Proposal Q
Proposal Q
Lembar Persetujuan
NPM
: 07410671
Fak. / Jur
Dengan ini menyatakan bahwa proposal yang dibuat oleh mahasiswa tersebut
diatas telah selesai.
Semarang,
Juni 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra.Ngatmini,M.Pd
Dra.Asropah,M.Pd
NIP.196407121991122001
NPP.936601104
Daftar Isi
A. Judul
D. Tujuan Penelitian
....
E. Manfaat Penelitan
....
F. Penjelasan Istilah
G. Metode Penelitian
H. Landasan teori
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat ini kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan
guru dikelas. Oleh karena itu eksistensi seorang guru tidak hanya diukur dari penguasaan
materi pelajaran tetapi harus bisa memberikan konsep-konsep pada saat mengajar, tetapi
juga kemampuan menciptakan kondisi belajar yang kondusif. Proses pembelajaran dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menurut adanya partisi aktif dari seluruh
siswa. Jadi kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator
didalamnya agar suasana kelas lebih hidup. Belajar kooperatif merupakan salah satu
upaya untuk mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan inovatif. Belajar
kooperatif memberikan kesempatan untuk saling berinteraksi. Siswa yang saling
menjelaskan pengertian suatu konsep pada temannya, sebenarnya sedang mengalami
proses belajar yang sangat efektif yang bisa memberikan hasil belajar yang maksimal.
Berdasarkan berbagai pandangan bahwa konsep itu memiliki arti tersendiri yaitu suatu
abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri pada siswa dan guru.Faktor adanya konsep pada
saat mengajar karena adanya siswa yang mengalami sesuatu berarti menghayati situasi
situasi yang sebenarnya dan mereaksi terhadap berbagai aspek situasi untuk tujuan yang
nyata bagi siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran yang dapat membangkitkan
motivasi belajar siswa. Maka untuk memecahkan permasalahan pembelajaran konsep
yang sulit dipahami, penenliti kan mencoba memberikan upaya melalui pembelajaran
kooperatif.
Menurut sudjana(2000:29) konsep mengajar adalah yaitu suatu proses yang menagtur
menorganisasiakan lingkungan disekitar siswa sehingga terjadi proses belajar dan pada
tahap berikutnya memberikan bimbingan atau bantuan pada siswa dalam melakukan
proses belajar.
Metode pembelajaran adalah sebagai salah satu komponen penting dalam pengajaran
semakin berkembang dan bervariasi.Hal ini dikarenakan tidak ada satupun kegiatan
pembelajaran yang menggunakan metode berarti guru memahami benar kedudukan
metode sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.Motivasi
ekstrinsik menurut sardiman(1988:90)adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi sebagai
perangsan
daril
luar
yang
dapat
membangkitkan
minat
belajar
D. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan terhadap judul proposal ini, maka penjelasannya
sebagai berikut:
1. Efektifitas
Efektifitas berasal dari kata Efektif yang berarti tepat guna.Kata Efektif
sering dipakai secara bersamaan dengan kata efisien yaitu menjadi Efektif
dan Efisien,kata ini bersinonim dengan sangkil mangkus yang juga berarti
berfikir
secara
baikuntuk
mencapai
dasar
sampai
pemecahan
masalah
yang
kompleks.
(Depdiknas,2005:1).
5. Berbicara
Dalam kamus besar bahasa indonesia(kridalaksana 1966:144)tertulis
berbicara
adalahberkata,bercakap,berbahasa/melahirkan
dengan(perkataan,
tulisan
dan sebagainya)atau
pendapat
berunding.Sedangkan
pilkiran,gagasan dan
perasaan.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau metode yang dipakai oleh seorang peneliti
dalam proses penelitiannya.
Metode penelitian adalah
cara
yang
dipilih
oleh
peneliti
dengan
mempertimbangkan bentuk, isi, dan sifat sebagai subjek kajian. Sampai saat ini,
tampaknya dalam penelitian seringkali ada kerancuan antara penggunaan istilah
metode, tehnik dan pendekatan. Teew (Satoto, 1986:1 2)
Selain metode kualitatif, dalam penelitian ini juga menggunakan metode
kepustakaan, pendekatan penelitian , sasaran penelitian tehnik analisis data dan
langkah kerja penelitian akan lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
1. Metode kepustakaan
Didalam metode ini, dalam dunia penelitian juga dikenal pendekatan tehnik,
prosedur dan kiat prosedur. Menurut Bakker dalam Kesuma (2007 : I) metode
adalah seperangkat asumsi cara pendang terhadap sesuatu yang bersifat
aksiomatis.
2. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini dapat menggunakan metode kiat adalah cara subjektif
seorang peneliti untuk melaksanakan / memanfaatkan tehnik penelitian yang telah
dipilih.
3. Sasaran penelitian
Sasaran tempat ini adalah sekumpulan penelitian sebagai berrikut:
a.Metode Penelitian
b.Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas
c.Data dan Teknik Pengumpulan Data.
4. Tehnik analisis data
Tehnik analisis data ini adalah sebagai berikut:
a.Data Observasi
b.Data Angket
c.Data Tes Hasil Belajar
d.Data Jurnal Harian
BAB II
LANDASAN TEORI
Kegiatan mengungkapkan isi hati kepada oarang lain kita dikenal dengan
sebutan komunikasi.Komunikasi tersebut dapat berlangsung secara lisan dan
tulisan,komunikasi secara lisan mencakup fasilitas menyimak dan berbicara
sedangkan
secara
tertulis
mencakp
kegiatan
membacaa
dan
menulis.
keempat
aktifitas
keterampilan
berbahasaa
perubahan
pelontaran
ujaran
ini
sebenarnya
dipengaruhi banyak hal oleh sebab itu wujud penjabaran pesan yang berupa
selalu
ada
terlibat
dan
mempengaruhi
pembicaraan
adalah
adalah
proses
penyampaian
komunikator(communicator,souce,
sender)
(communicant,reciver,recipent)melalui
media
tertentu.Ada
lima
komponen
yang
pesan
kepada
yang
komunikan
menimbulkan
dipaparkan,yakni
dari
(1)
efek
komunikator,
sebagainya)atau
menurut,Tarigan(1983:15)
kemampuan
memberikan
mengucapkan
berunding.Sedangkan
batasan
bunyi-bunyi
bahwa
artikulasi
atas
berbicara
kata-kata
adalah
untuk
untuk
mengkomunikasikan
ide-ide.Selanjutnya,dikatakan
bahwa
dan
perasaan
pikiran
seseorang
dalam
bentuk
bunyi-bunyi
c.Jenis-jenis Berbicara
Ada 5 landasan tumpu yang dapat digunakan dalam mengklasifikasi berbicara
(tarigan,dkk
dalam
solchan
2007:11,10)
yaitu
situasi,tujuan,jumlah
informal,berbicara
informal
meliputi
bertutur
pengalaman,
berbicara
formal
meliputi
ceramah,perencanaan
dan
penelitian
menggerakkan
.Aapbila
seorang
pelawak
sedang
beraksi,pemain
pembicara
bertujuan
menyakinkan
pendengar
lewat
menggerakkan
pendengar/khalayak
agar
mereka
berbuatdan
dan
metode
menghafal.(Keraf,1980:
39,Tarigan,1983:24-25).Penyampaian
dengan
metode
316,Dipodjono,1982:38mendadak(impromtu),
terjadi bila secara tiba-tiba seoarang diminta berbicara didepan khalayak(tidak ada
persiapan sama sekali).Dalam hal ini sebaiknya pembicara dikaitkan dengan
situasi dan kondisi yang melatari pertemuan pada saat itu.Seoarang yang biasa
berbicara akan mudah menyampaikan gagasan berdasarkan pengetahuan dan
kemampuanya.Aakan tetapi kahlayak juga tidak boleh menuntut uaraian yang
mantap dan berbobot dari pembicara.
Adapun yang dimaksud dengan metode tanpa persiapan adalah tanpa adanya
persiapan naskah.Jadi pembicara masuh mempunyai waktu yang cukup untuk
membuat persiapan-persiapan khusus yang berupa kerangka pembicaraan atau
catatan-catatan penting tentang urutan uraian dan kata-kata khusus yang harus
disampaikan.
Metode tanpa persiapan merupakan metode yang sering digunakan oleh
pembicara yang berpengalaman karena metode ini membutuhkan pembicara yang
mampu mengembangkan pembicaraan dengan bebas.Pembicaraan akan lebih
hidup karena komunikasi yang akrab.Pembicara yang mahir akan menggunakan
banyak variasi dalam hal pemilihan kata,gaya berbicara,intonasi dan sebagainya
sehingga tidak membosankan.Pembicara yang belum berpengalaman tidak akan
dapat memanfaatkan metode secara maksimal.
Apabila pembicara akan menyampaikan suatu pernyataan kebijakan atau
keterangan secara tertib dalam berbicara.Metode membaca naskahlah yang
banyak dipakai.Bagi pembicara yang kurang berpengalaman,metode ini dapat
membantu tetapi dapat pula menghambat karena semua sudah terdapat dalam
naskah sehingga kurang adanya dalam hubungan(kontak mata)antara pembiacara
dengan pendengar.
Didalam bahasa memungkinkan pula manusia yang berpikir secara rumit dan
abstrak akan tetapi sebagai sarana komunikasi ilmiah bahasa memiliki beberapa
kekurangan.Kekurangan ini disebabkan oleh sifat bahasa yang multifungsi yaitu
sebagai sarana komunikatif emotif,efektif dan simbolik.(Jujun S Surimantri dalam
Maidar 1987:11).
BAB III
ANALISIS DATA
I.Metode Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris
disebut Classroom Action Research ( CAR ). Penelitian ini dimaksudkan untuk
meningkatkan minat belajar
pembelajaran di kelas,
dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw . Langkahlangkah yang ditempuh mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan.
B.Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun tahapan yang
akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin
seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-tahap tersebut atau biasa
disebut siklus (putaran) terdiri dari empat komponen yang meliputi : (a) perencanaan
(planning), (b) aksi/tindakan (acting), (c) observasi (observing), (d) refleksi (reflecting).
Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
Siklus Perencanaan
I
Tindakan
Pengamatan
Refleksi
Indikator
keberhasilan siklus I
Siklus Perencanaan
II
Tidakan
Pengamatan
Refleksi
Evaluasi tindakan II
Indikator
Instrument-instrumen yang telah
disiapkan pada siklus II dapat
keberhasilan siklus II
terlaksanakan semua
Aktifitas siswa dalam KBM meningkat.
Motivasi siswa dalam KBM meningkat
Hampir 100 % pencapaian hasil belajar
menunjukan peningkatan.
C.
1.
Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan jenis data yang didapatkan
dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang meliputi :
Data hasil pretes dan postes
Hasil observasi terhadap proses Kegiatan Belajar-Mengajar
Jawaban angket
Jurnal harian/catatan lapangan
2
selama
dapat dilihat
kegiatan
peningkatan
aktivitas belajar yang meliputi frekuensi aktivitas dan peningkatan kerjasama antar
siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Angket
Angket digunakan untuk melihat motivasi siswa dari pembelajaran yang telah
dilakukan, dimana angket adalah merupakan tanggapan dari seluruh siswa terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, bermanfaat atau dapat dirasakan oleh siswa
dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
c.Jurnal Harian (Catatan Harian)
harian yang merupakan alat bantu perekam yang paling sederhana yang memuat
perilaku khusus siswa maupun permasalahan yang dapat di jadikan pertimbangan bagi
pelaksanaan
langkah-langkah
berikutnya.
Seluruh
kegiatan
dalam
proses
pembelajaran tidak semuanya tercantum dalam lembar observasi. Oleh karena itu di
lengkapi lagi dengan jurnal harian / catatan
a.Data Tes Hasil Belajar
Data tes hasil belajar berupa data kuantitatif yang di peroleh melalui pretes sebelum
diadakan tindakan pada masing-masing siklus dan postes setelah berakhirnya setiap
siklus. Hal ini dimaksudkan agar setiap berakhirnya disetiap siklus dapat diketahui
kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh siswa melalui pembelajaran pemahaman
materi pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Data hasil tes tersebut
bisa di jadikan acuan, pertimbangan, bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan
pada siklus berikutnya.
3.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a.
Data Observasi
Data obsevasi ini di ambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh
X 100% ,
dimana
b.
Data Angket
c.
masing siklus dengan pemberian nilai skala 100, dimana KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) untuk pelajaran Bahasa Indonesia adalah 65. Kemudian menentukan
banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 65 (siswa yang sudah
Sementara skor nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan skor nilai
seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa.
d.
juga guru lain sebagai observer menyimpulkan dan mendeskripsikan kejadian selama
penelitian berlangsung baik pada siklus I maupun siklus II.
Daftar Pustaka
Arikunto,Suharsini.2002.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan : Eisi revisi.Jakarta :
Bumi Aksara.
Moleong Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Arikunto,Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian.Jakarta : Rineka Cipta.
Arsjad.Maidar G.1988.Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.
Mulyasa.2009.Praktik Penelitian Tindakan Kelas.Bandung : Remaja Rosdakarya.
Tarigan, Henry Guntur.2008.Berbicara sebagai suatu keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
Mahsum. 2007. Metode Penelitian Bahasa, Tahapan Strategi dan Metode : PT
Rajafindo.
Rachman,Maman.1933.Strategi Dan Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Semarang : IKIP Semarang Pers.