Kisi Komunitas
Kisi Komunitas
DI S K R I PS I
&
pemanfaatannya
Lingkungan Terbuka
milik
pribadi/umum,
pemakaian (siapa?)
Batas
Kebiasaan masyarakat
Transportasi
Pusat pelayanan
Sarana ekonomi
Sarana pendidikan
Sekolah-sekolah, pelatihan2
Sarana Ibadah
Industri di masyarakat
Tempat
pembuangan
sampah
Saluran
pembuangan,
pembuangan
tempat
sampah
sementara/permanen, keadaannya
Media informasi
Orang jalanan
SUMBER
Sensus,
Kecamatan, dan
kepala desa
KARAKTERISTIK PEKERJA
STATUS PEKERJAAN
1. Penduduk usia 18+
% Bekerja, % pengangguran, % pensiun
1. Kelompok Khusus
% Wanita dgn anak balita yg bekerja
1. Kategori Pekerjaan
% Nelayan, % Tani Tambak, % petani, dll
Kecamatan,
Kepala Desa
Keamanan
SUMBER
pelayanan
atau
perlindungan :
a. Kebakaran
b. Polisi
c. Sanitasi : limbah/sampah, air kotor
Kualitas Air
Transportasi
a)
b)
Komunikasi formal
Koran
Radio &
Televisi
Komunikasi informal
Papan pengumuman
Poster, dsb
8. Komunikasi formal ..
9. Aspek pendidikan ..
a. Status pendidikan rata2 penduduk
b. Tk pendidikan rata2 penduduk
c. Tipe/mcm sekolah
d. Bahasa yg digunakan sbg pengantar sehari-hari
e. Pendidikan yg tersedia baik didlm atau di luar komuniti
10. Metode pengumpulan data terdiri dari ..
WAWANCARA
STUDI DOKUMENTASI
11. Pengkajian status kshtn masy ..
TABULASI DATA
VISUALISASI DATA
PEMILIKAN LINGKUNGAN
PEMILIKAN PSIKOSOSIAL
PEMILIKAN FISIOLOGIS
Pendapatan
Sanitasi
Pemukiman
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
Aktifitas fisik
Kebersihan perorangan
Penyalahgunaan obat
Keluarga berencana (kb)
Penyediaan pelayanan kesehatan
Peraturan penulisan resep
Teknis prosedur
b)
Company Logo
Community leadership
Community organizing
Community financing
Community knowledge
Community decision making
Evaluasi
44. Hal yg perlu disiapkan dlm melakuakan pengorganisasian masy ..
Mencegah Osteoporosis
Osteoporosis adalah suatu sindroma penurunan densitas tulang (matrix dan mineral
berkurang), terapi rasio matrik dan mineral tetap normal. Osteoporosis terjadi karena
ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Densitas mineral
tulang berkurang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah walaupun dengan
trauma minimal.
Sit Up
2.
3.
4.
b.
Kebugaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kebugaran menyeluruh. Kebugaran
jasmani pada lansia adalah kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan yaitu
kebugaran jantung-paru dan peredaran darah serta kekuatan otot dan kelenturan sendi.
c.
Melihat berbagai perubahan karena penuaan, cara mengangkat dang mengakut yang
efektif, efisien, dan aman merupakan kebutuhan bagi lansia. Untuk menunjang prinsip
kinetic dalam mengangkat dan mengangkut dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Pegangan harus tepat, kerja statis local dihindari
2) Pegangan/tangan berada sedekat mungkin dengan tubuh
3) Punggung harus lurus
4) Dagu (kepala) diusahakan segera ke posisi tegak
5) Kaki diusahakan sedemikian rupa sehingga keseimbangannya kuat
6) Menfaatkan berat badan sebagai gaya tarik/dorong
7) Beban berada sedekat mungkin dengan garis vertical yang melalui pusat gravitasi
tubuh.
d.
Perlindungan sendi
Konservasi Energi
Konservasi energy adalah suatu cara melakukan aktivitas dengan energy yang relative
minimal, namun dapat memperoleh hasil aktivitas yang baik. Teknik konservasi
energy dapat dicapai apabila dalam setiap aktivitas memperhatikan hal-hal berikut :
1) Rencanakan aktivitas yang akan dilakukan sehingga tidak ada gerakan kejut yang
akan meningkatkan strees fisik atau emosional.
2) Atur lingkungan aktivitas sedemikian rupa sehingga pada waktu melaksanakan
aktivitas, energy dapat digunakan secra efisien
3) Jika mungkin, aktivitas dilakukan dalam posisi duduk
4) Jangan menjinjing atau mengangkat barang jika dapat didorong atau digeser.
5) Gunakan alat aktivitas yang relatife ringan
6) Lakukan aktivitas dengan cara yang sama karena akan membuat lebih efisien.
7) Dalam setiap aktivitas, harus sering diselingi istirahat. Salah satu pedoman adalah
sepuluh menit istirahat untuk setiap satu jam bekerja.
8) Bagi aktivitas menjadi beberapa bagian kemudian kerjakan pada waktu yang
berbeda.
f.
Peningkatan kekuatan otot pada lansia lebih ditujukan agar mampu melakukan gerak
fungsional tanpa adanya hambatan. Dalam latihan ini, jenis latihan yang dianjurkan
adalah latihan isotonic, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
merupakan teknik relaksasi yang sering digunakan dalam pengaturan klinis klien
untuk membantu reaksi stres dan mengatur kesejahteraan secara keseluruhan.
Distraksi atau pengalihan perhatian akan menstimulasi kontrol desenden, yaitu suatu
sistem serabut yang barasal dari dalam otak bagian bawah dan bagian tengah dan
berakhir pada serabut interneural inhibitor dalam kornudorsalis dari medulla spinalis,
yang mengakibatkan berkurangnya stimulasi nyeri yang ditransmisikan ke otak
(smeltzher, 2002)
Reminisensi
b. Orientasi realitas
c.
Stimulasi kognitif
d. Stimulasi sensorik
e.
Pelaksanaan program dilakukan dengan jumlah peserta yang tidak terlampau banyak,
dipimpin seorang koordinator yang memahami konsep ini. Peserta harus dalam
kelompok kebersamaan.
Aktivitas reminisensi dilakukan dengan berbincang-bincang mengenai masalah yang
lampau, mengingat kembali masa lampaunya dengan memori episodik (materi tentang
waktu dan tempat kejadian). Dengan mengaktifkan memori episodik yang naratif,
imajinatif dan emosional akan meningkatkan daya ingat kembali. Bersamaan dengan
aktivitas tersebut juga dilakukan aktivitas orientasi nyata dengan mengingatkan
lokasi, waktu dan perang orang-orang di masa lampau.
Sebagai aktivitas rekreasi terapeutik ini juga dilakukan stimulasi kognitif disebut juga
memory training, memory retraining atau cognitive rehabilitation. Aktivitas ini perlu
ditambah dengan aktivitas fisik seperti senam ataupun menurut selera masing-masing.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kerja jantung dan paru untuk mengalirkan
darah yang penuh oksigen ke bagian-bagian tubuh terutama otak selain itu juga
memiliki tujuan renovasi sel tubuh. Berbagai hal yang disebutkan tadi juga
menguntungkan bagi kondisi klinis prademensia seperti mild cognitive impairment,
MCI dan vascular cognitive impairment, VCI serta kondisi klinis demensia vaskuler
dan Alzeimer.
Dalam jurnal yang meniliti melalui efek dari terapi musik terhadap lansia penderita
demensia (Wall, & Duffy, 2010 ). Dalam jurnal tersebut dijelaskan melalui kebiasaan
mendengarkan music walaupun secara singkat akan sangat bermanfaat untuk melatih
ingatan para lansia penderitanya. Tingkat kegelisahannya pun akan menurun,
termasuk perilaku agresif verbal maupun non-verbalnya.
Terapi lain dengan pendekatan psikososial adalah :
1.
2.
3.
Menjaga keselamatannya
4.
5.
6.
lalu hingga sekarang. Dengan ini lansia akan lebih mengenal siapa dirinya dan dapat
mempertimbangkan kualitas hidup menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.