PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik adalah kebutuhan yang sangat penting yang bahkan sudah menjadi
kebutuhan pokok masyarakat perkotaan saat ini. Listrik yang handal dan efisien
tentu sangat diinginkan setiap pelanggan. Salah satu syarat agar suatu sistem
penyaluran listrik tersebut dikategorikan handal adalah memiliki kualitas tegangan
yang baik dan juga stabil. Meskipun kelangsungan pembangkit dapat diandalkan,
belum tentu kualitas daya dapat tersalurkan dengan baik. Banyak sekali faktorfaktor yang menyebabkan tegangan jatuh baik dari sisi pembangkit, jaringan,
maupun
disisi
beban.
Salah
satu
penyebabnya
adalah
karena
terjadi
ketidakseimbangan beban.
Ketidakseimbangan beban selalu terjadi pada tranformator distribusi tiga
phasa. Penyebabnya adalah karena beban yang bervariasi dan tidak identik dalam
satu waktu pada tiap fasanya. Lebih jelasnya ketidakseimbangan terjadi saat
terdapat perbedaan beban antara fasa R, S, dan T baik secara magnitud maupun
secara sudut. Kondisi beban tak seimbang menyebabkan timbul arus pada
penghantar netral trafo. Arus netral merupakan energi listrik yang tidak terjual
dengan kata lain merupakan losses.
Pembebanan transformator tiga fasa diukur pada setiap fasanya. Standar
PLN mengharuskan pembebanan transformator distribusi tidak lebih dari 80%
arus beban penuhnya. Jika melebihi, maka perlu dilakukan tindakan lebih lanjut
seperti pemerataan beban atau penambahan kapasitas transformator.
Jika transformator dibebani melebihi kemampuan kerjanya, temperatur
alat ini akan semakin meningkat dan bukan tidak mungkin transformator tersebut
akan terbakar dan rusak. Proteksi transformator sangat diperlukan untuk
aplikasi
perhitungan
persen
pembebabanan,
persen
ketidakseimbangan, losses akibat arus netral, rating fuse cut out, dan nh
fuse pada transformator distribusi.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Daerah penelitian adalah PT. PLN Persero cabang Pekanbaru, Rayon
Rumbai.