Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

SKABIES
ST. ULFA FAUZIA P.E.I
2010730162
TUTOR : DR. BOWO WAHYUDI, SP. KK

Identitas Pasien

Nama

: An. P

Umur

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Pelajar

Alamat

: banjar

Tanggal Berobat : 23 Februari 2015

: 13 Tahun

Anamnesa
(AutoAlloanamnesa)
Keluhan Utama :

Keluhan Utama :
bruntus bruntus kemerahan di
sela jari tangan kanan, kaki
kanan dan kiri disertai rasa gatal
yang hebat pada malam hari
sejak 4 hari sebelum masuk
rumah sakit

Riwayat Penyakit Sekarang


Bruntus

bruntus

Riwayat penyakit sekarang :


Riwayat penyakit sekarang :

beserta

gelembung

isi

bruntus bruntus kemerahan mula mula terdapat sela

j putih
cairan
di sangat
kaki
kanan
dan
kiri sering
Bruntus
yang
muncul
secara
tiba-tiba
dan
jari tangan bruntus
dansusu
terasa
gatal
terutama
malam
Seorang
menyebar
dari
anak
laki-laki
jari tangan
berusia
ke pasien
kaki13
kanan
dan
kaki
di
garuk
menggunakan
kuku.
juga
sering
hari,
berntus
disela
tangan
tidak
disertai
rasa
panas
dan
kiri.
sebelumnya
pasien
tidak
memakai
seperti
tahun
datang
ke Poliklinik
Kulit produk
nyeri.
bermain
di tanah
dan
pekarangan
pesantren
deterjen,alkali,
pelumas,lotion
.Bruntus-bruntus
Kelamin
RSU
Banjar
diantar
oleh
Lalumenggunakan
hari
ke2
beruntus-beruntus
menyebar
ke pada
kaki
tanpa
sendal
yang
membuat
pasien
disangkal karena akibat makan makanan yang
kanan
orang
tuanya,
dengan
keluhan
gelembung
yang
berisi
cairan putih keruh
menyebabkan alergi seperi,ikan laut,telur ataupun
dan
kakimudah
kiri sampai
dengkul.
bruntus
di
kaki
kanan
dan
bruntus-bruntus
kemerahan
sela
makin
pecah.
gelembung
isi
caran
putih
obat-obatan.
Pasien
mengaku
belumdipernah
mengalami
kiri
jari tangan
kanan,
kaki
kanan
kiri sering
susu
yang
masihdan
basah
keluhan
yangpecah
sama dan
sebelumnya
dan
pasien
disertai
sebagian
gelembung
yang
berisi cairan
menyangkal
disertai
dengan
terkena
gigitan
gatal
serangga.
yang
bruntus
yang
terkena
debu
danrasa
tanah.
pasien
juga putih
sering
susu
menyebar
dingorek
kaki
dan
menimbulkan
gelembung
berisi
bertambah
hebat
ketika
malam
hari,
mengorek
bekas
luka
gelembung
pecah
yang
tidak
terasa
panas
atau nyeri,hanya
terasa
gatal
cairan
putih
keruh
disangkal
disertai
rasa
pegal,nyeri
sejak
4
hari
sebelum
masuk
rumah
yang menimbulkan luka sulit kering cairan sisa
tulang,
otot, nyeri
yang sebagian
adakepala.
yang sudah pecah karena tergesek
sakit.
luka
yang menyebar ke daerah sekitarnya.
dan digaruk dengan kuku oleh pasien dan bekas

lanjutann
Pasien sudah berobat ke klinik saat hari ke 2 merasakan
keluhan, pasien diberi obat yang dexametason 3x1 , dan
diberi
saleptinggal
benosol
yang dioleskan
2x1. pasien
tinggal
di
Pasien
di daerah
tropis Indonesia
lingkungan
pondok
pondok
pesantren,
seluruh teman
satu kamar
pondok
pesantren
yang lingkungan
nya sangat
padat, kebersihan
pesantren
keluhan
yang
sama yaitusendal.
kurang,pasien
sering menderita
bermain di tanah
tanpa
menggunakan
beruntus
dan
gatal gatal.
tidur
menggunakan
kasur
dengan
keadaan
pondokpasien
pesantren
yang
semi permanent
lantai pelur
dilapisi
karpet
yangmenderita
jarang di bersihkan
yangdengan
berbarengan
dengan
teman
yang
gatal dan
dan dicuci
beratap
, Setiap hari pasien
beruntus.
pasien
jugagenteng.
sering menggunakan
baju berangkat
yang
sekolah,dengan
ke masjid
berjalan
kaki pesantren
bersama teman-temannya
bergantian
teman
kamar
yang menderita
keluhan yang gatal dan beruntus.pasien mandi 1- 2x sehari,
pasien jarang mencuci kasur sprei yang digunakan
bersaaman. biasanya hanya dibersihkan dengan sapu lidi.

R. Keluarga
Di keluarga tidak ada yang
menderita keluhan yang sama, DM-,
ASMA-, hanya ling pesantren semua
terkena keluhan yang sama

R. Penyakit Dahulu, R. Alergi


Belum pernah mengalami
keluhan seperti ini, r. Alergi
-, R. Atopik -

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran

: Composmentis

Keadaan umum

Vital Sign

: Tampak sakit ringan

Tekanan darah

:-

Nadi

: 80 x/menit

RR

Suhu

: 18 x/menit
: 36C

Status Generalis
Kepala : normocephal
Rambut : berwarna hitam, distribusi merata,
tidak mudah dicabut
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik
-/-,
pupil isokor
Hidung : normotia, deviasi septum (-), secret /-, rhinore -/ Telinga : normotia, otore -/-, serumen -/ Mulut : caries (-), lidah kotor (-), tonsil T1-T1,
faring tidak hiperemis
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran

Thoraks:
Paru

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris


Palpasi : Vokal Fremitus kanan dan kirisimetris
Perkusi : Sonor pada ke 2 lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS IV linea
midcalvicularis sinistra
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop
(-)

Abdomen:
Inspeksi : perut datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : timpani pada keempat kuadran
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba

Status
Dermatologis
Distribusi Regional

Pada sela jari tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri
A/R

sampai dengkul

Multiple, diskret, bilateral, batas tegas, bentuk bulat,


Lesi

ukuran miliar sampai lentikuler diameter yang terkecil


0,3cm dan yang terbesar 1cm, menimbul dari permukaan
kulit, sebagian kering sebagian basah

Efloresen Papul eritematosa, makula hiperpigmentosa, vesikel,


si

pustula, erosif,skuama,krusta,

Status
Dermatologis

Pemeriksaan
kerokan kulit

Hasil : Gambaran tungau


ditemukan Sarcoptes scabiei dewasa

Resume
anak laki-laki 13 tahun
papul
eritematosa,
disertai pustula di daerah manus,
jarang menggunakan
sendal
tinggal dextra
di lingkungan
padat,4hari
berkelompok,tropis,lingkungan
tidak higiene
pedis
sinistra
Sebelum masuk Rumah
sakit
prutitus
nocturnal, menggaruk papul dan pustul di sela
Pemeriksaan Fisik : Dalam batas normal
jari
tangan
dan kaki :
Stasus
Dermatologikus
Distribusi : Regional
vesikel,erosif,skuama,
krusta di daerah pedis dextra
A/R : Pada sela jari tangan,kaki kanan dan kiri sampai dengkul
sinistra
Lesi : Multiple, diskret, bilateral, batas tegas, bentuk bulat, ukuran miliar
sampai lentikuler
diameter
yang terkecil
0,3cm dan yang
terbesaryang
1cm,
terdapat
teman
sekamar
yang menderita
keluhan
menimbul dari permukaan kulit, sebagian kering, sebagian basah.
sama
Efloresensi : Papul eritematosa, makula hiperpigmentosa, vesikel,
pustula,
erosif,skuama,krusta,
tidur
dengan
kasur,sprei, handuk yang sama yang
pemeriksaan penunjang di dapatkan tungau sarcoptei scabiei dewasa
menderita keluhan yang sama
sering memakai pakaian teman yang menderita
keluhan yang sama

E. DIAGNOSA BANDING

skabies impetigenisata

skabies + furunkulosis

skabies + folikulitis

DIAGNOSA KERJA

skabies impetigenisata

RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG :

Pemeriksaan darah rutin

Rencana pemeriksaan
penunjang

Burrow ink test dengan bantuan lamp wood

Pemeriksaan darah rutin

Penatalaksanaan
PENATALAKSANAAN

Non-Medikamentosa :
Medikamentosa :
1. Topikal
Edukasi: ke pasien bahwa penyakit ini menular
2. Permethrin
Meningkatkan
perorangan
dan
lingkungan
krim kebersihan
5 % dioleskan
pada seluruh
area
tubuh dari leher
3. ke
Menghindari
orang setelah
orang8-14
yang
terkena
penyakit
ini dan
bawah dan dibilas
jam,
dianjurkan
pengolesan
4. pada
memberitahu
mereka
pergi
berobat ke dokter.
malam harikepada
kemudian
dicuciuntuk
pada esok
harinya.
5. Sistemik
Pakaian, handuk, sprei, yang digunakan direndam dengan air
:r/ dicuci,
amoksisilin
500dan
mg disetrika.
3x1 selama 7 hari
6. antibiotik
panas lalu
jemur
: r/ Chlorpheniramin
4mg di
1x cuci
1
7. Antihistamin
Menjemur alat
alat tidur ataumaleat
yang tablet
tidak bisa
dan
8. jangan memakai pakaian, handuk bersama sama.
9.Menghindari kontak dengan hewan ternak.
10.Jangan menggaruk bagian yang gatal.

Prognosis

Quo Ad Vitam
: Ad Bonam
Quo Ad Functionam : Ad
Bonam
Quo Ad Sanationam : Ad
Bonam

Analisa Masalah
BERDASARKAN
Mengapa pada kasus iniANAMNESA
di diagnosis dengan scabies
Berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

pasien
sering menggaruk bruntus dan gelembung isi cairan
Impetigenisata
penunjang ?pada kasus di dapatkan.
putih
susu dengan
kuku, mengakibatkan
luka dan
Berdasarkan
pada pasien inimenjadi
didapatkan
Distribusi
:anamnesis
Regional
cairan
yang
dari
gelembung
menyebar
dan membuat
keluhan
berupa
:sela jari
A/R
: Padakeluar
tangan,kaki
kanan
dan kiri sampai
gelembung
Keluhan
gatal dibaru
seluruh tubuh sejak 4 hari sebelum masuk RS.
dengkul
Lesi : Multiple,
bilateral,
batas
tegas,
bentuk
bulat,
Sebelum
ini terjadi
teman
teman
satu kamar
Gatal
dirasakan
terusdiskret,
menerus
dan semakin
hebat
pada
malam
ukuran miliar sampai
lentikuler diameter
terkecil
ldipesantren/pondok
mengalami
hal yangyang
sama
dengan
hari.
0,3cm
dandengan
yang
terbesar
menimbul
dari bruntus
permukaan
Pasien
tidur
kasur,1cm,
sprei,
karpet
yang
sberbarengan
Keluhan
pertama
kali dirasakan
berupa
bruntus
kulit, orang
sebagian
kering,
sebagiankeluhan
basah. yang sama dengan
dengan
yang
menderita
kemerahan
pada kedua
lengannya.
Efloresensi : Papul eritematosa, makula hiperpigmentosa,
pasien.
mandikali
kadang
kadang
sekali
atautangan
dua kali
sehari.
Timbul
pertama
di kedua
sela jari
lengan
kemudian
vesikel, pustula, erosif,skuama,krusta,
Kasur
dan
karpet
yangdan
jarang
dibersihkan
menyebar
ke kaki
kanan
kirididisertai
gelembung
isi cairan
pemeriksaan
penunjang
dapatkan
tungau sarcoptei
putih susu
, sebagian
scabiei
dewasaada yang pecah sebagian belum

Analisa Masalah
dari anamnesis,pemfis di dapatkan bahwa pasien menderita
skabies ini disertai dengan gelembung is cairahn putih susu
,sebagian ada yang pecah,mengering
berwarna
kuning.sesuai &
BERDASARKAN
ANAMNESA
teori . Efloresensi berupa papula atau vesikel
dimana puncaknya
PEMFIS
terdapat gambaran terowongan atau kunilikulus
di garuk
dapatTEORI :
SESUAI
DENGAN
menyebabkan infeksi sekunder dengan gambaran kunilikulus
berubah menjadi pustula .
TERDAPAT4 gejala dan
skabies impetigenisata adalah skabies denganpemeriksaan
tanda terdapat
penunjang
pus,pustula ,bula purulen,krusta berwarna kuning,
yangleukositosis
mendukung
dapat pula disertai demam 5. pada pasien ini terdapat pustula
yang sesuai dengan diagnosis skabies impetigenisata
LOKASI TEMPAT
PREDILEKSI SKABIES
SESUAI

Analisa Masalah
Sesuai dengan Teori
Pada skabies
dikasus
dapatkan
rasa gatalbisa
hebat
yang mengakibatkan
Mengapa
pada
ini skabies
bersatu
dengan infeksi
4.
pasien menggaruk
sehingga
kerusakan
di epidermis
sekunder
atau yang
disebutterjadi
skabies
impetigenisata
?
Skabies
Pasien
: impetigenisata terjadi karena kerusakan di epidermis,
maka bruntus
fungsi beserta
kulit sebagai
pelindung
Bruntus
gelembung
isi cairanakan
putihterganggu
susu di kakisehingga
kanan dan
terjadinya
infeksi.
yang
kurang,
kiridapat
seringmenyebabkan
di garuk menggunakan
kuku.
pasien higiene
juga sering
bermain
di tanah
dan
pekarangan pesantren
tanpa
menggunakan
sendal gizi,
yanganemia,
membuat
menurunnya
daya tahan
tubuh
seperti kurang
6.
gelembung
berisi
cairan putih
susu
makin mudah
pecah.
gelembung
isi
penyakityang
kronik,
neoplasma
dan
diabetes
Skabies
dengan
infeksi
caran
putih susuyang
pecah
dan masih
basah
sering terkenamerupakan
debu dan
sekunder
atau yang
disebut
skabies
impetigenisata
tanah. pasien juga sering mengorek ngorek bekas luka gelembung pecah
bentuk skabies yang sering terjadi, karna rasa gatal pada lesi lalu
yang menimbulkan luka sulit kering cairan sisa luka yang menyebar ke 5
bekassekitarnya.
garukan yang merupakan tempat untuk infeksi sekunder
daerah

Analisa Masalah

Berdasarkan teori , Angka Kejadian Skabies di


Indonesia menempati urutan ke 3 dari 12 penyakit
kulit tersering, menurut DEPKES RI tahun 2008 5,612,95. angka kejadian Skabies dengan infeksi
sekunder adalah sebanyak 30% 7.

Analisa Masalah

Sesuai teori : Follikulitis adalah Rasa gatal dan rasa terbakar


Sesuai
teori rambut.
: Furunkulosis
adalah
radang
folikel rambut
dan
pada
daerah
Berupa
makula
eritematosa
disertai
Mengapa
pada
kasus
ini
di
diagnosis
banding
sekitarnya,
keluhan
nyeri ditembus
kelainan berupa
nodus
2,4eritematosa
papul
atau
pustul
yang
oleh
rambut
. Pada
skabies
impetigenissata,
skabies
berbentus
kerucut
di
tengahnya
terdapat
pustul
kemudian
pemeriksaan kulit didapatkan efloresensi berupa makula
+furunkulosis,
skabies
+ folikulitis
?
melunakpapul,
menjadi
abses dan
yang
berisi pus
berwarna
eritema,
pustul,
krusta
miliar
sampaiputih 7.
susupasien
dan jaringan
nekrotik
lalu memecah
membentuk
fistel
Pada
8.
: terdapat
bruntus-bruntus
Kemerahan
di sela
lentikular,
regiona
sesuai
dengan
pertumbuhan
rambut
tempat
tempat
predileksi
ialah
aksila,
jari
tangan,
menyebar
ke
kakimuka,
kanantangan,
dan
kiri, kaki,
disertai
rasa
predileksi
biasanya
ditungkai
bawah,
multiple,dibibir
atas,dagu
1,3,5
bokong
9
getal
hebat pada malam
hari,
bruntus
di kaki disertai
bilateral,mandibula,
submandibula
.
dengan
gelembung berisi cairan warna putih susu,
sebagian ada yang pecah, mengering berwarna kekuningan

Analisa Masalah
BERDASARKAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Burrow ink test dengan bantuan lamp wood
Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan burrow ink test
agar memudahkan melihat terowongan yang dibuat
oleh tungau sarcoptes scabei, caranya oleskan gentian
violet ke
permukaan kulit yang terdapat lesi, lalu tinta
akan terabsorbsi dan memudahkan melihat terowongan.
Pemeriksaan darah rutin :
pada kasus ini kenapa dilakukan juga darah rutin
untuk melihat adanya leukositosis. biasanya di
dapatkan leukositosis pada skabies plus infeksi
sekunder7.

Edukasi ke pasien bahwa penyakit ini menular. (pada anamnesa


pasien sesuai, yaitu pasien
tertular dari temannya)
BERDASARKAN

PENATALAKSANAAN

MEDIKAMENTOSA
:
Meningkatkan
kebersihan
perorangan dan lingkungan (sesuai ,
MEDIKAMENTOSA
:
Jangan menggaruk luka karena bisa menjadi tempat infeksi baru dan
dirumah
pasien
jarang membersihkan
lingkungan
rumahnya)
ORALmeninggalkan
CTM
: Menggunakan
krim yang
di atas
dapat membunuh
tungau
Antibiotik
dapat
bekas garukan
permanen.
(berdasarkan
MEDIKAMENTOSA
: pada pasien ini karena pasien menderita
penggunaan
antibiotik

tetapi
mereka
masih
ada
kulit
sampaipenyakit
tubuh
istirahat
mereka
turun
MEDIKAMENTOSA
: diyang
anamnesa
Menghindari
orang
orang
terkena
(sesuai
pada
pasien
sering
menggaruk
badannya
jika
gatal,
infeksi
sekunder.
antibiotik
yang
digunakan
padaini.
skabies
TOPICAL
PERMETHRIN
: sesuai
Suatu skabisid
berupa
piretroidmengurangi
sintesis yang
dan
menyerapnya.
antihistamin
dapat
membantu
rasa
impetigenosa
adalah
ini
teori
pasien
, sering
kontak
disekolah
dan
ditempat
bermain)
terutama
disela
jari
tangan
hingga
menjadi
erosif).
TOPICAL
PERMETHRIN
: Efek
samping
Dapat
timbul rasa panas
Pada
skabies
impetigenisata
digunakan
efektif
pada
manusia
dengan dapat
toksisitas
rendah,antibiotik
bahkan dengan
gatal
pada
pasien
skabies.
seperti
terbakar
yang
ringan,
pedih,
gatal,
eritema,
serta
seperti
penisilin
G
prokain,
ampisilin,
amoksisilin
Menjemur
Pakaian, handuk,
sprei,
yang
digunakan
direndam
airjangan
panas
alat alat
tidur
atau
yang tidak
bisa didengan
cuci hipestesi
dan
pemakaian yang
berlebihan500
sekalipun
dan obat
ini telah dipergunakan
Penggunaan
amoksisilin
mg
selama
7 hari
ruam
kulit.
Efek
samping
ini
bersifat
sementara
dan
akan
menghilang
lalu dicuci,pakaian,
jemur dan
disetrika.
(sesuai pada
pasien
memakai
handuk
bersama
sama.anamnesa,
(dari
anamnesa
lebih dari 20 tahun. Krim permetrin ditoleransi dengan baik, diserap
sendirimenjemur
/ SUMBER : Wyatt
EL, Sutter SH, Drake LA. Dermatological pharmacology. In: Hardman JG, Limbird IE,
jarang
kasur
dan
karpet). dengan temannya).
pasien
memakai
handuk
berbarengan
eds. Goodman
and Gillmans
pharmacological sistemik,
basis of therapeutic.
10th ed.dimetabolisasi
New York: McGraw Hill, 2001:
1795-814.
minimal
dan
tidak the
diabsorbsi
serta
dengan

Non-Medikamentosa

&

Medikamentosa

cepat. /

SUMBER : Wyatt EL, Sutter SH, Drake LA. Dermatological pharmacology. In: Hardman JG, Limbird IE, eds.

Goodman and Gillmans the pharmacological basis of therapeutic. 10th ed. New York: McGraw Hill, 2001: 1795-814.

Daftar Pustaka
1. Handoko P Ronny. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi keenam. Penyakit kulit:
penyakit parasit hewani. Jakarta: FKUI; 2011. Hal. 122 125
2. Kartowigno S. 10 Besar Kelompok Penyakit Kulit. Edisi Pertama. Palembang :
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. 2011 : hal 167-173.
3. Siregar R, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. Cetakan 1. Jakarta: EGC,
2005. Hal 102 103
4. Golant AK, Levitt J Scabies : A Review Diagnosis and Management Based on Mite
Biology. New York: Departemen of Dermatology, The mount sinai 2012. page 1 12
5. Burns DA, Diseases Caused by Arthropod and Other Noxious Animals. Newyork :
Elsevier 2004. Hal : 33.40
6. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA. Et al. Dermatology in General Medicine.
7th Ed. New York: McGraw-Hill, 2008; page 1205
7. Chosidow, Olivier. Scabies" The New England Journal of Medicine:England 2006: p
1718-1727.
8. Wyatt EL, Sutter SH, Drake LA. Dermatological pharmacology. In: Hardman JG,
Limbird IE, eds. Goodman and Gillmans the pharmacological basis of therapeutic.
10th ed. New York: McGraw Hill, 2001: p 1795-1814.
9. Mei Kane KS. Ryder JB, Johnson RA, Baden HP, Stratigos A. Scabies. Color atlas &
synopsis of pediatric dermatology, ed.1. New York: Mc Graw-Hill;2002.page :618-21

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai