Bab I Oky
Bab I Oky
1.2.
1.3.
PENGERTIAN MSDM
MSDM dapat didefinisikan sebagai : suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan staf, penggerakan, dan pengawasan,
terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan organisasi.
MSDM SEBAGAI PROSES
Secara keseluruhan, organisasi merupakan suatu proses untuk
mengolah INPUT (manusia, material, metode dan peralatan)
menjadi produk (barang atau jasa) untuk dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Untuk setiap karyawan, fungsi-fungsi MSDM merupakan inti dalam
membantu perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan strategis.
Para pengelola organisisasi telah meyakini bahwa pengelolaan SDM
dengan baik sebagai dasar untuk memenangkan persaingan
dipasar. Dengan kata lain, daya saing perusahaan ditentukan oleh
PENGELOLAAN SDM.
FUNGSI-FUNGSI MSDM
A. Pengadaan SDM
-
B. Pengembangan SDM
-
C. Pemberian kompensasi
-
b.
c.
a.
b.
Kompensasi finansial
Jasa-jasa yang disumbangkan karyawan atas pekerjaannya
dihargai dalam bentuk uang, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Kompensasi finansial langsung adalah penghargaan yang
dibayarkan dalam bentuk gaji, upah, insentif dan bonus.
Kompensasi finansial tidak langsung adalah bentuk imbalan
finansial yang dibayarkan secara tidak langsung, seperti
jaminan sosial, pengobatan, asuransi, liburan, pensiun, dan
berbagai tunjangan lain.
Kompensasi non finansial
Penghargaan diberikan bukan dalam bentuk uang tetapi
seseorang akan memperoleh kepuasan dari pekerjaan, dan
lingkungan organisasinya.
Kompensasi semacam ini dapat berupa kebijakan
organisasi, manajer yang berkualitas, rekan kerja yang
menyenangkan, waktu yang fleksibel, dan pembagian
pekerjaan yang baik.
D. Pengintegrasian
-
PENGINTEGRASIAN
MOTIVASI KERJA
Motivasi Kerja merupakan
melaksanakan pekerjaannya
dorongan
kepada
karyawan
untuk
1.4.
1.5.
LINGKUNGAN MSDM
Lingkungan eksternal : faktor-faktor diluar organisasi yang
memengaruhi pengelolaan SDM .
Lingkungan eksternal dapat berjalan sebagai tantangan, dan
juga sebagai peluang dalam pencapaian kinerja baik.
Berbagai macam lingkungan eksternal seperti : teknologi, kondisi
ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, pasar tenaga kerja,
pesaing, pelanggan, demografi, pemilik perusahaan, serikat
pekerja.
PERAN MSDM
Setiap organisasi lazimnya memiliki bagian pengelolaan SDM,
tetapi apakah itu ditangani oleh seorang manajer SDM atau tidak
akan tergantung pada kepentingannya.
Namun, banyak tugas-tugas ini dihilangkan karena sekarang ada
perusahaan lain yang melaksanakan sebagian dari tugas-tugas
tsb.
Outsourcing misalnya, dapat membantu penyelesaian sebagian
tugas-tugas SDM tradisional
Dengan pergeseran ini, SDM harus dapat meninggalkan citra
administrasinya dan berfokus pada aktivitas-aktivitas yang lebih
strategik dan berorientasi misi.
1.6.
PENDEKATAN-PENDEKATAN MSDM
I.
II.
III.
DISKRIMINASI
TIDAK
LANGSUNG
:
Ketidakadilan
karena
mengutamakan kriteria tertentu walaupun bukan persyaratan
pekerjaan
TERBUKA
BEBAS
MERATA
OBJEKTIF
ADIL
f) PEDULI
2.3. MANFAAT PELAKSANAAN PROGRAM EEO
1) Bebas dalam memilih pekerjaan
2) Kenyamanan dan keamanan kerja
3) Memperpanjang karir
4) Meningkatkan produktivitas
5) Peningkatan umpan balik bagi perusahaan
6) Meningkatnya semangat kerja
Menilai situasi
tiga
dan
Merancang
pekerjaan
meliputi
banyak
faktor
yang
mempengaruhinya antara lain : 1). Perubahan teknologi, 2).
Spesialisasi pekerjaan, 3). Tuntutan serikat pekerja, 4). Kemampuan
karyawan yang ada sekarang, 5). Tersedianya calon karyawan yang
ada, 6). Kesenjangan pengetahuan dan kemampuan antar
karyawan, 7). Kebutuhan-kebutuhan psikologis dan sosial dari
pekerjaan
dan
tersedianya
3. PENDEKATAN MOTIVASI :
a. Pendekatan kontemporer individua
b. Pendekatan kontemporer tim
atas
PSDM
untuk
mengidentifikasi
Penarikan atas seluruh SDM yang ada di pasar dilakukan bila jumlah
kebutuhan sama dengan tersedianya calon pekerja di pasar SDM
LANGKAH 4.
Program SDM
LANGKAH 5. Evaluasi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TREND ANALYSIS
ZERO-BASE FORECASTING
BOTTOM-UP APPROACH
RATIO ANALYSIS
CORRELATION ANALYSIS
SIMULATION METHOD.
1. Pengaruh Pemerintah
2. Geografis dan kompetisi
3. Angkatan Kerja
4. Kondisi Ekonomi
5. Teknologi
6. Globalisasi
o Bila sedikit jumlah tenaga kerja yang tersedia dipasar tenaga kerja,
perusahaan hanya memiliki sedikit pilihan sebagai calon tenaga
kerjanya
Penarikan tenaga kerja diperoleh dari pasar tenaga kerja yang terdiri dari
tiga kelompok mengecil seperti Populasi Angkatan Kerja, Angkatan Kerja
yang Memenuhi Syarat Sebagai Pelamar , Pelamar yang Diterima Sebagai
Calon Karyawan.
Populasi Angkatan Kerja : pasar tenaga kerja luas yang memiliki
potensi besar dalam sumber penarikan tenaga kerja
Kelompok pertama, Populasi Angkatan Kerja, dimana pasar
tenaga kerja luas, banyak calon tenaga kerja potensial yang
merupakan sumber penarikan tenaga kerja. Perusahaan akan
mengadakan penarikan sesuai jumlah dan kualitas yang dibutuhkan.
Kelompok kedua,
Angkatan kerja yang memenuhi syarat
sebagai pelamar, semua pelamar yang sudah memenuhi syarat
merupakan pelamar yang terbaik karena sudah memenuhi syarat
sesuai kebutuhan perusahaan, namun perusahaan selalu
menginginkan calon karyawan yang terbaik dari yang memenuhi
syarat.
Kelompok ketiga, Pelamar yang Diterima Sebagai Calon
Karyawan, dari sekian banyak pelamar hanya pelamar yang paling
baik menurut hasil seleksi yang diterima sebagai calon tenaga kerja.
Pada sisi lain, jika calon karyawan menolak penawaran perusahaan,
maka perusahaan akan bergerak kembali ke atas untuk memilih
kekurangan tenaga kerja sesuai kebutuhannya. Hal ini biasa terjadi
karena ada tawaran dari perusahaan lain yang lebih menarik bagi
calon karyawan.
Perusahaan cenderung
perusahaan.
lebih
memilih
terbuka
penarikan
bagi
dari
karyawan
dalam
untuk
Menarik tenaga kerja dari luar perusahaan akan membawa ide baru
atas keberagaman karakter yang dimiliki setiap karyawan. Calon
karyawan akan memberikan masukan baru yang berasal dari
perusahaan tempatnya bekerja sebelumnya.
pilihan
atau
desentralisasi
dalam
PENEMPATAN KARYAWAN
Berbagai macam atau tahap seleksi yang dapat dilalui untuk dapat
mengetahui
kesesuaian
pengetahuan,
keterampilan,
dan
kemampuan calon karyawan dengan persyaratan pekerjaan.
Reliabilitas
Validitas
Sejauh mana suatu alat ukur untuk mengukur apa yang ingin diukur.
Validitas prediktif ( predictive validity) adalah alat
pengukur yang dibuat bertujuan untuk dapat memprediksi apa yang
terjadi di masa akan datang alat pengukur ini dapat membuktikan
bahwa mereka yang berhasil dalam tes seleksi, juga akan berhasil
dalam pekerjaan.
Validitas isi ( content validity) adalah suatu alat pengukur
ditentukan oleh sejauh mana isi alat pengukur tersebut dapat
mewakili semua aspek yang termasuk di dalam pekerjaan. Langkah
awal yang perlu diperhatikan adalah mengidentifikasi tugas-tugas
dalam pekerjaan
PROSES VALIDITAS
Tahap 1 : Analisis Pekerjaan
Tahap 2: Memilih Jenis Tes
Tahap 3: Implementasi
Tahap 4: Hubungan Nilai Tes dengan Prediksi
Tahap 5: Validitas Silang dan Validitas Ulang
Extraversion,
Agreebleness
Conscientiousness.
Emotional stability,
Openness to experience
5. Tes Prestasi
Wawancara Seleksi
Wawancara seleksi (selection interview) merupakan metode seleksi
paling sering digunakan di dalam proses seleksi. Metode ini paling luas
digunakan untuk memperoleh informasi karena para pewawancara
(interviewer) berhadapan secara langsung dengan pelamar (interviewee).
Jenis-jenis Wawancara Seleksi
1. Wawancara Terstrukur
Wawancara terstruktur (structured interview) adalah jenis
wawancara yang telah menyiapkan pilihan jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang diajukan pewawancara
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah jenis wawancara yang
membutuhkan jawaban dari pikiran pelamar tentang pertanyaanpertanyaan yang diajukan pewawancara.
Tahap-tahap Wawancara
1. Tahap Persiapan
Sebelum dilakukan wawancara, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain sasaran wawancara, metode yang digunakan,
dan informaasi tentang pelamar.
Sasaran wawancara
Menentukan Metode Wawancara
Informasi Tentang Pelamar
2. Tahap Pelaksanaan
Mengargai Pelamar. Suatu dasar daalm wawancara adalah
menghargai pelamar dengan memperlakukan manusia sebagai
makhluk yang penting. Hargailah pendapat para pelamar dalam
memberikan keterangan dirinya.
Pertanyaan-pertanyaan yang Diajukan Dapat Mendorong
Pelamar unutk Menjawab.
Mendengarkan dengan Penuh Perhatian dan secara Proyektif.
3. Penutup
Setelah pelaksanaan wawancara, dilakukan penutupan dengan
memperhatikan persyaratan sebagai berikut:
4. Evaluasi
Setelah wawancara ditutup, pewawancara mangadakan penilaian
dari hasil wawancara. Pewawancara mengumpulkan nilai dari seluruh
komponen penilaian kemudian dijumlahkan.
Pengembangan
sumber
daya
manusia
(human
resource
development) Proses untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan karyawan untuk mencapai tujuan yang efektif dan
efisien.
Pelatihan
merupakan
tanggung
jawab
manajer
mengembangkan karyawan dalam sebuah perusahaan.
unutk
8.3.Proses pelatihan
1. Kebutuhan Pelatihan
Telah disampaikan sebelumnya, pelatihan bertujuan untuk
membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dalam analisis
kebutuhan pelatihan, ada tiga sumber yang menjadi pertimbangan yang
penting untuk diperhatikan, antara lain, analisis organisasional, analisis
pekerjaan, analisis individual.
2. Perancangan Pelatihan
Setelah kebutuhan pelatihan dapat ditentukan, berdasarkan analisis
yang
dilakukan
jika
ternyata
pelatihan
dibutuhkan
untuk
mengembangkan para organisasi, maka langkah selanjutnya adalah
perancangan pelatihan (training design). Dalam merancang pelatihan,
terdapat tiga faktor penting yang perlu diperhatikan, anatara lain,
kesiapan peserta pelatihan, kemampuan pelatihan, dan meteri
pelatihan.
8.4.Metode-metode pelatihan
1. Metode On The-Job Training
Merupakan metode yang paling banyak digunakan perusahaan dalam
melatih tenaga kerjanya. Para karyawan mempelajari pekerjaannya sambil
mengerjakannya secara langsung.
Business games,
Vestibule school,
Case study,
Bagi
karyawan,
pengembangan
sangatlah
penting
untuk
meningkatkan
kemampuan teknis tentang pekerjaannya. Para
pekerja dapat memahami dan mengenal dengan baik tentang
pekerjaannya sehingga akan meningkatkan kepuasannya dan
berakibat pada peningkatan produktivitas.
o Program-program universitas
ada
kemungkinan
perguruan
tinggi
menyiapkan
materi
pengetahuan tentang kepemimpinan, dan pengelolaan berbagai
aktivitas yang dibutuhkan perusahaan. Mungkin melalui pendidikan
singkat yang berlangsung selama seminggu sampai enam bulan
tergantung program yang disiapkan. Disisi lain, perguruan tinggi
menyediakan program pendidikan profesi seperti akunatan, tenaga
konsultan bisnis, dsb.
Metode pengembangan Organisasi
1. Sensitivity Training
pelatihan yang dilakukan dengan mengirimkan peserta latihan
secara terpisah kesuatu tempat pelatihan, dimana pesertanya tidak
ada yang saling kenal, dilakukan pada suatu unit tertentu.
2. Pembimbingan tim
Melalui bantuan konsultan diharapkan akan dapat memberikan
keterbukaan setiap anggota dan saran-saran yang bersifat
membangun dalam upaya melangsungkan proses kerjasama dalam
satu tim.
3. Umpan balik survei
umpan balik survei ini sangat berguna bagi para manajer dan para
karyawan untuk dapat memperbaiki
kelemahan-kelemahan
yang mereka miliki.
PERENCANAAN dan pengembangan KARIR
1. MANAJEMEN KARIR :
Proses membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan
potensi atas pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk dapat
dimanfaatkan secara efektif
2. TUJUAN KARIR
sasaran yang akan ditempuh karyawan melalui jalur karir yang
dipilih
3. PERENCANAAN KARIR
3. Pemeliharaan Sistem
Berbagai sistem yang ada dalam organisasi, setiap subsistem yang
ada saling berkaitan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.
Salah satu subsistem yang tidak berfungsi dengan baik akan
mengganggu jalannya subsistem lainnya. Tujuan pemeliharaan sistem
akan memberi beberapa manfaat antara lain, pengembangan
perusahaan dari individu, evaluasi pencapaian tujuan oleh individu
atau tim, perencanaan sumber daya manusia, penentuan dan
identifikasi kebutuhan pengembangan organisasi, dan audit atas sitem
sumber daya manusia.
4. Dokumentasi
Penilaian kinerja akan memberi manfaat sebagai dasar tindak lanjut
dalam posisi pekerjaan karyawan di masa akan datang. Manfaat
penilaian kinerja disini berkaitan dengan keputusan-keputusan
manajemen sumber daya manusia, pemenuhan secara legal
manajemen sumber daya manusia, dan sebagai kriteris untuk
pengujian validitas.
9.3 MENGUKUR KINERJA KARYAWAN
Standar pekerjaan dapat ditentukan dari isi suatu pekerjaan, dapat
dijadikan sebagai dasar penilaian setiap pekerjaan. Suatu pekerjaan
dapat
diukur
melalui
jumlah,
kualitas,
ketepatan
waktu
mengerjakannya, kehadiran, kemampuan bkerja sama yang dituntut
suatu pekerjaan tertentu.
1. Jumlah Pekejaan.
Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu
atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan..
2. Kualitas Pekerjaan.
Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan
tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang
dituntut suatu pekerjaan tertentu.
3. Ketepatan Waktu.
Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda, untuk jenis
pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memliki
ketergantungan atas pekerjaan lainnya.
4. Kehadiran.
menetapkan
Catatan Prestasi
BAB 10 KOMPENSASI
10.1 PENGERTIAN DAN PENGELOMPOKAN KOMPENSASI
1. Gaji pkok
Gaji pokok adalah gaji dasar yang dibayarkan kepada karyawan bukan
berdasarkan kinerja, biasa dijadikan dasar dalam menentukan
besarnya tunjangan-tunjangan yang menjadi hak karyawa. Gaji pokok
adalah gaji dasar (base pay) yang dibayrkan kepada karyawan
berdasarkan jenjang jabatan tertentu yang telah ditetapkan. Banyak
organisasi, gaji pkok dijadikan sebagai dasar untuk menentukan
besarnya tunjangan-tunjangan lain.
kompensasi
yang
ditetapkan
perusahaan
juga
terhadap penentuan kompensasi, karena
telah
pedoman pokok tentang kompensasi. Organisasi
kebijakan kompensasi sebagai pimpinan dalam
o Pay Leader
Kompensasi yang dibayarkan lebih besar dibandingkan dengan
perusahaan lain dengan tujuan untuk memperoleh karyawan
berkualitas baik..
o Pay Follower
Kebijakan membayar kompensasi lebih kecil dibanding
perusahaan lain karena kondisi keuangan kurang memadai.
o Market Rate
Kebijakan membayar kompensasi sesuai dengan perusahaan lain
dalam industri.
6. Prduktivitas
7. Biaya Hidup
8. Pemerintah
10.4 KEADILAN DALAM KOMPENSASI
Teori keadilan
empat
bentuk
Keadilan Internal
Keadilan Prosedural
Keadilan Distributif
Keadilan Eksternal
keadilan
dapat
dikaitkan
dengan
Evaluasi Pekerjaan
Informasi Pekerjaan.
Memilih Pekerjaan.
2. Metode Klasifikasi
Adalah membagi pekerjaan pada beberapa kelas dimana pekerjaan
yang memiliki karakter sama dikelompokkan dalam satu kelas.
3. Metode Perbandingan Faktor
Adalah menjadikan beberapa faktor pada suatu pekerjaan sebagai
pembanding atas pekerjaan lain, kemudian diurutkan dari nilai yang
tertinggi sampai terendah. Terdapat 5 faktor yang dapat dilakukan
untuk menentukan peringkat pekerjaan, antara lain :
Ketrampilan,.
Persyaratan Mental.
Tanggung Jawab,
Kondisi Pekerjaan,
Persyaratan Fisik,
4. Metode Poin
Adalah penilaian ke atas beberapa faktor pada suatu pekerjaan,
kemudian dijumlahkan untuk menentukan nilai suatu pekerjaan. Para
penilai mengalokasikan nilai-nilai pada faktor tertentu dalam suatu
pekerjaan, kemudian menjumlahkannya. Faktor-faktor yang terdapat
pada suatu pekerjaan akan diberi nilai, bobot, atau angka, berdasarkan
itu dapat ditentukan besar penghargaan atau kompensasi. Faktor
tersebut berasal dari analisis pekerjaan.
Memilih pekerjaan.
Mengidentifikasi Faktor-faktor yang Layak Diberi Kompensasi.
Menentukan Tingkat Untuk Faktor-faktor Layak Kompensasi.
Menentukan Bobot Faktor..
Menetukan Nilai Poin Faktor
Memvalidasi Sistem Poin
1. Tingkat Bayaran
Proses mengelompokkan karakteristik pekerjaan yang sama atau
hampir sama ke dalam satu kelompok untuk menentukan harga suatu
pekerjaan.
2. Rentang Bayaran
Proses pengelompokkan pekerjaan dengan rentang tertentu untuk
memberikan bayaran yang sama pada suatu rentang tertentu tersebut.
3. Broadbanding
Kebijakan kompensasi untuk menghilangkan sebagian tingkatan
bayaran agar menjadi lebih sedikit untuk meningkatkan efektivitas
organisasi.
10.8 SISTEM PEMBAYARAN TUNGGAL VS DISESUAIKAN
Compa-Ratio