Telaahlah RPP yang telah diuat, pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP
yang harus ditelaah dalam format yang tersedia
3. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP
4. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek
pada RPP
5. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran
perbaikan RPP pada kolom yang tersedia
: .....................................................
Mata pelajaran
Topik/Sub topik
No
A
1.
: .....................................................
: ......................................................
Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Identitas Mata Pelajaran
Terdapat : satuan
pendidikan,kelas, semester,
program/program keahlian, mata
pelajaran atau tema
pelajaran/subtema, jumlah
pertemuan
B.
1.
Kompetensi Inti
2.
Kompetensi Dasar
C.
Perumusan Indikator
1.
2.
3.
4
D.
Perumusan Tujuan
Pembelajaran
Kesesuaian dengan KD
Kesesuaian dengan Indikator
Tidak
Sesu
ai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesu
ai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesu
ai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Catatan
No
Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
E.
1.
Kesesuaian dengan KD
Tidak
Sesu
ai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesu
ai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesu
ai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesu
ai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
F.
1.
2.
3
4.
F.
1.
2.
3
4.
G.
Metode Pembelajaran
1.
2.
Catatan
No
3
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
H.
Skenario Pembelajaran
1.
Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas
Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan saintifik(mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan
informasi, mengkomunikasikan)
Kesesuaian dengan metode
pembelajaran
2.
3.
4.
5.
I.
1
2.
3.
4.
Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Rancangan Penilaian
Pembelajaran
Tidak
Sesu
ai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Tidak
Sesu
ai
Sesuai
Sebagi
an
Sesuai
Seluruh
nya
Catatan
R- 4.2
Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta lain
dan digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masing-masing
peserta. Selanjutnya nilai RPP dimasukan ke dalam nilai portofolio peserta.
Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:
1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek
() pada kolom pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3) sesuai
dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran
4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh
5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
Mata Pelajaran
Nilai=
Jumlahskor
x 100
90
PERINGKAT
Amat Baik
( AB)
NILAI
90 < AB
100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
HO-4.2
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Hakikat RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan
kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD
dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode
pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran; dan (7) penilaian.
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di
mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD dan untuk guru matapelajaran
yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK. Pengembangan RPP
dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan
maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan
pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara
berkelompok.
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara
bersama-sama melalui musyawarah guru MATA pelajaran (MGMP) di dalam suatu
sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang
ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara
berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan
disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
2. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP
Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai
berikut.
a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk
rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam
silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta
didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik
sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran
dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar.
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
f.
j.
l.
portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD
pada KI-3 dan KI-4.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan peserta didik.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus
diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa
hasil melakukan observasi lapangan.
f.
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi
waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu,
alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.
g. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Sumber:
Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013
: SMP
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VIII/2
Materi Pokok
: Teks Biografi
Waktu
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa
sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis.
2. Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam pengungkapan kembali peristiwa hidup diri sendiri dan
orang lain.
3. Membedakan teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi
baik melalui lisan maupun tulisan.
Indikator:
1) Membedakan teks biografi dengan teks cerita moral dilihat dari struktur isi.
2) Membedakan teks biografi dengan teks cerita moral dilihat dari fitur bahasanya.
4. Menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan
karakteriktik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
Indikator:
1)
2)
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Melalui membaca teks/struktur teks cerita moral dan biografi, peserta didik dapat membedakan teks cerita
moral dan biografi dilihat dari struktur isi dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
2. Melalui membaca teks cerita moral dan biografi, peserta didik dapat membedakan teks cerita moral dan
biografi dilihat dari fitur bahasanya secara jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
Pertemuan 2
1. Setelah mengamati langkah-langkah dalam menyusun teks biografi, menentukan langkah-langkah dalam
menyusun teks biografi dan mengumpulkan data/informasi tentang tokoh idola yang akan ditulis
biografinya, peserta didik dapat menulis teks biografi tokoh yang diidolakannya dengan jujur, percaya diri,
dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Setelah menyelesaikan tulisan tentang teks biografi tokoh idolanya, peserta didik dapat
mempresentasikan teks biografi tulisannya dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar.
D. Materi Pokok
Pertemuan 1
Perbedaan teks cerita moral dan teks biografi berdasarkan struktur.
Perbedaan teks cerita moral dan teks biografi berdasarkan fitur bahasanya.
Pertemuan 2
Langkah-langkah penyusunan teks biografi.
Menyusun teks biografi.
E. Metode Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Proyek
F. Media, Alat, dan Sumber
1. Media Pembelajaran
Film Dokumenter Biografi Hellen Keller
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013a. Bahasa Indonesia: Wahana Pengetahuan Kelas
VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013b. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan: Buku
Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
5. Peserta didik mendiskusikan perbedaan teks biografi dan teks cerita moral dari struktur isinya dengan jujur,
percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6. Peserta didik mendiskusikan perbedaan teks biografi dan teks cerita moral dari fitur bahasanya dengan
jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mengasosiasi:
7. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang perbedaan teks cerita moral dan teks biografi
antarteman dalam kelompoknya dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Mengomunikasikan:
8. Masing-masing kelompok peserta didik mempresentasikan perbedaan teks cerita moral dan teks biografi
dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kemudian ditanggapi
oleh kelompok peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.
Penutup (10 menit)
1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang perbedaan teks cerita moral
dan teks biografi.
2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami perbedaan teks cerita
moral dan teks biografi
3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai perbedaan teks cerita moral
dan teks biografi.
5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran
Pertemuan kedua
Pendahuluan (10 menit)
1. Perserta didik menrespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan
kondisi siswa dan kelas
2. Perserta didik merespon pertanyaan dari guru tentang keterkaitan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang menyusun teks biografi dengan menanyakan
buku biografi tokoh-tokoh yang pernah mereka baca atau ketahui.
4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan dan manfaat pembelajaran
Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati
1. Peserta didik mengamati contoh teks teks biografi seorang tokoh.
Menanya
2. Peserta didik menanyakan tentang langkah-langkah menyusun teks biografi, struktur teks biografi, dan
ciri/fitur bahasa dalam teks biografi.
Mengumpulkan Informasi
3. Peserta didik diarahkan untuk berkelompok kembali dengan anggota 5-6 orang seperti pada pertemuan
pertama.
4. Peserta didik menyusun teks biografi tentang tokoh idolanya dengan memperhatikan berbagai informasi
tentang alasan-alasan memilih tokoh dalam tulisan biografinya, identitas tokoh, dan perjuangan, prestasi,
dan hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh idolanya dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Mengasosiasi
5. Peserta didik dalam kelompoknya mendiskusikan penyusunan teks biografi tokoh idolanya berdasarkan
informasi tentang tokoh dari sumber yang akurat dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Mengkomunikasikan
6. Masing-masing kelompok mempresentasikan teks biografi yang telah disusun, kemudian kelompok lain
memberikan tanggapan/masukan dengan jujur, percaya diri, dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
7. Peserta didik bersama dengan guru menentukan teks biografi terbaik dengan jujur, percaya diri, dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
8. Teks biografi yang telah disusun oleh masing-masing kelompok dimuat di mading kelas.
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran tentang penyususnan teks biografi.
2. Guru memberikan umpan balik dengan menanyakan kendala-kendala yang dialami peserta didik dalam
menyusun teks biografi.
3. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah, yaitu menyusun teks biografi secara mandiri.
H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik
: Pengamatan Sikap
b. Bentuk
: Lembar Pengamatan
c. Instrumen
No.
1.
2.
3.
.
Nama
Peserta
didik
Religius/PBI
1
Jujur
4
Percaya Diri
4
3 4
sko
r
Nilai
Kon
v
Rubrik
Rubrik
Skor
x 100
skor maksimal
Konversi Nilai = (nilai/100) x 4
Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai sikap (K, C, B, SB)
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik
: Tes Tertulis
b. Bentuk
: uraian
c. Instrumen
1) Jelaskan perbedaan teks cerita moral dan teks biografi ditinjau dari struktur isinya!
2) Jelaskan perbedaan teks cerita moral dan teks biografi ditinjau dari fitur bahasanya!
Lembar Kerja:
Nama
Unsur Pembeda
Struktur
skor
Nilai
Konv.
Fitur Bahasa
Rubrik
Rubrik
Skor
Pedoman Penilaian:
Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek
Nilai =
x 100
skor maksimal
Konversi Nilai = (nilai/100) x 4
Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai pengetahuan.
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik
b. Bentuk
c. Instrumen
Susunlah sebuah teks cerita biografi dari seorang tokoh yang menjadi idola kalian. Tentukan tokoh idola,
tulis hal-hal yang berkaitan dengan tokoh idola (seperti: tempat dan tanggal kelahiran, tempat tinggal,
pendidikan, kegemaran, dan perjuangan hidupnya sampai meraih sukses), susun dalam bentuk teks
cerita biografi berdasarkan informasi tentang tokoh idola, serta tuliskan kesimpulan dengan
memperhatikan pilihan kata dan penggunaan EYD!
Rubrik
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
Kriteria Penilaian
Isi
a. Lengkap dan terinci
b. Lengkap tetapi kurang terinci
c. Kurang lengkap dan terinci
d. Kurang lengkap dan kurang terinci
Organisasi
a. Teratur dan logis
b. Teratur tetapi tidak logis
c. Kurang teratur dan logis
d. Kurang teratur dan kurang logis
Pilihan kata
a. Tepat dan sesuai
b. Kurang tepat dan sesuai
c. Tiidak tepat dan sesuai
Kalimat
a. Mudah dipahami
b. Sedikit sulit dipahami
c. Sulit dipahami
Ejaan dan tanda baca
a. Tidak ada yang salah
Skor
4
3
2
1
4
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
Jakarta, Juli 2013
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Cika Anugrah
LK-4.3
(Peer-teaching)
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajarandengan menerapkan
pendekatan saintifik
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu melaksanakan
pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai
Langkah Kegiatan:
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami
setiap aspek yang dinilai
2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model
3. Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru model
4. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian
Anda terhadap penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan
pelaksanaan pembelajaran
...............................................................................
Asal Sekolah
: ...............................................................................
Mata Pelajaran
: ...............................................................................
Kelas
......
: ..........................................................................
Topik/Subtopik
: ...............................................................................
2
3
Ya
Tid
ak
Catatan
Ya
Tid
ak
Catatan
Ya
Tid
ak
Catatan
R-4.3
RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk
menilai kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat
peerteaching.
Langkah Kegiatan:
-
Berikan tanda cek () pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan
penilaian Anda terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan
pembelajaran
Nilai=
JumlahYA
x 100
48
PERINGKAT
Amat Baik
( AB)
NILAI
90 < AB
100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
HO-4.3
Permendikbud
No.
81A
Tahun
2013
tentang