Ygikjh
Ygikjh
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
di Negara Indoseia saja tetapi terjadi pula di Negara lain seperti di Philipina.
Untuk menanggulangi masalah kesehatan gigi dan mulut tersebut dibutuhkan
perhatian dan penangananyang serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi dan
perawat gigi terutama penyakit gigi dan mulut yang ditujukan kepada murid
sekolah melalui suatu program kesehatan yang terencana dan terpadu di sekolah
dasar.Salah satu tindakan yang diperlukan untuk menjaga agar mulut terhindar
dari infeksi, serta untuk membersihkan mulut dari kuman dan menyegarkan mulut
adalah dengan Oral hygiene.1
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
1.3.2.2.
1.4.2
1.4.2.2
1.4.3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Rongga Mulut
2.1.1
Definisi
Rongga mulut adalah bagian teratas dari
saluran pencernaan.Bagian utama dari rongga mulut
adalah bibir, lidah, mukosa, gusi,tulang rahang, gigi
geligi dan faring. Setiap bagian dari rongga mulut.11
Rongga mulut terbentang mulai dari
permukaan dalam gigi sampai orofaring. Atap mulut
dibentuk oleh palatum durum dan mole. Bagian
posterior palatum mole berakhir dengan uvula.
Ludah membentuk dasar mulut. Pada bagian
posterior dari rongga mulut terletak tonsil diantara
kolumna anterioir dan posterior.12
Rongga mulut merupakan tempat hidup
bakteri aerob dan anaerob yang berjumlah lebih dari
400ribu spesies bakteri. Ratio antara bakteri
aerob dengan anaerob berbanding 10:1 sampai
100:1.Oragisme-organisme ini merupakan flora
normal dalam mulut yang terdapat dalam plak
gigi,cairan sulkus ginggiva, mucus membrane,
dorsum lidah, saliva dan mukosa mulut. Infeksi
odontogen dapat menyebar secara perkontinuitatum,
hematogen dan limfogen, yang disebabkana n t a r a
2.1.2
2.1.2.2
2.1.2.3
2.1.2.5
2.1.3
Abnormalitas bibir
2.1.3.1.1 Seilitis aktinik
Kankre
Dermatitis kontak
2.1.4.1
Abnormalitas mulut
2.1.4.1.1
Leukoplakia
2.1.4.1.2
Leukloplakia berambut
2.1.4.1.3
Tumbuhan lumut
10
Kandidiasis
(moniliasis/sariawan)
11
Leukoplakia(bukalis bercak
perokok)
12
Kritoplakia
Sarkoma Kaposi
2.1.5.1
13
2.1.5.1.1
ParotitisParotitis (inflamasi
kelenjar parotis) adalah
kondisiinflamasi paling umum
dari kelenjar saliva, namun infeksi
dapat juga terjadi pada kelenjar
saliva lain. Orang lemah
denganpenurunan aliran saliva
karena dehedrasi umum atau obatobatan berisiko tinggi terhadap
terjadinya peritonitis.
Organismepengganggu biasanya
Staphylococcus aureus (kecuali
padamumps).
2.1.5.1.2
SialadentisSialadenitis (inflamasi
kelenjar saliva) dapat
disebabkanoleh dehidrasi, terapi
radiasi, stres, malnutrisi, kalkuli
kelenjar saliva (batu), atau higiene
oral yang tidak tepat
dandihubungkan dengan infeksi
dengan Staphylococcus
aureus,Streptococcus viridansatau
pneumokokus. Gejala
14
2.1.5.1.4
NeoplasmaNeoplasma (tumor
atau pertumbuhan) dari
berbagaisetiap tipe dapat
berkembang pada kelenjar saliva.
Tumor terjadi lebih sering pada
kelenjar parotis. Insiden tumor
kelenjar saliva sama baik pada
pria dan wanita. Diagnosis
didasarkanpada riwayat dan
biop.15
2.1.6.1
Abnormalitas gusi
15
2.1.6.1.1
Gingivitis
Gingivostomatitis herpetic
16
Periodontis
17
ketidakadekuatan diet
memperberat kejadian.15
18
2 . 3 Infeksi
2.3.1 Definisi infeksi
Infeksi adalah masuknya organisme kedalam
jaringan tubuh dan berkembang biak.
Mikroorganisme seperti itu disebut agen menular.
Jika mikroorganisme tidak memproduksi bukti
bukti klinis infeksinya disebut asymptomatic atau
subclinical.19
(Aptejasumana, 2009)
Infeksi merupakan interaksi antara
mikroorganisme dengan penjamu rentang yang
terjadi melalui kode transmisi kuman yang tertentu.
Cara transmisi mikroorganisme dapat terjadi
melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,
dan dengan kontak langsung.19
(penyakit infeksi Prof. Dr. Sulianti, 2007)
Penyakit infeksi adalah penyakit yang
disebabkan oleh mikroba pathogen dan bersifat
sangan dinamis. Mikroba sebagai makhluk hidup
tentungnya ingin bertahan dengan cara
berkembanmg biak pada suatu reservoir yang
ccocok dan mampu mencari reservoir baru dengan
19
20
2.3.5
21
2.3.5.1.1
Ulserasi
2.3.5.1.2
Merah
2.3.5.1.3
2.3.5.1.4
Lidah berselaput
2.3.5.1.5
Bibir berkerak
2.3.5.1.6
22
2.3.5.3
23
Pengaturan MakananUntuk
kesehatan gigi, pengaturan
konsumsi gula perlu
diperhatikan. Gulayang tersisa
pada mulut dapat memproduksi
asam oleh bakteri.
Pengonsumsianpermen
karetdengan xylitol dapat
melindungi gigi. Efek ini
mungkin disebabkan
ketidakmampuan bakteri
memetabolisme xylitol . Riset
terkini menegaskan,
kebiasaanmengunyah permen
24
2.3.5.3.3
Terapi Fluorida
Terapi fluorida dapat menjadi
pilihan untuk mencegah karies.
Cara ini telah terbukti
menurunkan kasus karies gigi.
Fluorida dapat membuat enamel
resistenterhadap karies. Fluorida
25
2 . 4 Kerangka teori
ETIOLOGI
Kurangnya
pelaksanaan oral
hygiene
Secara langsung
Tidak langsung
Makanan yg sudah
terkontaminasi termakan
Melalui kulit/
saluran pernafasan
Infeksi pada
rongga mulut
26
Menyebar keseluruh
tubuh
Tanda infeksi
rongga mulut :
Ulserasi
Merah
Kering lidah
bengkak
Lidah berselaput
Bibir berkerak
Bibir pecah
infeksi
Terjadi reaksi
peradangan
(antigen antibodi)
Rubor
Kolor
dolor
Tumor
Ke Rongga mulut
27