ANALISIS DATA
didapatkan
penurunan
nafsu
makan
dan
penurunan
berat
>10-20 tahun)
atau
SIC
IV-V
(posterior).
Pada
auskultasi
dada
pasien
didapatkan suara dasar vesikuler yang menurun pada dada kiri SIC III-V/+
(anterior) atau SIC IV-VI/+ (posterior).
Adanya massa pada paru menyebabkan kelainan hasil pada
pemeriksaan fisik paru. Asimetrisan ukuran dada diduga akibat adanya
massa paru yang menyebabkan adanya retraksi intrathoraks yang
menyebabkan dada kiri lebih kecil dari kanan. Fremitus raba dada kiri juga
lebih jelas karena massa merupakan benda padat yang lebih mudah
menghantarkan getaran suara. Adanya suara redup mengindikasikan
adanya benda atau massa dalam sebuah ruang, sedangkan hasil
auskultasi penurunan suara vesikuler akibat massa karena massa paru
tidak menghantarkan getaran akibat perpindahan udara intraalveolar
dengan baik.
Hasil pemeriksaan penunjang terbaca Hb, Anthal eritrosit, dan
creatinin yang menurun disinyalir akibat massa paru yang menyebabkan
paraneoplastik sindrom. Patofisiologi terjadinya penurunan angka tersebut
masih belum diketahui.
Dari hasil foto thoraks didapatkan kelainan adanya penampakan
opasitas homogen di parahiller kiri yang pada foto lateral terproyeksi di
superior
segmental
lower
lobe.
Opasitas
homogen
tersebut
pemeriksaan
penunjang
mendukung
adanya
dugaan
sel
besar
adalah
sel-sel
ganas
yang
besar
dan
Pada siklus ke empat, dilakukan CT-Scan toraks. Pada pasien ini belum
diketahui hasil evaluasi kemoterapi secara obyektif.
Setelah dilakukan kemoterapi, pasien direncanakan melakukan
MSCT
scan
thoraks
dengan
kontras
pada
DPH
3.
Perencanaan