Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
Berbagai macam organisme terdapat di alam. Mereka saling mengadakan
hubungan ketergantungan antara satu dengan yang lain. Dalam hubungannya
dengan manusia, mereka dapat bersifat manguntungkan maupun merugikan.
Dikatakan menguntungkan karena tidak jarang mereka memiliki peranan yang
langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan manusia. Keberagamannnya
menjadikan kita untuk terus mempelajarinya lebih dalam. Sebaliknya di antara
mereka juga tidak sedikit yang merugikan bagi manusia. Kederadaannya kerap
kali membuat berbagai macam masalah bagi kita, mulai dari penyebab berbagai
macam penyakit, hama, merusak tanaman budidaya, dan sebagainya.
Sebagai hama, mereka kerap kali meresahkan para petani atau pemilik
kebun. Salah satu yang paling meresahkan adalah serangga. Banyak para petani
dan pemilik kebun yang dengan terpaksa gagal panen disebabkan karena tanaman
yang mereka miliki diserang hewan ini. Ada juga diantara serangga-serangga ini
yang menjadi fektor pembawa penyakit pada manusia. Demam berdarah yang
disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegepty, malaria tejadi karena gigitan
naymuk Anopheles, penyakit tidur, dan masih banyak lagi yang lainnya menjadi
masalah yang serius apalagi jika sudah mewabah di suatu daerah. Hewan-hewan
ini berasal dari filum arthropoda, salah satu anggota dari kerajaan hewan yang
mempunyai jumlah spesis paling banyak di alam. Bahkan diantaranya sudah
mengalami kepunahan.
Di sisi lain hewan-hewan dalm filum artropoda memilik peranan lain. Ada
sebagian dari mereka yang dapat dimakan dan menjadi bahan makanan yang
mengandung protein tinggi dan banyak disukai oleh manusia, misalnya: kepiting,
udang, dan sebagainya.Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang filum ini, penulis
akan menjelaskannya secara terperinci dalam makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Arthropoda
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan
mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya.1
Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan
di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis
dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang
adalah

Arthropoda.

Arthropoda

memiliki

beberapa

karakteristik

yang

membedakan dengan filum yang lain yaitu : Tubuh bersegmen; segmen biasanya
bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen
berpasangan (Asal penamaan Arthropoda), simetri bilateral, eksoskeleton berkitin;
secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, kanal
alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya
pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa
menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga tubuh;
sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi, sistem syaraf terdiri atas
sebuah ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari,
sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan
tali syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi biasanya
oleh tubulus malphigi; tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material
hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan
spirakel, tidak ada silia atau nefridia.
Secara evolusi kelompok arthropoda merupakan hewan yang paling
berhasil dalam mengembangkan jenisnya. Hampir 75% hewan di bumi ini adalah
arthropoda. Begitu juga di dalam gua, arthropoda memgang peranan penting dan
mempunyai keanekaragaman tinggi dan paling berhasil beradaptasi dalam
lingkungan gua. Arthropoda banyak ditemukan sebagi hewan yang khas dan
1 Pratiwi D. A. , Maryati Sri, Srikini, Suharno, S. Bambang, 2007, Biologi untuk SMA kelas X.
Jakarta : Penerbit Erlangga, hal: 69

teradaptasi dengan lingkungan gua. Arthropoda menyumbang sekitar 80% hewan


khas gua.
B. Ciri-Ciri Arthropoda
Secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas
biasanya mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang
anggota badan (appendages) namun sepasang anggota badan ini ada yang
mereduksi atau berubah bentuk dan fungsi sesuai dengan kebutuhan masingmasing kelompok. Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak memunyai
struktur tulang di dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding badan
keras yang menutupi tubuh bagian luar untuk melindungi bagian dalam tubuh
yang biasanya disebut eksosekeleton. Bagian paling luar mempunyai struktur
yang paling keras dan diperkuat oleh khitin. Meskipun keras namun strukutur ini
masih memungkinkan pergerakan di tiap ruas.
Adapun ciri-ciri lainnya, yaitu :
-

Merupakan hewan triploblastik acoelomata dengan simetri bilateral.


Secara umum memiliki 3 kharakter utama yaitu tubuh bersegmen

(ruas),memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang keras, dan ekor.


Tubuh dibungkus oleh kutikula sebagai rangka luar yang terbuat dari

protein dan kitin.


Eksoskeleton bersifat kaku dan keras dan dapat mengalami pergantian

pada kurun waktu tertentu disebut eksidisis.


Ukuran tubuh bervariasi dari yang berukuran kecil (dalam mm) sampai

yang berukuran besar (dalam meter)


Bentuk tubuh beruas-ruas dan tubuh dibedakan atas daerah kepala (caput),

dada (thoraks) dan perut (abdomen).


Alat indra pada hewan arthropoda berkembang dengan baik seperti indra
penglihatan, penciuman, antene untuk peraba dan penciuman, sebagian

besar terletak dibagian anterior tubuh.


Sistem peredaran darah terbuka, darah berupa hemolimphe dan

mempunyai jantung pembuluh


Sistem respirasi arthropoda yang hidup di air dengan menggunakan
insang, dan permukaan tubuh, sedangkan yang hidup di darat

menggunakan sistem trakea dan paru-paru buku.


Sistem ekskresi dengan menggunakan pembuluh Malpighi atau kelenjar
hijau
3

Sistem syarafnya tangga tali.2

C. Klasifikasi Arthropoda
Dilihat dari klasifikasi ilmiah, artropoda terdiri dari 10 kelas 3. Lima kelas,
yaitu Crustacea, diplopoda, chilopoda, insect dan arachnida merupakan kelaskelas utama yang perlu diketahui dalam hubungannya dengan kehidupan manusia.
Akan tetapi, dalam pembahasan dalam makalah ini yang akan dibahasa hanya 4
kelas saja yaitu:
1. Kelas Crustacea

Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari


kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai
suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal
seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan
hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah
beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan
anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan
hidup dengan menumpang pada inangnya.
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks
dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri
dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di
2 Sri Suharni Siwi, 2012, Kunci Determinasi Serangga, Yogyakarta: Kanisius, hal: 3.
3 Mukayat Djarubito, 1993, Zoologi Dasar, Jakarta: Erlangga, hal: 129

sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.
Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian
ujungnya terdapat ekor.

Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga

berfungsi untuk menyimpan telurnya. Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari


mulut, kerongkong, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolisme akan
diekskresikan melalui sel api. Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf
tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra
peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan). Hewanhewan Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya
dan sistem peredaran darah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah
terbuka. O2 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan
arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh
darah. Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan pembuhan
berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi
dewasa, larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.
Sebagian besar Malacostrata dimanfaatkan manusia sebagai makanan
yang kaya protein hewani, contohnya adalah udang, kepiting, dan rajungan.
Namun, beberapa jenis Crustacea juga dapat merugikan manusia, contohnya yuyu
yang dapat merusak tanaman padi di sawah dan ketam kenari perusak tanaman
kelapa di Maluku. Sub-kelas Entomostraca juga dimanfaatkan manusia sebagai
pakan ikan untuk industri perikanan.
2. Kelas Arachnida

Arachnida adalah kelas hewan invertebrata Arthropoda dalam subfilum


Chelicerata. Istilah arachnid berasal dari bahasa Yunani atau arachne,
berarti laba-laba, dan juga merujuk pada figur mitologi Yunani, Arachne. Di
dalamnya termasuk hewan seperti laba-laba, kalajengking, serta ketonggeng.
Arachnida pada umumnya berhabitat di darat. Tubuh bersegmen terdiri
atas sefalotoraks serta abdomen yang tak beruas. Di bagian sefalotoraks terdapat
organ-organ berikut ini :
1. Empat pasang kaki.
2. Delapan buah mata sederhana di bagian depan.
3. Satu pasang klisera (taring pisau mengandung racun berbentuk gunting
atau catut untuk melumpuhkan mangsa).
4. Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai indra, tangan, maupun alat
untuk melakukan kopulasi.
5. Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutra disebut spineret;
terdapat pada beberapa jenis Arachnida.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian ppopulasi serangga, terutama
serangga hama. Akan tetapi, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan
manusia, misalnya Sarcoptes scabei menyebabkan gatal atau kudis pada manusia,
Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda,
Otodectes cynotis menyerang anjing dan kucing, dan Dermacentor variabilis
sebagai vektor demam Rocky Mountain.

Arachnida terdiri dari beberapa ordo, yaitu :


a. Scorpiones
b. Araneae
c. Acarina
3. Kelas Insecta

Serangga (disebut pula Insecta) adalah kelompok utama dari hewan beruas
(Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut
pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam"). Serangga
merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran
serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.
Tubuh Insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen kepala, dada, dan perut.
Kepala Insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan persatuan
dari enam segmen. Pada bagian terdapat :
1. Sepasang mata faset (majemuk) yaitu mata yang memiliki beberapa
omatidium (mata tunggal).
2. Sepasang antena/alat peraba.

3. Tiga pasang mulut, yaitu rahang muka, rahang tengah, dan rahang
belakang.
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu protoraks, mesotoraks, dan
metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Pada
beberapa Insecta, di bagian kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Pada
umumnya Insecta mempunyai dua pasang sayap.
Bagian perut terdiri atas kurang lebih 11 ruas. Ruas belakang (bagian
posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Dalam kehidupan Insecta dikenal
adanya perubahan bentuk (metamorfosis).
Menurut metamorfosisnya, Insecta dapat dikelompokkan dalam beberapa
kelompok, seperti :
1. Tanpa metamorfosis
Kelompok hewan ini bentuk dan kehidupan larvanya merupakan miniatur
dari bentuk dan kehidupan hewan dewasa.
2. Metamorfosis tidak sempurna
Pada kelompok hewan ini, telur menetas menjadi larva yang mirip dengan
hewan dewasanya tetapi tidak memiliki sayap serta struktur reproduksi.
Larva akan mengalami beberapa kali ganti kulit sebelum menjadi dewasa.
3. Metamorfosis sempurna
Kelompok hewan ini mengalami empat tahap dalam siklus hidupnya,
yaitu telur, larva, pupa, dan imago (hewan dewasa). Larvanya tidak mirip
dengan hewan dewasanya. Pada tahap pupa, hewan akan membentuk
kepompong untuk melindungi dirinya selama pembentukan tubuh dewasa.
Hewan dewasa memiliki struktur reproduksi dan sayap.
Beberapa Insecta bersifat menguntungkan, antara lain untuk dimakan,
misalnya laron, untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu, untuk bahan
8

pakaian sutera, misalnya kepompong Bombyx mori, membantu proses


penyerbukan berbagai macam tumbuhan, di bidang ekologi, Insecta merupakan
bagian dari rantai makanan yang sangat penting dari berbagai konsumen, dan
berbagai Insecta tanah berperan dalam penggemburan tanah.
Insecta dibagi menjadi beberapa ordo, misalnya :
a. Thysanura
b. Isoptera
c. Hemiptera
d. Orthoptera
e. Lepidoptera
f. Siphonaptera
g. Diptera
h. Coleoptera
i. Hymenoptera
j. Neuroptera

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan
mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya.
Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan
di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis
dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang
adalah Arthropoda.
Klasifikasi Arthropoda antara lain:
1. Kelas Crustacea
2. Kelas Arachnida
3. Kelas Insecta

DAFTAR PUSTAKA

10

Djarubito, Mukayat, 1993, Zoologi Dasar, Jakarta: Erlangga


Suharni, Siwi Sri, 2012, Kunci Determinasi Serangga, Yogyakarta: Kanisius
Pratiwi D. A. , dkk, 2007, Biologi untuk SMA kelas X, Jakarta : Penerbit Erlangga

11

Anda mungkin juga menyukai