Anda di halaman 1dari 17

MC

1. Pengkajian dalam data inti adalah ...


a)
Riwayat atau sejarah daerah/desa
a.
Terjadinya
b.
Perkembangan s/d saat ini
b)
Demografi penduduk
a.
Usia, jns kelamin, suku bangsa
b.
Tipe2 klg, status perkawinan, dsb
c)
Vital statistik
a.
Fertilitas, mortalitas, morbiditas, mobilisasi penduduk, migrasi
d)
Values, beliefs and religion
2. Komponen windshield survey ..
ELEMEN

DI S K R I PS I

Perumahan Lingkungan (Daerah)

Bangunan : jns bangunan, bahan,


arsitek
Halaman/pekarangan

&

pemanfaatannya
Lingkungan Terbuka

Lapangan, tanah kosong, dsb


Kualitas : rumput hijau, rawa,
pepohonan,

milik

pribadi/umum,

pemakaian (siapa?)
Batas

Batas-batas Daerah, Nama Daerah


(sebutan)

Kebiasaan masyarakat

Tempat kumpul-kumpul : siapa, jam


brp, dimana (warung, pos, teman,
dsb)

Transportasi

Cara dtg & pergi dari dan ke desa


Situasi jalan & alat transportasi

Pusat pelayanan

Klinik kesehatan, fasilitas pelayanan


kes, pusat rekreasi, apakah mudah
terjangkau

Sarana ekonomi

Pasar, toko, warung

Sarana pendidikan

Sekolah-sekolah, pelatihan2

Sarana Ibadah

Masjid, gereja, kuil, dsb

Sarana pertemuan masyarakat

Jamiah tahlil, arisan, rapat RT/Rw,


dsb

Industri di masyarakat

Industri kecil di masyarakat (Home


Industri)

Tempat

pembuangan

sampah

limbah rumah tangga

Saluran

pembuangan,

pembuangan

tempat
sampah

sementara/permanen, keadaannya
Media informasi

TV, Radio, Koran, Majalah, Papan


pengumuman, dll

Orang jalanan

Siapa yang sering anda jumpai di


jalan ?

3. Yang dinilai pd aspek pelayanan kshtn dan sosial dari segi...


a)
PELAYANAN KESEHATAN :
1) Pelayanan : bayaran, jam yan, renacana kerja
2) Sbr daya : tenaga, tempat, dana, perencanaan
3) Karakteristik pemakai : penyebaran geografi, gaya hidup, sarana transportasi
4) Statistik : jml kunjungan, hari/bulan/tahun)
5) Adekuat, mudah dijangkau, & diterima dlm pemberian yan
b) Pelayanan sosial
1) Pelayanan : bayaran, jam pelayanan
2) Sumber daya
3) Karakteristik pemakai
4) Statistik (jml kunjungan,
5) Hari/bln/th)
6) Adekuat, mudah dijangkau,
7) & diterima
Contoh : klinik konseling, dsb
4. Indikator penilaian pada aspek ekonomi ..
INDIKATOR
KARAKTERISTIK FINANSIAL
1. RUMAH TANGGA
a. Pendapatan Rumah Tangga
% RT dgn pendapatan dibwh grs kemiskinan
% RT yg menerima pelayanan pemerintah
% RT dikepalai wanita
b.
Biaya bulanan masing2 Rmh Tangga :

SUMBER
Sensus,
Kecamatan, dan
kepala desa

Rumah sendiri atau sewa


1. Individu
Pendapatan atau % person/individu yg miskin

KARAKTERISTIK PEKERJA
STATUS PEKERJAAN
1. Penduduk usia 18+
% Bekerja, % pengangguran, % pensiun
1. Kelompok Khusus
% Wanita dgn anak balita yg bekerja
1. Kategori Pekerjaan
% Nelayan, % Tani Tambak, % petani, dll

Kecamatan,
Kepala Desa

5. Pada aspek keamanan dan transport komponen yg dinilai adalah ..


KOMPONEN

Keamanan

SUMBER

pelayanan

atau

Kepolisian, Kepala Desa

perlindungan :
a. Kebakaran
b. Polisi
c. Sanitasi : limbah/sampah, air kotor
Kualitas Air

PAM, Sumur, dsb

Transportasi

6. Indikator aspek politik dan pemerintahan adalah ..


a)
Pemerintahan
1.
Perangkat desa (rt/rw), kades, camat, bupati, dsb
2.
Kelompok pelayanan masyarakat :
i.Pkk
ii.Karang taruna
iii.Panti-panti
iv.Lkmd
v.Posyandu, dsb
b)
Politik
1.
Peran serta partai politik dlm yankes
2.
Kebijakan pemerintah dlm yankes
7. Aspek komunikasi ..

a)

b)

Komunikasi formal
Koran
Radio &
Televisi
Komunikasi informal
Papan pengumuman
Poster, dsb

8. Komunikasi formal ..
9. Aspek pendidikan ..
a. Status pendidikan rata2 penduduk
b. Tk pendidikan rata2 penduduk
c. Tipe/mcm sekolah
d. Bahasa yg digunakan sbg pengantar sehari-hari
e. Pendidikan yg tersedia baik didlm atau di luar komuniti
10. Metode pengumpulan data terdiri dari ..

WAWANCARA

OBSERVASI MLL WINDSHIELD SURVEY

STUDI DOKUMENTASI
11. Pengkajian status kshtn masy ..

PENGKAJIAN KES BALITA

PENGKAJIAN RIWAYAT KES KLG

PL MASYARAKAT DLM MCK


12. Setelah pengolahan data dilanjutkan dengan ..

TABULASI DATA

VISUALISASI DATA

ANALISA DATA, DAN

PERUMUSAN MSL / DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


13. Klasifikasi omaha ..

PEMILIKAN LINGKUNGAN

PEMILIKAN PSIKOSOSIAL

PEMILIKAN FISIOLOGIS

PEMILIKAN PERILAKU YG BERHUBUNGAN DGN KESEHATAN


14. Pengkajian pemilikan lingkungan ..

Pendapatan

Sanitasi

Pemukiman

Keamanan Pemukiman atau Tempat kerja


15. Pengkajian pemilikan perilaku ..
a)
Nutrisi
b)
Pola istirahat & tidur

c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

Aktifitas fisik
Kebersihan perorangan
Penyalahgunaan obat
Keluarga berencana (kb)
Penyediaan pelayanan kesehatan
Peraturan penulisan resep
Teknis prosedur

16. Arti tahap penyadaran masy ..


Dilakukan dgn melaksanakan kegiatan musyawarah masyarakat yaitu dgn
mengundang seluruh tokoh2 masyarakat termasuk dinas kes atau puskesmas setempat

17. Arti musyawarah masyarakat ..


a) Dilakukan dalam tingkat rw
b) Kegiatan dlm kegiatan ini
a. Diawali dgn menjlskan maksud & tujuan kegiatan
b. Menyajian data hasil dr survey yg tlh dilakukan sblmnya (demografi, denah
wilayah/sekilas ttg rw, sekilas frekuensi kunjungan balita, manfaat posyandu ,
pengetahuan masy ttg posyandu lansia, pelayanan posyandu lansia, tempat
mck, alasan mck di sungai, tempat pembuangan sampah, dsb)
c. Diskusi kelompok yg dipimpin oleh moderator dr anggt masyarakat, kelompok
dissikan dgn jml msl yg tlh disepakati sblmnya
d. Hal2 yg didiskusikan adl menyepakati msl & faktor2 penyebab timbulnya
mslh tsb, kmdn dibicarakan rencana pemecahan / alternatif2 pemecahan msl
e. Dlm diskusi ini peran dari anggt masy sangat penting krn yg memecahkan msl
adl masy tsb. Peran mhs praktek sbg fasilitator
f. Dlm pemecahan msl selain rencana yg akan dilakukkan, jadwal, tempat,
penanggung jwb, metode, sbr biaya
g. Stl diskusi kelompok dilanjutkan dgn tanggapan2 yg dpt diberikan oleh
pemimpin formal/informal masy, dineks kab/puskesmas & pembimbing
praktek
18. Contoh keg dalam melaksanakan praktik kep.komunitas ..
a)
Pendidikan kesehatan
b)
Pelatihan kader kesehatan
c)
Pembinaan kelompok khusus (misalnya posyandu balita & posyandu lansia)
d)
Pengorganisasian
e)
Yankes langsung
19. Contoh keg pendkes ..
a)
Kelompok remaja yg berada di sekolahan (uks)
b)
Materi pend kes mis kes reproduksi pd remaja
c)
Kegiatan bina klg balita
20. Yg termasuk kegiatan pelatihan kader...
a)
Pelatihan kader kes lansia mis. Pelatihan kpd kader ttg cara pemeriksaan td

b)

Cara pengisian kartu menuju sehat lansia

21. Evaluasi proses dan hasil ..


a)
Evaluasi proses
a.
Mengevaluasi proses kegiatan mulai dr pengkajian, perencanaan/musyawarah
masy desa s/d pelaksanaan
b)
Evaluasi hasil
a.
Pencapaian hsl ssi tujuan yg telah ditetapkan pd masing2 msl
22. Latar belakang phbs ..
1. Esensi dan Hak Manusia
2. Terwujud status/derajat kesehatan meningkat
3. Program Nasional
4. Program Prioritas Kemenkes
5. Tujuan Pembangunan Milenium 2015 (Indonesia Sehat)
6. Strategi yang Efektif Meningkatkan Status Kesehatan
23. Tahapan terjadinya perilaku pada manusia ..
24. Definisi phbs promkes depkes ri ..
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga/ keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang keseahtan dan berperan
aktif dalam kegiatan2 kesehatan di masyarakat (Pusat Promkes Depkes RI, 2008)
25. Tatanan phbs ..
Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain,
berinteraksi, dll. Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga, Sekolah,
Tempat Kerja, Sarana Kesehatan, dan Tempat2 Umum (Dinkes Sulsel,
2010). Memantau, menilai dan mengukur tingkat kemajuan tatanan
adalah lebih mudah diabndingkan dengan perorangan

26. Ruang lingkup phbs ..


a)
Proaktif Memelihara & Meningkatkan Kesehatan
b)
Mencegah Risiko Penyakit
c)
Melindungi Ancaman Penyakit
d)
Peran Aktif dlm Upaya Kesehatan
27. Strategi pokok phbs di bina swasana ..
Upaya menciptakan lingkungan sosial (nonfisik) yang mendorong individu anggota
masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Memperkuat proses
pemberdayaan, bina individu, kelompok, publik
28. Phbs di bidang gizi dan farmasi ..
Misal:
- makan dg gizi Seimbang
- Minum tablet fe Selama hamil

- memberi bayi asi Eksklusif


- mengonsumsi Garam beriodium
29. Phbs di bidang penyakit dan kesling ..
Misal:
- menghuni rumah Sehat
- punya persediaAn air bersih
- punya pembuAngan limbah
- punya aksesJamban

30. Strategi phbs terdiri dari ..


a)
Advokasi
b)
Social support
c)
Empowerment
31. Sasaran penyuluhan phbs dalam tatanan inst. Kshtn ..
Primer : pasien / pengunjung
Sekunder : petugas kshtn
Tersier : direktur / pemimpin
32. Phbs dalam tatanan rt ..
Upaya memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat
(Tim Promosi Kesehatan Dinkes, 2010)

Tertuang dalam Peraturan Menkes RI Nomor :


2269/MENKES/PER/XI/2011 adalah sebagai
berikut :
Di rumah tangga, sasaran primer harus
mempraktikkan
perilaku
yang
dapat
menciptakan Rumah Tangga Ber-PHBS, yang
mencakup 10 indikator.

33. Manfaat phbs dalam rmh tangga ..


a)
Setiap Rumah Tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
b)
Anak tumbuh sehat dan cerdas
c)
Produktifitas anggota keluarga meningkat
34. Perubahan 16 indikator menjadi 10 indikator dlm rt ..

Company Logo

35. Sasaran phbs di rt mnrt promkes ..


1. Pus
2. Bumil / buteki
3. Adolensce
4. Lansia
5. Pengasuh anak
36. Indikator phbs dlm sekolah ..
a)
Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun
b)
Mengkonsumsi makanan dan minuman sehat
c)
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat, serta menjaga kebersihan jamban
d)
Olahraga dan aktivitas fisik secara teratur dan terukur, sehingga meningkatkan
kebugaran peserta didik
e)
Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
f)
Tidak merokok dan tidak mengkonsumsi NAPZA
g)
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan peserta didik setiap 6
bulan untuk memantau pertumbuhan peserta didik
h)
Membuang sampah pada tempatnya
i)
Tidak meludah sembarangan
37. 6 indikator dlm masy atau tmpt umum ..
a)
Menggunakan air bersih
b)
Menggunakan jamban
c)
Membuang sampah pada tempatnya
d)
Tidak merokok di tempat umum
e)
Tidak meludah sembarangan
f)
Memberantas jentik nyamuk

38. Indikator penggunaan apd masuk dalam tatanan ..


Phbs di tempat kerja
39. Kunci phbs ..
a) Merubah kebiasaan BAB di tempat terbuka
b) Merubah membuang tinja bayi dan balita di tempat terbuka
c) Meningkatkan perilaku cuci tangan yang benar
d) Meningkatkan kualitas air
40. Peran ormas dalam phbs ..
Pimpinan Ormas Sebagai Motivator Dan Penggerak Masyarakat (umat)
a)
b)
c)
d)
e)

Community leadership
Community organizing
Community financing
Community knowledge
Community decision making

Selanjutnya masyarakat tahu, mau , mampu hidup sehat


41. Peran guru dlm phbs ..
Guru sbg pendidik dan penggerak masy sekolah .
Trias UKS :
1. Lingkungan sehat
2. Pendkes
3. Yankes
Selanjutnya peran masy sekolah tercapai yaitu masy di lingk sekolah sehat , dan diluar
sekolah sehat.
42. Langkah melakukan askep dgn pendekatan ..
1. Pendekatan proses kep
2. Pendekatan pengorganisasian masy
43. Tahapan pendekatan pengorganisasian masy ..
PERSIAPAN
a. Pengenalan Komunitas
- Jalur Formal & informal
b. Pengenalan Masalah : Survey (PENGKAJIAN KOMUNITAS)
- Pengumpulan Data
- Pengolahan data
- Analisa Data
- Perumusan Masalah
PENYADARAN MASYARAKAT
PELAKSANAAN

Evaluasi
44. Hal yg perlu disiapkan dlm melakuakan pengorganisasian masy ..

PEMBEKALAN KPD MAHASISWA

PERTEMUAN AWAL DGN TOKOH


BAIK DGN JALUR FORMAL & INFORMAL

PENYUSUNAN & PEMBAHASAN INSTRUMEN PENGKAJIAN


45. Awal pertemuan dgn masy berupa ..
a) KEGIATAN PERTEMUAN AWAL DGN TOKOH MASY DGN MODEL
MINI LOKAKARYA
b) HAL2 YG DIBICARAKAN
a. MAKSUD & TUJUAN KEGIATAN
b. MEMINTA INFO DR MASY TTG MSL KES YG TERJADI DI
MASY SERTA PROGRAM KES YG BELUM & SUDAH
BERJALAN SERTA FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI
46. Hal yg dbhs dalam melaksanakan pertemuan awal ..
47. Tahap stlh pertemuan awal ..
a. MENYUSUN KONTRAK KERJA MULAI TAHAP :
PENGUMPULAN DATA
MUSYAWARAH MASYARAKAT
PENYUSUNAN RENCANA PEMECAHAN MASALAH
PELAKSANAAN, DAN
EVALUASI
48. Dalam melakukan pengorganisasian dengan pendekatan pengkajian berupa ..
Essay
1. Terapi komplementer pd lansia gx sistem muskulo dan integumen ..
Teknik terapi komplementer
a.

Mencegah Osteoporosis

Osteoporosis adalah suatu sindroma penurunan densitas tulang (matrix dan mineral
berkurang), terapi rasio matrik dan mineral tetap normal. Osteoporosis terjadi karena
ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Densitas mineral
tulang berkurang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah walaupun dengan
trauma minimal.

Contoh latihan yang harus dihindari :


1.

Sit Up

2.

Menyentuh jari kaki pada posisi berdiri

3.

Duduk dengan punggung membungkuk

4.

Mengangkat beban dengan ayunan punggung

b.

Menjaga Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah suatu aspek fisik dari kebugaran menyeluruh. Kebugaran
jasmani pada lansia adalah kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan yaitu
kebugaran jantung-paru dan peredaran darah serta kekuatan otot dan kelenturan sendi.
c.

Mengangkat dan Mengangkut

Melihat berbagai perubahan karena penuaan, cara mengangkat dang mengakut yang
efektif, efisien, dan aman merupakan kebutuhan bagi lansia. Untuk menunjang prinsip
kinetic dalam mengangkat dan mengangkut dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Pegangan harus tepat, kerja statis local dihindari
2) Pegangan/tangan berada sedekat mungkin dengan tubuh
3) Punggung harus lurus
4) Dagu (kepala) diusahakan segera ke posisi tegak
5) Kaki diusahakan sedemikian rupa sehingga keseimbangannya kuat
6) Menfaatkan berat badan sebagai gaya tarik/dorong
7) Beban berada sedekat mungkin dengan garis vertical yang melalui pusat gravitasi
tubuh.
d.

Perlindungan sendi

Usaha perlindungan sendi dapat dilakukan dengan menghindari pemakaian sendi


secara berlebihan, menghindari trauma, mengurangi pembebanan, berusaha
menggunakan sendi yang lebih kuat atau lebih besar, dan istirahat sejenak disela-sela
aktivitas.
e.

Konservasi Energi

Konservasi energy adalah suatu cara melakukan aktivitas dengan energy yang relative
minimal, namun dapat memperoleh hasil aktivitas yang baik. Teknik konservasi
energy dapat dicapai apabila dalam setiap aktivitas memperhatikan hal-hal berikut :
1) Rencanakan aktivitas yang akan dilakukan sehingga tidak ada gerakan kejut yang
akan meningkatkan strees fisik atau emosional.
2) Atur lingkungan aktivitas sedemikian rupa sehingga pada waktu melaksanakan
aktivitas, energy dapat digunakan secra efisien
3) Jika mungkin, aktivitas dilakukan dalam posisi duduk

4) Jangan menjinjing atau mengangkat barang jika dapat didorong atau digeser.
5) Gunakan alat aktivitas yang relatife ringan
6) Lakukan aktivitas dengan cara yang sama karena akan membuat lebih efisien.
7) Dalam setiap aktivitas, harus sering diselingi istirahat. Salah satu pedoman adalah
sepuluh menit istirahat untuk setiap satu jam bekerja.
8) Bagi aktivitas menjadi beberapa bagian kemudian kerjakan pada waktu yang
berbeda.

f.

Peningkatan Kekuatan Otot

Peningkatan kekuatan otot pada lansia lebih ditujukan agar mampu melakukan gerak
fungsional tanpa adanya hambatan. Dalam latihan ini, jenis latihan yang dianjurkan
adalah latihan isotonic, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1)

Tentukan kemampuan otot maksimal

2)

Latihan pada 60%-80% kemampuan otot maksimal

3)

Ukur ulang setiap minggu

4)

3X seri latihan, tiap seri 8-10 ulangan

5)

Istirahat 1-2 menit diantara seri

6)

Lakukan 3X seminggu, min selama 8 minggu

2. Terapi komplementer pd lansia gx konsep diri ..


Terapi rekreasi
Pengertian
Terapi rekreasi adalah kegiatan penyegaran kembali tubuh dan pikiran dan kegiatan
yang menggembirakan hati seperti hiburan atau piknik. Rekreasi dapat meningkatkan
daya kreasi manusia dalam mencapai kesinambungan antara bekerja dan beristirahat.
Terapi rekreasi pada lansia adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang
bertujuan untuk membentuk serta meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental,
pikiran dan daya rekreasi (individual maupun kelompok) yang hilang akibat aktivitas
rutin sehari hari dengan cara mencari kesenangan, hiburan, dan kesibukan yang
berbeda. Rekreasi dapat memberikan kepuasan serta kegembiraan yang ditujukan bagi
kepuasan lahir dan batin lansia.

Teori terapi rekreasi


Terapi rekreasi yang diberikan kepada lansia akan memengaruhi kondisi fisik dan
psikis lansia. Secara fisik terapi rekreasi mampu membantu lansia dalam
mengembalikan atau memperbaiki kondisi fisik yang sudah lama jarang digerakkan
akibat hospitalisasi yang lama.
Secara psikis terapi rekreasi akan mempengaruhi psikis lansia seperti membantu
menyegarkan otak dan pikiran, membuat perasaan menjadi tenang, senang, serta
nyaman. Dan demikian, lansia tidak akan merasa cemas, stress maupun depresi.

Tujuan terapi rekreasi


1. Menciptakan dan membina hubungan manusia.
2. Mempertahankan nilai nilai budaya.
3. Menimbulkan kesenangan dan kepuasan karena dapat memenuhi rasa ingin tahu.
4. Memulihkan kesehatan jasmani dan rohani.
Indikasi terapi rekreasi
1. Lansia yang baru keluar dari rumah sakit setelah perawatan selama lebih dari 2
minggu.
2. Lansia yang sedang mengalami cemas, stress, maupun depresi.
3. Lansia yang mempunyai penyakit kronis.
Kontraindikasi terapi rekreasi
1. Lansia yang kondisinya harus tirah baring total msalnya sroke atau pasca operasi
tumor otak.
2. Lansia yang mengalami demensia, ganguan jiwa, dan ketergantungan total.
3. Terapi komplementer pd lansia gx sistem pencernaan.....
Terapi relaksasi nafas dalam
Menurut brunner & suddart (2002), relaksasi nafas adalah pernafasan abdomen
dengan frekuensi lambat atau perlahan, berirama dan nyaman yang dilakukan dengan
memejamkan mata.
Teori terapi relaksasi nafas dalam
Teknik relaksasi meliputi berbagai metode untuk perlambatan bawah tubuh dan
pikiran. Meditasi, relaksasi otot progresif, latihan pernafasan, petunjuk gambar

merupakan teknik relaksasi yang sering digunakan dalam pengaturan klinis klien
untuk membantu reaksi stres dan mengatur kesejahteraan secara keseluruhan.
Distraksi atau pengalihan perhatian akan menstimulasi kontrol desenden, yaitu suatu
sistem serabut yang barasal dari dalam otak bagian bawah dan bagian tengah dan
berakhir pada serabut interneural inhibitor dalam kornudorsalis dari medulla spinalis,
yang mengakibatkan berkurangnya stimulasi nyeri yang ditransmisikan ke otak
(smeltzher, 2002)

Manfaat terapi relaksasi nafas dalam


1. Lansia mendapatkan perasaan yang nyaman dan tenang
2. Mengurangi nyeri
3. Lansia tidak mengalami stress
4. Melemaskan otot untuk menurunkan ketegangan dan kejenuhan yang biasanya
menyertai nyeri
5. Mengurangi kecemasan yang memburuk persepsi nyeri
6. Relaksasi nafas dalam mempunyai efek distraksi atau pengalihan perhatian.
Indikasi terapi relaksasi nafas dalam
1. Lansia yang mengalami nyeri akut tingkat ringan sampai dengan sedang akibat
penyakit yang kooperatif
2. Lansia dengan nyeri kronis ( nyeri punggung)
3. Nyeri pasca operasi
4. Lansia yang mengalami stress
Kontraindikasi terapi relaksasi nafas dalam
Terapi relaksasi nafas dalam tidak diberikan pada klien yang mengalami sesak nafas
Teknik Terapi relaksasi nafas dalam
Menurut earnest (1989), teknik terapi relaksasi nafas dalam dijabarkan sebagai berikut
:
1. Klien menarik nafas dalam dan mengisi paru dengan udara, dalam tiga hitungan
(hirup, dua, tiga)

2. Udara dihembuskan perlahan-lahan sambil membiarkan tubuh menjadi relaks dan


nyaman. Lakukan pengitungan bersama klien (hembuskan, dua, tiga)
3. Klien bernafas beberapa kali dengan irama normal
4. Ulangi kegiatan menarik nafas dalam dan menghembuskannya. Biarkan hanya
kaki dan telapak kaki yang relaks. Perawat meminta klien mengonsentrasikan pikiran
pada kakinya yang terasa ringan dan hangat.
5. Klien mengulangi lang ringan dan hangat.
6. Klien mengulangi langkah keempat dan mengonsentrasikan pikiran pada lengan,
perut, punggung dan kelompok otot yang lain.
7. Setelah seluruh tubuh klien merasa relaks, anjurkan untuk bernafas secara
perlahan-lahan. Bila nyeri bertambah hebat, klien dapat bernafas secara dangkah
keempat dan mengonsentrasikan pikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok
otot yang lain.
8. Setelah seluruh tubuh klien merasa relaks, anjurkan untuk bernafas secara
perlahan-lahan. Bila nyeri bertambah hebat, klien dapat bernafas secara dangkal dan
cepat.
4. Terapi komplementer pd lansia gx sistem persepsi sensori ..
Konsep penanganan Non-farmakologis bisa menggunakan rekreasi terapeutik.
Konsep ini bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan kebutuhan
psikososial warga senior serta bertujuan meningkatkan dan mempertahankan
kepercayaan diri, motivasi, mobilitas tantangan, interaksi sosial dan kebugaran
mental.
Aktivitas-aktivitas yang memiliki dampak terapeutik (Kusumoputro & Sidiarto, 2006)
diantaranya:
a.

Reminisensi

b. Orientasi realitas
c.

Stimulasi kognitif

d. Stimulasi sensorik
e.

Stimulasi fisik (berupa gerak dan latihan otak, GLO)

Pelaksanaan program dilakukan dengan jumlah peserta yang tidak terlampau banyak,
dipimpin seorang koordinator yang memahami konsep ini. Peserta harus dalam
kelompok kebersamaan.
Aktivitas reminisensi dilakukan dengan berbincang-bincang mengenai masalah yang
lampau, mengingat kembali masa lampaunya dengan memori episodik (materi tentang
waktu dan tempat kejadian). Dengan mengaktifkan memori episodik yang naratif,

imajinatif dan emosional akan meningkatkan daya ingat kembali. Bersamaan dengan
aktivitas tersebut juga dilakukan aktivitas orientasi nyata dengan mengingatkan
lokasi, waktu dan perang orang-orang di masa lampau.
Sebagai aktivitas rekreasi terapeutik ini juga dilakukan stimulasi kognitif disebut juga
memory training, memory retraining atau cognitive rehabilitation. Aktivitas ini perlu
ditambah dengan aktivitas fisik seperti senam ataupun menurut selera masing-masing.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kerja jantung dan paru untuk mengalirkan
darah yang penuh oksigen ke bagian-bagian tubuh terutama otak selain itu juga
memiliki tujuan renovasi sel tubuh. Berbagai hal yang disebutkan tadi juga
menguntungkan bagi kondisi klinis prademensia seperti mild cognitive impairment,
MCI dan vascular cognitive impairment, VCI serta kondisi klinis demensia vaskuler
dan Alzeimer.
Dalam jurnal yang meniliti melalui efek dari terapi musik terhadap lansia penderita
demensia (Wall, & Duffy, 2010 ). Dalam jurnal tersebut dijelaskan melalui kebiasaan
mendengarkan music walaupun secara singkat akan sangat bermanfaat untuk melatih
ingatan para lansia penderitanya. Tingkat kegelisahannya pun akan menurun,
termasuk perilaku agresif verbal maupun non-verbalnya.
Terapi lain dengan pendekatan psikososial adalah :
1.

Care giver : mengoptimalkan kemampuan yang masih ada

2.

Mengurangi perilaku sulit

3.

Menjaga keselamatannya

4.

Memperbaiki kualitas hidup

5.

Mengurangi stres terhadap care giver

6.

Memberi kepuasaan kepada care giver

Terapi life review


Life review terapi adalah suatu fenomena yang luas sebagai gambaran pengalaman
kejadian, dimana didalamnya seseorang akan melihat secar cepat tentang totalitas
riwayat kehidupan.
Teori terapi life review
Terapi tersebut akan membawa seseorang untuk bisa menjadi lebih akrab pada realita
kehidupan. Terapi ini membantu seseorang untuk mengaktifkan ingatkan jangka
panjang dimana akan terjadi mekanisme recall tentang kejadian pada kehidupan masa

lalu hingga sekarang. Dengan ini lansia akan lebih mengenal siapa dirinya dan dapat
mempertimbangkan kualitas hidup menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai