(4214100010)
Reklamasi akan menjadi mimpi buruk ketika pembangunan tersebut didasari oleh niat-niat
keuntungan pribadi semata dan menyampingkan aspek sosial dan aspek lingkungan sekitar. Banyak
timbul aksi-aksi yang menyuarakan dan sudah mencium dampak atas reklamasi tersebut.
Reklamasi Teluk Benoa (menurut Kubu Pro)
o Menciptakan destinasi wisata baru
o Menambah 1-2 juta wisatawan
o Menambah ruang terbuka hijau
o Terciptanya lapangan kerja baru 250.000 tenaga kerja
o Meningkatkan pendapatan perkapita US$1000 - US$5000
o Kembalinya luasan Pulau Udut sebagai pulau Adat dan Budaya
o Menaikan kelas dan kualitas wisata Bali
o Tambahan PPN Negara dan Daerah minimal Rp 3 Triliyun
o Atasi bencana dan lestarikan mangrove
Reklamasi Teluk Benoa (Menurut Kubu Kontra)
o Reklamasi akan merusak fungsi dan nilai konservasi kawasan serta perairan
o Reklamasi menyebabkan berkurangnya fungsi Teluk Benoa sebagai reservoir (tampungan banjir)
o Reklamasi dengan membuat pulau baru akan menimbulkan kerentanan terhadap bencana
o Peningkatan padatan tersuspensi serta sedimentasi di habitat terumbu karang dapat mematikan
polip karang dan merusak terumbu karang di kawasan sekitarnya
o Reklamasi akan menyebabkan perubahan kondisi perairan, seperti salinitas, temperature serta
masukan nutrient yang terbatas dari luar teluk, termasuk menyebabkan pola perpindahan sedimen
o Reklamasi Teluk Benoa semakin mengancam dan memperparah abrasi pantai
o Reklamasi adalah cara investor mendapatkan tanah dengan biaya murah di kawasan strategis
pariwisata
o Peraturan yang dikeluarkan pemerintah hanya berpihak dan menguntungkan kepentingan investor
rakus
o Investasi rakus selalu memberi janji manis namun sering tidak terwujud
o Pariwisata Bali bergantung kepada alam yang membentuk budaya dan spritualitasnya
Kebijakan Gubernur Bali dengan mengeluarkan SK Gubernur Nomor 2138/02-C/HK/2012
tentang Pemberian Izin dan Hak Pemanfaatan Pengembangan dan Pengelolaan Perairan Teluk
Benoa tertanggal 26 Desember 2012 menimbulkan gelombang protes yang luar biasa. Polemik yang
terjadi dengan kebijakan publik Gubernur Bali tersebut secara fakta memberikan keleluasan pihak
swasta untuk mengelola Teluk Benoa secara bebas. Teluk Benoa yang terletak di Bali Selatan
(Kabupaten Badung) merupakan kawasan yang menggiurkan bagi investor. Secara ekonomi
kebijakan publik Gubernur Bali memang menguntungkan, yaitu meningkatkan perekonomian,
mengurangi pengangguran dan menyerap banyak tenaga kerja di Provinsi Bali. Yang menjadi
permasalahan adalah ketidaktransparan Gubernur Bali dalam mengeluarkan SK Gubernur tersebut
dan terkesan tidak tahu tentang tindakan yang telah dilakukannnya. Walaupun akhirnya Gubernur
Bali mengakuinya dan melakukannya sesuai dengan prosedur dan kajian. Perlu diketahui, bahwa
pertumbuhan ekonomi Bali yang terpusat di Bali Selatan juga menjadi pemicu ketidakcocokan
masyarakat Bali. Mereka mengharapkan bahwa manfaat industri pariwisata bisa dirasakan
masyarakat Bali secara merata. Oleh karena itu, Gubernur Bali seharusnya mengedapankan aspek
partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas dalam mengeluarkan kebijakan publik.
Gubernur Bali berhak mengarahkan investor ke arah Bali Utara. Provinsi Bali berbeda sekali
dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Rencana proyek reklamasi Teluk Benoa dan sekitarnya
(Pulau Pudut) dirasakan banyak kalangan telah melanggar berbagai peraturan yang ada di atasnya
atau peraturan yang telah dibuat Gubernur sendiri mengenai kawasan Sarbagita sebagai kawasan
konservasi. Meskipun secara ekonomi akan mendongkrak perekonomian. Tindakan yang telah
dilakukan Gubernur Bali diharapkan menajadi pelajaran Pemerintah Provinsi Bali ke depan dalam
mengeluarkan kebijakan tentang pengelolaan aset Provinsi Bali, agar tidak berbenturan
dengan peraturan yang ada dan agama Hindu sebagai agama mayoritas masyarakat Bali.
Pemerintah seharusnya untuk menjalin relasi dengan media dan menggunakan media untuk
berkomunikasi kepada masyarakat jika ada rencana atau kebijakan baru yang akan diaplikasikan.
Seharusnya pemerintah lebih tegas untuk bisa memberikan keputusan yang adil dari seluruh aspek.
pembangunan yang terjadi meresahkan, tidak memperdulikan aspek sosial dan aspek lingkungan,
lebih condong kepada aspek ekonomi saja. Tidak berprinsip kepada memenuhi kebutuhan sekarang
tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Diperlukan kajian ulang atas
rencana reklamasi tersebut agar kebijakan yang diambil pemerintah adalah solusi yang terbaik.
Bagaimanapun juga pembangunan harus bersifat dua arah, dan diperlukan dialog antara pemerintah
dengan masyarakat agar dapat berhasil. Bagi penelitian berikutnya agar memperluas waktu dan
media yang dipilih agar menjadi lebih obyektif.
Nama :
Desi Annike Putri
(4214100010)
A. Gagasan
Pengaruh artis mancanegara terhadap penyimpangan norma-norma Bangsa Indonesia
B. Latar Belakang
1. Banyak pemuda yang terkikis rasa nasionalismenya.
2. Banyak pemuda yang berperilaku seperti artis idolanya.
3. Banyak pemuda yang gaya hidupnya menyimpang dari norma-norma.
C. Solusi
1. Menanamkan pendidikan moral sejak kecil.
2. Memperkuat ilmu agama yang diyakini.
3. Membatasi diri untuk melakukan hal yang tidak baik.
4. Menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat seperti olahraga, belajar
kesenian tradisional, dan lain-lain.
Nama :
Desi Annike Putri
(4214100010)
Negara Indonesia. Yang pada prakteknya secara teknis, dijalankan oleh administrasi birokrasi
kenegaraan, dari tingkat Pusat hingga daerah pada level terkecil.
Lalu posisi doktrin NKRI, yang sebetulnya adalah bagian dari UUD 1945 itu sendiri yang
tertulis di dalam batang tubuh, yang pada prinsipnya bisa diubah dan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi wilayah Indonesia yang luas dan terpisah oleh lautan dan samudra, ketika dijadikan sebagai
salah satu pilar dan posisinya sederajat dengan Pancasila, maka bentuk susunan pemerintahan ini
menjadi terlalu kuat dan sulit untuk disesuaikan dengan jaman dan situasi realistis wilayah Republik
Indonesia.
4 konsensus tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Dengan kata lain, bahwa
Pancasila sebagai nilai-nilai dasar kebangsaan, UUD 1945 sebagai rambu-rambu dalam
berkonstitusi, doktrin NKRI sebagai ruang kedaulatan dari Sabang sampai Merauke, dan Bhinneka
Tunggal Ika sebagai simbol kemajemukan, kesatuan dalam keberagaman, tidak terpisahkan sebagai
falsafah Negara, namun harus diletakkan pada posisi dan porsi yang lebih ideal, seperti analogi
bangunan rumah di atas. Bangsa Indonesia harus mempertahankan empat konsensus dasar, yaitu
Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Bila ditinjau dari aspek sosiologis, konsensus dasar Indonesia adalah merupakan negara
multikultur. Hal ini menyebabkan Indonesia rentan konflik karena adanya perbedaan-perbedaan
antara suku bangsa yang satu dengan yang lain. Karena Indonesia yang merupakan negara
multikultural juga banyak suku bangsa yang menuntut kesetaraan. Sehingga tantangan yang
dihadapi oleh pemerintah adalah ancaman-ancaman disintegrasi dari berbagai macam wilayah.
Kita harus memahami bahwa 4 konsensus dasar nasional adalah sumber-sumber nilai kebangsaan.
memahami bahwa falsafah bangsa adalah Pancasila. Pancasila adalah dasar Negara karena di dalam
Untuk menjadi pemimpin kita harus mengirti tantangan yang dihadapi negeri ini dan melakukan
pemantapan terhadap nilai-nilai kebangsaan. S