1, (2013) 1-6
I. PENDAHULUAN
Stabilitas sistem tenaga listrik telah dianggap sebagai
masalah penting untuk memenuhi kebutuhan listrik sudah
menjadi kebutuhan primer bagi manusia. Banyak kejadian
listrik mati total disebabkan oleh ketidakstabilan sistem
tenaga. Tidak terkecuali yang menjadi sorotan adalah
kestabilan transien. Stabilitas transien berhubungan dengan
gangguan besar secara tiba-tiba seperti gangguan hubung
singkat, pemutusan saluran secara tiba-tiba melalui circuit
breaker(CB), serta pemindahan beban secara tiba-tiba. Pada
saat terjadi gangguan, rele pengaman akan bekerja untuk
membuka breakers dalam waktu kurang dari 200-300 ms.
Akan tetapi hal ini tidak menjamin sistem akan kembali pada
kondisi steady-state. Hal ini disebabkan adanya waktu
2
kestabilan sistem, dimana lintasan kritis ini akan dicari pada
paper ini.
III. PERHITUNGAN CRITICAL CLEARING TIME
BERDASARKAN HILANGNYA SINKRONISASI
A. Kondisi Awal
Perhitungan kestabilan transient dihitung dengan nilai awal
(initial point) ketika dalam kondisi stabil didefinisikan sebagai
xpre, ketika gangguan terjadi pada saat t=0. Kemudian sistem
diatur oleh persamaan dinamis ketika gangguan seperti
berikut,
(1)
Dimana
Hasil dari persamaan 1 adalah critical trajectory pada saat
terjadi gangguan. Persamaan ini juga dapat ditulis sebagai,
(2)
Dimana
Gangguan dapat dihilangkan pada saat t= dan sistem
diatur oleh persamaan dinamis seperti berikut,
(3)
(rad)/s
(5)
4
1
SEP
3
2
UEP
(rad)
(6)
Dimana,
Gambar 1. Lintasan dalam setiap tahap pada sistem tenaga listrik satu
generator terhubung ke bus infinite dengan peredam (Damping)[7].
Dimana,
(8)
atau
yang
menentukan kondisi stasioner untuk
menyebabkan matriks torsi / daya sinkronisasi menjadi matrik
singular.
D. Perumusan Masalah
m k
k
m +1
m +1
( ) ' ( ) + ( ) ' W ( )
, , , kS ,v
k =0
min
m+1
x , x ,..., x
Dimana
x 0 ~ x u : critical trajectory
x0
(14)
(15)
x1
(16)
Dengan kondisi batasan
xk
(17)
Masing-masing titik
tehubung menggunakan
metode trapezoidal
xm
xu
CP
(18)
(10)
Mi
PCOA Di ( i )
MT
i = i
(19)
(20)
Dimana,
1 n
1 n
;
=
M
M i i ;
i i 0 M
MT i 1 =
=i 1 =
T i 1
=
MT
M i ; 0
=
i =
i 0 ; i =
i 0 ; PCOA =
( Pmi Pei ( ) ) ;
i =1
=
Pei ( )
Y E E
ij
j =i
sin (i j + ij )
7 F
G2
G
E
G3
9
I
5
6
C
1
Bus Infinite
Gambar 3. Sistem 3 Generator 9-Bus
Pm
(p.u)
V (p.u)
S (p.u)
Ea (p.u)
1.63
1.0116 + 0.1653i
1.6300 +
0.0665i
0.9885 + 0.3546i
0.85
1.0216 + 0.0834i
0.8500 0.1086i
0.9902 + 0.2316i
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
0.1862
0.2341
0.2526
0.2530
0.1969
0.2086
0.2353
0.2345
0.3826
0.2805
RATA-RATA
14
14
13
13
13
13
14
14
15
13
31.9224 0.18-0.19
31.8944 0.23-0.24
31.8577 0.25-0.26
31.6776 0.25-0.26
31.4225 0.19-0.20
31.8600 0.20-0.21
31.8795 0.23-0.24
30.6806 0.23-0.24
32.0077 0.41-0.42
31.5154 0.28-0.29
31.67158
Error
319.224
0%
318.944
0%
318.577
0%
316.776
0%
314.225
0%
318.600
0%
318.795
0%
306.806
0%
320.077 -6.68%
315.154
0%
316.7158
5
Tabel 3.
Perbandingan nilai CCT yang dihasilkan metode yang diusulkan dengan
numerical simulation method pada sistem 3 generator 9 bus dengan damping.
Metode yang Diusulkan
Fault
Point CCT (s)
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Iterasi
0.2266
0.3165
0.3151
0.3167
0.2387
0.2463
0.3236
0.3128
0.6204
0.3460
RATA-RATA
39
22
17
13
16
14
33
23
18
24
31.8486 0.22-0.23
31.4228 0.31-0.32
31.3855 0.31-0.32
31.3039 0.32-0.33
31.5843 0.23-0.24
31.2553 0.24-0.25
31.7089 0.31-0.32
31.4684 0.31-0.32
31.3360 0.61-0.62
31.5125 0.35-0.36
31.48262
318.486
314.228
313.855
313.039
31.5843
312.553
317.089
314.684
313.360
315.125
314.8262
Error
0%
0%
0%
-1.03%
0%
0%
1.13%
0%
0.06%
-1.14%
.
V. KESIMPULAN
Metode perhitungan critical clearing time (CCT) berdasar
trajectory kritis menggunakan hilangnya sinkronisasi pada
sistem 3 generator 9 bus yang terhubung dengan infinite bus
sudah mampu memberikan penilaian sebuah kestabilan
transien dengan mempresentasikan hasil CCT pada sebuah
sistem multi mesin dengan hasil CCT diperoleh secara
langsung tanpa ada batasan dari CCT yang ditemukan seperti
pada numerical simulation method. Hasil CCT sudah terbukti
tepat jika dibandingkan dengan numerical simulation method
dengan perbedaan hasil tidak kurang dari 1 detik serta tidak
memerlukan waktu yang cukup lama seperti pada numerical
6
simulation method yang telah ada dengan selisih waktu
300detik detik lebih cepat untuk sistem 3 generator 9-bus
yang terhubung infinite bus baik itu menggunakan damping
atau tanpa damping
V. DAFTAR PUSTAKA
[1]
RIWAYAT HIDUP
Brilyan Muhammad adalah nama
lengkap penulis. Penulis lahir di
Situbondo pada tanggal 18 Nopember
1990 yang merupakan anak kedua dari
dua bersaudara pasangan Prijo Utomo
dan
jamilah.
Penulis
memulai
pendidikannya dari TK. Dharma Wanita
Situbondo, kemudian melanjutkan studi
di SDN Patokan 3 Situbondo, SLTP
Negeri 3 Malang, dan SMA Negeri 4
Malang. Setelah lulus dari SMA pada tahun 2009, penulis
yang memiliki kegemaran dalam travelling dan dunia
transportasi ini melanjutkan studi di Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nompeber Surabaya pada tahun yang sama. Konsentrasi
penulis adalah pada bidang studi Teknik Sistem Tenaga dan
selama masa perkuliahan, penulis aktif menjadi asisten
laboratorium Instrumentasi, Pengukuran, dan Identifikasi
Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya. Penulis dapat dihubungi melalui
email : brilyanmuhammad053@gmail.com