Anda di halaman 1dari 12

SPIRITUALITAS DALAM NOVEL DI BAWAH LANGIT KARYA OPICK

TOMBO ATI DAN I TAUFIQURRAHMAN AL AZIZY

PROPOSAL

Nama : Agustyani Ethy Trisnawati


Kelas : 6 (O)
NPM

: 07410671

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI SEMARANG
2010

Lembar Persetujuan

Kami selaku pembimbing I dan Pembimbing II dan mahasiswa IKIP PGRI


Semarang.
Nama

: Agustiani Ethy Trisnawati

NPM

: 07410671

Fak. / Jur

: FPBS / Bahasa Indonesia

Judul Proposal : Spiritualitas dalam Novel Di Bawah Langit karya Opick


Tombo Ati dan Attaufiqurrahman Al Azizy

Dengan ini menyatakan bahwa proposal yang dibuat oleh mahasiswa tersebut
diatas telah selesai.
Semarang,
Pembimbing I

pembimbing II

......................

........................

Juni 2010

Ketua Jurusan

Drs. Harjito M. Hum.


NPP 936501103

Daftar Isi

A. Judul

B. Latar Belakang penelitian

C. Perumusan Masalah ....

D. Tujuan Penelitian

....

E. Manfaat Penelitan

....

F. Penjelasan Istilah

G. Metode Penelitian

H. Landasan teori

A. Spiritulitas dalam Novel Di Bawah Langit karya Opick Tombo Ati dan
Attaufiqurrahman Al Azizy.
B. Latar Belakang Penelitian
Karya sastra adalah sebuah karya tulis yang beda, yang dilahirkan oleh
seniman yang memiliki kemampuan yang lebih dari pada hanya seorang penyanyi
love story yang dikemas secara religi, dan mampu membawa pembaca menembus
filosoi cinta ke dalam dimensi yang lebih dalam lagi. Si penulis (Opick dan
Taufiqurrahman al azizy) ini menerbitkan buku yang berjudul di bawah langit
karena beliau terinspirasi dari kisah nyata dan juga dari segi spiritual Opick Tombo
Ati adalah seorang penyair, penyanyi, pencipta lagu dan seorang aktor dan kalau
Taufiqurrahman al azizy adalah seorang penulis novel Best Seller seperti Trilogi
Maksifat Cinta, kitab kitab yusuf zulaikha, dll.
Spiritualitas memiliki arti tersendiri secara Etimologi yaitu dari kata aspirata
berasal dari bahasa latin dan aspiritusa yang diantaranya berarti arah. Di dalam novel
tersebut juga menceritakan tentang pngolahan cinta dan spiritualitas serta kionflik
tentang hukum dan kebenaran. Membaca novel ini, kita di ajak mendaki tanjakan
spiritual yang sangat tinggi, yaitu Al Hubb (cinta Ilahi). Gejolak cinta yang
dihasilkan dari dorongan kimiawi tubuh terkalahkan dengan cinta ruhani yang
diturunkan ke dalam hati orang orang yang beriman kepada Allah SWT, dan bersifat
abadi.
Ini semua terjadi pada Opick Tombo Ati dan Attaufiqurrahman terkenal
didunia entertainment, yang sekaligus memberikan pengarahan yang baik bagi
pembacanya. Didalam masyarakat dimanapun sastra tidak pernah tunggal. Apabila
pantun bolh dipergunakan untuk mewakilinya, sastra juga boleh untuk dipergunakan
dalam menyebarluakan agama juga bisa mengungkapkan perasaan orang dewasa.
Salah satu dari bentuk karya sastra adalah novel. Didalam novel tersebut
terdapat realita yang didalamnya terdapat unsur unsur kejadian dan perilaku yang
dialami oleh para tokoh terlibat didalamnya. Realita spiritualitas ini mengacu pada
kehadiran fenomena keagamaan yang terutama dialami oleh tokoh ketika menanggapi
tenang dirinya dan juga lingkungan sekitar. Kejadian spiritualitas yang hadir dalam
novel atau karya fiksi ini telah memiliki ilmu tentang keagamaan yang memadai.
Masyarakat dan pembaca dapat mengetahui tentang spiritualitas dalam sebuah cerita
dengan menggunakan pengetahuan filsafat ilmu.
Kejadian atau fenomena spiritualitas dalam novel merupakan gambaran
keadaan jiwa seseorang yang dialami para tokohnya. Dalam novel juga mengalami
berbagai kondisi kejiwaan seperti halnya manusia dikehidupan nyata, dalam

kehidupan manusia sering dihadapkan pilihan pilihan hidup yang sangat sulit. Novel
tersebut juga menceritakan tentang konflik batin sehingga dapat menarik untuk diteliti
dalam sebuah penelitian, karena novel tersebut dapat dijadikan pengetahuan berbagai
terjadinya spiritualitas didalam kehidupan nyata.
Kumpulan novel Opick Tombo Ati sebagai objek penelitian, karena dalam
kumpulan novel tersebut pengarang mencoba untuk menyikapi kondisi masyarakat
sekitar dari segi kehidupan yang sangat didominasi oleh unsur unsur spiritualitas.
Apabila pembaca yang baru mengenalnya akan merasa tersentuh, bisa juga mereka
akan tertarik oleh novel novel yang disajikannya.
Berdasarkan alasan tersebut diatas maka dalam penelitian ini penulis memilih judul
SPIRITUALITAS dalam novel di bawah langit dari Opick Tombo Ati dan
Attaufiqurrahman Al Azizy.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah spiritualitas dalam
novel di bawah langit dari Opick Tombo Ati dan Attaufiqurrahman Al - Azizy?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui spiritualitas dalam kumpulan novel di bawah langit karya Opick dan
Attaufiqurrahman Al Azizy?
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoriti
Hasil penelitian ini dapat memberikan arahan yag baik secara teori berupa
penyajian informasi bagi pengembangan ilmu sastra, terutama yang berkaitan
dengan keagamaan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan arahan yang berupa kajian
ilmiah yang diperlukan oleh guru, peneliti, dan pencipta buku sebagai bahan
pertimbangan dalam meneliti atau menganalisa karya sastra lain yang
berkaitan dengan dunia spiritualitas atau keagamaan.
F. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan terhadap judul proposal ini, maka penjelasannya
sebagai berikut:
1. Spiritualitas
Spiritualitas memiliki arti tersendiri yaitu dari kata aspirata berasal dari
bahasa latin dan a spiratusa yang diantaranya berarti arah.

2. Dibawah langit
Novel dibawah langit bertutur secara indah tentang pergoalkan cinta dan
spiritualitasnya, serta konflik tentang hukum dan kebenarannya. Didalam
novel tersebut juga menceritakan tentang spiritualitas yang sangat tinggi,
yaitu Al- HuBB (Cinta Ilahi).
3. Novel
Adalah suatu cerita yang mengisahkan tentang sebagian hidup tokoh
ceritanya, yaitu sebagian mengisahkan tentang perubahan hidup dari tokoh
yang diceritakannya. Novel juga baru dikenal dari msa Indonesia sejak
setengah abad lalu, dinegara barat masih baru kalau dibandingkan dengan
bentuk bentuk yang lain seperti PUISI yang dikenal sejak dua ribu tahun
yang, sedangkan FIKSI itu masih baru dikenal dua ratus tahun yang lalu.
Karya fiksi yang mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada saat
yang menegangkan dan pemusatan kehidupan yang keras. Dengan begitu
pembaca tidak akan mengalami kesulitan dan dapat memahami isi dalam
novel tersebut. (Semi, 1988 : 32)
G. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau metode yang dipakai oleh seorang peneliti
dalam proses penelitiannya.
Metode penelitian sastra adalah cara yang dipilih oleh peneliti dengan
mempertimbangkan bentuk, isi, dan sifat sastra sebagai subjek kajian. Sampai saat ini,
tampaknya dalam penelitian sastra seringkali ada kerancuan antara penggunaan istilah
metode, tehnik dan pendekatan. Teew (Satoto, 1986:1 2)
Selain metode kualitatif, dalam penelitian ini juga menggunakan metode
kepustakaan, pendekatan penelitian , sasaran penelitian tehnik analisis data dan
langkah kerja penelitian akan lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:
1. Metode kepustakaan
Didalam metode ini, dalam dunia penelitian juga dikenal pendekatan tehnik,
prosedur dan kiat prosedur. Menurut Bakker dalam Kesuma (2007 : I) metode
adalah seperangkat asumsi cara pendang terhadap sesuatu yang bersifat
aksiomatis. Data dalam penelitian dalam proposal ini ada 6 novel yang ditulis
diantaranya dibawah langit.
2. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini dapat menggunakan metode kiat adalah cara subjektif
seorang peneliti untuk melaksanakan / memanfaatkan tehnik penelitian yang telah
dipilih.
3. Sasaran penelitian

Sasaran tempat ini adalah sekumpulan novel dibawah langit karya Opick
dan Attaufiqurrahman Al Azizy sebagai berikut:
a. Trilogi Makrifat Cinta
b. Kitab cinta Yusuf Zulaikha
c. Munajat Cinta 1 dan 2
d. Jangan biarkan surau ini roboh
e. Sahara naiwa
f. Dan Rihanpun bertaubat
4. Tehnik analisis data
Tehnik analisis data ini adalah analisis naratif, analisis data ini dapat dilakukan
dengan cara menganalisis teks yang selanjutnya dapat digunakan untuk
mengetahui

spritualitas

dalam

novel

dibawah

langit

dari

opick

dan

Attaufiqurrahman Al- Azizy. Ini sesuai dengan metode analisis naratif adalah hal
hal yang menceritakan atau mengisahkan didalam novel tersebut dan juga
menceritakan suatu keadaan yang sekarang ini.
5. Langkah kerja penelitian
Didalam langkah kerja yang akan dilakukan adanya penelitian yaitu sebagai
berikut:
a. Membaca dan memahami kumpulan novel Opick dan Attufiqurrahman dalam
dibawah langit.
b. Memilih judul, tokoh, dan penokohan yang ada didalam novel tersebut.
c. Mencari latar atau setting yang ada didalam novel yang telah dipilih tersebut.
d. Melakukan identifikasi dalam masalah novel yang terkemukan dalam 6 novel
yang telah kita pilih.
H. Landasan Teori
Teori yang kita gunakan dalam penelitian ini adalah pengertian novel, unsur
unsur dalam novel dan spiritualnya.
1. Pengertian novel
Novel adalah suatu cerita yang mengisahkan tentang sebagian hidup tokoh
ceritanya, yaitu sebagian mengisahkan tentang perubahan hidup dari tokoh yang
diceritakannya. Novel juga baru dikenal dari masa Indonesia sejak kira kira
setengah abad lalu, dinegara barat masih baru kalau dibandingkan dengan bentuk
bentuk yang lain seperti puisi yang dikenal sejka dua ribu tahun yang lalu
sedangkan fiksi ini masih baru dikenal dua ratus tahun yang lalu.
Karya fiksi yang mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada suatu saat
yang tegang dan pemusatan kehidupan yang keras. Dengan begitu pembaca tidak

akan mengalami kesulitan dan dapat memahami isi dalam novel tersebut. (Semi,
1988 : 32)
Sedangkan menurut Abrams berasal dari bahasa Itali Novella berarti sebuah
barang baru yang kecil. Batasan batasan mengenai novel terkadang hanya
didasarkan pada suatu aspek aspek tertentu, sebagai batasan batasan tersebut
masih belum mampu menapung semua akibatnya ada kemungkinan untuk di
pertanyakan.
2. Unsur unsur novel
Unsur unsur yang membangun karya sastra mempunyai fungsi untuk
mengetahui hal hal yang tersirat dalam suatu karya sastra dan mempunyai
amanat yang akan disampaikan oleh pengarang melalui karyanya tersebut secara
garis besar.
Unsur yang dapat kita gunakan dalam penelitian ini yaitu, tokoh, penokohan
serta lattar atau setting. Didalam tokoh dan penokohan sangat diperlukan sebab
merupakan suatu sosok yang melakukan suatu cerita yang disertai perwatakannya,
sedangkan lattar atau setting dapat diperlukan dalam cerita yang dapat
memberikan suatu cerita yang dapat diterima dalam masyarakat.
A. Tema
Ide dari pokok cerita juga mempunyi sebuah makna karya fiksi tidak
secara sengaja dibandingkan karena justru kata inilah yang ditawarkan kepada
para pembaca dan merupakan makna keseluruhan yang didukung ceritanya
dengan sendirinya dia akan tersembunyi dibalik cerita yang mendukungnya.
B. Alur
Alur yaitu jalannya suatu cerita yang dapat mengetahui peristiwa yang
terjadi berdasarkan sebab akibatnya. Diawal cerita banyak tokoh tokoh yag
diperkenalkan

sehingga

hubungan

antar

tokoh

seringkali

tidak

berkesinambungan sehingga terjadilah pertikaian, jika tikaian makin


memuncak disebut klimaks. Jalan cerita diatas merupakan permasalahan yang
berhubungan dengan tokoh.
Menurut urutan waktu dibedakan menjadi:
1. Alur maju
2. Alur mundur
Alur maju merupakan alur yang menceritakan tentang kejadian saat
ini, maksudnya urutan waktu.
Alur mundur yaitu jalan cerita yang urutan waktunya kembali, dalam
jalan cerita alur mundur ini mempunyai nama yang berbeda yaitu (flash
back).
C. Sudut Pandang

Menurut Sudjiman (1988:78) sudut pandang permulaan dari sudut


pandang si pencerita dan dengan kisahnya.
Sudut pandang dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Sudut pandang orang pertama, yaitu bagaimanakah si pengarang
memposisikan diri dalam pembuatan novel.
2. Sudut pandang orang ketiga bagaimana pilihan si penulis atas dasar
orang I dan II.
Dalam sudut pandang diatas dapat menjelaskan tentang pengalaman si
pengarang :
1. Tokoh utama adalah si pengarang menyampaikan kisah cerita atau
tokoh utamanya bercerita tentang tokoh utamanya.
2. Tokoh bawahan adalah si penulis bercerita tentang tokoh utamanya
dalam novel tersebut.
3. Impersonal, adalah sebagai si penulis harus serba tahu karena
seorang penulis buku harus tahu kelemahan dan kelebihan buku
tersebut.
D. Amanat
Amanat yaitu pesan dari suatu cerita yang ditulis oleh seorang penulis
buku untuk disampaikan oleh masyarakat disekitarnya. Dalam melalui
cerita tersebut si pengarang dapat diharapkan mengambil manfaat pesan
pesan yang baik yang ada didalam buku tersebut.
E. Tokoh dan Penokohan dalam karya sastra
1. Tokoh
Didalam suatu karya sastra itu keberadaan tokohnya hal yang
paling penting sebab dari tokoh kejadian kejadian dapat terjadi.
Tokoh biasanya berwujud benda. Tokoh yang ada didalam sastra
adalah memiliki sifat yang rekaan, tokoh tersebut hanya ada didunia
maya, apabila ada unsure kemiripan itu hanya ada unsur kesengajaan.
Menurut Abrams tokoh dan penokohan itu berbeda yakni:
a. Tokoh adalah orang orang yang ditampilkan dalam suatu karya
sastra baik karya naratif / drama kemudian oleh pembaca
ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu
seperti mengekspresikan melalui ucapan maupun tindakan.
b. Penokohan adalah penulisan gambaran yang jelas tentang
seseorang yang ditampilkan dalm sebuah cerita, cara pengarang
menampilkan perwatakan, perangai serta perilaku tokoh dalam
sebuah cerita rekaan rekaan.

2. Penokohan
Didalam penokohan itu sangat dibutuhkan karena itu penting dalam
cerita enokohan biasanya itu mencakup masalah siapa tokoh cerita tersebut.
Bagaimana perwatakannya dan bagaimana pelukisan tempat didalam
ceritanya. Si penulis ini juga menceritakan tentang aspek kehidupan didalam
tokohnya. Penokohan masyarakat para pembaca agar dapat memahami dalam
buku tersebut. Penokohan dapat diartikan lebih luas lagi karena disisi lain
dapat mengembangkan tokoh dalam sebuah cerita.
Penokohan biasanya bisa dijadikan suatu gambaran atau cerita yang
sangat diminati oleh pembaca maupun masyarakat sekitarnya. Penokohan dan
perwatakan itu saling berkaitan erat dan tidak bisa dipisahkan.
F. Latar Belakang
Latar atau setting yaitu landasan tumpu suatu karya sastra yang mencakup
pengertian tempat hubungan waktu dan lingkungan social dalam terjadinya
peristiwa peristiwa / konflik konflik batin yang diceritakan secara fiksi
maupun non fiksi.
Sebuah latar memberikan suatu cerita nyata dan jelas, hal ini untuk
menceritakan pesan dan kesan yang nyata agar para pembaca lebih yakin kalau
hal itu seolah olah terjaid di dunia nyata. Disamping itu ada kemungkinan besar
adanya kejadian yang ada di dunia maya (tidak nyata).
Latar dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Latar tempat berhubungan dengan tempat kejadian yang diceritakan oleh
sebuah karya fiksi. Unsure unsur tersebut mempunyai tempat tempat
2.

dan nama nama tertentu.


Latar waktu berhubungan dengan hal hal yang berhubungan dengan
kejadian atau peristiwa peristiwa yang diceritakan oleh fiksi. Didalam
latar tersebut si pengarang berusaha membuat waktunya itu singkat,
karena kalau waktunya diulur ulur secara terus menerus pembaca

3.

akan malas membaca buku tersebut.


Latar social berkaitan dengan perilaku kehidupan sosial dan masyarakat,
dimana latar tersebut benar benar terjadi dalam masyarakat. Aturan
dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat itu dapat mencakup

4.

masalah yang kompleks.


Pengertian spiritualitas
Spiritualitas adalah kegiatan yang sedang melakukan pembersihan diri
dari hawa nafsu, dan godaan godaan yang ada didunia ini. Dengan

kegiatan spiritualitas ini kita dapat memperkuat iman kita dan taat
kepada Allah SWT. Hal ini dapat kita gunakan dalam agama, moral,
sikap dan nilai nilai yang merupakan hasil karya manusia. Pada
dasarnya manusia adalah makhluk hidup yang harus membudayaan
dirinya sendiri.
I. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi disusun untuk memudahkan pemahaman dan
kejelasan skripsi ini, disusun menjadi beberapa bagian dan setiap bagian
terdiri dari beberapa bab seperti berikut ini:
Bab I pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah
penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan
istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II landasan teori yang menjelaskan tentang pengertian novel, tokoh dan
penokohannya, dan spiritualitas.
Bab III analisis Spiritualitas dalam kumpulan novel dibawah langit karya
Opick dan Attaufiqurrahman Al Azizy.
Bab IV Penutup berisi simpulan dan saran.

Daftar Pustaka
Grafindo Khasanah Ilmu (Anggota IKAPI Jakarta)
Kompas Gramedia Building, Anggota IKAPI Jakarta 2010
Opick Tombo Ati dan Attaufiqurrahman Al Azizy 2010 Dibawah Langit
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Moleong Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suharianto, S. 1982. Dasar dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta

Amminudin, 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Harapan


Mahsum. 2007. Metode Penelitian Bahasa, Tahapan Strategi dan Metode : PT
Rajagfindo Persada.
Amminudin, 1987. Sekitar Masalah Sastra: YA3
Semi, Afar. 1998. Metode Penelitian Sastra. Bandung : Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai