SISTEM EKSKRESI
Ekskresi berarti pengeluaran zat buangan atau zat sisa
hasil metabolisme yang berlangsung dalam tubuh
organisme
ALAT EKSKRESI
Vertebrata
Hati
SISTEM EKSKRESI
ZAT SISA METABOLISME
Hasil pembongkaran zat makanan
yang bermolekul kompleks yang
sudah tidak berguna lagi bagi tubuh
Sisa metabolisme antara lain, CO2,
H20, NHS, zat warna empedu, dan
asam urat.
SISTEM EKSKRESI
ZAT
SISA
METABOLISME
SISTEM EKSKRESI
ZAT
SISA
METABOLISME
B. Amonia (NH3)
SISTEM EKSKRESI
ZAT
SISA
METABOLISME
SISTEM EKSKRESI
ZAT
SISA
METABOLISME
D. Asam Urat
merupakan sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen (sama dengan
amonia) dan mempunyai daya racun lebih
rendah dibandingkan amonia, karena daya
larutnya di dalam air rendah
SISTEM EKSKRESI
PADA AVERTEBRATA
PROTOZOA
Protozoa
ekskresi
berdenyut
memiliki
berupa
alat
vakuola
(vakuola
untuk
Cacing Pipih
Annelida
Sistem ekskresi pada cacing tanah
berupa sistem nefridium
Setiap
segmen tubuh cacing tanah
mengandung
sepasang
nefridium
disebelah kiri dan kanan, kecuali pada
tiga segmen pertama dan satu segmen
terakhir
Setiap nefridium terdiri atas 3 bagian:
1. Nefrostoma,
yaitu corong bersilia
yang terdapat pada rongga tubuh
semu (pseudoselom)
2. Saluran atau pipa halus yang berliku,
disebut duktus ekskretorius. Bagian
akhir dari saluran ini membesar dan
ujung akhir saluran ini berakhir pada
nefridiopor (lubang nefridia)
3. Nefridiopor,
merupakan
lubang
tempat muara sisa metabolisme,
terletak pada permukaan ventral
tubuh cacing.jumlahnya tiap segmen
sepasang
Serangga (Insecta)
Sistem
ekskresi
pada
Pembuluh-pembuluh
malphigi merupakan serabut
seperti
benang
halus
Pangkalnya
melekat
pada
SISTEM EKSKRESI
PADA VERTEBRATA
(MANUSIA)
1.
2.
3.
4.
1. GINJAL
a. Struktur Ginjal
Ginjal
(buah
berbentuk
pinggang
seperti
kacang
manusia)
merah,
kiri
dan
kanan
tulang
belakang
a. Struktur Ginjal
Badan Malpighi
Korteks
Nefron
Proksimal
Tubulus
Ginjal
Medula
Pelvis
Simpai Bowman
Henle
Distal
1. GINJAL
a. Struktur Ginjal
Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang
panjang.
adalah
tubulus
proksimal
yang
bergulung
dekat
kapsul
1. GINJAL
a. Struktur Ginjal
1.
2.
Tipe Mesonefros
2. Tipe Mesonefros
3.
Tipe Metanefros
1. GINJAL
b. Pembentukan Urine
1.
Penyaringan (filtrasi)
1. GINJAL
b. Pembentukan Urine
2.
1. GINJAL
b. Pembentukan Urine
2.
Augmentasi
1. GINJAL
c. Kandungan Urine
1. GINJAL
d. Faktor yang Mempengaruhi Produksi Urine
1. Hormon ADH
Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh
kelenjar hipofisis posterior akan mempengaruhi
penyerapan air pada bagian tubulus distal karna
meningkatkan permeabilitias sel terhadap air.
Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air
berkurang sehingga urin menjadi banyak dan encer.
Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan
air banyak sehingga urin sedikit dan pekat.
2.Jumlah air yang diminum
3. Saraf
Rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan
penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke
glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang
efektif karena tekanan darah menurun.
4. Hormon insulin
Apabila hormon insulin kurang (penderita diabetes
melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan
2. Paru-paru
Paru-paru
3. Hati
Hati
Fungsi Hati
1. Sebagai organ pengeluaran
2. Sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen.
3. Mengubah asam amino berlebih menjadi urea
4. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.
5. Merombak sel darah merah yang rusak menjadi empedu.
Empedu terdiri dari garam empedu (berfungsi mengemulsikan
lemak dalam proses pencernaan) dan zat warna empedu
(bilirubin) yang akan memberi warna pada urin dan feses
(tinja).
6. Mengatur kadar gula dalam darah.
7. Sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin yang
berperan dalam proses pembekuan darah.
8. Sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.
5. Kulit
a. Epidermis
Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
1.
2.
b. Dermis
5. Kulit
1.
Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat menuju poripori di permukaan kulit. Keringat terdiri atas air dan garam.
5. Kulit
c. Jaringan Ikat Bawah Kulit
Fungsi kulit :
5. Kulit
1.
2.
3.
Sebagai tempat indera peraba, karena pada kulit terdapat ujung saraf
indera yang dapat merasakan halus, kasar, panas, dingin, dan nyeri.
4.
5.
6.
SEKIAN
TERIMA KASIH