Perhitungan Pendapatan Nasional
Perhitungan Pendapatan Nasional
kelembapan disekitar produk tersebut dan hal ini mampu menyebabkan konidium
atau spora jamur untuk aktif tumbuh. Untuk itu dalam menyimpan produk
pascapanen hendaknya dengan mengurangi kadar air produk tersebut, seperti
penjemuran pada pascapanen pala untuk mengurangi kadar air sampai 6-7%
sebelum dimasukkan dalam penyimpanan. Suhu merupakan faktor penting dalam
penyimpanan produk pascapanen karena akan mempengaruhi daya simpannya.
Suhu berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan jamur patogen
pascapanen, juga dapat meningkatkan kerentanan produk pascapanen, setelah
panen atau dalam penyimpanan. Beberapa jamur mampu tumbuh sangat lambat
meski berada dibawah suhu 10C, seperti jamur Rhizopus stolonifer, Geotrichum
candidum, dan Ceratocystis paradoxa. Jamur Botrytis, Cladosporium, dan
Penicillium bahkan masih mampu tumbuh pada suhu 1C.
Suhu lingkungan dan kadar air bahan simpan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi masa perkembangan. Pada Coleoptera, kadar air dan kelembapan
lebih dominan pengaruhnya dibanding suhu dan ketersediaan makanan, demikian
pula pada ordo Lepidoptera. Suhu lingkungan dan kelembapan dipenyimpanan
merupakan sebab dan akibat dari keberadaan hama pascapanen. Serangga
membutuhkan kisaran suhu dan kelembapan optimum untuk perkembangannya
yaitu 25-37,50C. Kadar air dan kelembapan udara pada produk pascapanen
berpengaruh pada lama stadium larva. Kadar air bahan simpan yang rendah akan
memperlama stadium larva, tetapi tidak berpengaruh untuk telur dan pupa,
sehingga hal ini dapat mengubah keseimbangan struktur umur dalam populasi
yang sudah stabil. Suhu dan kadar air produk pascapanen, masa perkembangan,
ketahanan hidup dan produksi telur serangga hama pascapanen tergantung pada
kesesuaian lingkungan dan makanan. Laju populasi serangga hama pascapanen
dapat meningkat sebagai hasil dari masa perkembangan yang singkat, ketahanan
hidup yang meningkat atau produksi telur yang lebih banyak, sehingga
permasalahan utama bagi serangga hama pascapanen adalah suhu dan kadar air.
Masa perkembangan, lama perkembangan rata-rata (dari telur sampai imago)
hama pascapanen dipengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu suhu lingkungan,
kelembapan dan kadar air produk pascapanen. Peningkatan suhu dan kadar air
produk pascapanen meningkatkan produksi telur, hanya saja produksi telur
22
tertinggi dan ketahanan hidup tertinggi tidak terjadi pada satu titik suhu atau kadar
air yang sama.
Kelembapan
Kelembapan merupakan salah satu faktor fisik yang mempengaruhi besarnya
populasi hama. Kelembapan pada ruang penyimpanan berperan penting terhadap
kerentanan produk pascapanen dan laju infeksi patogen. Kelembapan relatif 90%
dan suhu diatas 5oC mempengaruhi perkembangan penyakit pascapanen dengan
cara mendukung pertumbuhan patogen. Pada kelembapan kurang dari 90%,
patogen umumnya tidak dapat tumbuh. Kelembapan dan suhu berperan dalam
mempertahankan luka dan lubang infeksi alami lain, sehingga memberikan
kondisi yang sesuai bagi patogen untuk menginfeksi. Sebaliknya, kelembapan
yang tinggi berperan penting untuk memperbaiki ketahanan terhadap penyakit
pascapanen. Hama pascapanen membutuhkan kelembapan udara dan kelembapan
material tertentu. kelembapan relatif (RH) yang optimum bagi serangga hama
pascapanen sekitar 75-90%. Sebagian hama gudang tidak akan berkembang biak
dengan baik bila lingkungan gudang mempunyai kelembapan dibawah 40%
(Zulnayati, dkk. 2004 dalam Lidia, 2008). Seperti telah dijelaskan sebelumnya,
kelembapan dalam gudang penyimpanan dapat saja terjadi sebagai sebab atau
akibat dari keberadaan hama. Serangga membutuhkan kisaran waktu yang
optimum untuk perkembangannya. Sementara itu metabolisme serangga hama
pascapanen juga menghasilkan kalor dan uap air ke lingkungannya. Kelembapan
sangat diperlukan oleh setiap hama, khususnya hama pascapanen pertanian dalam
penyimpanan. Menurut Kartasapoetra, 1987 dalam Lidia, 2008, menyatakan
bahwa kelembapan udara minimum dan maksimum masing-masing berkisar
antara 0% dan 100%, sedangkan kelembapan udara relatif yang optimum berada
disekitar 75%. Serangga hama pascapanen pada produk makanan dalam
penyimpanan mempunyai kemampuan yang unik untuk tumbuh dan bereproduksi
pada makanan yang mempunyai kadar air terbatas. Selain itu ketersediaan
makanan berkombinasi dengan kondisi-kondisi abiotik seperti suhu dan
kelembapan relatif untuk mempengaruhi distribusi populasi dan pertumbuhan
hama pascapanen dalam penyimpanan. Kuantitas dan kualitas makanan
23
24
Proses panen
Proses panen dan penanganan produk pertanian merupakan faktor yang perlu
diperhatikan, karena terdapat patogen yang menyerang ke bagian produk
pascapanen disebabkan karena proses pemanenan yang kurang tepat. Misalnya
masuknya patogen ke dalam biji kakao, karena sewaktu proses pengupasan kulit
kakao menggunakan parang, sehingga parang membelah kulit kakao hingga
melukai biji didalamnya yang membuat biji tergores atau terbelah. Hal itu
menyebabkan masuknya patogen yang dapat menginfeksi biji terluka tersebut.
Kondisi pengangkutan
Produk pascapanen dalam penyimpanan akan terus melakukan respirasi dan
biasanya akan menghasilkan panas. Untuk itu diperlukan transportasi/kendaraan
angkut yang dapat mengatasi apabila hal itu terjadi. Suhu yang tinggi dapat
mempercepat
respirasi,
sedangkan
kelembapan
nisbi
udara
selama
25
produksi,
sedangkan
Pendapatan
Nasional
dihitung
dengan
pendekatan pendapatan.
Perhitungan pendapatan nasional mempunyai beberapa peranan, antara
lain :
1. Pendapatan nasional merupakan alat pengukur bagi tinggi rendahnya
tingkat hidup atau kemakmuran suatu bangsa. Kemakmuran suatu
masyarakat umumnya diukur melalui pendapatan per kapita atau
perbandingan antara jumlah pendapatan nasional dengan jumlah
penduduknya,
2. Mengetahui struktur perekonomian negara, apakah agraris, industri dan
sebagainya. Struktur perekonomian dihitung melalui peranan masingmasing sektor dalam komposisi pembentukan pembentukan nasional,
3. Sebagai alat penyusun kebijakan,
26
gelombang
kegiatan
ekonomi
dari
tahun
ke
tahun
(konjungtur).
3.2 Perhitungan Pendapatan Nasional
Penghitungan pendapatan nasional dapat didekati dengan 3 cara
perhitungan dengan beberapa alasan yang disampaikan dalam sub bab berikut.
Pada dasarnya produksi bersama-sama dari suatu masyarakat atau jumlah dari
barang dan jasa yang tiap tahunnya dihasilkan oleh suatu masyarakat, adalah
penghasilan masyarakat tersebut. Bila hasil tersebut dikalikan dengan harganya
masing-masing, maka jumlah tersebut adalah merupakan pendapatan nasional
bruto. Bila pendapatan nasional dikurangi biayanya, maka diperoleh pendapatan
nasional bersih. Jadi pendapatan nasional sama dengan jumlah harga bersih (nett
value) dari semua barang dan jasa.
Pendapatan nasional dapat pula diukur dari segi penerimaan dan segi
pengeluaran. Dari sudut penerimaan, maka pendapatan nasional itu sama dengan
jumlah pengeluaran biaya untuk faktor produksi yang ikut serta dalam proses
produksi masyarakat (jumlah sewa, bunga, upah dan sebagainya yang diterima
oleh para pemilik faktor produksi, seperti pekerja, pemilik modal, pemilik tanah
dan sebagainya). Selanjutnya penerimaan-penerimaan atau pendapatan para
pemilik faktor produksi itu akan dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pengeluaran-pengeluaran ini terarah pada barang konsumsi dan barang
modal dan investasi.
Beberapa pendekatan perhitungan pendapatan nasional :
1. Metode Produksi
Dari segi produksi, maka pendapatan nasional itu diperoleh dengan cara
mengalikan jumlah produksi dari masing-masing sektor dengan tingkat harganya
masing-masing (dengan nagka indeks), kemudian kita jumlahkan seluruhnya, atau
27
dapat juga diperoleh dengan cara menjumlahkan secara total seluruh nilai
tambahan (value added) dari semua sektor kegiatan ekonomi. Dalam hal ini
haruslah dihindari agar jangan sampai terjadi pembukuan dobel dari suatu barang.
Perhitungan dengan cara ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data
tentang hasil akhir barang dan jasa untuk sutu periode tertentu dari semua unitunit produksi yang menghasilkan barang-barang dana jasa-jasa tersebut. Semua
nilai hasil akhir barang-barang dan jasa-jasa tersebut dijumlahkan. Apabila jumlah
produk ke 1 kita tandai dengan Q1, produk ke 2 dengan Q2 dan seterusnya sampai
ke n ditandai dengan Qn. Harga produk ke 1 ditandai dengan P1, harga produk ke
2 ditandai dengan P2 dan seterusnya sampai pada Pn. Bentuk persamaan
matematik pendekatan produk akan menghasilkan :
NI = P1Q1 + P2Q2 + ... + PnQn
Atau ditandai dengan :
n
NI Pi Q i
i 1
28
b.
laba
29
30
Kita mendefinisikan GNP sebagai nilai seluruh barang dan jasa dalam
satuan uang. Untuk menghitung GNP digunakan patokan harga pasar (market
price) yang berlaku dari barang dan jasa. Namun harga senantiasa berubah; inflasi
senantiasa membuat harga lebih tinggi dari tahun ke tahun. Dengan demikian
harga merupakan ukuran yang kurang akurat. Masalah harga-harga yang selalu
berubah merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh para ekonom manakala
mereka menggunakan uang sebagai tolok ukur. Untuk mengatasi ketidak akuratan
perhitungan akibat inflasi para ekonom menggunakan tolok ukur indeks harga
(price index), yakni harga rata-rata atas sejumlah barang.
Kita bisa menghitung GNP untuk tahun tertentu dengan memakai harga
pasar aktual pada tahun tersebut. Hasil perhitungannya disebut GNP nominal, atau
GNP pada tingkat harga berlaku. Tapi biasanya yang lebih disukai adalah GNP
riil, atau GNP pada harga konstan. GNP riil merupakan hasil bagi antara GNP
nominal dengan suatu indeks harga yang disebut deflator (GNP riil = GNP
nominal : deflator GNP). Dengan demikian hubungan antara GNP yang dinilai
atas dasar harga berlaku dengan atas dasar harga konstan sebagai berikut :
IH tahun dasar
GNP konstan = GNP berlaku x
IH tahun berlaku
Keterangan :
IH = indeks harga konsumen
b. Produk Nasional Bruto (GNP) dan Produk Domestik Bruto (GDP)
GNP (Gross National Product) atau Produk Nasional Bruto paling sering
digunakan sebagai ukuran produksi nasional. Masih ada dua ukuran lainnya yang
sering digunakan yaitu NNP (net national product) atau Produk Nasional Neto dan
GDP (Gross Domestik Product) atau Produk Domestik Bruto.
GNP meliputi investasi bruto, yakni investasi neto ditambah dengan
penyusutan (depresiasi). Apabila faktor depresiasi dihilangkan, jadi investasi neto
yang digunakan dalam total output, maka perhitungan tersebut dinamakan Produk
Nasional Neto (NNP). Walaupun NNP lebih baik, namun GNP lebih banyak
digunakan. Hal ini disebabkan sulitnya perhitungan faktor penyusutan sehingga
investasi bruto sudah dianggap lebih akurat. Gross National Product
(GNP)
31
meliputi nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga
negara suatu negara, baik yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar
negeri. Barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan asaing di negara
tersebut tidak dimasukkan dalam perhitungan GNP.
Ukuran lain yang sering dilakukan adalah Produk Domestik Bruto (PDB)
atau Gross Domestic Product (GDP). GDP atau PDB merupakan nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam wilayah negara tersebut, baik
perusahaan nasional maupun perusahaan asing.
Selisih antara GDP dengan GNP adalah pembayaran ke luar negeri
(dikurangi dengan pembayaran dari luar negeri kalau ada). Ini disebut Net Factor
Income to Abroad atau pendapatan neto terhadap luar negeri dari faktor produksi.
Jadi GDP net factor income to abroad = GNP. Apabila GDP suatu negara lebih
besar dari GNP nya, ini berarti bahwa penanaman modal asing dalam negara
tersebut adalah lebih besar daripada penanaman modal negara itu di negara lain.
3. Lima Jenis Pendapatan Nasional
Ada 5 jenis pendapatan nasional, diantaranya :
1. Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto
2. Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Neto
3. National Income atau Net National Income (NNI)
4. Personal Income (PI)
5. Disposible Income (DI)
Gross National Product (GNP)
Merupakan jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
masyarakat selama satu tahun. Barang yang dihasilkan diantaranya barang
konsumsi dan barang modal atau investasi. Barang-barang konsumsi tersebut ada
yang bersifat tahan lama, dan barang-barang konsumsi yang cepat rusak.
Sedangkan barang investasi itu sebagian untuk perluasan produksi, sehingga
menambah peralatan produksi yang sudah ada, dan sebagian lagi untuk
penggantian peralatan produksi yang sudah rusak..
Secara rinci komponen GNP antara lain :
a. Upah + tunjangan,
32
bersifat
taksiran,
sehingga
mungkin
saja
tidak
tepat
33
laba perusahaan
34
DO M ES TIK
P e n d a p a t a n
PRODUK
Pendekatan Pengeluaran
1. Pengeluaran konsumsi Rp. ...............
2. Pengeluaran investasi
Rp. ...............
3. Pengeluaran Pemerintah Rp. ...............
4. Nilai Net Ekspor
Rp. ...............
BR UTO
N e t t o
t h d .
(G RO SS
L u a r
DOM ES TI C
n e g e r i
P e n d e k a t a n
P r o d u k s i
1. Pertanian
2. Pertambangan & penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas dan air
5. Bangunan
Rp. ............
Rp. ............
Rp. ............
Rp. ............
Rp. ............
Rp. ..........
Rp. ..........
Rp. ..........
Rp. ..........
Rp. ..........
Rp. ..........
(G DP )
d a r i
f a k t o r
p r o d u k s i
p
e
n
y
u
s
u
t
a
n
Net National Income (NNI) =
N N P
p a j a k
t i d a k
l a n g s u n g
P e r s o n a l I n c o m e ( P I ) =
N N I
l a b a y a n g t i d a k d i b a g i
pajak perseroan
transfer perusahaan (iuran untuk hari tua, bantuan bencana alam)
+ transfer payment ( transfer pemerintah : penganggur, orang jompo, jaminan
kesehatan dll)
+ subsidi
P I
p a j a k
l a n g s u n g
* : Nilai imbalan terhadap penggunaan sumber-sumber daya milik penduduk negara kita yang dimanfaatkan oleh negara lain
dikurangi nilai imbalan terhadap penggunaan sumber daya milik negara asing yang dimanfaatkan di negara kita
Contoh soal :
N
oI
t
e
m Nilai (tril yun Rp )
1N i l a i
e k s p o r 2
.
9
2 Pengeluaran upah dan gaj i 7
.
9
3P a j a k t i d a k l a n g s u n g
1
4N i l a i
i m p o r 1
.
7
5N i l a i
s e w a 0
.
5
6S
u
b
s
i
d
i 1
.
8
7Pengeluaran konsumsi 8
.
3
8B
u
n
g
a 0
.
4
9P e n y u s u t a n 0
.
6
0Pengeluaran investasi 2
.
9
1L a b a p e r u s a h a a n ha ru s di h i t un g
2L a b a t i d a k d i b a g i k a n 2
0
%
3Pengeluara pemerintah 1
.
7
4T r a n s f e r p e m e r i n t a h 0
.
4
5P a j a k l a n g s u n g 0
.
2
6 Pendapatan neto Luar negeri
1
1
1
1
1
1
1
1
Y=
YnC
MPC.
APCn.Yn
C
a
0
Y/tahun