Anda di halaman 1dari 2

GENESA DAN PETROLOGI BATUBARA

Pendahuluan
Batubara adalah suatu endapan yang tersususn dari bahan organik dan non organik. Bahan organik
berasal dari sisa tumbuhan yang telah mengalami berbagai tingkat pembusukan (decomposition) dan
perubahan sifat-sifat fisisk serta kimia baik sebelum maupun sesudah tertutup endapan lain di
atasnya. Proses pembentukan batubara secara umum adalah :
Tumbuh-tumbuhan
Batubara

=================> Gambut/Peat =================> Variasi


(Biological Steps)

(Physio chemical steps)

Bahan non organik pada batubara terdiri dari bermacam-macam mineral ( mineral matters ) yang
terbentuk sebagai material-material halus menyebar pada batubara atau terkumpul menjadi lapisanlapisan tipis. Mineral matters umumnya tersususn dari : mineral-mineral lempung (biasanya
membentuk clay bands), karbonat, sulfida, silikat dan beberapa mineral lainnya dengan jumlah yang
relatif sedikit.
Perubahan fisika pada proses peat menjadi batubara ( Physical coalification ):
a Pemadatan, pengeringan, litifikasi
b Terbentuknya joint, clevage dan schistosy
c Perubahan optis mineral
d Dehidrasi
e Perubahan warna ( coklat ===> hitam )
f Pertumbuhan nilai specifik gravity
g Perubahan kilap dan pecahan ( mis. : concoidal )
Perubahan sifat kimia peat menjadi batubara ( Chemical coalification ):
a Hilang/berkurangnya kadar air dan oksigen
b Penambahan jumlah volume
c Berkurangnya kadar unsur hydrogen
d Berkembangnya molekul hidrokarbon berat
e Bertambahnya daya tahan ( resistensi ) terhadap pelarut, oksidasi dan panas.
Maseral
Masera didefinisikan sebagai komponen terkecil ( optical ) bahan-bahan organik
penyusun/pembentuk batubara (analog dengan mineral pada batuan), yang berkaitan dengan sifat
keteknikan batubara tersebut (mis.: sifat pencairan, penggasan, dan pembakaran).
Berdasarkan pada bentuk morfologi, ukuran, relief, internal structure, kesamaan komposisi kimia,
warna pantulan, intensitas refleksi dan tingkat pembatubaraan (degree of coalification), maseral
pada batubara dapat dikelompokkan pada tiga kelompok utama, yaitu :

1. Kelompok Vitrinit
Vitrinit merupakan bahan utama penyusun batubara (umumnya > 50%). Berasal dari tumbuhtumbuhan yang mengandung serat kayu (woody tissues) seperti batang, dahan, akar dan serat
daun.
Pengamatan dengan mikroskop sinar langsung (transmitted light microscope) menunjukkan
warna coklat kemerahan sampai gelap (tergantung pada tingkat metamorfosa batubara). Semakin
tingkat ubahannya, maseral ini terlihat semakin gelap.
Pengamatan dengan mikroskop sinar pantul (reflected light microscope) menunjukan warna
pantul yang lebih terang, mulai dari abu-abu tua sampai abu-abu terang. Semakin tinggi tingkat
coalifikasinya, warna yang ditunjukan semakin terang.
Kandungan presentase hidrogen dan zat terbang dalam kelompok maseral ini berada diantara
kelompok inertinit dan eksinit.
Berdasarkan struktur bagian dalam, jenis maseral ini terbagi tiga kelompok, yaitu :
a. Telinit, dicirikan oleh adanya struktur dinding sel.
b. Kolinit, terlihat tanpa strukttur (structurless), didapatkan sebagai perekat dan pengisi ruang
antar jaringan.
c. Vitrodetrinit, merupakan fragment yang terkungkung dalam kolinit.
2. Kelompok Eksinit / Liptinit
Berasal dari jenis tumbuhan yang tingkatannya lebih rendah, misalnya : spora, ganggang (algae),
kulit luar (culticles), getah tanaman (resin), dan serbuk sari (polen).
Pengamatan dengan mikroskop sinar langsung menunjukkan warna terang, kuning sampai kuning
tua.
Pengamatan dengan mikroskop sinar pantul menunjukkan warna pantul abu-abu sampai gelap.
Kandungan presentase hidrogen dalam kelompok maseral ini paling besar diantara kedua
kelompok lainnya.
Berdasarkan morfologi dan bahan asalnya kelompok eksinit dibagi menjadi : sporinit, kutinit,
alginit, resinit, suberinit, dan liptodetrinit.
3. Kelompok Inertinit
Berasal dari jenis tumbuhan yang tingkatannya lebih rendah, misalnya : spora, ganggang (algae),
kulit luar (culticles), getah tanaman (resin), dan serbuk sari (polen).
Pengamatan dengan mikroskop sinar langsung menunjukkan warna terang, kuning sampai kuning
tua.
Pengamatan dengan mikroskop sinar pantul menunjukkan warna pantul abu-abu sampai gelap.
Kandungan presentase hidrogen dalam kelompok maseral ini paling besar diantara kedua
kelompok lainnya.
Berdasarkan morfologi dan bahan asalnya kelompok eksinit dibagi menjadi : sporinit, kutinit,
alginit, resinit, suberinit, dan liptodetrinit.

Anda mungkin juga menyukai