Anda di halaman 1dari 9

Bagaimana microRNAs mempengaruhi biologi sel otot

polos pembuluh darah?


Hollie C. Robinson dan Andrew H. Baker
Tujuan review
Kontrol fenotip sel otot halus vaskular (VSMC) penting dalam pengembangan dan
pemeliharaan dari vaskular yang sehat. Akuisisi dari fenotip sintetis, proproliferatif oleh
VSMC setelah kerusakan vascular adalah pusat dari pembentukan neointimal dan
perkembangan patologi vascular. MicroRNA (miRNA) merupakan regulator negatif
ekspresi gen yang relatif baru ditemukan dan berkerja pada tingkat post-transkripsi.
MiRNA memiliki kemampuan untuk mengontrol fenotip VSMC. Pada review ini, kita
membahas temuan terbaru tentang bagaimana miRNA mempengaruhi biologi VSMC dan
patologi vascular akut.
Temuan terbaru
MiRNA memainkan peran penting dalam regulasi gen melalui growth factor dan faktor
transkripsi downstream yang terlibat pada kontrol dan deregulasi fenotip VSMC. Studi
terbaru telah menemukan miRNA yang terlibat pada regulasi VSMC dan kemudian
mengidentifikasi beberapa gen target yang berimplikasi pada patobiologi VSMC, yang
menandakan mekanisme penyakit baru. Komunikasi silang parakrin antara endothel dan
VSMC yang diregulasi miRNA juga telah dibuktikan, tampak sebuah mekanisme baru
tentang bagaimana sel vascular berkomunikasi dalam kondisi sehat dan sakit.
Ringkasan
MiRNA tampak memainkan peran utama pada kapabilitas VSMC untuk berganti secara
fenotip dari keadaan kontraktil ke keadaan sintetis. Perubahan kadar ekspresi miRNA dapat
mencegah dan bahkan membalik akuisisi dari fenotip sintetis VSMC in vivo dan
menurunkan pembentukan neointimal, sehingga mengimplikasikan miRNA sebagai target
terapi yang menarik di masa depan untuk penyakit vascular proliferative.
Kata kunci
microRNA, perubahan bentuk vascular, sel otot polos vascular
PENDAHULUAN
Cedera vascular menyebabkan aktivasi beberapa mediator dari fenotip sel otot
polos

vascular/Vascular

Smooth

Muscle

Cell

(VSMC),

termasuk

faktor

pertumbuhan/growth factor dan faktor transkripsi, yang bekerja bersama merubah fenotip

VSMC dari kondisi kontraktil ke kondisi sintetik. Perubahan bentuk vascular dimediasi
melalui mekanisme multipel termasuk proliferasi dan migrasi VSMC bersamaan dengan
inflamasi dan deposisi matriks ekstraselular. Dengan menargetkan jalur yang berbeda yang
terlibat dalam modulasi fenotip VSMC, terdapat kemungkinan untuk mengobati sejumlah
penyakit termasuk atherosclerosis, kegagalan graft vena dan in-stent restenosis.
MicroRNA (miRNA) merupakan 20 25 nt RNA noncoding yang meregulasi
ekspresi gen dengan berikatan pada region 3 transkrip mRNA yang tidak ditranslasi
(untranslated region/UTR) melalui pengenalan sekuen target yang dikenal sebagai seed
sequence. Ikatan miRNA pada seed sequence dapat terjadi melalui potongan basa
sempurna atau tidak sempurna. Hal ini berakibat pada penghambatan translasi atau
degradasi mRNA. Terdapat lebih dari 1000 miRNA pada manusia yang sudah
terindentifikasi yang dapat meregulasi sampai 60% transkripsi gen. Baru baru ini,
miRNA telah berimplikasi pada regulasi fenotip VSMC melalui modulasi faktor transkripsi
dan sinyal molekul lain yang terlibat pada proliferasi dan migrasi.
Laporan terbaru yang menjelaskan bagaimana knockout dicer spefisik, sebuah
enzim yang dibutuhkan untuk maturasi miRNA, pada sel otot polos (SMC), menyebabkan
fenotip yang buruk pada mencit. Mencit SMC dicer-knockout memiliki fenotip hipotensi
yang parah, secara signifikan menumpulkan fungsi kontraktil vascular dan hilangnya
ekspresi protein kontraktil termasuk calponin, alpha smooth muscle actin (-SMA) dan
myosin rantai berat otot polos/smooth muscle myosin heavy chain (SM-MHC). Hal ini
menandakan peran mendasar dari miRNA pada VSMC. Pada review ini, kami memberikan
sebuah ulasan dari temuan terbaru yang memperluas pemahaman kita terkait peran miRNA
pada biologi VSMC.
POIN KUNCI
MiRNA memainkan peran penting pada regulasi biologi VSMC
Ekspresi miRNA didukung oleh faktor pertumbuhan/growth factor yang mengontrol

fenotip VSMC
Modulasi kadar ekspresi miRNA dapat membebaskan dari fenotip penyakit.

Kluster MIR-143 dan MIR-145


MiR-143 dan miR-145 merupakan kluster miRNA bicistronic pada kromosom 5
manusia. MiRNA ini terdapat pada VSMC dan berimplikasi untuk menjaga fenotip
kontraktil VSMC. Studi sebelumnya membuktikan penurunan pada ekspresi miR-143 dan
miR-145 setelah cedera vascular akut dan observasi bahwa inhibisi pembentukan
neointima dan peningkatan ekspresi gen kontraktil dapat dicapai dengan meningkatkan

ekspresi miRNA ini. Selanjutnya, mencit dengan knockout miR-143 dan miR-145
menunjukkan kondisi hipotensif dan dinding pembuluh yang tipis abnormal dan ekspresi
ketegangan serabut actin yang rendah, mengindikasikan pentingnya miRNA ini dalam
perawatan SMC in vivo.
Baru baru ini, studi oleh Hergenreider et al menunjukkan mekanisme baru miR143 dan miR-145 dalam pemeliharaan VSMC. Hal ini terjadi melalui komunikasi sel
antara VSCM dan endothelium yang dimediasi miRNA. Krupple-like factor 2 (KLF2),
sebuah faktor transkripsi yang terinduksi pada sel endothel sebagai respon terhadap shear
stress, dapat berikatan secara langsung dengan KLF2-binding site putative pada promoter
miR-143/miR-145, mengaktifkan transkripsi pada sel endothel vena umbilical manusia
(HUVEC). Overekspresi dari KLF2 pada HUVEC menghasilkan penambahan miR143/miR-145 pada mikrovesikel ekstraselular yang terlepas dari sel tersebut. Ketika
mikrovesikel di kultur bersama dengan VSMC, terjadi transfer miRNA fungsional pada
VSMC yang menyebabkan downregulasi ekspresi molekul target miR-143 dan miR-145
pada VSMC resipien seperti ELK1 dan KLF4 (gambar 1). Selanjutnya, injeksi dari
mikrovesikel, yang diisolasi dari sel endothel yang ditransduksi KLF2, ke dalam mencit
ApoE-/- yang diberi makan lemak secara signifikan menurunkan area lesi atherosklerotik
aorta. Studi ini menekankan akan pentingnya interaksi parakrin yang dimediasi melalui
miRNA. Hal ini relevan pada dinding pembuluh darah yang sehat dan patologis.
Nampaknya, pertimbangan pentingnya hal ini dan mekanisme yang berhubungan akan
menguak fungsi sistem transport miRNA pada kompleks sel sel dan bahkan organ
organ pada pemeliharaan kardiovaskular dan pathogenesis penyakit.
Serum response factor (SRF), bersama dengan cofaktornya myokardin dan
myocardin-related transcription factors (MRTFs), merupakan regulator utama dari biologi
VSMC melalui ikatan pada CArG box element pada region promoter dari gen kontraktil
dan menyebabkan ekspresi gen. Hubungan SRF-myocardin telah ditunjukkan sebelumnya
dapat mengaktivasi transkripsi miR-143/miR-145 dengan berikatan pada CArG box yang
terletak sekitar 5 kb upstream dari kluster miR-143/miR-145. Baru baru ini, molekul
sinyal seperti Transforming Growth Factor- (TGF-) dan Bone Morphogenetic Protein 4
(BMP4) terdapat pada pulmonary artery smooth muscle cells (PASMCs) untuk mendorong
ekspresi miR-143/miR-145 dengan mekanisme sinyal independen yang melibatkan
perubahan dari ekspresi cofactor SRF myocardin dan MRTF-A. Translokasi nuclear dari
MRTF-A, yang distimulasi oleh BMP4, ditunjukkan oleh studi overekspresi dan
knockdown yang penting untuk aktivasi transkripsi miR-143/miR-145 oleh BMP4

(Gambar 1). Sebaliknya, regulasi TGF- pada miR-143/miR-145 bergantung pada aktivasi
ekspresi myokardin, sebuah temuan yang juga telah dikonfirmasi pada SMC arteri coroner
manusia (gambar 1). Menariknya, kedua jalur ini dapat meningkatkan ekspresi miR143/miR-145 secara independen satu sama lain, menekankan bahwa jalur multipel yang
berbeda ikut terlibat dalam regulasi miRNA. KLF4, sebuah inhibitor ekspresi gen
kontraktil SMC, merupakan salah satu target miR-145. Induksi miR-143/miR-145 oleh
TGF- atau BMP4 penting untuk downregulasi dari KLF4 oleh molekul sinyal tersebut.

Gambar 1. Overview aktivasi dan sinyal transkripsional miR-143/miR145. KLF2 berikatan dengn KLF2binding site putatif di promoter miR-143/mir-145 yang mengaktifkan transkripsi, yang menyebabkan
penambahan mikrovesikel miR-143/mir-145 yang dapat ditransfer ke sel otot polos vascular. TGF-
menyebabkan ikatan SMADs pada SBE pada promoter miR-143/mir-145 dan myokardin, sehingga
meningkatkan transkripsi miR-143/mir-145 baik secara langsung dan tidak langsung melalui peningkatan
interaksi myokardin-SRF. TGF- juga menyebabkan ekspresi myokardin melalui jalur p38MAPK-dependen.
BMP4 menyebabkan translokasi nuclear dari MRFT-A yang meningkatkan interaksinya dengan SRF dan
menyebabkan transkripsi miR-143/mir-145 melalui CArG box yang terletak upstream dari kluster miR143/mir-145. Jag-1 menyebabkan translokasi nuclear dari NotchICD yang membentuk sebuah kompleks
dengan CBF1 yang mengaktifkan CBF1-binding site di upstream dari miR-143/mir-145. MiR-143
mengurangi ketersediaan miR-21 dengan regulasi negatif dari FRA-1 yang menyebabkan peningkatan
ekspresi PTEN. MiR-143 dan mir-145 matur meningkatkan ekspresi gen penanda SMC (SMC markers gene)
dan secara negatif meregulasi faktor transkripsi yang meningkatkan proliferasi dan migrasi. BMP4, bone
morphogenetic protein 4; KLF2, Kruppel-like factor 2; NotchICD, Notch intracellular domain; SBEs,
SMAD-binding elements, SMC, smooth muscle cell; SRF, serum response factor.

Ekspresi myocardin yang diinduksi TGF- dan pengembangan miR-143/miR-145


berikutnya telah dilaporkan terjadi melalui mekanisme SMAD-dependen yang melibatkan
SMAD2/SMAD3 dan SMAD4 yang berikatan pada SMAD-binding elements (SBEs) pada
promoter myocardin. Sebaliknya, studi lain menjelaskan induksi myocardin dan SRF

melalui TGF- terjadi melalui jalur p38MAPK-dependen (Gambar 1). SMAD3 dan
SMAD4 juga tampak semakin meningkat karena efek TGF- dan mengikat SBE yang
terletak melekat pada CArG box upstream dari promoter miR-143/miR-145 (Gambar 1).
SBE dan CArG box terlihat penting untuk aktivasi TGF- dari transkripsi miR-143/miR145 dan peningkatan gen kontraktil CNN1 dan ACTA2.
MiR-143 terlihat sebagai faktor penting dalam jalur sinyal yang meningkatkan
ekspresi fosfatase dan homolog tensin (PTEN). Hilangnya ekspresi PTEN pada SMC in
vivo sebelumnya telah berhubungan dengan peningkatan inflamasi dan proliferasi, yang
menghasilkan pembentukan neointima yang lebih besar sebagai respon terhadap cedera
vascular. Peningkatan SRF dari ekspresi miR-143 terlihat meregulasi ekspresi FRA-1
secara negatif yang menyebabkan penurunan aktivasi transkripsi miR-21 (gambar 1). Hal
ini terjadi melalui interaksi FRA-1 c-JUN yang telah dijelaskan sebelumnya dan
selanjutnya terjadi peningkatan ekspresi PTEN karena turunnya tahanan oleh miR-21.
Aspek penting yang ditekankan pada studi ini bahwa miR-143 yang secara tidak langsung
menyebabkan downregulasi miR-21. MiR-21 juga berimplikasi pada paningkatan fenotip
VSCM sintetik. Oleh karena itu, dapat dispekulasikan bahwa hilangnya ekspresi miR-143,
seperti yang diamati pada cedera vascular, nampaknya mempengaruhi fenotip VSMC tidak
hanya melalui penurunan represi dari target mRNA prosintetiknya, tetapi juga melalui
peningkatan ekspresi miR-21, yang menghasilkan penurunan ekspresi gen kontraktil pada
VSMC. Peran miR-21 dibahas berikutnya pada review ini.
Jalur SRF-independen dari regulasi miR-143/miR-145 oleh sinyal Notch juga telah
terbukti pada VSMC manusia. Aktivasi reseptor Notch yang dimediasi oleh Jagged-1 (Jag1) menyebabkan translokasi nuclear dari domain Notch intraselular (ICD) dan membentuk
kompleks dengan regulator transkripsional CBF1. Kompleks Notch ICD-CBF1 mampu
mengaktivasi ekspresi miR-143/miR-145 melalui CBF1-binding sites upstream dari kluster
miR-143/miR-145 (gambar 1). Aktivasi reseptor Notch oleh Jag-1 meningkatkan ekspresi
protein kontraktil VSMC calponin, -SMA, dan SM22 dan aktivasi dari protein tersebut
secara signifikan menurun pada sel yang diberi inhibitor miR-143 atau miR-145.
Secara keseluruhan, studi tersebut mengungkap bahwa beberapa regulator mayor
dari fenotip VSMC, yaitu, TGF-, BMP4 dan SRF-myocardin/MRTF, semua meregulasi
ekspresi gen kontraktil melalui jalur sinyal yang berbeda yang bersifat dependen, minimal
dalam hal peningkatan ekspresi miR-143/miR-145. Bukti ini mengindikasikan bahwa miR143/miR-145 yang memediasi downregulasi dari target proproliferatif dan promigrasi
merupakan kunci pada pemeliharaan fenotip kontraktil VSMC yang hilang ketika terjadi

cedera vascular perifer. Keragaman mekanisme kompleks tersebut dan fenotip hasil yang
diinduksi oleh modulasi miR-143/miR-145 di antara vascular bed akan mengarah pada
kondisi remodeling vascular akut.
MIR-21 PADA FENOTIP SEL OTOT POLOS VASCULAR
Peran miR-21 pada vascular tampak bergantung pada tipe sel dengan beberapa
studi menjelaskan bahwa miR-21 memiliki kualitas prosintetik dan prokontraktil
bergantung pada konteks dari ekspresinya. Baru baru ini, ekspresi miR-21 dijelaskan terupregulasi sekitar delapan kali lipat pada arteri manusia dengan atherosclerosis obliteran.
Platelet-derived growth factor (PDGF) yang menginduksi proliferasi dan migrasi SMC
arteri manusia tampak menurun secara signifikan karena adanya hambatan pada miR-21.
Selanjutnya, hambatan siRNA dari miR-21 target tropomyosin (TPM1) secara signifikan
menumpulkan efek antiproliferatif dan antimigrasi dari hambatan miR-21. Menariknya,
knockdown dari miR-21 tampak menurunkan rasio elongasi sel dan ekspresi TPM1 penting
untuk proses ini. Hasil ini mendukung anggapan bahwa miR-21 memediasi efek
proproliferatif, promigrasi, minimal dengan perubahan pada sitoskeleton melalui regulasi
negatif TPM1.
Studi terbaru lain menunjukkan regulasi miR-21 oleh vasodilator atrial natriuretic
peptide (ANP) dan nitric oxide. Agen tersebut tampak menyebabkan downregulasi ekspresi
miR-21 pada VSMC manusia melalui jalur cyclic GMP-dependen. Dengan menggunakan
assay collagen gel lattice contraction, sebuah premiR-21 mimik dapat meningkatkan
kontraksi VSMC dan hal ini dapat diturunkan secara signifikan oleh ANP dan nitric oxide
donor SNAP. Penulis mengidentifikasi M-RIP dan CLF-2, dua protein yang sebelumnya
teridentifikasi sebagai promoter dari relaksasi VSMC, sebagai target langsung miR-21
yang mungkin, karena tingkat ekspresi kedua protein tersebut menurun yang disebabkan
oleh premiR-21.
Peran miR-21 pada PASMCs masih belum jelas dengan adanya bukti miR-21
memiliki sifat prosintetik dan juga prokontraktil. Telah dikenal bahwa penempatan
PASMCs pada kondisi hipoksik menghasilkan efek proliferasi dan migrasi. Ekspresi MiR21 diupregulasi pada PASMCs yang hipoksik, di mana miR-21 menargetkan gen PCDC4,
SPTY1, dan PPAR yang terdownregulasi yang mengesankan ekspresi menyimpang dari
miR-21 mungkin bertanggung jawab terhadap peningkatan proliferasi. Induksi miR-21
oleh BMP4 tampak meregulasi secara negatif ekspresi dedicator of cytokinesis (DOCK)
180-related protein superfamily, yang memainkan peran pada pemeliharaan sitoskeleton

aktin dan pengembangan motilitas sel. Pada PASMCs, ekspresi miR-21 berhubungan
dengan fenotip antimigrasi, karena antimiR-21 yang memediasi knockdown dari ekspresi
miR-21 menyebabkan migrasi. Migrasi dari PASMCs dapat diturunkan secara signifikan
oleh siRNA dengan target DOCK-4, DOCK-5, dan DOCK-7, mengesankan bahwa miR-21
dapat memediasi pengaruh antimigrasi pada PASMCs melalui modulasi protein DOCK.
Peran miR-21 pada hipertensi arteri pulmonal (PAH) masih kontroversial dengan
beberapa studi menunjukkan hasil yang bertentangan apakah ekspresi miR-21 meningkat
atau menurun pada sampel model hewan coba dan manusia dari pasien dengan PAH.
Knockdown ekspresi miR-21 pada mencit dengan PAH yang diinduksi hipoksia
menyebabkan penurunan tekanan sistolik ventrikel kanan dan penurunan muskularisasi
pembuluh pulmonal, seperti yang ditunjukkan oleh penurunan pada ekspresi -SMA.
Meskipun demikian, studi tersebut tidak menyetujui keuntungan knockdown miR-21 pada
hipertrofi ventrikel kanan, yang dimungkinkan karena perbedaan dalam administrasi
inhibitor miR-21. Sebaliknya, hal yang berlawanan nampak pada mencit knockout miR-21
yang menunjukkan fenotip yang lebih parah dibanding mencit liar ketika PAH diinduksi
dengan hipoksia dan inhibitor VEGF reseptor SU5416 (SUGEN). Efek berlawanan
mungkin disebabkan oleh perbedaan antara knockdown genetic versus farmakologikal
pada ekspresi dan juga perbedaan pada model atau model antagonis miR-21. Misalnya,
hipoksia bersamaan dengan inhibisi reseptor VEGF menghasilkan fenotip PAH yang lebih
parah dibanding hipoksia sendiri.
Jelas pada studi ini bahwa miR-21 penting pada pemeliharaan fenotip VSMC baik
saat sehat maupun sakit. Meskipun demikian, peran pasti dari miR-21 tampak bergantung
pada lingkungan dan sel yang bertanggung jawab terhadap patologi penyakit. Penelitian
lebih lanjut dibutuhkan untuk mengerucutkan peran miR-21 pada VSMC kontraktil versus
sintetik.
MiRNA LAIN YANG TERLIBAT PADA PEMELIHARAAN DAN PATOLOGI SEL
OTOT POLOS VASKULAR
Beberapa studi terbaru menjelaskan miRNA lain dan pengaruhnya pada biologi dan
penyakit VSMC. Regulasi negatif dari growth arrest-specific homeobox (GAX) oleh miR130a pada VSMCs tikus menghasilan peningkatan pada proliferasi sel karena hilangnya
efek inhibisi dari GAX pada proliferasi dan migrasi sel. Selanjutnya, penurunan ekspresi
mRNA dan protein GAX dan peningkatan ekspresi miR-130a diidentifikasi pada pembuluh
darah dari spontaneously hypertensive rat (SHP), yang menunjukkan peningkatan

angiotensin II plasma. Temuan ini mengesankan peran potensial dari miR-130a dalam
memodulasi remodeling pembuluh hipertensif dengan mencegah kerja inhibisi dari GAX
pada proliferasi dan migrasi VSMC.
MiR-133 secara berlimpah diekspresikan di jantung dan memiliki peran penting
pada perkembangan dan pemeliharaan otot jantung dan otot rangka. Meskipun demikian,
laporan terbaru mengindikasikan peran miR-133 dalam regulasi VSMCs. PDGF, promoter
dari proliferasi VSMC, terbukti meregulasi ekspresi miR-133 secara negatif melalui jalur
ERK1/ERK2 kinase dependen. Sebelumnya, PDGF terbukti meningkatkan ekspresi Sp-1
yang bekerja untuk mendorong represi KLF4 pada myocardin. Overekspresi miR-133
menghambat proliferasi VSMC dan induksi Sp-1 oleh PDGF dan mencegah downregulasi
dari penanda otot polos seperti -SMA, transgelin-1 dan SM-MHC. Selanjutnya,
overekspresi adenoviral dari miR-133 pada karotis tikus yang cedera karena balon arteri
menurunkan jumlah sel Ki-67-positif, mencegah upregulasi Sp-1 dan menurunkan
pembentukan neointima signifikan sebanyak 60% dibandingkan kontrol. Menariknya,
overekspresi miR-1, yang dikode di samping miR-133, pada karotis tikus yang cedera
akibat balon arteri tidak mempengaruhi pembentukan neointima meskipun laporan
sebelumnya menjelaskan bahwa miR-1 menyebabkan fenotip VSMC antiproliferatif.
Penting diketahui, studi ini menekankan bahwa meskipun ekspresinya pada VSMC yang
rendah ketika dibandingkan dengan otot jantung dan rangka, perubahan pada ekspresi miR133 masih memberikan pengaruh besar pada fenotip VSMC dan menekankan juga bahwa
perubahan kecil pada miRNA dapat menimbulkan pengaruh mendasar pada patologi
VSMC.
MiR-146a dan KLF4 yang baru baru ini menunjukkan fungsinya pada lengkung
feedback negatif, di mana miR-146a secara negatif meregulasi transkripsi KLF4 dan KLF4
menghambat miR-146a pada level transkripsi dengan berikatan dengan KLF4-binding site
di promoter miR-146a. KLF4 dan KLf5 tampak berkompetisi pada binding site ini dan
menyebabkan efek yang berlawanan, menurunkan dan meningkatkan aktivitas trankripsi
promoter miR-146a secara berurutan. MiR-146a meningkat pada VSMC yang
berproliferasi, dan antimiR-146a secara signifikan menurunkan proliferasi sel yang
diinduksi oleh PDGF. Arteri karotis tikus yang cedera akibat balon arteri yang diterapi
dengan antimiR-146a memiliki jumlah sel yang berproliferasi lebih sedikit signifikan pada
neointimanya dan menurunkan pembentukan neointima dan juga peningkatan ekspresi gen
penanda SMC.

Penandaan profil ekspresi miRNA baru ditunjukkan pada sampel plasma dari pasien
diabetes tipe 2, yang mengindikasikan bahwa deregulasi miRNA mungkin memainkan
peran pada proses penyakit. Peran miRNA pada inflamasi vascular diselidiki pada studi
terbaru dengan meningkatkan ekspresi anggota family miR-200 yaitu miR-200b, miR-429,
dan miR-200c di VSMC yang diisolasi dari mencit diabetes. Downregulasi dari Zeb1 oleh
miR-200b dan miR-429 di VSMC menghasilkan pelepasan represi transkripsi Zeb1 yang
berlaku pada binding site di promoter gen inflamasi, yang menyebabkan peningkatan
ekspresi COX-2 dan MCP-1. Penghambatan miR-200b dan peningkatan ekspresi Zeb1
berikutnya mampu menurunkan transkripsi COX-2 dan menurunkan ikatan monosit pada
VSMC diabetic, yang menekankan peran penting dari miR-200 dalam regulasi penyakit
inflamasi VSMC.
KESIMPULAN
Bidang miRNA pada biologi dan patologi vascular merupakan hal yang relatif baru
tetapi dikuasai cukup cepat, dengan pengetahuan baru yang menghubungkan jalur sinyal,
regulasi transkripsi, dan karakterisasi target gen yang terlibat pada fenotip VSMC baik
yang sehat atau sakit. Khususnya, penambahan atau penghambatan kadar miRNA spesifik
mungkin menguntungkan pada pembentukan neointima vascular, yang mengindikasikan
bahwa miRNA mungkin mewakili target terapi yang masuk akal untuk rentang berbeda
dari patologi vascular.
Acknowlegdements
Pendanaan: Penelitian di Laboratorium A.H.B tentang miRNA didanai oleh British Heart
Foundation
Konflik kepentingan
Tidak terdapat konflik kepentingan.

Anda mungkin juga menyukai