Askeb BBL PKK Ii
Askeb BBL PKK Ii
OLEH :
NAMA
: SUSANTI
KELAS
: II-B
NIM
: 12-167
BAB I
PENDAHULUAN
(rudon, 2006). Penyebab kematian bayi ini adalah BBLR, asfiksia, tetanus,
infeksi dan masalah pemberian ASI ( syafei, di kutip dari kompas 2008 ).
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa memproleh gambaran nyata dalam melaksanakan
asuhan kebidanan bayi baru lahir normal pada bayi Ny. J di neonatie ruang bayi di
RSU. Sufina Aziz
1.2.2. Tujuan Khusus
-
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian.
2.1.1
Stimulasi
Respons
Respons,
Perkembangan
Menunjukkan
matanya
Menghilang di
Kelainan pada
Jari-jari kaki
Babinski
digoyang atau
disentuh
Darwinian Telapak tangan Jari-jari
tahun
menetap)
Melemah di usia Kelainan pada
(Grasping) disentuh
3 bulan,
mengatup,
membentuk
menghilang di
bila menetap
genggaman
Terkejut, lalu
usia 1 tahun
melengkungkan
punggungnya,
Tiba-tiba
Fraktur atau
menjatuhkan
Menghilang di
dikejutkan oleh
Moro
cedera pada
kepala,
usia 3 sampai 6
suara atau
bagian tubuh
menangkupkan bulan
gerakan
tertentu
kedua lengan dan
kakinya ke
tengah badan
Mulut akan
Bayi kurang
langsung
bulan
Disentuh pipi
membuka dan
Menghilang di
(prematur) atau
Rooting
atau ujung
melakukan
usia 3 sampai 4
kemungkinan
mulutnya
gerakan seperti
bulan
adanya kelainan
orang mengisap
sensorik
(mengenyot)
Bila tubuhnya
diangkat dan
Kakinya akan
Menghilang di
diposisikan
menjejak-jejak
Steping
Kelainan pada
usia 3 sampai 4
berdiri di atas
seperti akan
motorik kasar
bulan
permukaan
Sucking
berjalan
lantai
Bila ada objek Bayi langsung
Menghilang di
disentuhkan
melakukan
Kelainan
pernapasan dan
atau
kelainan pada
gerakan seperti
dimasukkan ke
bulan
mulut termasuk
mengisap
mulut
langit-langit
mulut
Secara otomatis
tubuhnya akan
Menghilang di
Bayi prematur
membuat
Ditelungkupkan
Swimming
di dalam air
gerakan-gerakan bulan
seolah berenang
Tonic neck Ditelentangkan Memutar kepala Menghilang di
motorik kasar
- Jika waktu
lahir
ditelentangkan;
menunjukkan
akan tampak
respons yang
gerakan
stereotip (justru
berlawanan arah
searah) dan
sangat
tubuhnya.
menonjol,
Maksudnya, bila
pertanda ada
kepala menengok
kerusakan otak
ke arah kanan,
yang berat.
maka bagian
- Bila menetap
tubuhnya seperti
setelah usia 7
bergerak ke arah
bulan
sebaliknya
kemungkinan
dengan kedua
tangan biasanya
menggenggam.
ada kelainan
Posisinya akan
otak.
tampak seperti
pemain anggar
(the fencer pose).
Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi
Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan
Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk
bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikin pula dengan timbangan, pita
pengukur, termometer, stetoskop.
2. Melakukan penilaian
d. Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda
benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi, karena
benda benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak
bersentuhan secara langsung)
2.1.5 Mencegah Kehilangan Panas
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut :
a. Keringkan bayi dengan seksama
Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan
rangsangan taktil untuk membantu bayi memulai pernapasannya.
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan
selimut atau kain yang baru (hanngat, bersih, dan kering)
c. Selimuti bagian kepala bayi
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative luas dan bayi
akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan
mencegah kehilangan panas. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam
waktu satu (1) jam pertama kelahiran
e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya,
sebelum melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau
selimut bersih dan kering.Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi
8. Bayi dapat diletakkan bersentuhan kulit dengan ibu dan diselimuti dengan
baik
9. Ibu dan bayi disatukan di tempat dan anjurkan ibu untuk menyusukan
bayinya
10. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
11. Idealnya bayi baru lahir ditempatkan di tempat tidur yang sama dengan
ibunya, untuk menjaga bayi tetap hangat dan mendorong ibu untuk segera
memberikan ASI
Kelebihan yang dimiliki ASI dibandingkan susu botol adalah:
- ASI menyediakan zat-zat gizi yang diperlukan bayi dalam bentuk yang
paling mudah dicerna dan paling mudah diserap
- ASI mengandung antibodi dan sel-sel darah putih yang melindungi bayi
terhadap infeksi
- ASI bisa merubah keasaman tinja dan Flora usus sehingga melindungi
bayi terhadap diare karena bakteri.
Karena sifat perlindungan tersebut, bayi yang diberi ASI pada umumnya
lebih jarang terkena infeksi dibandingkan bayi yang diberi susu botol.
Keuntungan bagi ibu adalah ikatan Batin dengan bayi lebih kuat dan ibu merasa
dekat dengan bayinya.
Beberapa bayi tetap memerlukan 1-2 kali/hari menyusu kepada ibunya
sampai berusia 18-24 bulan.Jika menyusui berlangsung lebih lama, anak juga
harus diberi makanan padat dan diajari minum dengan gelas.
4. Membebaskan Jalan Nafas
Dengan cara sebagai berikut yaitu bayi normal akan menangis spontan
segera setelah lahir, apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera
membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi
lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit
tengadah ke belakang.
Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari tangan
yang dibungkus kassa steril.
Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain kering dan kasar.
Alat penghisap lendir mulut (De Lee) atau alat penghisap lainnya yang
steril, tabung oksigen dengan selangnya harus sudah ditempat
Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus
diperhatikan.
Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat atau
jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali pusat.
Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan
benang disinfeksi tingkat tinggi atau klem plastik tali pusat (disinfeksi
tingkat tinggi atau steril). Lakukan simpul kunci atau jepitankan secara
mantap klem tali pusat tertentu.
Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klonin
0,5%
Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa bagian
kepala bayi tertutup dengan baik..(Dep. Kes. RI, 2002)
Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai
dan dapat dengan cepat kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah.
Bayi yang mengalami kehilangan panas (hipotermi) beresiko tinggi untuk jatuh
sakit atau meninggal, jika bayi dalam keadaan basah atau tidak diselimuti
mungkin akan mengalami hipoterdak, meskipun berada dalam ruangan yang
relatif hangat. Bayi prematur atau berat lahir rendah sangat rentan terhadap
terjadinya hipotermia.
Pencegah terjadinya kehilangan panas yaitu dengan :
Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
7. Pencegahan infeksi
Memberikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada
bayi baru lahir normal atau cukup bulan perlu di beri vitamin K per oral 1 mg /
hari selama 3 hari, dan bayi beresiko tinggi di beri vitamin K parenteral dengan
dosis 0,5 1 mg IM.
Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan.
Pastikan bahwa semua peralatan, termasuk klem gunting dan benang tali
pusat telah didinfeksi tingkat tinggi atau steril, jika menggunakan bola
karet penghisap, pakai yang bersih dan baru.
Pastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan
untuk bayi telah dalam keadaan bersih.
8. Identifikasi bayi
Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak
mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas
Pada alat atau gelang identifikasi harus tercantum nama (bayi, nyonya),
tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu
2.2
yang
memperkenalkan
sebuah
metode
dengan
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga di
temukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
a. Masalah
Sehingga
ditemukan
masalah
atau
diagnosa
yang
spesifik.
Pada langkah ketiga ini kita mengidentifikasi atau diganosa potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah
ini membutuhkan antisipasi, bila rnemungkinkan dilakukan pencegahan, sambil
mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah
potensial ini benar-benar terjadi
4. Identifikasi
kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Megidentikasi perlunya tindakan segera oieh bidan atau dokter dan atau
untuk dikosultasikan atau ditangani bersama dengan anggota team kesehatan lain
sesuai dengan kondisi klien.
.Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dan proses manajemen
kebidanan. Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi dan data
yang dikumpulkan dapat rnenunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan
segera, sementara yang lain, harus menunggu, intrpretasi dokter
5. Rencana Manajemen
Masing-masing jenis rencana manajemen disesuaikan dengan interpretasi
data yang berhubungan dengan interpretasi data dasar dan memasukkannya ke
dalam antisipasi masalah atau merupakan kegiatan rutin manajernen wanita dalam
antenatal visip.
6. Pelaksanaan
Pe1aksanan disesuaikan dengan rencana manajemen yang telah dibuat,
demi kelancaran dalam penatalaksanaan harus berpedoman pada intervensi.
7. Evaluasi
memburuk atau tidak ada perubahan setelah dilakukan asuhan teori kebidanan
(Vamey, 1997).
BAB III
TINJAUN KASUS
MASUK TANGGAL
: 16 Juni 2015
TEMPAT
1.PENGUMPULAN DATA
A.IDENTITAS
Nama Bayi
: Bayi Ny.J
Umur Bayi
: 1 hari
: 3200 gram
Panjang Badan : 49 cm
Nama
: Ny. j
Umur
: 27 tahun
Umur
Agama
: Islam
Agama: Islam
Suku/bangsa
: Jawa/ Indonesia
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaaan
: wiraswasta
Alamat
: Jl.
I .DATA SUBJEKTIF
1. Riwayat Antenatal
Nama
Alamat
: Jl.
: Tn. S
: 30 tahun
Imunisasi TT
: 1 kali
Kenaikan BB
TT 1 tanggal :
TT 2 tanggal :
: 10 kg
Penyakit selama hamil: Pasien mengatakan selama hamil tidak pernah menderita
penyakit seprti jantung, diabetes meletus gagal ginjal,hepatitis B , TBC, HIV
positif ,dan trauma penganiayaan.
Kebiasaan makan
Obat/jamu
Merokok
Komplikasi ibu
Komplikasi
a. ibu : tidak ada hipertesi, partus lama , penggunaan obat, infeksi, KPD,
perdarahan
b. janin: tidak ada premature, malposisi, malpresentasi,, gawat janin, ketuban
campur mekonium, prolaps tali pusat.
BB/PB
: 3200 gr / 49 cm
Nilai APGAR
No
1
2
3
4
5
Kriteia
Denyut jantung
Usaha nafas
Tonus otot
Refleks
Warna kulit
Total
1 menit
2
2
1
1
2
8
Caput succedaneum
: tidak ada
Cepal hematoma
: tidak ada
Cacat bawaan
: tidak ada
Resusitasi
: rangsangan
5 menit
2
2
2
1
2
9
: tidak
: tidak
Massase jantung
: tidak
2. Pemeriksaan Umum
a. keadaan umum
: baik
b. pernafasan
: 42x / menit
c. warna kulit
: kemerahan
d. denyut jantung
: 142x/i
e. suhu aksiler
: 36.7C
f. gerakan
10 menit
2
2
2
1
2
9
: tidak
g. tonus otot
: (+) positif
h. kesadaran
: compos mentis
i. ekstermitas
: kemerahan
j. kulit
: kemerahan
j. tali pusat
3. Pemeriksaan Fisik
a. kepala
b. muka
c. mata
d. telinga
e. hidung
f. mulut
g. leher
h. klavikula
: normal
k.abdomen: tidak ada benjolan, tidak ada penonjolan sekitar tali pusat pada saat
menangis , tidak ada perdarahan pada tali pusat
l. genitalia
m.tungkai dan kaki: gerakan normal, bentuk simetris, jumlah jari lengkap
n.anus
: normal, berlubang
o.punggung
4. refleks
: Moro
: (+) positif
Rooting
: (+) positif
Graps
: (+) positif
Sucking
: (+) positif
Tonickneck
: (+) positif
5. antopometri : PB
: 49 cm
LK
: 35 cm
LD
: 32 cm
LILA : 11 cm
6. eliminasi miksi : 7 kali
mekonium
7. pemeriksaan penunjang
Tidak di lakukan
III. ASSESMENT
1.Diagnosa kebidanan
Bayi baru lahir Normal BB 3200 gr, PB 49 cm segera menangis.
2. Masalah
Tidak ada
3. Kebutuhan
Perawatan bayi segera setelah lahir
4. Diagnosa Potensial
Kemungkinan bias terjadi hipotermi
5. Masalah Potensial
Tidak ada
b. kolaborasi
c. Merujuk
: tidak ada
IV. PLANING
Tanggal 10 November 2014, jam 04.30 wib
Planning:
1. pertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat
a. pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak kulit bayi dengan ibunya
sesegera mungkin (bounding attachment)
b. ganti handuk/kain basah dengan yang kering dan membungkus bayi
dengan kain hangat atau selimut
c. pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak kaki setiap 15
menit sekali
d. Biarkan bayi bersama ibunya minimal1 jam setelah bersalin
2. beri identitas bayi berupa plester di kepala bayi sesuai dengan nama ibunya.
3. perlihatkan bayi pada orang tua / keluarga.
4. perawatan tali pusat
5. jaga kebersihan tubuh bayi
VI. PELAKSANAAN
1. mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap hangat
a. memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak kulit bayi dengan
ibunya
b. mengganti handuk/kain basah dan membungkus bayi dengan kain
hangat atau selimut
c. mepastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak kaki setiap 15
menit sekali
d. membiarkan bayi bersama ibunya minimal 1 jam setelah persalinan
2. beri identitas bayi berupa plester di kepala bayi sesuai dengan nama ibunya.
3. perlihatkan bayi pada orang tua / keluarga.
4. merawat tali pusat dengan kasa steril agar tidak terjadi infeksi
5. menjaga kebersihan tubuh bayi dengan cara memandikan bayi setelah 6 jam
dan mengganti popok setiap kali basah
6. menjelaskan pada ibu ASI adalah makanan terbaik dan ASI eksklusif adalah
ASI yang di berikan dari 0-6 bulan pertama tanpa makanan pendamping. ASI di
berikan setiap kali bayi mau.
Menjelaskan posisi menyususi yang benar
atur posisi ibu agar bayi tidak mengalami kesulitan untuk mendapat cukup ASI,
jika posisi bayi tidak sesuai atau tidak tepat dapat terjadi asfiksia.
posisi duduk
ibu harus mencari posisi yang nyaman, biasanya duduk tegak di tempat tidur atau
di kursi, lengan ibu menopang kepala , leher dan seluruh badan bayi muka . bayi
menghadap payudara ibu , hidung bayi di depan puting susu.
7. menjelaskan pada ibu cara melakukan perwatan payu dara yang benar
Kompres dengan kapas/ kain yang sudah di basahi dengan air hangat kuku selama
lima menit , tempelkan ke payudara ibu kemudian di bersihkan seluruh
payudarah, lakuakan perawatan payudara ini sebelum menyusui bayi.
VII. EVALUASI
1. Suhu tubuh bayi dalam keadaan normal
2. Identitas bayi sudah diberikan berupa plester pada kepala bayi
3. Bayi sudah di perlihatkan dengan keluarga
4. Tali pusat bayi sudah di rawat sebagaimana mestinya
5. Kebersihan tubuh bayi dapat terjaga dengan baik
6. Ibu sudah mengetahui asi ekslusif sangat bermanfaat untuk bayinya
7. Ibu sudah mengetahui cara perawatan payudara
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibandingkan antara teori yang ada tentang bayi baru
lahir dan manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir di RSU Sufina Aziz.
Dalam pembahasan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir ini, penulis membahas
sesuai tahapan kebidanan 7 langkah menurut Varney.
1.
Pengkajian
Pengkajian
merupakan
tahap
awal
dalam
memberikan
asuhan
Interpretasi data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa dan masalah
Diagnose potensial
Diagnose tidak ditegakan karena tidak ada yang menunjukan adanya
kegawatan.
4. Tindakan segera
Tindakan segera tidak dilakukan.
5.
Perencanaan
Merencanakan asuhan merupakan penanganan dari diagnosa, masalah dan
Dalam penanganan bayi baru lahir terdapat perbedaan antara teori Mochtar,
Rustam. 1998 dan asuhan bayi baru lahir di Bps. Amanah diantaranya yaitu
tentang perawatan bayi baru lahir.
Menurut Asuhan Persalinan Normal 2008, pembersihan lendir pada mulut,
hidung, dan mata saat kepala keluar tidak dilaksanakan lagi karena penghisapan
lendir di dalam mulut dapat merusak selaput lendir hidung
dan dapat
7.
Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian dari proses asuhan kebidanan untuk
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami buat adalah:
Dalam 12 jam pertama setelah bayi lahir pemeriksaan yang di lakukan oleh
dokter,bidan atau perawat adalah
Menimbang berat badan, rata-rata bayi baru lahir beratnya adalah 2500
4000 gram
-
cm
-
Selanjutnya dokter akan menilai kulit, kepala dan wajah, jantung dan paru-paru,
sistem saraf, perut dan alat kelamin bayi. Dokter,bidan serta perawat juga harus
memperhatikan hal hal berikut: Pencegahan Infeksi,Pencegahan Kehilangan
Panas,Membebaskan Jalan Nafas nafas,Merawat tali pusat, Mempertahankan suhu
tubuh bayi.
DAFTAR PUSTAKA