Anda di halaman 1dari 4

Penyakit tanaman merupakan adanya penurunan dari keadaan normal dari tanaman yang

menyela atau memodifikasi fungsi-fungsi vitalnya. Penyakit tanaman sebagian besar


disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus. Penyakit tanaman lebih sering diklasifikasikan
oleh gejala mereka daripada oleh agen penyakit, karena penemuan agen mikroskopis seperti
bakteri tanggal hanya dari 19 persen ( Jackson, 2009).
Penyakit akan terjadi apabila ada patogen yang ganas menyerang tanaman yang rentan, di
dukung lingkungan yang mendukung patogen untuk menyerang tanaman yang rentan
Jackson RW (editor). (2009). Plant Pathogenic Bacteria: Genomics and
Molecular Biology. Caister Academic Press.
Untuk mengklasifikasikan suatu penyakit lazimnya didasarkan pada empat
hal yaitu gejala yang ditimbulkan, organ tumbuhan yang rusak, tipe
tumbuhsnysng sakit dan penyebab penyakit. Penyakit sendiri merupakan akibat
dari interaksi pathogen , inang, dan lingkungan. Interaksi factor-faktor yang
terlibat dalam perkembangan penyakit tersebut lazim digambarkan dalam
segitiga penyakit. Konsep segitiga penyakit dapat digunakan untuk menunjukan
terjadinya interaksi factor-faktor tersebut sebagai sebab terjadi dan
berkembangnya penyakit. Segitiga penyakit dapat juga dilihat sebagai model
yang menjelaskan penyakit secara kuantitatif ( Agrios, 2005 ).
Agrios, G.N. 2005. Plant pathology. 5th ed. Elsevier Academic Press.
Burlington, MA.USA.922p
Arifin,A.S. 2013. Kajian morfologi anatomi dan agronomi antara kedelai
sehat dengan kedelai terserang Cowpea Mild Mottle Virus serta
pemanfaatannya sebgai bahan ajar sekolah menengah kejuruan. Jurnal
Pendidikan Sains 1: 115-125.

DEFINISI ATAU ISTILAH


Tanaman yang merupakan tumbuhan yang diusahakan dan
diambil manfaatnya, dapat ditinjau dari dua sudut (pandangan) :
1. Sudut BIOLOGI yang berarti organisme yang melakukan kegiatan
fisiologis seperti tumbuh, berpihak dan lain-lain.
2. Sudut EKONOMI yang berarti penghasil bahan yang berguna bagi
manusia seperti buah, biji, bunga, daun, batang dan lain-lain.
Sedang penyakit sendiri sebenarnya berarti proses di mana
bagian-bagian tertentu dari tanaman tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan sebaik-baiknya.
Patogen atau penyebab penyakit dapat berupa organisme,
yang tergolong dalam dunia tumbuhan, dan bukan organisme yang
biasa disebut fisiophat. Sedangkan organisme dapat dibedakan
menjadi : parasit dan saprofit
Sumber inokulum atau sumber penular adalah tempat dari
mana inokulum atau penular itu berasal dan sesuai dengan urutan

penularannya dibedakan menjadi sumber penular primer, sumber


penular sekunder, sumber penular tertier dan seterusnya.
Selama perkembangan penyakit dapat kita kenal beberapa
peristiwa yaitu :
1. Inokulasi adalah jatuhnya inokulum pada tanaman inangnya.
2. Penetrasi dalah masuknya patogen ke dalam jaringan tanaman
inangnya.
1. Infeksi adalah interaksi antara patogen dengan tanaman
inangnya.
2. Invasi adalah perkembangan patogen di dalam jaringan
tanaman inang. Akibatnya adanya infeksi dan invasi akan timbul
gejala, yang kadang-kadang merupakan rangkaian yang
disebut syndrom. Pada gejala itu sering kita jumpai adanya
tanda, misalnya tubuh buah atau konidi. Sehubungan dengan
peristiwa-peristiwa di atas terjadilah :
3. Periode (masa) inkubasi yaitu waktu antara permulaan infeksi
dengan timbulnya gejala yang pertama. Namun demikian di
dalam praktek sering dihitung mulai dari inokulasi sampai
terbentuknya sporulasi pada gejala pertama tersebut hingga
waktunya menjadi jauh lebih panjang.
4. Periode (masa) infeksi adalah waktu antara permulaan infeksi
sampai reaksi tanaman yang terakhir, untuk inipun biasanya
dihitung mulai saat inokulasi.
Siklus atau daur penyakit adalah rangkaian kejadian selama
perkembangan penyakit. Di samping itu ada yang disebut siklus
hidup patogen yaitu perkembangan patogen dari suatu stadium
kembali ke stadium yang sama. Siklus ini biasanya dapat
dibedakan menajdi :
1. Stadium Patogenesis adalah stadium patogen di mana
berhubungan dengan jaringan hidup tanaman inangnya.
1. Stadium Saprogenesis adalah stadium patogen di mana tidak
berhubungan dengan jaringan hidup tanaman inangnya .
Berdasarkan kondisi sel yang dipakai sebagai sumber
makanannya maka parasit atau patogen dapat dibedakan
menjadi :
1. Patofit apabila parasit itu mengisap makanan dari sel inang yang
masih hidup.

2. Pertofit apabila parasit itu mengisap makanan dari sel inang


yang dibunuhnya lebih dahulu.
Faktor yang mempengaruhi dapat tidaknya tanaman diserang
oleh patogen, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Predisposisi apabila faktor yang menyebabkan kenaikan
kerentanan atau penurunan ketahanan itu berupa faktor luar
seperti suhu, kelembaban dan lain-lain.
2. Disposisi apabila faktor yang menyebabkan kenaikkan
kerentanan itu berasal dari dalam artinya bersifat genetis atau
bawaan.
Berdasarkan ekspresinya penyakit dapat dibedakan menjadi :
1. Endemi (Enfitosis) yaitu penyakit yang selalu timbul dan
menyebabkan kerugian yang cukup berarti.
2. Epidemi (Epifitosis) yaitu penyakit yang timbulnya secara
berkala dan menimbulkan kerugian yang cukup berarti.
3. Sporadis yaitu penyakit yang timbulnya tidak menentu dan tidak
menimbulkan kerugian yang berarti.
Tanggapan tanaman inang terhadap patogen dapat merupakan
sifat dari tanaman inang tersebut dan dapat dibedakan menjadi :
1. Tahan apabila dalam keadaan biasa tanaman tersebut tidak
dapat diserang oleh patogen.
2. Rentan apabila dalam keadaan biasa tanaman tersebut dapat
diserang oleh patogen, jadi merupakan lawan dari tahan.
3. Toleran apabila dalam keadaan biasa dapat menyesuaikan diri
dengan patogen yang berada dalam jaringan tubuhnya sehingga
tidak mempengaruhi kemampuan produksinya.
Bentuk
yang
ekstrem
dari
ketahanan
tersebut
disebut Kekebalan sedang
bentuk
ekstrem
dari
toleran
disebut Inapparency, artinya dalam keadaan yang bagaimanapun
juga tetap memiliki sifat tersebut.
Anonim.2011. penyakit Tanaman. fp.uns.ac.id. diakses pada 27 April
2015.

Infeksi Phytopathogen menyebabkan perubahan metabolisme sekunder berdasarkan


induksi program pertahanan serta perubahan dalam metabolisme primer yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh karena itu, serangan
patogen menyebabkan kehilangan hasil panen bahkan dalam interaksi yang tidak
berakhir dengan penyakit atau kematian tanaman. Sementara regulasi respon
pertahanan telah intensif dipelajari selama beberapa dekade, sedikit yang diketahui
tentang efek dari infeksi patogen pada metabolisme primer. Baru-baru ini, bunga di
daerah penelitian ini telah berkembang, dan aspek fotosintesis, mengasimilasi partisi,
dan regulasi sumber-tenggelam di berbagai jenis interaksi tanaman-patogen telah
diselidiki. Demikian pula, studi phytopathological mempertimbangkan status fisiologis

jaringan yang terinfeksi untuk menjelaskan mekanisme infeksi fine-tuned. Tujuan dari
kajian ini adalah untuk memberikan ringkasan kemajuan terbaru dalam keterkaitan
timbal balik antara metabolisme primer dan infeksi patogen, serta untuk menunjukkan
perkembangan terkini dalam teknik non-invasif dan strategi penting menggabungkan
teknik molekuler dan fisiologis modern dengan Fitopatologi untuk masa depan investigasi
(Berger, 2007)

Plant physiology meets


phytopathology: plant primary metabolism and plantpathogen
interactions. Journal of Experimental Botany 58: 4019-4026.
Berger,S., Alok, K.S., Thomas, R. 2007.

Anda mungkin juga menyukai