Anda di halaman 1dari 3

1.

Diastol
Diastol adalah fase relaksasi atrium dan ventrikel. Hal ini terjadi setelah repolarisasi
berikutnya dari otot jantung. Diastol terjadi diikuti oleh sistol atrium dan ventrikular dan tetap
selama 0,4 detik. Selama sistol ventrikel, atrium dalam diastol dan mendapatkan darah
melalui vena kava dan pembuluh darah paru. 70% dari darah masuk ke ventrikel selama
diastol sementara 30% sisanya masuk selama sistol atrium.
Sistol
Sistol adalah fase kontraksi atrium dan ventrikel. Hal ini terjadi karena penyebaran
perangsangan (eksitasi) seberang jantung. Tindakan kontraksi atrium disebut sistol atrium,
sedangkan untuk kontraksi ventrikel disebut sistol ventrikel. Selama sistol atrium, darah pada
atrium dipaksa ke ventrikel melalui katup atrioventrikular. Atrial sistol biasanya berlangsung
selama 0,1 detik. Saat atrium berkontraksi, ventrikel dalam diastol. Durasi sistol ventrikel
adalah sekitar 0,3 detik. Selama sistol ventrikel, tekanan meningkat di dalam ventrikel. Ini
ditutup katup atrioventrikular dan katup semilunar terbuka, sehingga darah masuk ke dalam
batang paru dan naik aorta, membawa darah dari jantung.

2. Edema terjadi pada kondisi di mana terjadi:


1. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler,
2. Peningkatan permeabilitas kapiler
3. Peningkatan tekanan osmotik interstisial
4. Penurunan tekanan osmotik plasma
Klinis

Mekanisme

Edema Lokal

Diperantarai sitokin

Inflamasi

Obstruksi vena

Trombosis vena dalam

Obstruksi limfe

Edema generalisata

Diperantarai sitokin

Sindom nefrotik

Pelepasan aldosteron
Penurunan kadar albumin

GGA oliguria

Peningkatan volume darah

Gagal jantung kongestif

Penurunan

curah

diperantarai

oleh

jantung
:

renin,

angiotensin, aldosteron
Sirosis Hepatis

Hipertensi portal diperantarai oleh


aldosteron
Penurunan

kadar

albumin

diperantarai oleh : prostaglandin,


NO
Kwashiorkor

Penurunan kadar albumin

Edema Idiopatik

Diperantarai

oleh

renin,

angiotensin, aldosteron

3. Mekanisme odem pada gagal jantung


Bila bagian kiri jantung gagal tanpa disertai dengan adanya gagal bagian kanan, darah
terus dipompa ke dalam paru-paru dengan tenaga jantung yang biasa, tetapi darah tidak
dipompa secara adekuat keluar dari paru-paru masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Akibatnya,
tekanan pengisian paru rata-rata meningkat akibat pergeseran sejumlah besar darah dari
sirkulasi sistemik ke dalam sirkulasi paru-paru.
Karena volume darah dalam paru-paru meningkat, tekanan kapiler paru juga
meningkat, dan jika tekanan ini meningkat diatas nilai yang lebih sama dengan tekanan
osmotik koloid plasma, yaitu sekitar 28mmHg, cairan mulai merembes keluar dari kapiler
masuk kedalam ruang interstisial dan alveoli, kemudian menimbulkan edema paru.

4.Gejala faringitis yang disebabkan beta hemolitikus grup A


Gejala sakit tenggorokan akibat Streptokokus yang umum ditemukan adalah nyeri pada
tenggorokan, demam lebih dari 38 C (100,4 F), nanah (suatu cairan berwarna kuning atau
hijau yang tersusun atas bakteri yang mati, dan sel darah putih) pada tonsil, dan kelenjar
getah bening yang membengkak.
Dapat pula ditemukan gejala lain seperti:

Nyeri kepala (sakit kepala)

Muntah-muntah atau ingin muntah (mual)

Nyeri perut

Nyeri otot

Ruam (bintik kecil-kecil kemerahan) pada tubuh atau dalam mulut atau tenggorokan.
Ini adalah tanda yang tidak sering ditemukan namun spesifik.

Anda mungkin juga menyukai