Pengertian
Perdarahan yang terjadi
hysterectomy
Penurunan hematokrit dari antepartum
ke post partum > 10%
Hematokrit post partum < 27 %
Tranfusi sel darah
PENYEBAB KEMATIAN
MATERNAL
PERDARAHAN (28 %)
Preeklampsia/eklampsia
(24%)
Infeksi (11%)
Distosia bahu
KEGIATAN UNTUK
MENINGKATKAN KESEHATAN
Pelayanan Obstetri dasar di
IBU DAN BAYI
tingkat Polindes dan Puskesmas
Menyediakan minimal 4
Puskesmas di setiap
Kabupaten /kota
Menyediakan Pelayana 24 jam di
RS Kabupaten / Kota
ETIOLOGI
Predisposisi :
Usia (yg terlalu tua /terlalu muda pd
saat melahirkan)
Paritas (Multi para /grandemulti)
Partus lama
Uterus terlalu tegang dan besar
Kelainan pada uterus (myoma uteri)
Malnutrisi
Diagnosis :
Gejala
Perdarahan yg lebih dari 500
600 cc
Kontraksi uterus lemah
Uterus lembek (boggy)
Sub involusi (fundus uteri naik)
Muka pucat/ anemis.
Hentikan perdarahan.
Cegah terjadinya syock.
Ganti darah yang hilang.
Penatalaksanaan khusus:
Tahap I (perdarahan yg tdk terlalu
banyak):
Berikan uterotonika, urut/ massage pd
rahim, pasang gurita.
Tahap II (perdarahan lebih banyak):
Lakukan penggantian cairan (transfusi /
infus), prasat /manuver, kompresi
bimanual, kompresi aorta, tamponade
uterovaginal, menjepit arteri uterina.
Bila semua tindakan diatas tdk menolong
maka dpt dilakukan histerekstomi.
RENCANA :
Jelaskan kpd klien ttg tanda-tanda terjadinya
infeksi.
antibiotika.
perdarahan.
Tujuan:
Hb > 10 gr %.
Konjungtiva tidak anemis.
Mukosa tidak pucat.
RENCANA :
Identifikasi pengetahuan pasien ttg anemia dan
(Diet TKTP).
besi.
pasien.
RENCANA :
Anjurkan pasien utk lebih banyak minum.
R/ Peningkatan intake cairan dpt meningkatkan volume
secara dini.
cairan yg berlebihan.
Kolaborasi dalam:
Pemberian cairan infus / transfusi.
Pemberian koagulantia dan uterotonika.
Pemasangan CVP.
Pemeriksaan BJ Plasma.
4.
RENCANA :
Observasi TTV dalam batas normal.
R/ Perubahan TTV merupakan tanda awal deteksi
yg manis.
R/ Mengurangi pemecahan protein dan lemak yg
Kolaborasi dalam:
Pemeriksaan BGA.
Pemberian cairan intravena.
5.
RENCANA :
Jelaskan pd pasien ttg pentingnya menjaga kebersihan
diri.
R/ Pengetahuan yg memadai memungkinkan klien
kooperatif thdp tindakan perawatan yg dilakukan.
Bantu klien dlm memenuhi kebutuhan nutrisi (makan
dan minum).
R/ Kelemahan tubuh mengharuskan klien memenuhi
kebutuhan dgn bantuan orang lain.
Bantu klien dlm memenuhi kebutuhan kebersihan diri.
R/ Kelemahan tubuh yg tjd dpt mengakibatkan
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kebersihan
perseorangan.
Observasi pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari.
R/ Peningkatan kemampuan pemenuhan kebutuhan seharihari dpt mencerminkan berkurangnya kelemahan tubuh.
Wassalam.