Anda di halaman 1dari 2

ALGORITMA PENATALAKSANAAN OMK

Penatalaksanaan otitis media kronik dibagi berdasarkan tipe OMK, yaitu :


1. Otitis Media Kronik Tipe Benigna
Otitis media kronik tipe benigna sendiri dibagi menjadi 2 stadium,
yaitu :
o Stadium Aktif
Stadium ini terjadi pada pasien otitis media kronik dengan
gejala klinis yang masih aktif, yakni adanya otorea, otalgia dan
gangguan pendengaran.
Pada stadium ini, prinsip tatalaksana adalah cuci telinga,
bersihkan telinga dari sekret yang ada di MAE. Pengobatan sumber
infeksi di rongga hidung dan sekitarnya jika da keluhan. Pengobatan
alergi bila ada latar belakang alergi. Untuk mencegah terjadinya
infeksi yang lebih lanjut, diberikan antibiotik topikal maupun
antibiotik sistemik. Pemilihan antibiotik topikal bisa menggunakan
tetes telinga Ofloxacin dengan dosis pemakian 2 kali sehari
sebanyak 2 tetes pada telinga yang mengalami otitis media kronis.
Sedangkan
untuk
antibiotik
sistemik
bisa
menggunakan
Clindamycin dengan dosis pemakian 3 x 150 300 mg oral / hari.
(Pedoman Diagnosis dan Terapi, 2005)
Kemudian evaluasi 3minggu kemudian, jika masih ada
keluhan otore maka pemberian antibiotik berdasarkan pemeriksaan
kultur sekret MAE. Jika dalam waktu 3 minggu kemudian setelah
pemberiaan antibiotika berdasarkan sensitifitas kultur sekret MAE
maka bisa dilakukan prosedur pembedahan mastoidektomi dan
timpanoplasti
o

Stadium Tenang
Stadium ini terjadi pada pasien otitis media kronik tanpa
gejala
klinis.
Tatalaksananya
sendiri
dibagi
berdasarkan
pemeriksaan test pendengaran garpu tala maupun audiometri. Jika
tidak ditemukan tuli konduksi, maka tidak diperlukan prosedur
pembedahan. Namun, jika ditemukan tuli konduksi maka bisa
dilakukan prosedur pembedahan mastoidektomi dan atau
timpanoplasti. (Pedoman Diagnosis dan Terapi, 2005)

2. Otitis Media Kronik Tipe Maligna


Tatalaksana pada otitis media kronis tipe maligna adalah dengan
pembedahan. Ada beberapa pilihan pembedahan, yaitu :
Mastoidektomi sederhana (simple mastoidectomy)
Mastoidektomi radikal
Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
Miringoplasti
Timpanoplasti
Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined approach
tympanoplasty) (Pedoman Diagnosis dan Terapi, 2005)

Anda mungkin juga menyukai