Anda di halaman 1dari 7

Molekul Regulator Gen “microRNA”: Peranan pada Karsinogenesis Pratista Patologi

Aina Angelina, Ria Kodariah

Molekul Regulator Gen “microRNA”: Peranan pada Karsino-


genesis dan Potensinya sebagai Marker Keganasan
Aina Angelina ABSTRAK
Ria Kodariah MicroRNA (miRNA) merupakan molekul RNA berukuran kecil yang
Departemen Patologi Anatomik tidak ditranslasikan menjadi protein dan terdapat pada seluruh sel
Fakultas Kedokteran eukariot. Peran miRNA adalah meregulasi ekspresi gen pada
Universitas Indonesia berbagai proses biologis meliputi siklus sel, diferensiasi, proliferasi,
dan apoptosis. Struktur miRNA matang dengan panjang 22
nukleotida berikatan spesifik dengan mRNA target untuk mere-
gulasi gen secara negatif melalui mekanisme post transcriptional
gene silencing berupa degradasi mRNA atau penekanan translasi
mRNA target. Beberapa miRNA diketahui meregulasi molekul
aktivator dan inhibitor pada tiap tahapan siklus sel. Faktor-faktor
genetik maupun epigenetik dapat mempengaruhi ekspresi miRNA.
Abnormalitas ekspresi miRNA ditandai dengan perubahan kadar-
nya pada berbagai penyakit dan kanker. Pada kanker didapatkan
peningkatan ekspresi miRNA tertentu yang berfungsi sebagai
onkogen, atau penurunan ekspresi miRNA tertentu yang berfungsi
sebagai supresor tumor. Berdasarkan sifatnya yang spesifik pada
tumor tertentu, miRNA berpotensi sebagai marker diagnostik
maupun prognostik. Metode hibridisasi in situ dapat memper-
lihatkan ekspresi miRNA pada jaringan kanker misalnya pada
kanker kolorektal dan kanker gaster. Beberapa MiRNA juga telah
diteliti pada tahap preklinik untuk penggunaannya sebagai terapi
pada kanker.

Kata kunci : biomarker, kanker, microRNA.

PENDAHULUAN
Gen merupakan segmen DNA yang di dalamnya mengan-
dung informasi yang akan diubah menjadi molekul fungsional pada
makhluk hidup. Genom pada manusia hanya mengandung 1,5 %
gen yang mengkode protein, sedangkan 98,5% gen lainnya tidak
mengkode protein termasuk non-protein coding (ncRNA) dan
diketahui memiliki aktivitas fungsional tertentu. Beberapa ncRNA
yang telah diidentifikasi antara lain tRNA, rRNA: small nucleolar
RNA (snRNA), small nucleolar RNA (snoRNA), long ncRNA
1-3
(lncRNA), dan microRNA.
Micro RNA (miRNA) adalah RNA berukuran kecil terdiri
atas 19-25 nukleotida dan terdapat pada seluruh eukariot. Fungsi
utamanya memodulasi translasi mRNA target melalui mekanisme
3
posttranscriptional gene silencing. Sebanyak 2555 miRNA berhasil
diidentifikasi pada genom manusia, dan sekitar 30%-80% mRNA
pada manusia menjadi target miRNA. MiRNA berperan pada
berbagai proses biologis seperti regulasi siklus sel, pertumbuhan,
4,5
diferensiasi, serta apoptosis.
Pembentukan miRNA berlangsung melalui 2 tahapan,
yaitu pada inti sel dan sitoplasma. Pada inti sel, gen miRNA
ditranskripsikan menjadi primary-miRNA (pri-miRNA), kemudian
diproses menjadi precursor-miRNA (pre-miRNA) dan selanjutnya
ditranspor ke sitoplasma untuk dimatangkan sebagai miRNA matur
6
dengan bantuan enzim dicer. MiRNA matang yang terdiri atas

52 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Molekul Regulator Gen “microRNA”: Peranan pada Karsinogenesis Pratista Patologi
Aina Angelina, Ria Kodariah

rantai tunggal akan berikatan dengan berbagai Biogenesis miRNA


agregat protein membentuk suatu kompleks MiRNA pertama kali ditemukan pada
yang disebut RNA-induced silencing complex nematoda Caenorhabditis Elegans, tahun 1993.
(RISC) dimana miRNA dapat berikatan dengan Diketahui juga bahwa miRNA terdapat pada
3’ untranslated region (3‟-UTR) pada mRNA seluruh eukariot, termasuk manusia. Sebagian
target. Ikatan komplementer yang sempurna besar miRNA pada mamalia berlokasi pada
menyebabkan degradasi mRNA dan ikatan yang intron dan regio non-coding lainnya dari genom.
tidak sempurna akan menghambat translasi Kedua regio ini dulu disebut “junk DNA” karena
3,7 9
protein. belum diketahui fungsinya.
Berbagai peristiwa genetik maupun Penamaan miRNA diberikan dengan
epigenetik dapat mempengaruhi kadar miRNA, menuliskan awalan (prefiks) “miR” untuk miRNA
sehingga mengganggu fungsinya. Perubahan matur serta “mir” untuk pri-miRNA dan pre-
ekspresi miRNA pada jaringan tumor tertentu miRNA. Perbedaan angka yang menjadi iden-
dibanding jaringan normal menjadi dasar titasnya menunjukkan urutan penemuannya,
berbagai studi untuk mempelajari keterlibatan contohnya miR-124 ditemukan lebih awal dari
miRNA pada karsinogenesis. Dua mekanisme miR-456. MiRNA yang memiliki sekuens identik
keterlibatan miRNA pada karsinogenesis yaitu: dengan beda panjang 1-2 nukleotida, diidentifi-
ekspresi miRNA yang meningkat/upregulation kasi dengan huruf kecil dibelakangnya, contoh-
pada kanker menunjukkan fungsinya sebagai nya miR-124a dan miR-124b. Penamaan
onkogen, sedangkan ekspresinya yang menu- lengkap diawali nama spesies misalnya: hsa-
run/downregulation pada kanker menjelaskan mir-194-1 dan hsa-mir-194-2 menunjukkan
8
fungsinya sebagai supresor tumor. suatu pre-miRNA atau pri-miRNA yang berasal
Penelitian pertama yang membuktikan dari gen yang lokasinya berbeda pada genom
keterlibatan miRNA pada kanker adalah dan hsa menunjukkan asal spesiesnya yaitu
1
penelitian Calin et al, (2002) yang dilanjutkan homo sapiens.
oleh Cimmino et al, (2006) yang menemukan Biogenesis miRNA diawali transkripsi
bahwa miR-15a dan miR-16a yang memiliki yang diperantarai enzim RNA polymerase II,
target anti apoptotik BCL2, mengalami sehingga dihasilkan molekul transkripsi primer
downregulasi pada pasien Chronic Lymphocytic (pri-miRNA) dengan panjang 1-3 kb, memiliki
Leukemia (CLL). Johnson et al, (2005) cap pada ujung 5‟, dan poli adenilasi pada ujung
melaporkan downregulasi miRNA let-7 pada 3‟, strukturnya mirip protein-coding mRNA.
tumor paru, dimana let-7 meregulasi secara Selanjutnya pri-miRNA membentuk struktur
negatif protein onkogen RAS dan MYC dengan hairpin dengan ujung berbentuk loop dan
menekan translasi kedua protein tersebut. bergabung dengan kompleks mikroprosesor
Perubahan ekspresi miRNA juga telah diteliti (500-650 kDa) yang terdiri atas enzim Drosha
pada kanker payudara, kolon, tiroid, ovarium, sel (suatu RNase III endonuclease) serta protein
4,5,9
germinal testis, hepar, dan lainnya. kofaktor DiGeorge syndrome critical region 8
Perubahan kadar miRNA pada kanker (DGCR8) menghasilkan pre-miRNA dengan
menjadi dasar pengembangan potensi miRNA panjang 65 nukleotida. Pre-miRNA ditranspor
untuk marker diagnosis, prognosis, serta untuk dari inti ke sitoplasma oleh Exportin-5 (XPO5)
klasifikasi asal tumor pada metastasis. Sebagai suatu keluarga reseptor Ran transport. Di
biomarker miRNA dapat dideteksi pada darah, sitoplasma, pre-miRNA dipotong oleh enzim
serum, jaringan segar, formalin-fixed paraffin- bernama dicer (suatu RNase III endonuclease)
embedded tissue (FFPE), serta spesimen menjadi double strand RNA/ds-RNA yang
10-12
aspirasi jarum halus. Pada sediaan FFPE disebut miRNA:miRNA* duplex. Pematangan
kolorektal, identifikasi miR-21 dengan teknik miRNA terjadi melalui pemisahan ikatan duplex
hibridisasi in situ memperlihatkan peningkatan oleh enzim helikase, menjadi miRNA matang
2,4
miR-21 pada adenoma hingga kanker tetapi dan miRNA*.
negatif pada mukosa normal. Tujuan penulisan Bentuk miRNA matang dalam bentuk
tinjauan pustaka ini adalah untuk mengetahui rantai tunggal dengan panjang 22 nukleotida,
fungsi normal miRNA, peranan pada karsino- bergabung dengan RNA-induced silencing
genesis dan potensinya sebagai biomarker complex (RISC) yang terdiri atas dicer,
untuk kepentingan diagnostik. transactivation-responsive RNA-binding protein
(TRBP), dan argonaute2 (AGO2) untuk meregu-

53 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Molekul Regulator Gen “microRNA”: Peranan pada Karsinogenesis Pratista Patologi
Aina Angelina, Ria Kodariah

lasi ekspresi gen, sedangkan miRNA* akan Dalam mengatur siklus sel, miRNA juga
segera didegradasi. Regulasi ekspresi gen oleh berhubungan dengan protein supresor tumor ,
miRNA bergantung pada ikatan spesifik 6-7 yaitu p53 dan pRB. Beberapa microRNA dapat
nukleotida dari ujung 5‟nya dengan 3’ untrans- menghambat fungsi protein supresor tumor
lated region (3‟UTR) pada mRNA target. Jika sehingga fungsinya untuk mengontrol proliferasi
miRNA berikatan sempurna dengan mRNA sel berkurang. Pada kondisi normal, aktivitas
target, maka mRNA target akan didegradasi, jika berbagai molekul regulator ini berjalan seim-
ikatannya tidak sempurna menyebabkan inhibisi bang. Namun pada kondisi patologis seperti
translasi, sehingga tidak terbentuk protein kanker terjadi aktivitas proliferasi yang mening-
3,7
(Gambar 1). kat, salah satunya karena kegagalan regulasi
siklus sel oleh miRNA. Secara keseluruhan
Fungsi miRNA dalam regulasi siklus sel aktivitas miRNA dalam meregulasi siklus sel
13-16
Secara normal, siklus sel diatur oleh tampak pada Gambar 2.
komplek molekul Cyclin-dependent kinases
(CDKs)-cyclin yang aktivitasnya akan memfos- Abnormalitas ekspresi miRNA
forilasi berbagai protein, seperti protein supresor Peningkatan maupun penurunan eks-
tumor RB, sehingga ikatan antara pRB dengan presi miRNA menandai adanya abnormalitas
faktor transkripsi E2F akan terlepas. E2F yang ekspresi miRNA. Perubahan ekspresi miRNA
bebas mendorong progresi fase G1 ke fase S. pada kanker pertama kali dibuktikan oleh Calin
Beberapa miRNA seperti let-7, keluarga miR- et al, tahun 2002 yaitu miR-15 dan miR-16
15, miR-17, dan miR-125a berperan sebagai mengalami penurunan ekspresi pada 68%
anti-proliferasi dengan menghambat cyclin D, pasien CLL. Kedua miRNA tersebut terletak di
cyclin E, dan CDC25a sehingga mencegah ter- regio yang sering mengalami delesi 13q14.3
bentuknya komplek CDK-cyclin. Sedangkan pada CLL. Ekspresi abnormal miRNA dapat
miR-24 dan miR-31 bersifat pro-proliferasi disebabkan oleh beberapa mekanisme,
11,17-19
dengan menghambat inhibitor CDK (CDKI) p16 yaitu:
dan p19. Terdapat pula kelompok mir-17-92 1. Abnormalitas kromosomal
yang memiliki target protein aktivator maupun Lebih dari 50% gen miRNA berlokasi pada
inhibitor siklus sel. regio kromosom yang rentan mengalami
Pada fase transisi dari S ke G2, perubahan pada kanker misalnya: (a). Regio
beberapa miRNA seperti miR-24, miR-125a, dan loss of heterozigosity (LOH) yang merupa-
let-7 menurunkan ekspresi cyclin A sehingga kan regio sebagian besar tumor suppressor
komplek cyclin A-CDK2 tidak terbentuk. MiR- gene berada; (b). Regio amplifikasi yang
195, miR-516-3p, miR-128A bekerja sebagai dapat mengandung onkogen; atau (c).
pro-proliferasi dengan menurunkan ekspresi fragile sites (lokasi yang sering mengalami
WEE1 yaitu suatu kinase yang berfungsi pertukaran sister chromatid, translokasi,
sebagai regulator negatif cyclin B-CDK1. delesi, amplifikasi, atau integrasi plasmid
Sedangkan let-7, miR-125b, miR-322, dan miR- DNA dan insersi virus.
449a/b dapat menurunkan ekspresi protein cell 2. Perubahan epigenetik
division cycle/CDC yaitu CDC25A sehingga MiRNA dipengaruhi oleh perubahan epi-
tidak dapat mengaktivasi komplek cyclin B- genetik yaitu metilasi DNA maupun modifi-
CDK1. kasi histon. miR-21 dan miR 203 (meningkat
Sebagian kecil miRNA meregulasi tahap pada kanker ovarium) terletak di regio yang
mitosis siklus sel. Protein target miRNA pada berkaitan dengan CpG islands, dimana
tahap mitosis diantaranya Polo-like kinase 1 terdapat perangkat metilasi DNA yang bisa
(PLK1), aurora B, dan APC/C. PLK1 merupakan mempengaruhi ekspresi miRNA. Ekspresi
kinase yang memfosforilasi CDC25C sehingga mir-124a yang menurun berhubungan
mengaktifkan komplek cyclin B-CDK1. Mir-100 dengan hipermetilasi DNA pada kanker
dapat menurunkan ekspresi PLK1. Sedangkan kolon, payudara, dan paru, serta hilangnya
mekanisme regulasi miR-24 pada target protein penanda histon aktif seperti asetilasi histon
aurora B belum jelas. Pada akhir fase mitosis, H3 dan H4 atau trimetilasi histon H3 pada
keempat protein kinase: cyclin B-CDK1, PLK-1, lysine-4.
aurora A, dan aurora B akan didegradasi oleh 3. Mutasi dan Single Nucleotide Polymor-
APC/C. phisme (SNP)

54 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Molekul Regulator Gen “microRNA”: Peranan pada Karsinogenesis Pratista Patologi
Aina Angelina, Ria Kodariah

Mutasi pada miRNA jarang terjadi dibanding berat. Peningkatan ekspresi miR-20a sebagai
mutasi pada protein-coding gene. Mutasi onkogen menghambat SMAD yang terlibat
yang diwariskan pada transkrip primer dari dalam lintasan pemberi sinyal TGF-β dan
miR-15a dan miR-16-1 menyebabkan eks- adanya miR-34 dysregulation dapat mempe-
presinya rendah secara in vivo dan in vitro. ngaruhi pathway p53 sehingga terjadi progresi
Pada kanker payudara tipe familial juga adenoma dengan displasia berat menjadi suatu
terdapat delesi alel normal dari miR-15a dan karsinoma. Sedangkan mekanisme peningkatan
miR-16-1. Pada pasien kanker paru tipe ekspresi miR-21 pada karsinoma kolon belum
non-small cell yang memiliki varian homo- terungkap. Beberapa miRNA seperti miR-148a,
zigot SNP yang berlokasi di regio 3p miRNA miR-9, dan miR-34 ekspresinya meningkat pada
yaitu regio miR-196a-2, menyebabkan pe- metastasis karsinoma. Masih belum jelas gen
nurunan survival. apa yang memegang berperan utama untuk
4. Defek pada biogenesis miRNA. terjadinya metastasis pada karsinoma kolo-
21
Beberapa kanker menunjukkan penurunan rektal.
jumlah miRNA matur walaupun kadar pri- Setiap jenis miRNA spesifik pada tumor
miRNA normal. Peningkatan aktivitas tertentu, kecuali miR-21 yang disebut sebagai
RNAse III Drosha berhubungan dengan pe- global onkogen karena diekspresikan oleh
ningkatan ekspresi miR-191 pada Acute banyak jenis tumor solid. Di sisi lain keluarga let-
Lymphoblastic Leukemia. Penurunan akti- 7 dan miR-200 disebut global supresor tumor
vitas enzim dicer berkorelasi dengan penu- karena ditemukan menurun pada banyak
12
runan ekspresi let-7 pada kanker paru non- tumor. Berbagai penelitian telah menunjukkan
small cell. peranan miRNA pada tumor solid maupun tumor
hematolifatik. Penelitian Iorio et al, (2005)
Peranan miRNA pada karsinogenesis membuktikan penurunan ekspresi miR-125b,
Mekanisme disregulasi mendasari miR-145, miR-21, dan miR-155 pada kanker
peran miRNA pada karsinogenesis dimana payudara setelah menganalisis ratusan profil
miRNA dapat berfungsi sebagai onkogen atau ekspresi miRNA. Michael et al, (2003) menda-
supresor gen. Jika terjadi peningkatan ekspresi patkan penurunan ekspresi miR-143 dan miR-
miRNA pada tumor maka akan berfungsi 145 pada kanker kolon dibanding mukosa kolon
sebagai onkogen, hal ini terjadi karena miRNA normal. Beberapa kanker yang terkait miRNA
tersebut menyebabkan penurunan ekspresi serta gen yang menjadi target potensialnya
tumor suppressor gene atau gen lain yang dituliskan pada Tabel 1.
terlibat dalam diferensiasi sel sehingga ber-
kontribusi pada pembentukan tumor dengan Aplikasi miRNA sebagai marker tumor
menstimulasi proliferasi, angiogenesis, dan MiRNA bersifat spesifik untuk tumor
invasi. Sebaliknya miRNA akan berfungsi tertentu dan terdapat perbedaan ekspresinya
sebagai supresor tumor jika ekspresinya pada pada kanker dibanding normal. Sehingga
tumor berkurang melalui mekanisme downregu- diharapkan dapat digunakan sebagai marker
lasi protein-protein yang memiliki aktivitas diagnostik dan prognostik. Potensi miRNA
11,17,20
onkogenik. sebagai obat juga masih dalam tahap preklinik.
Pada beberapa kanker seperti kanker Terdapat dua bentuk modifikasi miRNA untuk
kolorektal, telah diidentifikasi berbagai miRNA pengobatan kanker, yaitu miRNA mimics untuk
yang terlibat selektif dalam tahapan karsino- menghambat produksi protein dan mening-
genesis dimulai dari transformasi mukosa katkan kematian sel tumor serta bentuk
normal menjadi adenoma, hingga kanker dan „antagomiR‟ yang menghambat miRNA melalui
5,11
metastasisnya. miR-135 berperan sebagai onko- mekanisme yang belum diketahui.
gen dengan menghambat supresor tumor MiRNA dapat dideteksi di sirkulasi,
adenomatous polyposis coli (APC) sehingga misalnya pada serum dan plasma (metode non-
mukosa normal beresiko transformasi menjadi infasif) maupun pada spesimen jaringan dan
adenoma dengan epitel displastik. Penurunan biopsy aspirasi (FNA). Jaringan yang digunakan
ekspresi miRNA let-7 (supresor tumor) menye- dapat berupa jaringan segar atau blok
babkan kehilangan fungsinya untuk meng- parafin/formalin-fixed paraffin-embedded
hambat onkogen K-RAS sehingga memudahkan (FFPE). Struktur miRNA kecil dan kuat,
perkembangan adenoma dengan displasia melindunginya dari degradasi selama fiksasi.

55 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Molekul Regulator Gen “microRNA”: Peranan pada Karsinogenesis Pratista Patologi
Aina Angelina, Ria Kodariah

Yamamichi et al meneliti pola ekspresi diteliti perubahan kadar miRNA pada berbagai
miR-21 pada berbagai tahap kanker kolorektal tahap karsinogenesis gaster pada sediaan blok
menggunakan Locked Nucleic Acid Hybri- parafin dengan teknik hibridisasi in situ pada 95
dization in situ (LNA-ISH). Sampel blok parafin sampel jaringan yang terdiri atas 13 sampel
(FFPE) berasal dari 39 tumor kolorektal yang mukosa gaster normal, 38 sampel gastritik
dieksisi dan 34 polip kolorektal yang dieksisi atrofik kronik kombinasi dengan berbagai derajat
dengan bantuan endoskopi. Didapatkan eks- displasia, 15 kanker gaster stadium dini, dan 29
presi miR-21 yang negatif pada polip non tumor kanker gaster stadium lanjut. Hasilnya pada
dan peningkatan kadar miR-21 pada transisi dari mukosa gaster normal tidak didapatkan ekspresi
22
adenoma hingga karsinoma kolorektal. yang positif, sedangkan pada beberapa lesi
23
Penelitian Zhu et al membandingkan prekanker hasilnya positif, dan pada kanker
level ekspresi miR-106a pada blok parafin dan gaster tahap lanjut hasilnya positif kuat (pada
potong beku dengan metode qRT-PCR. Hasil membran inti, sitoplasma, dan nukleus). Dari
mean Ct value tidak berbeda signifikan pada penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kedua jenis sampel (p=0,429) serta didapatkan miRNA berpotensi sebagai marker diagnostik
23
korelasi yang tinggi deteksi miR-106a pada awal keganasan pada gaster.
kedua sampel (r=0,982, p=0,000). Kemudian
5
Tabel 1. Berbagai kanker dan miRNA yang terlibat.
Target
Kanker MiRNA a Referensi
miRNA
Kanker otak miR-21↑, miR-221↓, miR-181↓ Ciafre et al., 2005; Chan et al., 2005
Kanker payudara miR-125b↓,miR-145↓, miR-21↓, miR-155↓ Iorio et al., 2005
Chronic Lymphocytic miR-15↓, miR16↓ BCL2 Calin et al.,2002, 2004; Cimmino et al.,
Leukemia (CLL) 2005
Kanker kolorektal miR-143↓, miR-145↓ Michael et al., 2003
miR-21↑,miR-92↑, miR-20a↑, miR-106a↑, Visone et al., 2008
miR-223↑, miR- 203↑, miR-145↑
Karsinoma hepatoselular miR-18↑,miR-224↑, miR-199↓,miR-195↓, Murakami et al., 2006
miR-200↓, miR-125↓
Kanker paru let-7↓, miR-17-92↑ RAS, Takamizawa et al., 2004; Johnson et al.,
MYC 2005; Hayashita et al., 2005; O‟Donnell et
al., 2005
Limfoma miR-155↑,miR-17-92↑ BIC Eis et al., 2005; Metzler et al., 2004; He et
al., 2005b
Karsinoma tiroid papiler miR-146↑,miR-221↑, miR-222↑, miR-181↑ KIT He et al., 2005b, Pallante et al., 2006
Tumor sel germinal testis miR-372↑, miR-373↑ LAST2 Voorhoeve et al., 2006
a
menunjukkan peningkatan miRNA, dan penurunan miRNA

RINGKASAN dan kanker, sehingga bermanfaat untuk diag-


MicroRNA merupakan regulator gen yang nosis dini keganasan.
berperan dalam berbagai fungsi biologis sel.
MiRNA bekerja pada target mRNA. Jika DAFTAR PUSTAKA
berikatan sempurna dengan target maka terjadi 1. Gerstein MB, Bruce C, Rozowsky JS, et al.
degradasi langsung dan jika ikatannya tidak What is a gene, post-ENCODE?, history and
sempurna akan menghambat translasi mRNA. updated definition. Genom Res. 2007; 17:
Peranannya pada karsinogenesis di berbagai 669-81.
organ masih terus diselidiki, namun secara 2. Clark DP. Regulation at the RNA level.
nd
umum mekanismenya adalah sebagai onkogen Mollecular biology 2 edition. Elsevier 2013;
dan supresor tumor. Ekpresinya yang spesifik 18: 553-80.
pada jaringan tumor tertentu menjadikannya 3. Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC.
sebagai biomarker potensial untuk membantu Robbins and Cotran Pathologic basis of
diagnosis, prognosis, maupun untuk menentu- disease, 9th ed. Philadhelphia: Saunders-
kan asal jaringan pada metastasis kanker. Elsevier; 2013; 1-29.
Pemeriksaan miRNA dari blok parafin (FFPE)
tumor dapat memperlihatkan perbedaan eks-
presinya pada jaringan normal, lesi prekanker Daftar Pustaka bersambung ke halaman 56

56 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Molekul Regulator Gen “microRNA”: Peranan pada Karsinogenesis Pratista Patologi
Aina Angelina, Ria Kodariah

Gambar 1. Skema Biogenesis miRNA


4 Gambar 4. LNA-ISH untuk mendeteksi miR-21 pada
FFPE jaringan endoskopi kolorektal. A. Jaringan non
tumor, dari kiri ke kanan: mukosa normal, polip
hiperplastik, polip juvenile, polip Peutz-Jagher‟s
(semua miR-21 negatif) B. Tumor kolorektal jinak, dari
kiri-kanan: adenoma serata (miR-21 negatif), tubular
adenoma (miR-21 negatif), tubular adenoma (miR-21
positif di tepi), tubular adenoma (miR-21 positif) C.
Tumor kolorektal ganas, kedua gambar: adenoCa
22
pada adenoma (miR-21 positif kuat).

13
Gambar 2. Skema kontrol siklus sel oleh miRNA

Gambar 5. Deteksi miR-106a dengan LNA-ISH


(Locked nucleic acid in situ hybridization) pada
sampel jaringan gaster: A. Mukosa gaster normal; B,
C, D. Displasia; E, F, G, H. Kanker gaster. Hasil
positif berupa pewarnaan biru gelap pada nucleus
Gambar 3. Pengaruh miRNA pada tahapan karsino- pada lesi prekanker dan meluas ke sitoplasma pada
21 23
genesis kolorektal. kanker invasif.

57 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Molekul Regulator Gen “microRNA”: Peranan pada Karsinogenesis Pratista Patologi
Aina Angelina, Ria Kodariah

Lanjutan Daftar Pustaka 15. Iorio MV, Visone R, Croce CM, et al.
MicroRNA signatures in human ovarian
4. Melo SA, Esteller M. Disruption of microRNA cancer. Cancer Res. 2007; 67(18): 8699-
nuclear transport in human cancer. 8706.
Seminars in Cancer Biology 2014; 27: 46- 16. Hamdani C, Maria FH, Nurjati CS. Patologi
51. molekuler. Badan Penerbit FKUI 2012; 133-
5. Zhang B, Pan X, Cobb GP, Anderson TA. 140.
MicroRNAs as oncogen and tumor 17. Fearon ER. Genetic and epigenetic
suppressors. Developmental biology 2007; alterations in cancer. In: Niederhuber JE,
302 :1-12. Armitage JO, Doroshow JH, Kastan MB,
6. Di Leva G, Croce CM. Roles of small RNAs Tepper JE, editors. Abeloff's Clinical
in tumor formation. Trends in molecular Oncology, 5th ed. Elsevier 2014;13 : 188-
medicine 2010; 16(6): 257-67. 203..
7. MacFarlane LA, Murphy PR. MicroRNA: 18. Lovat F, Valeri N, Croce CM. MicroRNAs in
biogenesis, function and role in cancer. the pathogenesis of cancer. Seminars in
Current Genomics 2010; 11: 537-61. Oncology 2011; 38 (6): 724-33.
8. Visone R, Croce CM. Keynote lecture- 19. Saetrom Pal, Snove O, Rossi JJ.
miRNA and cancer. Am J Pathol. 2009; Epigenetics and microRNA. Pediatric
174(4): dx.doi.org/10.2353/ajpath.2009. research. 2006; 61(5): 17-21.
080794. 20. DeVita V.T, Lawrence T.S, Rosenberg S.A.
9. Olivieri F, Rippo MR, Valdia M, Salvioli S, DeVita, Hellman, and Rosenberg‟s Cancer
Capri M, Procopio AD, et al. MicroRNAs th
principles and practice of oncology 9 ed.
linking inflamm-aging, cellular senescence Lippincott williams & wilkins 2012; 79-80.
and cancer. Ageing research review 2013; 21. Valeri N, Croce CM, Fabri M. Pathogenetic
12: 1056-68. and clinical relevance of microRNA‟s in
10. Sokilde R, Vincent M, Litman T, Hansen A, colorectal cancer. Cancer Genomics and
Hoibi PE, Blondal T, Nielsen BS, et al. Proteomics 2009; 6:195-204.
Efficient identification of miRNAs for 22. Yamamichi N, Shimomura R, Inada K,
classification of tumor origin. J Mol Diag. Sakurai K, Haraguchi T, Ozaki Y, et al.
2014; 16(1): 106-13. Locked nucleic acid in situ hybridization
11. Hayes J, Peruzzi PP, Lawler S. MicroRNAs analysis of miR-21 expression during
in cancer: biomarkers, function, and therapy. colorectal cancer development. Clin Cancer
Trends in Mol Med. 2014; 20(8): 460-70. Res 2009; 15(12).
12. Sethi S, Ali S, Kong D, Philip PA, Sharkar 23. Zhu M, Zhang N, He S. Similarly up-
FH. Clinical implication of microRNAs in regulated microRNA-106a in matched
molecular pathology. Clin Lab Med. 2013; formalin-fixed paraffin-embedded and fresh
33: 773-86. frozen samples and the dynamic changes
13. Bueno MJ, Malumbres M. MiRNA and cell during gastric carcinogenesis and develop-
cycle. Biochimica et Biophysica Acta 1812 ment. Pathology-Research and Practice
(2011); 592-601. 2014; http://dx.doi.org/10.1016/j.prp.2014.
14. Yu Z, Baserga R, Chen L, et al. MicroRNA, 07.008
cell cycle, and human breast cancer. Am J
Pathol. 2010; 176(3): 1058-62.

58 Vol. 5 No. 1 Januari 2016

Anda mungkin juga menyukai