Anda di halaman 1dari 10

MODUL

Beberapa Teknik untuk


Menganalisis Rangkaian (Bagian ke-2)
3. Analisis Mesh (Mesh Analysis)
Cara analisis simpul yang diterapkan di dalam bab terdahulu adalah sangat
umum dan selalu dapat digunakan pada setiap jaringan listrik. Ini bukanlah satusatunya metode agar kita bisa mengatakan hal yang serupa. Khususnya, kita akan
menemui metode analisis simpul umum dan cara yang dinamai analisis loop pada
bagian penutup bab ini.
Pertama, kita akan meninjau sebuah metode yang dinamai analisis mesh
(mesh analysis). Walapun cara ini tidak dapat dipakai setiap jaringan, teknik ini dapat
diterapkan pada sebagian besar jaringan yang perlu kita analisis, dan barangkali
digunakan lebih sering dari semestinya, karena terkadang metode lain lebih
sederhana. Analisis mesin dapat dipakai hanya pada jaringan-jaringan yang terletak
dalam satu bidang, sebuah istilah yang akan kita definiskan sekarang.
Jika mungkin menggambar diagram sebuah rangkaian pada sebuah
permukaan bidang sedemikian rupa sehingga tak ada cabang yang melalui di atas di
bawah cabang lain, maka rangkaian tersebut dinamai rangkaian sebidang (planar
circuit).
Di dalam bab kedua, istilah-istilah jalan (path), jalan tertutup, dan loop telah
didefinisikan. Mesh adalah sifat rangkaian sebidang dan tidak didefinisikan untuk
rangkaian tak sebidang. Kita definisikan mesh sebagai loop yang tidak mengandung
loop lain di dalamnya. Bilamana mesh itu telah digambar dengan baik dalam bentuk
bidang, biasanya mesh tersebut mempunyai penampilan seperti jendela multi-kaca;
setiap kaca pada jendela itu dapat dianggap sebagai mesh.
Jika sebuah jaringan adalah sebidang, maka analisis mesh dapat digunakan
untuk menyelesaikan analisisnya. Cara ini melibatkan konsep arus mesh, yang akan
kita perkenalkan dengan meninjau analisis rangkaian yang mempunyai dua mesh
Gambar 6.
Seperti telah kita lakukan dalam rangkaian berloop tunggal, maka kita mulai
dengan memperhatikan sebuah arus yang melalui salah satu cabang. Arus yang
mengalir ke kanan melalui tahanan 6 , kita namai i1. Kita bermaksud menggunakan
hukum tegangan Kirchoff sekeliling setiap mesh, dan kedua persamaan yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

dihasilkan adalah cukup untuk menentukan kedua arus yang tak diketahui. Maka kita
pilih arus kedua i2 yang mengalir ke kanan melalui tahanan 4 . Kita dapat juga
menamai arus yang mengalir ke bawah melalui cabang sentral i3, tetapi jelaslah dari
hukum arus Kirchoff bahwa i3 dapat dinyatakan dalam kedua arus yang telah kita
misalkan sebelumnya sebagai (i1- i2). Arus yang dimisalkan tersebut diperlihatkan di
dalam Gambar 7.
i1

i2
6

42 V

+
-

4
+

3 i2

+
-

42 V
10 V

i1

i2
3

(i1 i2)

10 V

Gambar 6: Dua arus, i1 dan i2, dalam

Gambar 7: Arus mesh menurut arah

sebuah rangkaian yang mempunyai dua

perputaran jarum jam ditetapkan pada

mesh.

setiap mesh dari rangkaian sebidang.

Dengan mengikuti metode pemecahan yang rangkaian berloop tunggal, kita


sekarang menggunakan hukum tegangan Kirchoff pada mesh yang kiri,
-42 + 6i1 + 3(i1 i2) = 0
atau

9i1 3i2 = 42

dan kemudian pada mesh sebelah kanan,


-3(i1-i2) + 4i2 10 = 0
atau

-3i1 + 7i2 = 10
Persamaan-persamaan tersebut adalah persamaan-persamaan yang berdiri

sendiri; yang satu tidak dapat diturunkan dari yang lain. Ada dua persamaan dan dua
yang tak diketahui, dan pemecahaannya mudah didapatkan; i2 adalah 6 A, i2 adalah
4 A, dan (i1 i2)adalah 2 A. Hubungan tegangan dan tenaga boleh didapat dengan
cepat jika diinginkan.
Jika seandainya rangkaian kita mengandung mesh yang banyaknya M maka
kita harus menganggap ada M arus arus cabang dan menulis sebanyak M
persamaan bebas. Pemecahan pada umumnya bisa didapat secara sistematis
melalui penggunaan determinan.
Kita tinjau sekarang soal yang sama dengan cara yang sedikit berbeda
dengan menggunakan arus mesh. Kita definisikan sebuah arus mesh sebagai
sebuah arus yang mengalir hanya di sekitar perimeter sebuah mesh. Jika tidak

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

tandai mesh kiri dari soal kita sebagai mesh 1, maka kita dapat menentukan arus
mesh i1 yang mengalir menurut perputaran jarum jam sekeliling mesh ini. Sebuah
arus mesh dinyatakan dengan sebuah panah lengkung yang hampir menutupi dirinya
sendiri dan digambarkan di dalam mesh yang sesuai, seperti diperlihatkan pada
Gambar 7. Arus mesh i2 dihasilkan di dalam mesh yang satu lagi, dan searah dengan
perputaran jarum jam. Walaupun arah itu sembarang, namun kita akan selalu
memilih arus-arus mesh searah dengan peputaran jarum jam karena pilihan ini
mengakibatkan simetri yang meminimalkan kesalahan dalam persamaan-persamaan
tersebut.
Kita tidak lagi mempunyai arus atau panah arus yang diperlihatkan langsung
pada setiap cabang rangkaian. Arus melalui setiap cabang harus ditentukan dengan
meninjau arus-arus mesh yang mengalir dalam tiap-tiap mesh di mana cabang
tersebut muncul. Ini tidak sukar karena jelaslah bahwa tidak ada cabang yang dapat
muncul di dalam lebih dari dua mesh. Misalnya, tahanan 3- yang muncul di dalam
kedua mesh, dan arus yang mengalir ke bawah melaluinya adalah (i1 i2). Tahanan
6- muncul hanya di dalam mesh 1, dan arus yang mengalir ke kanan di dalam
cabang tersebut adalah sama dengan arus mesh i1.
Sebuah arus mesh seringkali dapat diidentifikasi sebagai sebuah arus
cabang seperti i1 dan i2 diidentifikasi di atas. Hal ini tidak selalu benar, karena
peninjauan sebuah jaringan persegi yang mempunyai sembilan mesh segera
memperlihatkan bahwa arus mesh sentral tidak dapat diidentifikasi sebagai arus di
dalam suatu cabang.
Salah satu terbesar dalam penggunaan arus mesh adalah kenyataan bahwa
hukum arus Kirchhoff secara otomatis dipenuhi. Jika sebuah arus mesh mengalir
kedalam sebuah simpul, maka jelaslah bahwa arus itu mengalir keluar dari simpul itu
juga.
Maka kita dapat mengalihkan perhatian kita kepada pemakaian hukum
tegangan Kirchoff pada setiap mesh. Untuk mesh kiri

42 6i1 3(i1 i2 ) 0
sedangkan untuk mesh kanan

3(i 2 i1 ) 4i 2 10 0
dan kedua persamaan ini sama dengan yang didapat sebelumnya.

i2

3
7V

+
-

i1
7A

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

3
Dian
Widiastuti

1
RANGKAIAN LISTRIK

Gambar 8: Analisis mesh digunakan pada rangkaian ini yang


mengandung sebuah sumber arus dengan menuliskan persamaan
hukum tegangan Kirchoff di sekitar loop: 7 V, 1, 3 , 1.
Sekarang kita tinjau jaringan yang diperlihatkan dalam Gambar 8, di mana
sebuah sumber arus bebas 7 A berada pada batas bersama dari dua mesh. Arusarus mesh i1, i2, dan i3 ditentukan, dan sumber arus menyebabkan kita mencipkan
mesh super yang bagian dalamnya adalah mesh 1 dan 3. Dengan menggunakan
hukum tegangan Kirchoff di sekitar loop ini,
7 1(i1 i2 ) 3(i3 i2 ) 1i3 0
i1 4i2 4i3 7

atau

(1)

dan di sekitar mesh 2,


1(i2 i1 ) 2i2 3(i2 i3 ) 0
i1 6i 2 3i3 0

atau

(2)

Akhirnya, arus sumber dihubungkan dengan arus mesh yang dimisalkan tersebut:
i1 i3 7

(3)

Dengan memecahkan (1), (2) dan (3), kita dapat

1 6 0
1 4 7
1 0 7 28
i3 2
1 6 3 14
1 4 4

1 0 1
Kita dapat bahwa i1 = 9 A dan i2 = 2,5 A
Marilah kita rangkum metode yang kita gunakan untuk mendapatkan
seperangkat persamaan mesh untuk rangkaian resistif (rangkaian tahanan) :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

1. Pastikan bahwa jaringan adalah sebidang. Jika tidak sebidang, maka analisis
mesh tidak dapat dipakai.
2. Buat diagram rangkaian yang rapih dan sederhana. Tunjukkan harga semua
elemen dan sumber. Harga tahanan lebih disukai daripada harga konduktansi.
Setiap sumber harus mempunyai simbol referensinya.
3. Dengan menganggap bahwa rangkaian mempunyai M mesh, tentukan arus
mesh searah dengan perputaran jarum jam dalam setiap mesh, i1, i2, , iM.
4. Jika rangkaian hanya mengandung sumber tegangan, gunakan hukum tegangan
Kirchoff mengelilingi setiap mesh, samakan jumlah semua tegangan tahanan jika
rangkaian hanya mempunyai sumber tegangan bebas, samakan jumlah semua
tegangan tahanan di dalam arah jarum jam, dengan semua berlawanan dengan
arah jarum jam, dan aturlah suku-suku tersebut, dari i1, ke iM. Untuk setiap
variabel i1, i2, , iM, jika belum berada dalam bentuk tersebut.
5. Jika rangkaian mengandung sumber-sumber arus, ciptakan sebuah mesh super
untuk tiap sumber arus yang merupakan sekutu dari dua mesh dengan jalan
menerapkan hukum tegangan Kirchoff mengelilingi loop yang lebih besar yang
dibentuk oleh cabang-cabang yang bukan sekutu terhadap kedua mesh; hukum
tegangan Kirchoff tidak perlu dipakai pada mesh yang berisi sumber arus yang
terletak pada keliling rangkaian seluruhnya. Hubungkanlah setiap arus sumber
kepada variabel-variabel i1, i2, , iM, jika belum di dalam bentuk tersebut.
Soal Contoh
2

Dengan mempergunakan analisis mesh carilah nilai dari arus-arus mesh i1, i2 dan
i3 dalam rangkaian yang mengandung lima simpul, tujuh cabang dan tiga mesh
pada Gambar 9.

1
7V

i2

3
i1
6V

i3

2
Gambar 9: Lihat Contoh soal 2.
Jawab

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

Kita dapat langsung mempergunakan hukum tegangan Kirchhoff (KVL) pada


setiap mesh dikarenakan tidak terdapat sumber arus pada rangkaian dan
akan diperoleh :
N

pada mesh i1,

n 1

0
7 1(i1 i2 ) 6 2(i1 i3 ) 0
7 6 3i1 i2 2i3 0
3i1 i2 2i3 1

pada mesh i2,

n 1

(i )

0
(1 3 2)i2 i1 3i3 0
i1 6i2 3i3 0

pada mesh i3,

n 1

(ii )

0
6 ( 2 3 1)i3 2i1 3i2 0
2i1 3i2 6i3 6

(iii )

kita susun lagi persamaaannya,


3i1 i2 2i3 1

(i )

i1 6i 2 3i3 0

(ii )

2i1 3i 2 6i3 6

(iii )

dan dengan kaidah Cramer menghasilkan perumusan untuk i1:

i1

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

1
0
6

1
6
3

2
3
6

3
1
2

1
6
3

2
3
6

117
3 A
39

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

i2

i3

3
1

1
0

2
3

3
1
2

1
6
3

1
0
6

3
1
2

1
6
3

2
3
6

78
2 A
39

117
3 A
39

Carilah nilai arus dalam rangkaian berikut yang diperlihatkan pada Gambar 10
dengan mempergunakan analisis mesh.

i2

15 A

+ x

i1

1
x
9

i3

2
Gambar 10: Lihat Contoh Soal 3.
Jawab
Dikarenakan pada mesh 1 dan 3 terdapat sumber arus bebas dan tak bebas
yang menghalangi kita mempergunakan KVL pada mesh tersebut maka kita

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

alihkan perhatian pada mesh 2, dan dengan mempergunakan hukum


N

tegangan Kirchhoff pada mesh i2,

n 1

6i2 1i1 3i3 0


i1 6i2 3i3 0

(i )

sedangkan pada mesh 1 dan 3 kita pergunakan difinisi sumber arus

i1 15 A

(ii )

1
i3 i1 x
9
1
3 (i3 i 2 )
9
1
(i3 i2 )
3
3(i3 i1 ) i3 i 2
3i3 3i1 i3 i2 0
3i1 i2 2i3 0

(iii )

dengan mensubstitusi nilai i1 = 15 A ke persamaan i dan ii akan didapat


(i )

i1 6i 2 3i3 0
15 6i2 3i3 0
6i2 3i3 15

(iii )

(iv )

3i1 i2 2i3 0
3(15) i2 2i3 0
45 i2 2i3 0
i2 2i3 45

( v)

untuk mendapatkan nilai i2 kita bisa mempergunakan metode eliminasi

(iv)

6i2 3i3 15 2 12i2 6i3 30


i2 2i3 45 3 3i2 6i3 135
15i2 165
i2 11 A

dan terakhir kita bisa mensubstitusikan nilai i2 = 11 ke persamaan iv untuk


mendapatkan nilai i3,

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

6i2 3i3 15

(iv )

6 11 3 i3 15
i3

66 15
17 A
3

Soal Latihan
2. Gunakanlah analisis mesh dalam rangkaian pada Gambar 11 untuk mencari
harga-harga arus mesh.

1
3A

1V

i1

i2

3V

1
1A
1

i3
2A

i4

1
5V

Gambar 11: Lihat Latihan Soal 2.


3. Gunakan analisis mesh dalam rangkaian yang terlihat pada Gambar 12 untuk
mencari daya yang diberikan oleh batere 4 V.

+ 2
200

600

5 mA

400

500
1 k
4V

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

2
400

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

Gambar 12: Lihat Latihan Soal 3.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dian Widiastuti

RANGKAIAN LISTRIK

10

Anda mungkin juga menyukai