Anda di halaman 1dari 15

1

PERILAKU ARSITEKTUR

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah menciptakan
alam semesta ini dengan segala kebesaraNya,dimana dengan melihat dan
mengamati ciptaaNya,manusia dapat berpikir dan mengembangkan pengetahuan
yang dimilikinya.Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahan kepada
Nabi Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan pengikutnya pada akhir zaman.
Dengan dilandasi semangat sehingga makala ini dapat tersusun sebagai
tugas MID Semester dengan mata kuliah PERILAKU ARSITEKTUR.
Makala ini dibuat bertujuan supaya kita lebih memahami bisa menganalisa
perilaku manusia terhadap Arsitektur serta dapat melihat solusi dari masalah yang
ada.
Dan tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Mata kuliah PERILAKU ARSITEKTUR yaitu
Ibu.Aditha M.Ratna ,MT
Saya berharap semoga makala ini bermanfaat khususnya bagi saya selaku
penyusun dan umumnya kepada para pembaca.
Atas perhatianya saya ucapkan terima kasih.

Palembang,21 April 2015

DidyAribowo

Lobby Bioskop Internazional Plaza

PERILAKU ARSITEKTUR

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................01
Daftar Isi.................................................................................................................02
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................03
1.1. Latar Belakang................................................................................................03
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................04
1.3.Tujuan Penulisan.............................................................................................04
1.4. Manfaat...........................................................................................................04
1.5. Metode Penelitian...........................................................................................05
1.6. Kerangka Berpikir...........................................................................................06

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................07
2.1. Lobby Bioskop................................................................................................07
2.2. Perbandingan Lobby Bioskop 21 IP & PIM...................................................08
2.3. Saran & Masukan ...........................................................................................11

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................14


.
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

Lobby Bioskop Internazional Plaza

PERILAKU ARSITEKTUR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bioskop berasal dari kata belanda yaitu bioscoop dari bahasa Yunani Bios ( yang
artinya hidup) dan okonoc ( yang artinya melihat) adalah tempat untuk menonton
pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar
Menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia,edisi ketiga,Dapertemen
Pendidikan Nasional,Balai Pustaka,Jakarta ,2001 :
-

Cineplex
Bioskop

: Kompleks sinema yang terdapat dalam satu bangunan


:Pertunjukan yang diperlihatkan dengan gambar

(film),yang disorot sehingga dapat bergerak ( berbicara).


Cineplex merupakan perkembangan dari bioskop. Keduanya memiliki fungsi yang
sama yaitu tempat pertunjukan film. Yang membedakannya adalah jumlah teater
tempat pertunjukan filmnya. Bioskop umumnya hanya memiliki satu teater dalam
satu bangunan, Karena memiliki banyak pilihan teater untuk menonton film, maka
bioskop kemudian disebut sinema kompleks (Cineplex).
Klasifikasi bioskop berdasarkan lokasi, bioskop terbagi menjadi 3,
yaitu :
1. Key city, bioskop yang berada di kota-kota besar yang memilki potensi pasar
yang handal atau kota utama
2. Sub key city, bioskop yang berada di kota-kota yang cukup punya potensi.
3. Up country, bioskop yang berada di kota kecil yang biasa juga disebut kota
penunjang yang terletak di sekitar- kota menengah. Berdasarkan lokasi tersebut
film-film yang ditayangkan memilki urutan dari key city ke sub key city dan
terakhir ke upcountry.
Lobby Bioskop Internazional Plaza

PERILAKU ARSITEKTUR

Lobby dalam arsitektur berarti ruang peralihan. Lobby pada umumnya


menghubungkan pintu masuk gedung bioskop,hotel atau pun apartemen,dengan
ruangan-ruangan di dalamnya. Fungsinya sebagai ruang tunggu atau lalu lalang .
Lobby juga bisa merupakan ruang peralihan terbuka untuk umum,dengan fungsi
menghubungkan tempat-tempat pertemuan di dalam bangunan tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Lobby merupakan sebagai akses dan ruang tunggu buat pengunjung bioskop
sehingga lobby dalam bioskop harus dibuat senyaman mungkin sehingga
pengunjung lebih nyaman dalam menunggu.
Kondisi lobby yang berada di bioskop Internasional Plaza:
1. Minimnya pencahayaan yang ada
2. Sirkulasi udara yang kurang baik
3. Kurang vegetasi dan plafond yang terlalu rendah
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penelitiian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi masalah
Bisokop di Internasional Plaza sehingga menyebabkan perbedaan perilaku atau
kebiasaan pengunjung pada lobby bisokop tersebut.
1.3 Manfaat
Kegunaan penelitian ini pada dasarnya tetap terkait dengan tujuan penelitian ini
sendiri. Adapun kegunaannya sebagai berikut:
1.Secara teoritis untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan mengenai
perilaku manusia dalam arsitektur itu sendiri dengan kata lain arsitektur yang
membentuk pengaruh perilaku manusia.
2.Sebagai masukan kepada pihk bioskop sehingga bisa menyesuaikan perilaku
manusia dengan konsep arsitektur itu sendiri.

Lobby Bioskop Internazional Plaza

PERILAKU ARSITEKTUR

1.5 Metode Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) dan penelitian
kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif. Untuk sampai kepada
tujuan penelitian, maka diperlukan se perangkat metode kerja yang komprehensif
dan sistematis. Adapun tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1.Pengumpulan Data
Tahap mengumpulkan data pada penelitian ini terdiridari studi
kepustakaan dan studi lapangan,Serta artikel,Jurnal serta arsip-arsip yang
berhubungan dengan objek penelitian.
2. Pengujian Data
Untuk mendapatkan hasil yang otentitas dan kreadibilitas data-data
tersebut dilakukan dengan cara melakukan kritik wawancara untuk
mencocokan keaslian sumber tempat,waktu dari sumber tersebut.
3.Bimbingan langsung dengan dosen pembimbing
Cara yang digunakan untuk mendapat arahan dari dosen pembimbing
dengan cara mengasistensi keseluruhan isi dari hasil laporan untuk diberikan
masukan-masukan serta koreksi atas masalah yang ada untuk penyempurnaan
hasil laporan ini, berupa menganalisis keseluruhan data yang diperoleh untuk
mengetahui kekurangan, kelebihan serta pemecahannya.

1.6 Kerangka Berpikir

LATAR BELAKANG MASALAH


Lobby Bioskop Internazional Plaza

PERILAKU ARSITEKTUR

IDENTIFIKASI MASALAH
FEEDBAC
DATA

ANALISA

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lobby Bioskop

Lobby Bioskop Internazional Plaza

PERILAKU ARSITEKTUR

Setibanya di bioskop, kita umumnya disambut oleh lobby yang cukup luas.
Banyak bioskop di kota-kota tersambung dengan sebuah pusat perbelanjaan,
Seringkali dibatasi dengan kaca, area bioskop dipisahkan dari area mall.
Umumnya lobby tersebut mampu menampung secara nyaman paling tidak
kapasitas dari auditorium terbesarnya, sehingga walaupun penonton menunggu
tidak terasa berdesakan di dalam lobby.
Nampaknya berdasarkan pengamatan yang sempat saya lakukan , hanya sedikit
gedung yang memikirkan desain ini, di antaranya Usmar Ismail Hall, Gedung
Kesenian Jakarta, Teater Jakarta, Teater Salihara dan beberapa pusat kebudayaan
asing yang didukung dengan plaza di depan lobby. Beberapa yang lain terasa
begitu sesak dan kurang kondusif untuk bahkan digunakan untuk menunggu.
Ruang tunggu / Lobby di gedung bioskop perlu sekali karena :
Memberikan tempat bagi para pengunjung yang telah untuk beristirahat.
Memberikan tempat bagi para penonton untuk menunggu gilirannya
menonton film.
Oleh sebab itu, maka ruang tunggu perlu dijaga kebersihannya, disediakan tempat
sampah yang cukup, kursi diatur sedemikian rupa, diberi pot bunga sehingga
ruang tunggu tersebut bentuknya menarik dan menyenangkan.

2.2 Perbandingan Lobby 21 IP dan PIM

Lobby Bioskop Internazional Plaza

PERILAKU ARSITEKTUR

Permasalahan Lobby 21 Internasional Plaza (IP)


Dari hasil survey yang saya lakukan di lobby bioskop 21 Internasional
Plaza,Lobby ini kurang nyaman untuk pengunjung nya dimana lobby bioskop
merupakan tempat tunggu pengunjung untuk menunggu Film yang seharusnya
dibuat senyaman mungkin,tetapi di lobby IP itu sendiri saya tidak merasakan
kenyamanan,tentu ini berpengaruh terhadap jumlah pengunjung yang datang ke
bioskop ini sendiri.
Apa yang menyebabkan tidak nyamanya Lobby bioskop IP ini ?
Setelah saya amati,ada beberapa penyebab timbulnya ketidak nyamanan Lobby
tersebut ?
1.
2.
3.
4.

Kurang Tingginya Plafond Lobby tersebut


Pencahayaan yang kurang memadai
Kurangnya vegetasi sebagai penghijauan di lobby
Sirkulasi udara yang kurang baik

Sedangkan untuk lobby bioslop Palembang Indah Mall (PIM) ini sangat
memperhatikan kenyamanan pengunjungnya ini terlihat dari pencahayaan yang
memenuhi standar yang baik.
Ketinggian plafond juga sangat baik dan mempunyai plafond dengan ketinggian
berbeda antara lobby utama dan lobby pembaginya,sehingga efeknya sirkulasi
udara yang baik,dan tumbuhan yang disusun di setiap sudut ruangan sehingga
ruangan tambah lebih hidup sehingga tidak adanya sudut ruangan yang tidak
dimanfatkan dengan maksimal.
Ini beberapa foto perbandingan antara lobby bioskop Internasional Plaza dan
lobby Palembang Indah Mall .

Lobby Bioskop Internazional Plaza

PERILAKU ARSITEKTUR

Pencahayaan Lobby
Internasional Plaza

Pencahayaan Lobby
Palembang Indah Mall

(dok.pribadi)

(dok.pribadi)

Plafond Lobby
Internasional Plaza

Plafond Lobby Palembang


Indah Mall

(dok.pribadi)

(dok.pribadi)

Lobby Bioskop Internazional Plaza

10

PERILAKU ARSITEKTUR

Kursi tunggu Lobby


Internasional Plaza

Kursi tunggu Lobby


Palembang Indah Mall

(dok.pribadi)

(dok.pribadi)

Pembelian tiket Lobby


Internasional Plaza

Pembelian tiket Lobby


Palembang Indah Mall

(dok.pribadi)

(dok.pribadi)

Lobby Bioskop Internazional Plaza

11

PERILAKU ARSITEKTUR

Bila kita lihat dari hasil foto-foto diatas sangat kelihatan sekali perbedaan Lobby
Internasional Plaza dan lobby Palembang Indah Mall. Dimana pencahayaan yang
sangat jelas sekali perbedaan antara lobby 2 bioskop ini.
Dari segi penataan ruangan dan pemanfaatan tanaman yang baik di lobby bioskop
Palembang Indah mall dibanding Lobby Internasional Plaza yang sama sekali
tidak memiliki tanaman sama sekali.
Bila kita berada dilokasi secara langsung akan sangat terasa sekali perbedaan
sirkulasi udara antara 2 lobby ini,dimana lobby di internasional plaza ini pengap
di banding Lobby Palembang Indah Mall ini terlihat dari pembagian AC dan juga
yang paling penting ketinggian plafond menentukan sirkulasi udara dalam
ruangan tersebut.
2.3 Saran & Masukan
1. Pencahayaan
Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan pencahayaan adalah:

System pencahayaan tidak boleh menyilaukan mata maksimal 150


lux dan tidak boleh bergetar.

Tersedia cukup cahaya untuk kegiatan pembersihan gedung

Pencahayaan atau penerangan harus diatur sehingga tidak terjadi


penurunan gairah membaca atau membuat silau. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menghindari sinar matahari langsung serta memilih jenis
lampu yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat
dengan kebutuhan, misalnya lampu pijar dapat memberikan cahaya
setempat, lampu TL/LED/Fluorescent memberikan cahaya yang merata
dan lampu sorot yang memberikan cahaya yang terfokus pada obyek
tertentu
Dan juga kita harus memperhatikan jarak antar lampu jangan terlalu dekat
atau pun terlalu jauh.

Lobby Bioskop Internazional Plaza

12

PERILAKU ARSITEKTUR

Lampu LED BULD E27


(dok.Google/jenis lampu bioskop)

2. Ketinggian Plafond
Sebaiknya ketinggian plafond di lobby bioskop Internasional Plaza
walupun tidak bertingkat seperti Lobby PIM minimal memiliki ketinggian
lebih dari 380 cm,karena bangunan publik apa lagi lobby bioskop
memerlukan sirkulasi udara yang baik salah satunya membuat ketinggian
plafond lebih tinggi sehingga terjadinya perputaran udara yang baik di
ruangan itu.

Ketinggian Plafond
Internasional Plaza

3. Penambahan Vegetasi
(dok.pribadi)

Ketinggian Plafond
PIM
(dok.pribadi)

Lobby Bioskop Internazional Plaza

13

PERILAKU ARSITEKTUR

Perlunya vegetasi dalam satu ruangan publik sebagai penyeimbang di


suatu ruangan ,dan juga memberikan kesan nyaman dan memberikan
kesan hidup dalam suatu ruangan sehingga lobby tersebut tidak seperti
mati atau gersang tanpa penghijauan.bukan saja diluar bangunan
diperlukan penghijauan di dalam ruangan juga memerlukan tanaman.
4. Sirkulasi Udara
Ventilasi untuk gedung bioskop adalah penting oleh karena untuk
mengatur sirkulasi udara, agar udara kotor dalam ruangan keluar dan udara
bersih masuk sehingga penonton merasa nyaman. Sistem ventilasi pada
umumnya terbagi atas dua yaitu:
a) Ventilasi Alami (Natural Ventilation System)
Ventilasi alam ini dapat dibuat dengan jalan memasang jendela dan
lubang-lubang angin atau dengan menggunakan bahan bangunan yang
berpori-pori.
b) Ventilasi Buatan (Artificial Ventilation System)
Untuk ventilasi buatan ini dapat berupa :
Fan (kipas angin), fungsinya hanya memutar udara didalam ruangan,
sehingga masih diperlukan ventilasi alamiah.
Exhauster (pengisap udara), prinsip kerjanya adalah mengisap udara kotor
dalam ruangan sehingga masih diperlukan ventilasi alamiah.
Air Conditioning (AC), AC yang baik untuk gedung bioskop adalah
menggunakan AC central. Air Conditioning (AC), prinsip kerjanya adalah
penyaringan, pendinginan, pengaturan kelembaban serta pengaturan suhu
dalam ruangan. Yang perlu diperhatikan bila menggunakan AC adalah
ruangan harus tertutup rapat dan orang

BAB III

Lobby Bioskop Internazional Plaza

14

PERILAKU ARSITEKTUR

KESIMPULAN

Sebuah lobby merupakan tempat pertemuan atau trasnsisi orang yang berada
didalamnya,dalam hal ini lobby bioskop Internasional Plaza. Dari hasil
pembahasan di atas sebaiknya lobby yang harus mengedepankan kenyamanan
pengunjung apa lagi ini lobby bioskop yang di gunakan pengunjung untuk
menunggu waktu film yang akan di tonton.
Perlu di tata ulang lobby tersebut di lihat dari perilaku penngunjung yang ada
pada saat ini,lobby harus di sesuaikan dengan standar bioskop yang ada serta
memperhatikan kenyamanan pengunjung.
Desain gedung mempengaruhi perilaku orang yang berada di dalam gedung
tersebut dalam hal ini adalah Lobby Bioskop Internasional Plaza.

DAFTAR PUSTAKA

Lobby Bioskop Internazional Plaza

15

PERILAKU ARSITEKTUR

Dokumentasi pribadi
Www.standar bioskop 21.com
Www.pengertian bioskop/artikel /cineplex.com
Www.google.com / standar tata ruang bioskop ditinjau dari penggunaanya
Www.google.com / pembangunan bioskop mataram cinema

Lobby Bioskop Internazional Plaza

Anda mungkin juga menyukai