PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik suatu kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ketentuan dari Pasal 7 Undang-Undang No.56/Prp/1960 ini tidak
dapat diberlakukan di suku sasak Lombok kabupaten Lombok Timur
Kecamatan Aikmel karena sandak tanggep itu dilakukan atas dasar
sifat sosial yang berfungsi tolong menolong, tidak mempunyai unsur
pemerasan seperti halnya yang terjadi di Pulau Jawa.
Dewasa ini istilah sandak tanggep dalam masyarakat Sasak Lombok
kecamatan Aikmel telah disamakan dengan istilah saling pinjam /
saling singgak sehingga dapat dinyatakan bahwa pada prinsipnya
peraturan tentang penghapusan gadai di Indonesia tidak dapat
diberlakukan atas sandak tanggep pada suku Sasak di Lombok lebih
khusus kecamatan Aikmel kabupaten Lombok Timur. Hal ini didukung
oleh pelaksanaan sandak tanggep dalam masyarakat kecamatan Aikmel
kabupaten Lombok Timur tidak menimbulkan kerugian pada salah satu
pihak, karena didasari prinsip pada maik saling tulung (sama-sama
enak saling bantu).
2. Faktor-faktor yang menghambat penerapan ketentuan Pasal 7 UU.No.
56/Prp/1960 pada suku Sasak di Lombok lebih khusus kecamatan
Aikmel kabupaten Lombok Timur adalah, di mana sandak tanggep
66
diadakan
penelitian
yang
lebih
mendalam
mengenai
67