Anda di halaman 1dari 10

Depresi yang cantik dari bencana

Terbangun dengan tangan dan kaki tidak bisa digerakan merupakan mimpi buruk
bagi semua orang , bukan begitu?, oke sebentar saya pikir dahulu dari mana
menceritakannya. Pada awalnya saya adalah anak biasa yang bisa dibilang tidak
begitu menonjol dan selalu mengagumi siapapun yang juara kelas, terkadang
terlalu berlebihan, dengan penampilan cukup pendek dan agak gemuk dengan
potongan rambut poni. Ok cukup untuk cerita kelas ini mari kita mulai cerita ini saja
dari sangat sangat awal yang bisa saya ingat lama sebelum kelas ini terbentuk.
Mimpi buruk muncul ketika kami kekurangan makanan dan angin tiba tiba meniup
pemukiman kami yang hanya terdiri dari bangunan yang menggunakan daun
kokareo, sebuah rumah yang tembok luarnya merupakan daun kokareo dengan
struktur utama rumah didalam tembok tersebut, rumah ini memungkinkan
beristrihat dan bermain di atas tanah dengan diiringi angin yang lembut tanpa
gangguan sinar matahari, cukup menyenangkan. Karena angin tersebut sangat
kencang struktur utama rumah pemukiman kami tersapu berikut daun kokareo yang
lebih lemah ini pastinya.
Kehidupan baru penuh depresi dan perjuangan pun dimulai. Kekurangan makanan
sebenarnya menurut saya bukanlah masalah utama bencana. Karena kami hidup di
suatu pulau tropis, kami tanam kayu yang tidak digunakan pun masih
memungkinkan tumbuh, batu (sebetulnya bukan batu seperti biji yang sangat
keras) kami beri air pun masih memungkinkan tumbuh. Rasa depresi yang tidak
siap menerima kenyataan lah hantu utama.
Pemukiman ini bisa dibilang cukup kaya kami dulu berpindah-pindah mencari lahan
datar, aman dan banyak hewan pemakan tumbuhan untuk diburu. Kami
mengulitinya dengan hati-hati agar kulitnya bisa kami manfaatkan bulu maupun
kulitnya sebagai bahan yang nantinya kami pikir dapat kami gunakan untuk
membuat senjata atau alat nantinya. Lalu perlahan kami fillet dagingnya agar
tulang belulangnya tidak rusak. Sama seperti kulit dan bulunya , tulang belulangnya
pun kami gunakan, sangat efisien sekali kami memanfaatkan sumber daya. hmm
Fillet, fillet seadanya menggunakan batu yang cukup pipih dan tajam sebenarnya
yang kami buat dengan menggesekan batu secara sabar pada permukaan yang
keras dan bergerigi seperi pada permukaan batu besar yang terkadang kami
kunjungi ketika melakukan perjalanan. Atau biasa kami sebut [flakes], alat ini
sangat come in handy, kami manfaatkan sebagai pembuat fillet, pengupas buah
buahan, pengupas biji bijian yang kami temukan, seperti biasa kami memang
sangat efisien memanfaatkan segala hal, kamu akan tau bila kamu berada pada
keadaan kami ketika kami harus membawa semua peralatan kami untuk
melanjutkan perjalanan, kami perlu mengatur siasat agar barang barang yang kami
bawa sesedikit mungkin dan sebagaimana mungkin satu alat bisa kami gunakan
untuk berbagai macam hal. Itulah yang disebut [efisien]. Owh iya level suku kami
untuk keefisienan kita rata rata untu tiap anggota kami dalam kisaran level 38.

Terkadang kalau beruntung kami menemukan gua yang didalamnya terdapat curug
atau air terjun yang sangat indah. Kami bisa menetap disini berminggu-minggu atau
berbulan-bulan karena biasanya cukup banyak ikan yang bisa kami tangkap disini,
persediaan makanan pun tercukupi. Didalam gua bisa dibilang cukup aman dan
cukup nyaman. Untuk meluruskan punggung dan kaki kami kami mengumpulkan
daun daun kering disekitar hutan atau ada juga yang menggunakan bulu dan kulit
hewan sebagai alat tidur, hmmm cukup nyaman. Walaupun pada awal penghunian
gua ini kami harus bertarung dan membasmi chirofly, juga sedikit membersihkan
guano hasil dari metabolisme chirofly yang cukup menyengat dihidung dan
mungkin juga sangat berbahaya, sebagai rahasia saja sebenarnya ketika pertama
kali masuk gua yang dipenuhi guano, perasaan jadi kurang enak, mual dan ingin
muntah.
Terkadang juga kami hanya menetap dilahan terbuka apabila terlalu jauh keluar
hutan, kami biasa menggali tanah yang cukup dalam untuk kami masuk
didalamnya, supaya terhindar dari angin malam dan dingin yang cukup menyentuh
tulang.
Begitulah kehidupan kami sebelum memutuskan menetap.kami memustuskan
menetap setelah papah berhasil melakukan percobaan agar kami dapat memulai
peradaban, peradaban bertanam. Semula memang suku kami solaipa merupakan
suku yang terkenal memiliki tingkat penglihatan kedepan pada tingkat yang cukup
visioner. Kami terdiri dari beberapa kelompok yang disebut suku dengan jumlah
anggota 50-100, tapi kami memilih membatasi jumlah kami hanya 48. Terkadang
sangat sulit berada di suku ini menurutku kami hanya mengandalkan kepintaran
kami, bila suku lain dengan jumlah besar menyerang yang kami lakukan adalah
melarikan diri dan kadang mengakali mereka sebagaimana mungkin agar kami bisa
menghindari pertempuran sehingga kami tidak perlu kehilangan beberapa anggota
kami disamping juga karena kekuatan [strength] kami yang berada pada level ratarata, yap rata-rata pada batas terbawah.
Berkat papah kami menemukan cara untuk menanam tumbuhan yang bisa dimakan
yang memiliki masa tanam cukup cepat untuk dipanen, sehingga masa panen pun
dimulai.
Sebelum matahari muncul, yakni ketika langit masih cukup merah disertai dengan
kabut para anggota memulai membuka lahan. kami membakar hutan. Para anggota
pikir inilah cara yang paling cepat dan efisien. Kami melakukan musyarawah singkat
sebelumnya, beberapa kemungkinan didapat:
1. Membakar seluruh hutan dengan membatasi area bakar yang bisa dipantau.
Beberapa anggota berjaga pada garis batas yang ditentukan dan
memadamkan apinya agar tidak berantai kepohon lain, jika diteruskan
mungkin ini akan menjadi sangat berbahaya bagi kami dan suku lain. Bagi
kami mungkin keberadaan kami akan terancam oleh kelompok yang lebih

besar dan kuat. Bagi suku lain sudah sangat jelas ini adalah api yang rencana
kami lakukan pada saat suku lain sedang terlelap.
2. Memotong seluruh pohon yang ada dengan menggunakan[flakes] sembari
mengumpulkan kayu pohon tersebut untuk keperluan pemukiman nantinya.
Kami memang memiliki kepintaran [int], diplomasi [diplomacy], dan [efficiency]
tinggi namun tidak disertai dengan kearifan [wisdom] yang tinggi sehingga pilihan
jatuh pada nomer 1. Pilihan dua juga dirasa kurang cocok dengan jumlah kami dan
juga kemampuan kami sebagai penebang pohon [logger] yang sangat sedikit
jumlahnya yang sudah master di [job] [logger] . tidak akan praktis bila ini
dilakukan kata salah satu anggota sebagai salah satu anggota tertua di suku kami
[elderly],
lalu bagaimana kita mengatasi masalah tempat tinggal kata anggota yang lainnya.
kita dapat memulainya secara perlahan, kita akan membuat lubang tidur untuk
sementara dan mulai menabang pohon lainnya sedikit demi sedikit
mungkin ide dari nomad benar kita dapat membagi anggota kelompok menjadi
beberapa bagian, pembersih lahan, pengambil air, petani, pemburu dan pembuat
hunian. Menurut pemimpin kami.
Para anggota lain setuju.
Para wanita memulai lebih awal dengan mengumplkan secara cepat [berry] yang
ada didekat hutan yang akan dibakar untuk keperluan hari ini. satu, dua, tiga
pemimpin suku kami memulai aba-aba sehingga para laki laki pembawa api
memulai memulai membakar pohon pertama. Api sudah kami kenal semenjak kami
tinggal dihutan pada saat musim hujan. Petir lah yang menolong kami berkenalan
dengan benda misterius bernama api.
Beberapa saat kemudian api sudah hampir menghanguskan seluruh area yang
ditentukan berubah menjadi lahan kosong.
Peradaban pertanian benar benar dimulai.
Hari pertama pertanian
Hari pertama pertanian kami di hari setelah pembakaran selesai kami melakukan
penggalian batang batang pohon yang mungkin masih tertinggal didalam tanah, hal
ini cukup sulit. Kami hanya punya flakes. 48 anggota kami semua dikerahkan
termasuk yang masih cukup kecil untuk berkerja seperti saya. Dengan flakes para
laki-laki dewasa mengais tanah dengan cara berjongkok, hei ini sangat menyiksa
punggung, bagi yang sudah berumur seperti saya seorang anggota tua bilang.
Kami merasa perlu suatu cara agar dapat menyempurnakan flakes, hari semakin
petang. Semua sepakat ini adalah akhir dari hari ini.

Malam tersebut papah memutar otaknya menemukan bagaimana cara bagaimana


mengatasi keluhan ini, beliau menggunakan banyak peralatan untuk menaikan [int]
agar riset terbaru untuk mengatasi masalah ini teratasi. Papah memang sering
bekerja sampai larut hanya sekadar untuk meningkatkan level [int] sehingga suatu
penemuan dapat tercipta. Walaupun demikian papah tetap harus mengambil
bagiannya sebagai anggota kelompok untuk kegiatan mengumpulkan makanan,
riset yang sangat lamban.

Hari kedua pertanian


Belum selesai pekerjaan ini, tidak ada hal yang cukup spesial, kami hanya
menumpuk sisa akar pada tempat tertentu dan memanfaatkannya sebagai kayu
bakar. Dan kami memulai pekerjaan sesuai kelompok yang disepakati. Malam hari
seperi biasa aku menemani papah melakukan riset, yap [apprentice] mode on,
mungkin sebentar job [researcher] sebentar lagi aku dapatkan.
Kami melakukan hal yang sama setiap hari sampai suatu saat pada hari ke-10
pertanian.
Hari kesepuluh pertanian
Tidak seperti biasanya papah berteriak-teriak membangunkan anggota kelompok
yang lain yureka!,... yureka......! aku berhasil membuatnya alat yang bisa
membuatnya, alat ini bisa membuat pekerjaan kita lebih mudah..., ayo kita buat
yang banyak agar bisa dibagikan kepada para petani [farmer] agar kita bisa
memulai merasakan rasa makanan pertama yang kita tanam, pemimpin kami
mendekati papah dan mengapresiasi pekerjaan papah, waw pekerjaan yang bagus
Dilson, bagaimana kerja alat ini? sambil menepuk bahu papah. Terkadang aku pikir
aku ingin menjadi seorang pemimpin kalau hal seperti ini terjadi. Papah
menyontohkan cara kerja alat ini, siang hari kami baru selesai mengerti dan mulai
membuatnya secara masal, butuh kira-kira 20 buah alat ini yang diberi nama
[flakeshoe], 2 buah [flakes] yang cukup lebar diikat menjadi satu pada gagang kayu.
Saatnya beristirahat untuk hari ini.
Sebentar saya akan menceritakan sedikit tentang saya, ibu dan papah. Kami
keluarga yang cukup bahagia, papah seorang penemu kadang aku pikir papah
orang yang sangat kaku. Darinya sedikit yang bisa aku pelajari jika saya tidak
memiliki talenta [apprentice], ibu hanya ibu rumah tangga biasa, tapi dulu bisa
dibilang ibu sangat populer, dia wanita hebat, gampang bergaul, ramah. Saya juga
kurang tau dia sebenarnya dari suku mana sebelumnya, ibu sering berpindah
tempat mengikuti arah kemana bintang utara jatuh, dimana bila ibu mengikuti
petunjuk ini selalu ada tempat yang ibu bisa berikan perhatian dan pertolongan dari
kemampuan ibu kata ibu, sebenarnya saya kurang mengerti apa maksud ibu, ibu

kurang banyak bicara tentang masa lalunya, aku juga tidak peduli, baik ataupun
buruk masa lalunya yang aku tahu aku selalu cinta ibu.
Hari kesebelas pertanian
Karena lahan sudah semakin bersih dan kemungkinan sudah tidak ada akar yang
tersisa kami memutuskan membangun rumah untuk kami tinggal seperti yang
dijelaskan sebelumnya rumah kami memiliki struktur dalam kayu, kayu ini kami
tumpuk dengan bantuan kayu yang lebih fleksibel atau biasa kami sebut [ratan].
Sebelumnya kami menggali lubang untuk menempatkan kayu pertama sebagai
pondasi. Lalu setelah kayu yang kami tumpuk cukup tinggi, kami memasang daun
kokareo yang kami temukan disekitar hutan untuk kami jadikan atap dan
penyelubung untuk tembok luar.
Beberapa rumah sudah terbangun, para wanita yang memakainya secara
bersamaan. Kami para lelaki seperti biasa memakai lubang. Tapi kami cukup
bersyukur atas pencapaian kami. Tertidur dengan perasaan cukup senang.
Hari kesebelas pertanian
Kami mulai meletakan beberapa batu (sebenarnya biji) yang kami ketahui namanya
jagung [corn], gandum ada beberapa jenis biji yang berbeda namun keliahatan
cukup sama kami menamainya [gandum]. Beberapa varietas [gandum] yaitu
[barley], [oats], [rye], [wheat] tapi karena kami tidak begitu tau kami hanya
memisahkan wadahnya saja dan memanggil semuanya [gandum] lebih efisien.

Hari keduabelas pertanian


Kami mengerti bahwa tumbuhan pada kehidupan di tanah yang liar sebelumnya
pasti hidup karena meghisap air, kami perlu air. Kami memtuskan berjalan lagi
kesungai bukan untuk urusan mandi atau minum lagi, kami perlu air untuk
menumbuhkan [gandum] dan [corn] yang kami tanam sebelumnya.
kami membawanya dengan peralatan minum kami yang terbuat dari peralatan
binatang. Kami beri air secukupnya. Setelah selesai kami mencari [berry].
Malam itu kami mendapatkan [rusa] untuk dimakan, cukup untuk semuanya.
Hari hari berikutnya kami lewatkan dengan kegiatan yang sama, menyiram,
mencari [berry], berburu, dan ada beberapa yang berkeliling agak menjauh dari
pemukiman untuk menyusuri wilayah yang belum pernah kami lihat dan mungkin
dalam penyusuran ini kami akan mendapatkan sumber makanan lain selain [berry]
dan [rusa]. Tapi kami cukup beruntung [berry] sangat berlimpah di sini.
Hari pertama panen

Tidak disangka kami sudah beberapa bulan disini mungkin empat bulan , semenjak
bermukim disni saya selalu melihat bulat purnama, karena semenjak hari
pembakaran hutan itu saya sudah empat kali melihat bulan purnama dengan
bentuk bulat penuh yang memancarkan sinar yang tidak dapat aku katakan
indahnya, karena itu saya yakin semenjak hari itu ini sudah empat bulan.
Tanaman [gandum] yang kami tebar sudah hampir dapat dipanen, ini ternyata
cukup lama untuk mendapatkan makanan dari tangan kami sendiri, kami berjuang
keras. Sayangnya [corn] yang kami tanam tidak membuahkan hasil, mungkin setiap
tanaman memiliki karakteristiknya sendiri, kami tidak mengaisnya lagi kami hanya
membiarkannya ditanah.
nak ayah percaya bahwa batu yang kita tanam itu sebenarnya mempunyai jiwa
yang tertidur, dan akan kembali bangun ketika kita mulai memberinya kehidupan,
kata papah ketika kami mulai bercocok tanam. Saya mengartikannya mungkin biji
ini memiliki masa tumbuh yang berbeda beda dan harus diberi perlakuan yang
berbeda pula untuk tiap jenisnya.
Tapi hari ini kami belajar cukup banyak tentang bercocok tanam, dan kami tidak
menyerah ada suatu harapan yang sangat baik disini, terpancar di setiap mata
nggota kami, kami akan berjuang keras.
Hari kedua panen
Setelah melihat tanaman [gandum] ini memiliki harapan kami akhirnya
memutuskan untuk tetap tinggal disini, karena sebenarnya kami hanya mencoba
untuk mencoba hal baru yakni membuat anggota kami lebih kuat dibandingkan
anggota yang lain, alasan kami ingin mencoba untuk tinggal mendiami suatu
tempat dan bercocok tanam:
1. Sebenarnya kami lelah berjalan dan didera rasa takut akan bertemu
kelompok lain yang lebih kuat daripada kami, mereka sangat kejam, bila kami
tidak mampu menipu mereka semua peralatan yang kami buat dan kami
gunakan mereka ambil. Pernah hal ini terjadi dan kami memulai lagi dari
awal.
2. Pernah kami merasakan berjalan berhari-hari dan tidak menemukan makanan
yang mencukupi kebutuhan kami, keadaan ini membuat kami tidak bisa
banyak berbuat dan kami pun tidak berkembang. Apalagi pada musim musim
tertentu, kemarau misalnya ketika tidak banyak sumber air yang bisa kami
temui ini membuat binatang-binatang buruan yang bisa kami makan
bergerak mencari air dengan rute yang sulit ditentukan.
3. Sebenarnya kami cukup senang tinggal di gua, tapi seperti yang diketahui
kelompok yang lebih kuat terkadang datang, dan mereka juga butuh tempat
tinggal, terkadang kami membawa sedikit pecahan batu yang kami bawa, ini
cukup berat, sehingga kami perlu memikirkan cara lebih baik daripada harus
membawa seluruh peralatan ini.

Hari ini kami memutuskan membuat alat pertahanan untuk seluruh anggota, karena
kami tidak belum menemukan sumber batu lagi semenjak kami menetap, kami
membuat senjata tombak kayu [wooden javelin], karena sumber kayu cukup banyak
dan kami hanya perlu membuatnya dengan cara membelah kayu dan
meruncingkannya dengan [flakes] , cukup efisien menurut kami, kami dapat
menggunakannya saat berburu sehingga jangkauan serang kami lebih jauh, sangat
jauh malah bila kami berlatih skill melempar [throw] kami. Tapi untuk sementara
lebih jauh pun sudah cukup, lebih sangat jauh dapat menyusul.
Hari ketiga panen
Belum dapat dipanen [gandum]nya tapi aku merasa sudah cukup mampu untuk
melakukan pekerjaan lain selain membantu para wanita mengumpulkan [berry],
saya memutuskan menambah kekuatan serta menambah job yang bisa saya
lakukan sebagai penebang pohon [logger].
papah bisakah saya mendapatkan [flakes] untuk memulai menebang pohon
pertamaku?
[flakes] ?, omong kosong anakku , aku sudah membuat yang lebih efisien kapak
dari [flakes] [flakes axe] , aku baru membuatnya untuk aku sendiri dan hari ini
berniat membuat beberapa untuk dibagikan, dan pasti nak, papah buatkan satu
untukmu
terimakasih pak. Aku keluar dan menemani para wanita, mencari [berry].
Hari keempat panen
Saya mendapatkan peralatannya sekarang, saatnya menumbangkan pohon yang
pertama, sebelumnya rata rata lelaki dewasa dapat mendapatkan satu pohon
dengan [flakes] 2 pohon tumbang tiap hari, mungkin dengan alat baru ini hasilnya
dapat digandakan.
Saya memulainya dengan berdiri disamping [logger] dengan level tertinggi,
keahlian [apprentice] saya gunakan, [apprentice] sangat menolong disaat saya
tidak tahu pekerjaan yang baru saya kenal, cukup berdiri melihat , mendengar
penjelasan singkat dari suatu pekerjaan, saya sudah mendapatkan dasar [job] yang
bisa digunakan.
(penulis: di dalam game rpg, ini sudah sangat biasa misal pada final fantasy atau
semacamnya kita dapat menaikan status seminal daya serang, daya tahan untuk
mendapatkan keahlian baru seperti wizzard, warrior atau semacamnya).
Beberapa lama setelah memperhatikan anggota yang sudah master [logger], [job]
baru didapatkan. Saya mendapatkan dasar [logger], cukup mudah pekerjaan ini,

tapi tidak cukup mudah. Cukup mengayunkan [flakes axe] yang saya dapatkan
pohon sudah dapat tumbang, tapi seberapa pohon ini tumbang sangat bergantung
pada seberapa besar level .
Hari kelima panen
Hari ini terlalu indah hanya untuk menebang kayu, menemani memetik [berry],
atau hanya sekadar duduk duduk menunggu petang dan kembali tertidur, saya
memutuskan menjelajah lebih jauh memasuki hutan, masuk lebih dalam, dan ketika
sudah cukup jauh meninggalkan yang lain saya duduk diantara pohon yang tumbuh
berdekatan, saya menjelajah hanya untuk berfikir sejenak. Tidak berfikir hal yang
terlalu sentimental, hanya berfikir, mungkin menyegarkan pikiran sebentar,
mungkin saya butuh waktu sendiri. Saya mencari tempat dimana tak seorang pun
dapat melihat saya. Tempat saya duduk diantara pohon ini ditumbuhi rumput yang
cukup tinggi, sepinggang mungkin, kalau aku duduk tak akan ada yang melihat
dibalik rumput semak ini.
Kadang kalau bisa merasakan rumput ini pun seperti dapat berbicara, kau tidak
boleh menghancurkan hidupmu, katanya. Mungkin ini yang sering banyak
didengar, bahwa rumput punya jawaban.
Saya mengalihkan pandangan lebih jauh, bukan pemandangan yang begitu spesial
hanya melihat seekor kupu-kupu [butterfly] yang saling terbang berdampingan, hei
tunggu aku kata salah satu [butterfly], sambil terus mengejar, ayo cepat teman,
kita harus menuju bunga disebelah sana, terus mengejar [butterfly] yang satunya.
Sesampainya disana mereka menghisap bunga. Tanpa disadari seekor kadal
[lizzard] mengawasi mereka, tanpa mereka sadari mereka sudah berada pada perut
[lizzard], halo teman, jangan terlalu dipikirkan tentang mereka, kami hanya ingin
mengisi perut agar bisa meneruskan kehidupan esok.
Tiba-tiba saya terbangun dan mendapatkan status skill baru sifat kehidupan [nature
of life]. Ternyata sudah sangat lama saya tertidur di rerumputan ini hingga terlihat
dari jauh matahari sudah berada di barat. Tapi darimana [nature of life] ini?, apa
fungsinya?, apakah tadi saya benar-benar berbicara dengan hewan?, ataukah hanya
mimpi, saya kurang tahu saya hanya berbalik dan berjalan dengan cepat menuju
pemukiman sebelum hari menjadi gelap dan anggota menyadari saya tidak ada
disekitar pemukiman.
Malamnya kami hanya berkumpul, membuat api yang cukup bagi kami semua. Ini
berguna untuk lebih mengakrabkan kami dan tentunya mengusir binatang buas
yang mungkin berada di sekitar. Kami memang selalu melakukannya sebelum kami
menuju ke mimpi kami sendiri.

Hari keenam panen


[gandum] kami terlihat mulai dapat dipanen, pagi-pagi kami putuskan untuk mulai
memanennya, kami semua hari ini turun semua memanennya karena lahan
pertanian ini cukup luas, hari yang cukup menyenangkan, kami menemukan sumber
makanan yang cukup awet.
Kami memang belum mempunyai tempat untuk menyimpan [gandum] yang sudah
kami panen ini, tapi kami akan memikirkannya dan membuatnya dengan segera,
karena [gandum] cukup membuat beberapa hewan seperti burung [bird] datang
untuk mampir mengisi perutnya. Untuk sementara kami menutupinya dengan
dedaunan yang kami kumpulkan. Dan pada siang hari kami rencanakan agar para
wanita mengawai [gandum] ini dan mengusir [bird] apabila mereka datang.
Malam ini kami kembali berkumpul, Aut [elderly] terkadang memulai cerita tentang
masa-masanya dulu sebelum bergabung dikelompok ini, kali ini dia bercerita
tentang seorang [trader] yang hebat bernama jack.
jack mempunyai lahan pertanian, mereka bilang dari negeri jauh disana, lahan
emas, lahan dimana banyak tumbuhan dapat tumbuh dengan baik, jack menyimpan
banyak hasil dari panen, jack mempunyai makanan yang lebih, sangat lebih dari
yang bisa jack dan keluarganya makan, dia sangat berharap bisa menukarkan
makanan lebih yang dia punya saat ini dengan makanan yang bisa jack dan
keluarganya manfaatkan di bulan atau tahun mendatang ketika lahan emas
miliknya bukan lagi disebut lahan emas, ketika ototnya sudah mulai menua dan
tidak lagi mampu bekerja seperti saat ini. Sedangkan jill sedang memulai
pembakaraan lahan besar-besaran dengan kelompoknya sehingga tidak mampu
menyediakan makanan yang siap untuk dimakan. Jack memulai bernegosiasi
dengan jill, jack akan menyerahkan makanan yang berlimpah saat ini di
penyimpanannya dan mengharuskan jill untuk membagi hasil makanan di tahun
berikutnya sebanyak dua kali makanan yang jack bisa habiskan pada setiap
bulannya. Jack mulai menjelaskan keuntungannya:
Jack: kami mempunyai sisa makanan disini, cukup untuk kita, dalam hal ini kau dan
anggota kelompokmu untuk waktu setahun ini, karena disini aku lihat kau
mempunyai jumlah kelompok yang cukup besar dan lahan yang kau buka cukup
luas untuk menghasilkan ditahun berikutnya.
Jill: apa untungnya buat kami, hai kau petani hebat?
Jack: hai kawanku tidakkah kau lihat saat ini kemarau sedang terjadi?, ini membuat
air cukup sulit dicari dan makanan pun sulit didapat, berburu pun akan sangat sulit
dimusim ini?
Jill: apa kau berusaha membohongiku?

Jack: tidak kawanku, aku hanya ingin berteman disini dan kau lihat aku mempunyai
cadangan makanan yang cukup untuk kita semua tahun ini, tapi kita tidak tau apa
yang akan terjadi suatu hari nanti, aku hanya ingin menjalin kerjasama, aku tidak
akan menyusahkan mu, kau hanya perlu membalas kami dengan seperempat hasil
panenmu tahun depan atau dapat kau bayar 1/48 per bulannya dengan sumber
makanan apa saja yang kau miliki, tidakkah itu cukup adil kawanku?
Jill: aku ingin lebih kecil untuk pembalasanmu, bagaimana menurutmu?
Jack: baiklah mari kita buat seperlima dari hasil penuh satu tahun panenmu, atau
bisa kau berikan tiap bulannya sesuai perhitungan?
Jill : baiklah temanku, mari kita segel perjanjian ini
Perjanjian dilakukan dengan bantuan sihir, yang mana jika salah satu pihak
mengingkari janji ini, bencana akan menghancurkan diri sang pengingkar. Begitulah
cerita yang pernah aku dengar dari kelompok lain yang pernah bertemu dengan
jack [trader] yang hebat cerita Aut [elderly] kelompok kami sebelum hari ini kami
tutup dengan menutup mata kami untuk tertidur. Menurutku cerita dari Aut [elderly]
tentang jack [trader] sangat membuat saya kagum tentang jack [trader], yang
sangat cerdik, dia akan mendapatkan hasil yang cukup untuk bertahan hidup
walaupun dia tidak bekerja mencari makanan ataupun bertani seperti biasanya
dengan memanfaatkan pembalasan dari jill, namun tidak hanya itu menurut saya
jack [trader] juga telah berhasil menghalau niat jahat yang mungkin timbul di benak
jill ketika jill dan kelompoknya mulai lapar yang kemudian akan mencuri persediaan
makanan jack [trader] di tahun ini, sangat menarik.

Anda mungkin juga menyukai